Teks -- Yesaya 44:2-28 (TB)
Nama Orang, Nama Tempat, Topik/Tema Kamus
kecilkan semuaTafsiran/Catatan -- Catatan Kata/Frasa (per frasa)
Full Life: Yes 40:1--Yer 2:4 - HIBURKANLAH.
Nas : Yes 40:1-66:24
Pasal-pasal ini ditulis selama tahun-tahun akhir hidup Yesaya. Allah
menyatakan nubuat-nubuat ini supaya memberikan pengharapa...
Nas : Yes 40:1-66:24
Pasal-pasal ini ditulis selama tahun-tahun akhir hidup Yesaya. Allah menyatakan nubuat-nubuat ini supaya memberikan pengharapan dan penghiburan kepada umat-Nya selama mereka tertawan di Babel 150 tahun sesudah zaman Yesaya (lih. Yes 39:5-8); pasal-pasal ini penuh dengan penyataan nubuat mengenai Mesias yang akan datang dan kerajaan-Nya di bumi kelak. Beberapa peristiwa yang dinubuatkan digenapi berhubungan dengan tertawannya Yehuda oleh Babel dan pemulihannya. Banyak nubuat lain lebih khusus berhubungan dengan datangnya Yesus Kristus ke bumi, dan yang lain lagi masih menunggu penggenapan. Secara umum, pasal Yes 40:1-48:22 menekankan pelepasan, pasal Yes 49:1-57:21 penebusan, dan Yes 58:1-66:24 kemuliaan.
Full Life: Yes 44:3 - AKU AKAN MENCURAHKAN ROH-KU KE ATAS KETURUNANMU.
Nas : Yes 44:3
Sekalipun sebagian besar Israel merupakan bangsa yang murtad pada
zaman Yesaya, ia bernubuat bahwa akan tiba waktunya ketika Roh Kud...
Nas : Yes 44:3
Sekalipun sebagian besar Israel merupakan bangsa yang murtad pada zaman Yesaya, ia bernubuat bahwa akan tiba waktunya ketika Roh Kudus akan dicurahkan atas angkatan yang akan datang (bd. Yes 32:15; Yer 31:33-34; Yeh 36:26-27; 39:29; Za 12:10-13:1). Sebagian nubuat ini digenapi pada hari Pentakosta (bd. Yoel 2:25-29; Kis 2:17-18;
lihat cat. --> Kis 1:8 dan
lihat cat. --> Kis 2:4)
dan menantikan penggenapan penuh bagi Israel setelah mereka menerima Kristus sebagai Mesias
(lihat cat. --> Rom 11:25;
lihat cat. --> Rom 11:26).
[atau ref. Rom 11:25-26]
Pencurahan Roh Allah atas umat-Nya dikaitkan dengan pemulihan, berkat, dan keproduktifan (ayat Yes 44:3-4).
Full Life: Yes 44:5 - AKU KEPUNYAAN TUHAN.
Nas : Yes 44:5
Hasil penting dari pencurahan Roh Kudus atas kita adalah kesaksian
kita bahwa kita ini milik Tuhan dan bahwa Dia itu Bapa sorgawi ki...
Nas : Yes 44:5
Hasil penting dari pencurahan Roh Kudus atas kita adalah kesaksian kita bahwa kita ini milik Tuhan dan bahwa Dia itu Bapa sorgawi kita. Roh menciptakan di dalam diri kita keyakinan bahwa kita adalah milik Allah dan bahwa kita mempunyai segala hak dan wewenang selaku anak-Nya
(lihat cat. --> Rom 8:16;
lihat cat. --> Gal 4:6).
Full Life: Yes 44:6-20 - BEGINILAH FIRMAN TUHAN.
Nas : Yes 44:6-20
Allah menyingkapkan kebodohan membuat berhala dari bahan atau logam
dan kemudian berdoa kepada benda itu minta tolong (ayat Yes 4...
Nas : Yes 44:6-20
Allah menyingkapkan kebodohan membuat berhala dari bahan atau logam dan kemudian berdoa kepada benda itu minta tolong (ayat Yes 44:12,17); bahkan dewasa ini orang membuat berbagai patung dan berhala serta tunduk kepadanya di dalam doa dan penyembahan, sambil berharap bahwa roh yang dilambangkan patung itu akan menolong dan membebaskan mereka (ayat Yes 44:17).
Nas : Yes 44:24
Lihat art. PENCIPTAAN.
Full Life: Yes 44:28 - KORESY ... BAIT SUCI.
Nas : Yes 44:28
Yesaya menyebut Koresy dengan nama sebagai tokoh yang akan memulai
kelepasan orang Yahudi dari penawanan (ayat Yes 44:28). Nubuat i...
Nas : Yes 44:28
Yesaya menyebut Koresy dengan nama sebagai tokoh yang akan memulai kelepasan orang Yahudi dari penawanan (ayat Yes 44:28). Nubuat ini disampaikan 150 tahun sebelum penggenapannya; pada tahun 538 SM, Koresy mengeluarkan ketetapan yang mengizinkan orang Yahudi kembali ke Yerusalem dan membangun kembali kota dan bait suci mereka (Ezr 1:1-2). Allah mengatur peristiwa kelahiran dan kehidupan Koresy demikian rupa sehingga rencana dan maksud Allah sendiri tergenapi dengan tepat menurut perjanjian-Nya
(lihat cat. --> Yes 41:2).
[atau ref. Yes 41:2]
BIS -> Yes 44:7
Dalam naskah Ibrani ayat ini tidak jelas artinya.
Jerusalem -> Yes 44:2; Yes 44:3; Yes 44:5; Yes 44:6; Yes 44:6; Yes 44:6; Yes 44:7; Yes 44:8; Yes 44:9-20; Yes 44:21-23; Yes 44:21; Yes 44:22; Yes 44:24-28; Yes 44:28
Jerusalem: Yes 44:2 - Yesyurun Nama ini hanya terdapat, dalam persanjakan, yaitu dalam Ula 32:15; 33:5,26 dan Sir 37:25 (Ibrani). Arti nama itu kurang jelas. Mungkin artinya: yang l...
Nama ini hanya terdapat, dalam persanjakan, yaitu dalam Ula 32:15; 33:5,26 dan Sir 37:25 (Ibrani). Arti nama itu kurang jelas. Mungkin artinya: yang lurus, yang benar, yang setia (bersangkutan dengan kata yasar=hukum, kelurusan), berlawanan dengan Yakub, artinya: yang menyerobot.
Jerusalem: Yes 44:5 - Kepunyaan TUHAN Cap semacam itu juga tertera pada para pengikut "Binatang" dalam Wah 13:16-17+. Ada agama-agama Yunani yang penganutnya juga diberi cap pada tubuhnya....
Cap semacam itu juga tertera pada para pengikut "Binatang" dalam Wah 13:16-17+. Ada agama-agama Yunani yang penganutnya juga diberi cap pada tubuhnya. Yang dimaksudkan Yes 44:5 ini ialah mereka yang masuk agama Tuhan dan menjadi anggota umat Israel. Dalam Yes 49:16 Tuhan mengukir nama Sion di telapak tanganNya, agar jangan terlupa.
Jerusalem: Yes 44:7 - Siapakah yang mengabarkan... yang akan datang Secara harafiah naskah Ibrani berbunyi:sejak Aku mendirikan suatu umat kekal. Tetapi ini agaknya salah tulis.
Secara harafiah naskah Ibrani berbunyi:sejak Aku mendirikan suatu umat kekal. Tetapi ini agaknya salah tulis.
Jerusalem: Yes 44:9-20 - -- Ejekan atas pembuat berhala ini merupakan sebuah tambahan yang berasal dari seorang penyadur yang menambah pula Yes 41:6-7. Bdk Yer 10:1-16 yang tidak...
Ejekan atas pembuat berhala ini merupakan sebuah tambahan yang berasal dari seorang penyadur yang menambah pula Yes 41:6-7. Bdk Yer 10:1-16 yang tidak aseli juga. Lihat lagi Bar (Surat Yeremia) 6; Wis 13:11-19.
Ayat-ayat ini melanjutkan Yes 44:6-8.
Jerusalem: Yes 44:24-28 - -- Kembali nabi menguraikan tentang kekuasaan Tuhan, yang khususnya menyatakan diri dalam membangun kembali Yerusalem dan dalam peranan yang dipegang Kor...
Kembali nabi menguraikan tentang kekuasaan Tuhan, yang khususnya menyatakan diri dalam membangun kembali Yerusalem dan dalam peranan yang dipegang Koresy. Dalam Yes 44:28 untuk pertama kalinya nama Koresy disebutkan, bdk Yes 41:1-5. Nubuat berikut, Yes 45:1-7 langsung ditujukan kepada Koresy.
Jerusalem: Yes 44:28 - dengan mengatakan.... Bagian ayat ini mungkin sebuah tambahan. Sebab ia mengulang Yes 44:26 dan Deutero-yesaya tidak pernah berkata tentang bait Allah yang dibangun kembali...
Bagian ayat ini mungkin sebuah tambahan. Sebab ia mengulang Yes 44:26 dan Deutero-yesaya tidak pernah berkata tentang bait Allah yang dibangun kembali. Tetapi tambahan itu tua sekali, sebab terdapat dalam terjemahan-terjemahan kuno juga. Hanya terjemahan-terjemahan itu ternyata bingung sedikit oleh karena Koresy mengatakan: baiklah ia dibangun. Maka diterjemahkan: Aku mengatakan:...., bdk Yes 44:26.
Ende: Yes 44:2 - Jesjurun adalah djulukan Israil jang djarang dipakai. Kurang diketahui apa artinja.
adalah djulukan Israil jang djarang dipakai. Kurang diketahui apa artinja.
adalah daja jang menghidupkan Israil jang dalam pembuangan telah "mati".
Allah berbitjara kepada Israil.
Ende: Yes 44:9-20 - -- Bagian ini agaknja suatu tambahan jang mirip Yer 10:1-16; Bar 6.
Si pengarang mengedjek berhala2 kafir. Dalam pembuangan orang2 Israil
menjaksikan pen...
Bagian ini agaknja suatu tambahan jang mirip Yer 10:1-16; Bar 6. Si pengarang mengedjek berhala2 kafir. Dalam pembuangan orang2 Israil menjaksikan penjembahan berhala jang meriah di Babel. Itu dapat mendjadi suatu godaan jang hebat.
jakni sifat berhala jang baru ditegaskan itu.
Ende: Yes 44:23 - -- Semua machluk diadjak untuk memudji Allah dan bersjukur kepadaNja, oleh karena
Ia telah menjelamatkan Israil dari pembuangan.
Semua machluk diadjak untuk memudji Allah dan bersjukur kepadaNja, oleh karena Ia telah menjelamatkan Israil dari pembuangan.
ialah tukang tenung di Babel.
ialah (para) nabi Jahwe jang menubuatkan pemulihan Jerusjalem.
Ende: Yes 44:27 - tubir itu ialah samudera purba. mengerikan samudera itu rupanja tak
mungkin. Tapi Allah dapat, sehingga Iapun mampu memulihkan Israil dengan
perantaraan Cyr...
itu ialah samudera purba. mengerikan samudera itu rupanja tak mungkin. Tapi Allah dapat, sehingga Iapun mampu memulihkan Israil dengan perantaraan Cyrus (Yes 44:28).
Endetn: Yes 44:4 - bagaikan rumput di-tengah2 air diperbaiki menurut terdjemahan Junani. Tertulis: "di-tengah2 rumput".
diperbaiki menurut terdjemahan Junani. Tertulis: "di-tengah2 rumput".
Endetn: Yes 44:5 - menjebut dirinja diperbaiki menurut satu terdjemahan Junani. Tertulis: "menjebut".
diperbaiki menurut satu terdjemahan Junani. Tertulis: "menjebut".
Endetn: Yes 44:7 - siapa gerangan ... dst. diperbaiki menurut kiraan. Tertulis: "semendjak Aku mengalaskan bangsa abadi; dan apa jang harus sampai". "kami", diperbaiki menurut kiraan. Tertulis:...
diperbaiki menurut kiraan. Tertulis: "semendjak Aku mengalaskan bangsa abadi; dan apa jang harus sampai". "kami", diperbaiki menurut kiraan. Tertulis: "mereka".
Ditinggalkan: "kepadamu".
diperbaiki menurut kiraan. Tertulis: "dan tidak (ada)".
Endetn: Yes 44:14 - ia telah menebang diperbaiki menurut terdjemahan2 kuno. Tertulis: "untuk menebang".
diperbaiki menurut terdjemahan2 kuno. Tertulis: "untuk menebang".
diperbaiki menurut Targum. Naskah Hibrani pakai djamak.
Endetn: Yes 44:16 - atas arang2nja ... dst. diperbaiki menurut terdjemahan Junani. Tertulis: "atas separuhnja orang makan (daging) lalu memanggang".
diperbaiki menurut terdjemahan Junani. Tertulis: "atas separuhnja orang makan (daging) lalu memanggang".
diperbaiki menurut terdjemahan2 kuno. Naskah Hibrani pakai mufrad.
Endetn: Yes 44:24 - siapa gerangan ... dst. diperbaiki menurut tjatatan naskah Qumran. Tertulis: "dengan (kekuatan) sendiri".
diperbaiki menurut tjatatan naskah Qumran. Tertulis: "dengan (kekuatan) sendiri".
ditambahkan menurut kiraan.
Ref. Silang FULL -> Yes 44:2; Yes 44:3; Yes 44:4; Yes 44:5; Yes 44:6; Yes 44:7; Yes 44:8; Yes 44:9; Yes 44:10; Yes 44:11; Yes 44:12; Yes 44:13; Yes 44:14; Yes 44:15; Yes 44:16; Yes 44:17; Yes 44:18; Yes 44:19; Yes 44:20; Yes 44:21; Yes 44:22; Yes 44:23; Yes 44:24; Yes 44:25; Yes 44:26; Yes 44:27; Yes 44:28
Ref. Silang FULL: Yes 44:2 - yang menjadikan // dari kandungan // yang menolong // Janganlah takut // hai hamba-Ku // hai Yesyurun · yang menjadikan: Yes 44:21; Mazm 149:2; Mazm 149:2
· dari kandungan: Kej 2:7; Kej 2:7; Mazm 139:13; Mazm 139:13; Yes 27:11; Yes 27:11
...
· yang menjadikan: Yes 44:21; Mazm 149:2; [Lihat FULL. Mazm 149:2]
· dari kandungan: Kej 2:7; [Lihat FULL. Kej 2:7]; Mazm 139:13; [Lihat FULL. Mazm 139:13]; Yes 27:11; [Lihat FULL. Yes 27:11]
· yang menolong: Yes 41:10; [Lihat FULL. Yes 41:10]
· Janganlah takut: Yes 43:5; [Lihat FULL. Yes 43:5]
· hai hamba-Ku: Yer 30:10; 46:27
· hai Yesyurun: Bil 23:21; [Lihat FULL. Bil 23:21]; Ul 32:15; [Lihat FULL. Ul 32:15]
Ref. Silang FULL: Yes 44:3 - mencurahkan air // atas tanah // mencurahkan Roh-Ku // dan berkat-Ku // anak cucumu · mencurahkan air: Yoel 3:18; Yoh 4:10
· atas tanah: Ams 9:5; Ams 9:5; Yes 32:2; Yes 32:2; Yes 35:7; Yes 35:7
· mencurahkan Roh...
· mencurahkan air: Yoel 3:18; Yoh 4:10
· atas tanah: Ams 9:5; [Lihat FULL. Ams 9:5]; Yes 32:2; [Lihat FULL. Yes 32:2]; Yes 35:7; [Lihat FULL. Yes 35:7]
· mencurahkan Roh-Ku: Yes 11:2; [Lihat FULL. Yes 11:2]; Yeh 36:27; Mr 1:8; [Lihat FULL. Mr 1:8]; Kis 2:17; [Lihat FULL. Kis 2:17]
· dan berkat-Ku: Mal 3:10
· anak cucumu: Yes 61:9; 65:23
Ref. Silang FULL: Yes 44:4 - seperti rumput // pohon-pohon gandarusa // tepi sungai · seperti rumput: Ayub 5:25; Ayub 5:25; Mazm 72:16; Mazm 72:16
· pohon-pohon gandarusa: Im 23:40; Im 23:40
· tepi sungai: Ayub 40...
· seperti rumput: Ayub 5:25; [Lihat FULL. Ayub 5:25]; Mazm 72:16; [Lihat FULL. Mazm 72:16]
· pohon-pohon gandarusa: Im 23:40; [Lihat FULL. Im 23:40]
· tepi sungai: Ayub 40:17; [Lihat FULL. Ayub 40:17]
Ref. Silang FULL: Yes 44:5 - Aku kepunyaan // pada tangannya // Kepunyaan Tuhan · Aku kepunyaan: Mazm 116:16; Yes 19:21; Yer 50:5
· pada tangannya: Kel 13:9
· Kepunyaan Tuhan: Yes 60:3; 66:23; Za 8:20-22; 13:9...
· Aku kepunyaan: Mazm 116:16; Yes 19:21; Yer 50:5
· pada tangannya: Kel 13:9
· Kepunyaan Tuhan: Yes 60:3; 66:23; Za 8:20-22; 13:9; 14:16
Ref. Silang FULL: Yes 44:6 - Tuhan, Raja // dan Penebus // yang terdahulu // ada Allah · Tuhan, Raja: Yes 41:21; Yes 41:21
· dan Penebus: Ayub 19:25; Ayub 19:25; Yes 43:1
· yang terdahulu: Yes 41:4; Yes 41:4; Wahy 1:...
· Tuhan, Raja: Yes 41:21; [Lihat FULL. Yes 41:21]
· dan Penebus: Ayub 19:25; [Lihat FULL. Ayub 19:25]; Yes 43:1
· yang terdahulu: Yes 41:4; [Lihat FULL. Yes 41:4]; Wahy 1:8,17
· ada Allah: Ul 6:4; [Lihat FULL. Ul 6:4]; 1Taw 17:20; [Lihat FULL. 1Taw 17:20]; Mazm 18:32; [Lihat FULL. Mazm 18:32]; Yes 43:10; [Lihat FULL. Yes 43:10]
Ref. Silang FULL: Yes 44:7 - seperti Aku // ia memberitahukannya · seperti Aku: Ul 32:39; Ul 32:39
· ia memberitahukannya: Yes 41:22,26; Yes 41:22; Yes 41:26
· seperti Aku: Ul 32:39; [Lihat FULL. Ul 32:39]
· ia memberitahukannya: Yes 41:22,26; [Lihat FULL. Yes 41:22]; [Lihat FULL. Yes 41:26]
Ref. Silang FULL: Yes 44:8 - telah Kukabarkan // Adakah Allah // Gunung Batu · telah Kukabarkan: Yes 40:21; Yes 40:21; Yes 42:9; Yes 42:9
· Adakah Allah: Yes 43:10; Yes 43:10
· Gunung Batu: Kej 49:24; Kej...
Ref. Silang FULL: Yes 44:9 - membentuk patung // memberi faedah // tidaklah melihat // mendapat malu · membentuk patung: Kel 20:4; Kel 20:4; Im 19:4; Im 19:4; Yes 40:19
· memberi faedah: Yes 41:24; Yes 41:24
· tidaklah melihat: Ye...
Ref. Silang FULL: Yes 44:10 - menuang patung // memberi faedah · menuang patung: Yes 40:19; Yes 40:19
· memberi faedah: Yes 41:29; Yer 10:5; Kis 19:26
Ref. Silang FULL: Yes 44:11 - mendapat malu // mendapat malu · mendapat malu: Yes 44:9; Yes 44:9; Yes 1:29; Yes 1:29
· mendapat malu: 2Raj 19:18; 2Raj 19:18; Yes 37:19; Yes 37:19
· mendapat malu: Yes 44:9; [Lihat FULL. Yes 44:9]; Yes 1:29; [Lihat FULL. Yes 1:29]
· mendapat malu: 2Raj 19:18; [Lihat FULL. 2Raj 19:18]; Yes 37:19; [Lihat FULL. Yes 37:19]
Ref. Silang FULL: Yes 44:12 - Tukang besi // di tangannya // letih lesu · Tukang besi: Yes 40:19; Yes 40:19; Yes 41:6-7; 54:16
· di tangannya: Kis 17:29
· letih lesu: Yes 40:28
· Tukang besi: Yes 40:19; [Lihat FULL. Yes 40:19]; Yes 41:6-7; 54:16
· di tangannya: Kis 17:29
· letih lesu: Yes 40:28
Ref. Silang FULL: Yes 44:13 - Tukang kayu // seorang laki-laki // dalam kuil · Tukang kayu: Yes 41:7; Yes 41:7
· seorang laki-laki: Mazm 115:4-7
· dalam kuil: Hak 17:4-5; Hak 17:4; Hak 17:5
· Tukang kayu: Yes 41:7; [Lihat FULL. Yes 41:7]
· seorang laki-laki: Mazm 115:4-7
· dalam kuil: Hak 17:4-5; [Lihat FULL. Hak 17:4]; [Lihat FULL. Hak 17:5]
Ref. Silang FULL: Yes 44:15 - kayu api // lalu menyembah // lalu sujud · kayu api: Yes 44:19
· lalu menyembah: Kel 20:5; Kel 20:5; Wahy 9:20
· lalu sujud: 2Taw 25:14; 2Taw 25:14
· kayu api: Yes 44:19
· lalu menyembah: Kel 20:5; [Lihat FULL. Kel 20:5]; Wahy 9:20
· lalu sujud: 2Taw 25:14; [Lihat FULL. 2Taw 25:14]
Ref. Silang FULL: Yes 44:17 - ia menyembah // dan berdoa // Tolonglah · ia menyembah: Kel 20:5; Kel 20:5; Yes 2:8; Yer 1:16
· dan berdoa: 1Raj 18:26; 1Raj 18:26
· Tolonglah: Hak 10:14; Hak 10:14; Yes...
· ia menyembah: Kel 20:5; [Lihat FULL. Kel 20:5]; Yes 2:8; Yer 1:16
· dan berdoa: 1Raj 18:26; [Lihat FULL. 1Raj 18:26]
· Tolonglah: Hak 10:14; [Lihat FULL. Hak 10:14]; Yes 45:20; 46:7; 47:15
Ref. Silang FULL: Yes 44:18 - tidak mengerti // sebab matanya · tidak mengerti: Yes 1:3; Yes 16:12; Yes 16:12; Yer 4:22; 10:8,14-15
· sebab matanya: Yes 6:9-10; Yes 6:9; Yes 6:10; Yes 29:10; Yes ...
· tidak mengerti: Yes 1:3; Yes 16:12; [Lihat FULL. Yes 16:12]; Yer 4:22; 10:8,14-15
· sebab matanya: Yes 6:9-10; [Lihat FULL. Yes 6:9]; [Lihat FULL. Yes 6:10]; Yes 29:10; [Lihat FULL. Yes 29:10]
Ref. Silang FULL: Yes 44:19 - atau pengertian // atas baranya // dewa kekejian // kayu kering · atau pengertian: Yes 44:18-19; Yes 5:13; 27:11; 45:20
· atas baranya: Yes 44:15
· dewa kekejian: Ul 27:15; Ul 27:15
· ka...
· atau pengertian: Yes 44:18-19; Yes 5:13; 27:11; 45:20
· atas baranya: Yes 44:15
· dewa kekejian: Ul 27:15; [Lihat FULL. Ul 27:15]
· kayu kering: Yes 40:20
Ref. Silang FULL: Yes 44:20 - dengan abu // belaka, disesatkan // Bukankah dusta // Bukankah dusta · dengan abu: Mazm 102:10
· belaka, disesatkan: Ayub 15:31; Ayub 15:31; Rom 1:21-23,28; 2Tes 2:11; 2Tim 3:13
· Bukankah dusta: Ul...
· dengan abu: Mazm 102:10
· belaka, disesatkan: Ayub 15:31; [Lihat FULL. Ayub 15:31]; Rom 1:21-23,28; 2Tes 2:11; 2Tim 3:13
· Bukankah dusta: Ul 4:28; [Lihat FULL. Ul 4:28]; Hos 10:5; 13:2
· Bukankah dusta: Yes 59:3,4,13; Yer 9:3; 10:14; 51:17; Rom 1:25
Ref. Silang FULL: Yes 44:21 - Ingatlah // hai Israel // adalah hamba-Ku // tidak Kulupakan · Ingatlah: Yes 46:8; Za 10:9
· hai Israel: Yes 43:1; Yes 43:1
· adalah hamba-Ku: Mazm 136:22; Mazm 136:22; Yes 27:11; Yes 27:11
...
· hai Israel: Yes 43:1; [Lihat FULL. Yes 43:1]
· adalah hamba-Ku: Mazm 136:22; [Lihat FULL. Mazm 136:22]; Yes 27:11; [Lihat FULL. Yes 27:11]
· tidak Kulupakan: Mazm 27:10; Yes 49:15; Yer 31:20
Ref. Silang FULL: Yes 44:22 - telah menghapus // Kembalilah // telah menebus · telah menghapus: 2Sam 12:13; 2Sam 12:13; 2Taw 6:21; 2Taw 6:21; Kis 3:19
· Kembalilah: Ayub 22:23; Ayub 22:23; Yes 45:22; 55:7; Yer 36:...
· telah menghapus: 2Sam 12:13; [Lihat FULL. 2Sam 12:13]; 2Taw 6:21; [Lihat FULL. 2Taw 6:21]; Kis 3:19
· Kembalilah: Ayub 22:23; [Lihat FULL. Ayub 22:23]; Yes 45:22; 55:7; Yer 36:3; Mal 3:7
· telah menebus: Yes 33:24; [Lihat FULL. Yes 33:24]; Mat 20:28; [Lihat FULL. Mat 20:28]; 1Kor 6:20
Ref. Silang FULL: Yes 44:23 - Bersorak-sorailah // rahim bumi // hai gunung-gunung // segala pohon // telah menebus // memperlihatkan keagungan-Nya · Bersorak-sorailah: Mazm 98:4; Mazm 98:4; Yes 12:6; Yes 12:6
· rahim bumi: 1Taw 16:31; 1Taw 16:31; Mazm 148:7
· hai gunung-gunun...
· Bersorak-sorailah: Mazm 98:4; [Lihat FULL. Mazm 98:4]; Yes 12:6; [Lihat FULL. Yes 12:6]
· rahim bumi: 1Taw 16:31; [Lihat FULL. 1Taw 16:31]; Mazm 148:7
· hai gunung-gunung: Mazm 98:8; [Lihat FULL. Mazm 98:8]
· segala pohon: Mazm 65:14; [Lihat FULL. Mazm 65:14]
· telah menebus: Kel 6:5; [Lihat FULL. Kel 6:5]; Yes 51:11; 62:12
· memperlihatkan keagungan-Nya: Kel 16:7; [Lihat FULL. Kel 16:7]; Im 10:3; [Lihat FULL. Im 10:3]; Yes 4:2; [Lihat FULL. Yes 4:2]; Yes 43:7; 46:13; 49:3; 52:1; 55:5; 60:9,21; 61:3; Yer 30:19
Ref. Silang FULL: Yes 44:24 - Tuhan, Penebusmu // yang membentuk // dari kandungan // membentangkan langit // menghamparkan bumi · Tuhan, Penebusmu: Ayub 19:25; Ayub 19:25; Yes 43:14
· yang membentuk: Yes 27:11; Yes 27:11
· dari kandungan: Mazm 139:13; Mazm ...
· Tuhan, Penebusmu: Ayub 19:25; [Lihat FULL. Ayub 19:25]; Yes 43:14
· yang membentuk: Yes 27:11; [Lihat FULL. Yes 27:11]
· dari kandungan: Mazm 139:13; [Lihat FULL. Mazm 139:13]
· membentangkan langit: Kej 2:1; [Lihat FULL. Kej 2:1]; Yes 42:5; [Lihat FULL. Yes 42:5]
Ref. Silang FULL: Yes 44:25 - yang meniadakan // tukang-tukang tenung // orang-orang bijaksana // menjadi kebodohan · yang meniadakan: Mazm 33:10
· tukang-tukang tenung: Im 19:26; 1Sam 6:2; Yes 2:6; 8:19; 47:13; Yer 27:9; Dan 2:2,10; 4:7; Mi 3:7; Za 10...
· yang meniadakan: Mazm 33:10
· tukang-tukang tenung: Im 19:26; 1Sam 6:2; Yes 2:6; 8:19; 47:13; Yer 27:9; Dan 2:2,10; 4:7; Mi 3:7; Za 10:2
· orang-orang bijaksana: Ayub 5:13; [Lihat FULL. Ayub 5:13]; 1Kor 1:27
· menjadi kebodohan: 2Sam 15:31; 1Kor 1:19-20
Ref. Silang FULL: Yes 44:26 - menguatkan perkataan // dan melaksanakan // tentang Yerusalem // mendirikan kembali // reruntuhannya · menguatkan perkataan: Yes 59:21; Za 1:6
· dan melaksanakan: Yes 46:10; 55:11; Yer 23:20; 39:16; Rat 2:17; Dan 9:12; Mat 5:18; Mat 5:18...
· menguatkan perkataan: Yes 59:21; Za 1:6
· dan melaksanakan: Yes 46:10; 55:11; Yer 23:20; 39:16; Rat 2:17; Dan 9:12; Mat 5:18; [Lihat FULL. Mat 5:18]
· tentang Yerusalem: Yes 1:1; [Lihat FULL. Yes 1:1]
· mendirikan kembali: Ezr 9:9; [Lihat FULL. Ezr 9:9]; Mazm 51:20; [Lihat FULL. Mazm 51:20]; Yes 49:8-21; Yes 61:4; [Lihat FULL. Yes 61:4]
· reruntuhannya: Mazm 74:3; [Lihat FULL. Mazm 74:3]; Yes 51:3; [Lihat FULL. Yes 51:3]
Ref. Silang FULL: Yes 44:27 - mau mengeringkan · mau mengeringkan: Yes 11:15; Yes 11:15; Yes 19:5; Yes 19:5; Wahy 16:12
· mau mengeringkan: Yes 11:15; [Lihat FULL. Yes 11:15]; Yes 19:5; [Lihat FULL. Yes 19:5]; Wahy 16:12
Ref. Silang FULL: Yes 44:28 - Koresh // tentang Yerusalem // Bait Suci // diletakkan dasarnya · Koresh: 2Taw 36:22; 2Taw 36:22; Yes 41:2; Yes 41:2
· tentang Yerusalem: Yes 14:32; Yes 14:32
· Bait Suci: Ezr 1:2-4
· di...
· Koresh: 2Taw 36:22; [Lihat FULL. 2Taw 36:22]; Yes 41:2; [Lihat FULL. Yes 41:2]
· tentang Yerusalem: Yes 14:32; [Lihat FULL. Yes 14:32]
· Bait Suci: Ezr 1:2-4
· diletakkan dasarnya: Yes 28:16; [Lihat FULL. Yes 28:16]; Yes 58:12
buka semuaTafsiran/Catatan -- Catatan Rentang Ayat
Matthew Henry: Yes 44:1-8 - Kemakmuran Dinubuatkan; Kedaulatan Allah
Allah, melalui Nabi Yesaya, melanjutkan dalam pasal ini, seperti sebelumnya,
I. Untuk membesarkan hati umat-Nya dengan memberi jami...
- Allah, melalui Nabi Yesaya, melanjutkan dalam pasal ini, seperti sebelumnya,
- I. Untuk membesarkan hati umat-Nya dengan memberi jaminan bahwa Ia telah menyediakan berkat-berkat besar bagi mereka pada waktu mereka kembali dari pembuangan. Berkat-berkat itu melambangkan berkat-berkat yang jauh lebih besar, yang akan dinikmati oleh jemaat Injil, yaitu Israel-Nya secara rohani, di zaman Mesias. Dan dengan ini Ia membuktikan diri-Nya sebagai satu-satunya Allah melawan semua yang lain yang mengaku-ngaku sebagai allah (ay. 1-8).
- II. Untuk membeberkan kedunguan dan kebodohan yang luar biasa besar dari para pembuat patung berhala dan para penyembah berhala (ay. 9-20).
- III. Untuk mengesahkan dan meneguhkan jaminan-jaminan yang sudah Dia berikan kepada umat-Nya tentang berkat-berkat yang besar itu, dan untuk meninggikan harapan-harapan mereka yang penuh sukacita dan kepercayaan terhadap berkat-berkat itu (ay. 21-28).
Kemakmuran Dinubuatkan; Kedaulatan Allah (44:1-8)
- Dua kebenaran agung diketengahkan secara berlimpah dalam ayat-ayat ini:
- I. Bahwa umat Allah adalah umat yang berbahagia, terutama karena adanya perjanjian antara mereka dan Allah. Umat Israel adalah umat yang demikian berbahagia sebagai perlambang dari Israel Injili. Tiga hal melengkapi kebahagiaan mereka:
- 1. Hubungan-hubungan perjanjian yang mereka miliki dengan Allah (ay. 1-2). Israel di sini disebut sebagai Yesyurun – yang lurus. Sebab yang disebut sebagai orang-orang Israel sejati, seperti Natanael, hanyalah orang-orang yang di dalam diri mereka tidak ada kepalsuan, dan hanyalah merekalah yang akan mendapat keuntungan kekal dari janji-janji ini. Yakub dan Israel digambarkan, dalam bagian penutup pasal sebelumnya, sebagai orang-orang yang sangat menyulutkan murka Allah, dan sudah diserahkan kepada kutuk dan cela. Akan tetapi, seolah-olah kerahiman Allah sangat mengasihani Israel dan pada saat yang sama pertobatan-pertobatannya dinyalakan, dan belas kasihan melangkah masuk dengan non-obstante – sekalipun demikian, terhadap semua perseteruan ini: “Tetapi sekarang, dengarlah, hai Yakub, hamba-Ku! Engkau dan Aku akan berteman kembali kendati dengan semua ini.” Allah telah berkata (43:25), Akulah Dia yang menghapus dosa pemberontakanmu, satu-satunya hal yang menciptakan jarak ini. Dan ketika dosa pemberontakan itu dihapus, sungai-sungai belas kasihan pun mengalir lagi dalam saluran-salurannya. Pengampunan dosa adalah jalan masuk bagi semua berkat lain dari perjanjian itu. Ini dan itu akan Kulakukan untuk mereka, firman Allah (Ibr. 8:12), sebab Aku akan menaruh belas kasihan terhadap kesalahan mereka. Oleh karena itu dengarlah, hai Yakub! Dengarlah kata-kata yang menghibur ini. Oleh karena itu janganlah takut, hai Yakub! Janganlah takut akan masalah-masalahmu, sebab dengan pengampunan dosa, sifat dari masalah-masalahmu itu juga diubah. Sekarang hubungan-hubungan yang di dalamnya mereka berdiri di hadapan Dia sangatlah membesarkan hati.
- (1) Mereka adalah hamba-hamba-Nya. Dan orang-orang yang melayani Dia akan diakui, didampingi, dan diperhatikan-Nya supaya mereka tidak dijahati.
- (2) Mereka adalah orang-orang yang telah dipilih-Nya, dan Ia akan tetap pada pilihan-Nya. Ia mengenal orang-orang kepunyaan-Nya, dan orang-orang yang telah Dia pilih dibawa-Nya ke dalam perlindungan yang istimewa.
- (3) Mereka adalah makhluk ciptaan-Nya. Ia menjadikan mereka, dan memberi mereka keberadaan. Ia membentuk mereka, dan memberi mereka rupa. Ia memulai sejak dini dengan mereka, sebab Ia membentuk mereka sejak dari kandungan. Oleh karena itu Ia akan menolong mereka dari kesulitan-kesulitan mereka dan membantu mereka dalam pelayanan-pelayanan mereka.
- 2. Berkat-berkat perjanjian yang telah disediakan-Nya untuk mereka dan anak-cucu mereka (ay. 3-4).
- (1) Orang-orang yang peka akan kebutuhan-kebutuhan rohani mereka, dan akan ketidakcukupan makhluk ciptaan untuk memenuhinya, akan mendapat kepuasan yang berlimpah di dalam Allah: Aku akan mencurahkan air ke atas tanah yang haus (KJV: Aku akan mencurahkan air kepada orang yang haus), yang haus akan kebenaran. Ia akan dipenuhi. Air akan dicurahkan kepada mereka yang sungguh-sungguh menginginkan berkat-berkat rohani di atas semua kenikmatan indrawi.
- (2) Orang-orang yang tandus seperti tanah kering akan disirami dengan anugerah Allah, dengan luapan-luapan anugerah itu, dan Allah sendiri akan memberikan pertumbuhannya. Sekalipun tanah itu pernah begitu kering, Allah memiliki banjir anugerah untuk menyiraminya.
- (3) Air yang akan dicurahkan Allah adalah Roh-Nya (Yoh. 7:39), yang akan dicurahkan-Nya tanpa batas atas sang Keturunan, yaitu Kristus (Gal. 3:16), dan dalam ukuran tertentu atas semua keturunan orang beriman, atas semua keturunan Yakub yang berdoa dan bergumul (Luk. 11:13). Inilah janji besar dari Perjanjian Baru, bahwa Allah, setelah mengutus Kristus hamba-Nya, dan menopang Dia, akan mengutus Roh-Nya untuk menopang kita.
- (4) Karunia Roh Kudus ini adalah berkat Allah yang besar yang sudah disimpan-Nya supaya dicurahkan secara berlimpah pada akhir zaman: Aku akan mencurahkan Roh-Ku, yaitu berkat-Ku. Sebab apabila Allah memberikan Roh-Nya, Ia akan memberikan semua berkat yang lain.
- (5) Hal ini disimpan bagi keturunan dan anak cucu jemaat. Sebab demikianlah bunyi perjanjian anugerah: Aku akan menjadi Allah bagimu dan bagi keturunanmu. Kepada semua orang yang dengan cara demikian dibuat ikut ambil bagian dalam hak-hak istimewa untuk diangkat sebagai anak, Allah akan memberi mereka Roh yang menjadikan mereka anak Allah.
- (6) Dengan cara ini akan ada pertumbuhan besar pada jemaat. Dengan demikian jemaat akan tersebar ke tempat-tempat yang jauh. Dengan demikian jemaat akan diberitakan dan dilanggengkan sampai ke masa-masa sesudahnya: Mereka akan tumbuh dan berkembang dengan cepat seperti pohon-pohon gandarusa di tepi sungai, dan dalam segala hal yang bajik dan terpuji mereka akan terkemuka dan unggul dari semua orang di sekeliling mereka, seperti pohon-pohon gandarusa tinggi mengatasi rerumputan yang di antaranya mereka tumbuh (ay. 4). Perhatikanlah, suatu kebahagiaan besar bagi jemaat, dan kesenangan besar bagi orang-orang baik, untuk melihat bangkitnya angkatan baru yang penuh harapan dan menjanjikan. Dan akan demikian jadinya jika Allah mencurahkan Roh-Nya ke atas mereka, yaitu berkat itu, berkat dari segala berkat itu.
- 3. Kesepakatan yang mereka berikan dengan gembira sebagai bagian yang mereka akan perbuat dalam perjanjian itu (ay. 5). Ketika orang-orang Yahudi kembali dari pembuangan, mereka memperbaharui perjanjian mereka dengan Allah (Yer. 50:5), khususnya bahwa mereka tidak mau berhubungan apa-apa lagi dengan berhala-berhala (Hos. 14:3-4, 9). Orang-orang yang sudah kembali berbuat jahat harus bertobat seperti itu dan melakukan pekerjaan-pekerjaan mereka yang semula. Banyak orang di luar pada waktu itu betul-betul menggabungkan diri dengan mereka, karena terpanggil oleh penampilan Allah yang mulia kepada jemaat itu (Za. 8:23; Est. 8:17). Dan mereka berkata, kami kepunyaan TUHAN, dan mereka menyebut diri mereka dengan nama Yakub. Sebab ada satu hukum, satu perjanjian, yang berlaku bagi orang asing maupun bagi orang Israel asli. Dan tidak diragukan lagi bahwa hal itu melihat lebih jauh, pada pertobatan bangsa-bangsa bukan Yahudi, dan banyak orang dari antara mereka yang, pada pencurahan Roh, setelah kenaikan Kristus, akan menggabungkan diri kepada TUHAN dan ditambahkan ke dalam jemaat. Para petobat ini ada yang satu dan ada yang lain, sangat banyak, dari berbagai kedudukan dan bangsa yang berbeda-beda, dan semuanya disambut Allah (Kol. 3:11). Ketika yang satu melakukan suatu hal, yang lain melalui teladannya akan terpanggil untuk melakukannya, dan yang lain lagi sampai seterusnya. Demikianlah semangat satu orang dapat menggugah banyak orang.
- (1) Mereka akan berserah diri kepada Allah: bukan satu orang atas nama semua yang lain, melainkan setiap orang bagi dirinya sendiri akan berkata, “Aku kepunyaan TUHAN. Ia memiliki hak yang tak terbantahkan untuk memerintah aku, dan aku berserah kepada-Nya, kepada semua perintah-Nya, kepada semua aturan-Nya. Aku adalah kepunyaan-Nya, dan akan menjadi kepunyaan-Nya, kepunyaan-Nya saja, kepunyaan-Nya sepenuhnya, dan kepunyaan-Nya selama-lamanya. Aku akan hidup untuk kepentingan-kepentingan-Nya, untuk mendatangkan puji-pujian bagi-Nya. Hidup matiku akan menjadi kepunyaan-Nya.”
- (2) Mereka akan menggabungkan diri dengan umat Allah, menyebut diri dengan nama Yakub, melupakan kaum mereka sendiri dan rumah bapak mereka, dan berkeinginan untuk mengenakan tanda dan pakaian khas keluarga Allah. Mereka akan mengasihi semua umat Allah, akan bergaul dengan mereka, mengulurkan tangan untuk bersekutu dengan mereka, mendukung perjuangan mereka, mengusahakan kebaikan jemaat secara umum dan semua anggotanya secara khusus, dan bersedia untuk berbagi nasib dengan mereka dalam semua keadaan.
- (3) Mereka akan melakukan hal ini dengan sangat sungguh-sungguh. Sebagian dari mereka akan menuliskan pada tangannya: Kepunyaan TUHAN, seperti, untuk meneguhkan sebuah tawaran, orang mengacungkan tangannya, sebagai tanda bahwa ia menerima tawaran itu. Semakin jelas kita mengungkapkan diri kita dalam mengadakan perjanjian dengan Allah, semakin baik (Kel. 24:7; Yos. 24:26-27; Neh. 9:38). Lebih cepat lebih baik.
- II. Bahwa, sama seperti Israel kepunyaan Allah adalah umat yang berbahagia, demikian pula Allah Israel adalah Allah yang besar, dan Dia sajalah Allah. Hal ini juga, seperti hal sebelumnya, berbicara tentang kepuasan yang berlimpah bagi semua orang yang percaya kepada-Nya (ay. 6-8). Amatilah di sini, bagi kemuliaan Allah dan penghiburan kita,
- 1. Bahwa Allah yang kepada-Nya kita percaya adalah Allah yang memiliki kedaulatan yang tak tertandingi dan kuasa yang tak terlawankan. Dia adalah TUHAN, Yehova, yang ada dari diri-Nya sendiri dan Mahamencukupi oleh diri-Nya sendiri. Dan Dia adalah TUHAN semesta alam, TUHAN segenap penghuni sorga dan bumi, segenap malaikat dan manusia.
- 2. Bahwa Dia mempunyai hubungan dengan jemaat-Nya dan memiliki kepedulian khusus terhadapnya. Dia adalah Raja dan Penebus Israel. Itulah sebabnya Dia menjadi Penebusnya, karena Dia adalah Rajanya. Dan orang-orang yang mengambil Allah sebagai Raja mereka akan memiliki-Nya sebagai Penebus mereka. Apabila Allah ingin menegaskan bahwa Dia saja Allah, Ia menyatakan diri-Nya sebagai Allah Israel, supaya umat-Nya terdorong baik untuk setia kepada-Nya maupun berkemenangan di dalam Dia.
- 3. Bahwa Dia adalah kekal – yang terdahulu dan yang terkemudian. Dia adalah Allah sejak dari kekekalan, sebelum dunia ada, dan akan demikian sampai pada kekekalan, ketika dunia tidak akan ada lagi. Seandainya tidak ada Allah yang menciptakan, tidak akan pernah ada apa-apa. Dan, seandainya tidak ada Allah yang menopang, semuanya akan segera menjadi ketiadaan lagi. Dia adalah semua di dalam semua, Dia adalah penyebab pertama, yang dari-Nya segala sesuatu berasal, dan tujuan terakhir, yang kepada Dia dan untuk Dia segala sesuatu menuju (Rm. 11:36), Alfa dan Omega (Why. 1:11).
- 4. Bahwa Dia sajalah Allah (ay. 6): Tidak ada Allah selain dari pada-Ku. Adakah Allah selain dari pada-Ku? (ay. 8). Mari kita tanyakan kaum cendekiawan yang terhebat. Dalam semua yang pernah mereka baca, adakah mereka menjumpai allah selain daripada Dia? Mari kita tanyakan mereka yang memiliki pengetahuan yang luar biasa luas mengenai dunia. Pernahkah mereka menjumpai allah lain selain daripada Dia? Ada banyak “allah” (1Kor. 8:5-6), apa yang disebut “allah,. dan dewa-dewa palsu. Tetapi adakah yang lain selain Allah kita yang tak terbatas dan kekal? Adakah yang selain Dia yang menciptakan dunia, yang menjadi pelindung dan pemberi seluruh ciptaan? Adakah yang lain yang dapat melakukan untuk para penyembah mereka seperti yang dapat Dia lakukan untuk para penyembah-Nya? “Kamulah saksi-saksi-Ku. Aku sudah menjadi yang tak tertandingi bagi-Mu. Kamu sudah mencoba allah-allah lain. Adakah engkau mendapati siapa saja dari mereka yang mahamencukupi bagimu, atau siapa saja dari mereka yang seperti Aku? Tidak ada allah yang lain,” tidak ada Gunung Batu (begitulah kata yang dipakai). Tidak ada lagi selain Yehova yang bisa menjadi seperti Gunung Batu sebagai dasar untuk membangun, Gunung Batu yang ke sana kita berlari untuk berlindung. Allah adalah Gunung Batu, dan gunung batu orang-orang itu bukan seperti gunung batu kita (Ul. 32:4, 31). Tidak ada Kukenal. Seolah-olah Ia berkata, “Aku tidak pernah menjumpai siapa saja yang berani coba-coba maju untuk bersaing melawan-Ku, atau yang berani bersedia diuji dengan adil kepura-puraan mereka. Jika Aku tahu ada yang dapat menjadi teman yang lebih baik bagimu daripada Aku, maka Aku akan menyarankan engkau untuk berteman dengannya. Tetapi tidak ada yang Aku tahu seperti itu.” Tidak ada Allah selain Yehova. Dia tak terbatas, dan karena itu tidak akan pernah ada yang lain selain Dia. Ia Mahamencukupi, dan karena itu tidak membutuhkan yang lain. Hal ini dirancang untuk meneguhkan harapan-harapan umat Allah terhadap janji pembebasan mereka dari Babel, dan supaya memperoleh pembebasan itu, untuk menyembuhkan mereka dari penyembahan berhala. Ketika penderitaan sudah melakukan tugasnya, penderitaan itu harus disingkirkan. Mereka diingatkan akan butir pertama dan agung dari butir pengakuan kepercayaan mereka, bahwa TUHAN itu Allah kita, TUHAN itu esa! (Ul. 6:4). Oleh karena itu,
- (1) Mereka tidak perlu berharap pada allah lain mana pun. Orang-orang yang atas mereka matahari bersinar tidak memerlukan bulan atau bintang, tidak pula terang dari api yang mereka buat sendiri.
- (2) Mereka tidak perlu takut terhadap allah lain mana pun. Allah mereka sendiri lebih mampu berbuat baik kepada mereka daripada semua allah palsu dan tiruan dari musuh-musuh mereka yang hanya berbuat jahat kepada penyembah mereka.
- 5. Bahwa tak ada yang lain selain Dia yang dapat memberitahukan terlebih dulu hal-hal yang akan datang ini, yang sekarang diberitahukan Allah melalui nabi-Nya kepada dunia, lebih dari dua ratus tahun sebelum hal-hal itu terjadi (ay. 7): “Siapakah seperti Aku? Biarlah ia menyerukannya. Siapakah seperti Aku, yang memanggil Koresh ke Babel? Adakah yang lain selain Allah yang dapat memanggil dengan berhasil, dan membuat setiap makhluk, setiap hati, mau menuruti perintah-Nya? Siapa yang akan menyerukannya, bagaimana itu akan terjadi, dan oleh siapa, seperti yang dapat Kulakukan?” Bahkan, Allah melangkah lebih jauh. Ia tidak hanya melihatnya secara berurutan, karena sudah mengetahuinya terlebih dulu, tetapi juga membentangkan dan menatanya, sebagai satu-satunya yang mengatur dan mengarahkannya. Dapatkah yang lain mengaku-ngaku bisa melakukan hal ini? Ia selalu menempatkan segala sesuatunya secara teratur menurut maksud kehendak-Nya sendiri, dari sejak Ia menetapkan umat zaman dulu (KJV), yaitu umat Israel, yang dapat memberikan penjelasan yang lebih benar dan utuh tentang hal-hal di zaman dulu yang terjadi pada bangsa mereka sendiri daripada yang dapat diberikan kerajaan lain mana pun di dunia tentang apa yang terjadi pada kerajaan mereka. Dari sejak Ia menetapkan umat itu sebagai umat kesayangan-Nya, pemeliharaan-Nya secara khusus melingkupi mereka, dan Ia memberi tahu mereka terlebih dulu mengenai peristiwa-peristiwa yang akan terjadi berkenaan dengan mereka, seperti perbudakan mereka di Mesir, pembebasan mereka darinya, dan menetapnya mereka di Kanaan. Semuanya ditetapkan secara teratur dalam nubuat-nubuat ilahi dan juga dalam tujuan-tujuan ilahi. Dapatkah allah yang lain berbuat demikian? Akankah allah yang lain peduli sampai sedemikian jauh terhadap mereka? Ia menantang semua yang berlagak sebagai allah untuk menunjukkan hal-hal yang akan terjadi dari sekarang: “Biarlah mereka, kalau bisa, memberi tahu kita nama dari orang yang akan menghancurkan Babel dan melepaskan Israel. Bahkan, jika mereka tidak dapat berlagak memberi tahu kita apa yang akan tiba selanjutnya, biarlah mereka memberi tahu kita hal-hal yang segera datang, yang sudah di depan mata dan di ambang pintu. Biarlah mereka memberi tahu kita apa yang akan terjadi besok. Tetapi mereka pun tidak dapat melakukan itu. Oleh karena itu, janganlah takut terhadap mereka, jangan pula gentar terhadap mereka. Bahaya apa yang dapat mereka timpakan kepadamu? Hambatan apa yang dapat mereka lakukan terhadap pembebasanmu, kalau Aku sudah memberi tahu kamu bahwa pembebasanmu itu akan digenapi pada waktunya, dan Aku sudah menyatakannya dengan sungguh-sungguh?” Perhatikanlah, orang yang mempunyai janji Allah untuk dijadikan pegangan tidak perlu takut terhadap kuasa-kuasa atau cara-cara apa saja yang menentang.
Matthew Henry: Yes 44:9-20 - Kebodohan Penyembahan Berhala Kebodohan Penyembahan Berhala (44:9-20)
Sebelumnya Allah sudah sering kali, melalui sang nabi, menyebutkan kebodohan dan kedunguan yang mengheranka...
Kebodohan Penyembahan Berhala (44:9-20)
- Sebelumnya Allah sudah sering kali, melalui sang nabi, menyebutkan kebodohan dan kedunguan yang mengherankan dari para penyembah berhala. Tetapi di sini Ia membicarakan masalah itu secara panjang lebar, dan dengan sangat menyeluruh dan terperinci memperhadapkan mereka pada penghinaan dan ejekan. Pembicaraan ini dimaksudkan,
- 1. Untuk mempersenjatai orang-orang Israel melawan godaan kuat untuk menyembah berhala, yang akan mereka alami ketika mereka menjadi tawanan di Babel, karena begitulah kebiasaan negeri itu (dan orang Israel sendiri jauh dari kota tempat mereka biasa beribadah). Juga mereka bisa tergoda melakukannya karena harus menyenangkan orang-orang yang saat itu menjadi tuan dan penguasa mereka.
- 2. Untuk menyembuhkan mereka dari kecenderungan pada penyembahan berhala, yang merupakan dosa yang paling mudah merintangi mereka. Juga, untuk memperbarui mereka dari hal yang menyebabkan mereka dibuang ke Babel. Seperti halnya tongkat Allah berguna untuk menguatkan firman, demikian pula firman Allah berguna untuk menjelaskan tongkat itu, supaya suara keduanya sama-sama didengar dan dijawab.
- 3. Untuk memperlengkapi mereka dengan sesuatu untuk dikatakan kepada tuan-tuan Kasdim mereka. Ketika tuan-tuan mereka menghina mereka, dan bertanya, “Di mana Allahmu?”, mereka dapat bertanya balik kepada tuan-tuan mereka, “Terbuat dari apa allah-allahmu?”
- 4. Untuk menghilangkan ketakutan mereka terhadap allah-allah musuh mereka, dan untuk membesarkan harapan mereka kepada Allah mereka sendiri bahwa Ia pasti akan tampil melawan orang-orang yang menegakkan para pesaing yang memalukan seperti ini melawan Dia untuk berebut takhta. Sekarang di sini, untuk menyatakan kesalahan para penyembah berhala, kita mendapati,
- I. Tantangan yang diberikan kepada mereka untuk membersihkan diri mereka sendiri, kalau bisa, dari tuduhan kebodohan dan kejanggalan yang paling memalukan (ay. 9-11). Mereka mengerahkan kecerdasan mereka untuk merancang, dan tangan mereka untuk membentuk, patung-patung berhala, dan mereka menyebutnya barang-barang kesayangan mereka. Begitu gemar mereka terhadap patung-patung berhala itu, dan hal-hal hebat yang mereka harapkan darinya. Perhatikanlah, melalui kebobrokan kodrat manusia, hal-hal yang seharusnya mereka benci malah mereka inginkan dan sayangi. Tetapi orang sudah kehilangan akal warasnya jika ia menganggap apa yang menjadi makanan dan bahan bakar bagi kebobrokan kodrat manusia sebagai hal yang paling menyenangkan. Sekarang,
- 1. Kita memberi tahu mereka bahwa semua orang yang berbuat demikian adalah sia-sia. Mereka menipu diri sendiri dan satu sama lain, dan melakukan penipuan besar terhadap orang-orang yang mereka buatkan patung-patung ini.
- 2. Kita memberi tahu mereka bahwa barang-barang kesayangan mereka itu tidaklah memberi faedah bagi mereka, tidak pula memberi mereka imbalan atas kesenangan yang mereka rasakan pada patung-patung berhala itu. Patung-patung itu tidak dapat menyediakan barang bagi mereka atau melindungi mereka dari yang jahat. Patung-patung mereka tidak memberi faedah sama sekali, tidak pula mereka akan mendapat apa-apa dengan penghormatan-penghormatan yang mereka berikan kepadanya.
- 3. Kita bertanya kepada mereka, bukankah bodoh dan dungu untuk mengharapkan suatu kebaikan dari allah-allah yang mereka buat sendiri: Mereka adalah saksi-saksi bagi diri mereka sendiri (KJV), saksi-saksi melawan diri mereka sendiri, jika saja mereka mau mengizinkan hati nurani mereka berurusan dengan benar dengan diri mereka sendiri, bahwa mereka buta dan bodoh dalam berbuat demikian. Penyembah-penyembah patung itu tidaklah melihat dan tidaklah mengetahui apa-apa, dan biarlah mereka mengakuinya, bahwa oleh karena itu mereka akan mendapat malu. Kalau saja orang mau mengakui apa yang dikatakan oleh hati nurani mereka sendiri bahwa mereka bersalah, maka biasanya kita bisa yakin bahwa mereka akan bertobat, khususnya para penyembah berhala. Sebab siapakah yang membentuk allah? Siapa lagi selain orang gila, atau orang yang sudah tidak waras, yang mau membuat sesuatu sebagai allah, dan kemudian menganggapnya sebagai penciptanya, padahal dia sendiri yang membuatnya?
- 4. Kita menantang mereka untuk membela perkara mereka sendiri dengan sepenuh keyakinan mereka. Jika ada orang yang berani berkata bahwa ia telah membuat allah, maka, ketika semua temannya datang bersama-sama untuk menyatakan apa yang telah dilakukan tiap-tiap orang dari mereka bahwa masing-masing juga telah membuat allahnya, maka mereka semua akan malu dengan penipuan yang telah mereka perbuat terhadap diri mereka sendiri, dan secara diam-diam menertawakan orang-orang yang sudah mereka perdayai. Sebab tukang-tukang yang membuat allah ini adalah manusia belaka, lemah dan tidak berdaya, dan karena itu tidak mungkin dapat membuat sesuatu yang bersifat mahakuasa, tidak pula mereka dapat berlagak berbuat demikian tanpa menderita malu. Biarlah mereka semua berkumpul, seperti Demetrius dan tukang-tukangnya, untuk menyokong usaha mereka yang tenggelam. Biarlah mereka bangkit berdiri untuk membela perkara mereka sendiri, dan melakukan yang terbaik yang dapat mereka lakukan untuk itu, dengan saling bergandeng tangan. Namun mereka akan gentar melakukannya, ketika tiba waktunya mereka harus membelanya, karena mereka sendiri sadar akan kelemahan dan keburukan dari perkara mereka, dan akan mendapat malu karenanya. Bukan hanya ketika mereka muncul sendiri-sendiri, melainkan juga ketika dengan tampil bersama-sama mereka berharap untuk menyelamatkan satu sama lain supaya tidak kehilangan muka. Perhatikanlah, penyembahan berhala dan ketidaksalehan adalah hal-hal yang sudah sewajarnya dapat membuat orang gemetar dan merah padam mukanya apabila mereka harus tampil untuk membelanya.
- II. Sebuah penceritaan khusus tentang bagaimana orang membuat dewa. Dan tidak perlu lagi untuk membeberkan keburukannya lebih lanjut selain menggambarkan dan menceritakannya saja.
- 1. Orang-orang yang dipekerjakan untuk membuat allah itu adalah para pengrajin, yang paling rendah kedudukannya dari antara para pekerja yang terlibat, orang-orang yang sama yang akan kamu pekerjakan untuk membuat peralatan yang biasa kamu pakai untuk bertani, seperti gerobak atau bajak. Di antara kamu pasti ada tukang besi, pandai besi, yang membuat dalam bara api. Dan itu pekerjaan yang keras, sebab ia mengerjakannya dengan segala tenaga yang ada di tangannya, sampai ia menahan lapar, dan tidak kuat lagi, karena begitu bersemangatnya dia, dan begitu tergesa-gesanya mereka yang mempekerjakannya supaya hasilnya dapat segera dikirim. Ia tidak bisa menyisihkan waktu untuk makan atau minum, sebab ia tidak minum air, sehingga karena itu ia letih lesu (ay. 12). Mungkin ada suatu kepercayaan takhayul di antara mereka bahwa seorang pekerja tidak boleh makan atau minum sewaktu ia sedang membuat suatu dewa. Lempeng-lempeng yang dengannya tukang besi akan menutupi gambar patung, atau apa pun pekerjaan besi yang harus dilakukan untuk itu, ditempanya dengan palu, dan semuanya dibuat dengan sangat tepat, sesuai dengan contoh yang diberikan kepadanya. Kemudian datanglah tukang kayu, dan ia pun sama-sama berjerih payah dalam melakukan pekerjaan kayu (ay. 13). Ia membawa kotak perkakasnya, sebab ia akan membutuhkan semua perkakas yang ada di dalamnya: Ia merentangkan tali pengukur pada sepotong kayu, membuat bagan sebuah patung dengan kapur merah, di mana kayu itu harus digergaji atau dipotong. Ia mengerjakannya, atau menghaluskannya, dengan pahat, yang lebih besar terlebih dulu dan kemudian yang lebih kecil. Ia menggarisinya dengan jangka, untuk mencari tahu berapa ukurannya dan bagaimana bentuknya. Dan itu persis seperti apa yang diinginkannya.
- 2. Rupa yang di dalamnya dewa dibuat adalah rupa seorang manusia, seorang makhluk yang malang, lemah, dan fana. Tetapi itu adalah rupa dan sosok yang paling mulia yang dikenalnya, dan, karena merupakan salah seorang dari dirinya sendiri, ia secara khusus suka dengannya dan bersedia memberikan semua pujian yang memuliakan namanya. Ia membuatnya seperti seorang manusia yang tampan, dalam potongan tubuh yang indah, dengan anggota-anggota dan lekuk-lekuk tubuh yang merupakan keindahan seorang manusia, tetapi sama sekali tidak layak untuk menggambarkan keindahan Tuhan. Allah memberikan suatu kehormatan yang besar pada manusia ketika, berkenaan dengan semua kemampuan dan fungsi jiwanya, Ia menjadikannya menurut gambar dan rupa Allah. Tetapi manusia memberikan penghinaan yang besar kepada Allah ketika ia menjadikan-Nya, berkenaan dengan bagian-bagian dan anggota-anggota tubuh, menurut gambar dan rupa manusia. Dengan mengambil rupa yang terelok dari anak-anak manusia sebagai bentuk asli dan menyalinnya untuk membentuk allahnya, orang tidak akan bisa menebus penghinaan yang dilakukannya itu sekalipun dengan tujuan untuk memuji allahnya. Sebab semua ketampanan manusia, apabila sengaja dikenakan pada Dia yang merupakan Roh tak terhingga, merupakan perbuatan yang menjelekkan dan merendahkan diri-Nya. Dan, apabila patung yang menarik itu sudah selesai dibuat, ia harus tetap ditempatkan dalam rumah (KJV), dalam candi atau kuil yang dipersiapkan untuknya, atau mungkin di rumah tinggal jika ia salah satu dari lares atau penates – dewa rumah tangga.
- 3. Bahan-bahan yang sebagian besar dipakai untuk membuatnya adalah bahan yang buruk untuk membuat allah. Bahan itu adalah kayu kering atau batang pohon.
- (1) Pohon itu sendiri diambil dari hutan, di mana ia tumbuh di antara pohon-pohon lain, tidak mempunyai kebaikan atau nilai lebih daripada pohon-pohon lain di dekatnya. Mungkin itu adalah pohon aras, atau pohon saru, atau pohon tarbantin (ay. 14). Mungkin tukang itu sebelumnya sudah meniatkannya untuk digunakan bagi keperluan ini, dan membiarkannya tumbuh menjadi besar, menggunakan satu atau lain cara untuk membuatnya lebih kuat dan tumbuh lebih baik daripada pohon-pohon lain. Atau, seperti sebagian orang membacanya, ia membiarkannya tumbuh menjadi besar di antara pohon-pohon di hutan, yang tertinggi dan terkuat yang bisa dia pilih. Atau, mungkin, khayalannya akan lebih disenangkan dengan mengambil pohon salam, yang tumbuhnya lebih cepat, dan yang ditanamnya sendiri untuk tujuan ini, dan yang sudah terpelihara oleh hujan dari langit. Lihatlah kekeliruan apa yang dibuatnya sendiri, dalam menjadikan sebagai tempat perlindungannya apa yang ditanamnya sendiri, dan yang tidak hanya sudah diberinya bentuk, tetapi juga sudah dipersiapkan bahannya. Dan betapa ia menghina Allah di sorga dengan menegakkan di samping-Nya saingan yang justru dipelihara oleh hujan-Nya sendiri, hujan yang turun bagi orang benar dan tidak benar itu.
- (2) Dahan-dahan dari pohon yang dipakainya itu tidak bermanfaat untuk apa-apa selain untuk bahan bakar. Untuk tujuan itulah bahan-bahan itu dipakai, dan demikian pula dengan potongan-potongan yang tersisa saat mengerjakannya. Mereka menjadi kayu api bagi manusia (ay. 15-16). Untuk menunjukkan bahwa tidak ada kebaikan hakiki di dalamnya untuk melindungi dirinya sendiri, ia dapat dibakar seperti pohon-pohon lain, dan, untuk menunjukkan bahwa orang yang memilihnya tidak lebih menghargai pohon itu daripada pohon-pohon lain, maka si pembuat allah itu tidak segan-segan membuang sebagian dari bahan itu ke dalam api seperti sampah biasa, tanpa bertanya terlebih dulu pada hati nuraninya.
- [1] Pohon itu berguna sebagai api yang menghangatkannya: Ia akan memakainya untuk memanaskan diri (ay. 15), dan ia merasa nikmat, dan sama sekali tidak menyesal dalam pikirannya karena telah membakarnya, sampai-sampai ia berkata, “Ha, aku sudah merasa hangat, aku telah merasakan kehangatan api.” Dan tentu saja bagian dari pohon yang berguna baginya sebagai bahan bakar itu, yang memang sudah dirancang seperti itu oleh Allah dan alam, memang memberinya kebaikan yang jauh lebih besar dan membuatnya lebih puas daripada jika ia menggunakannya untuk membuat allah.
- [2] Pohon itu berguna untuk menyalakan tungku di dapurnya: Ia memakan daging dengan memakai tungku itu, yaitu ia memakainya untuk memasak daging yang akan dia makan. Ia memakan daging yang dipanggang itu sampai kenyang sehingga ia tidak berbuat salah dengan menggunakannya untuk tujuan ini. Bahkan,
- [3] Pohon itu berguna untuk memanaskan kompor, di mana kita menggunakan bahan bakar dari sesuatu yang paling kecil nilainya: Lagi pula ia menyalakannya untuk membakar roti dengan panasnya, dan tak seorang pun yang menuduhnya berbuat salah.
- (3) Namun, bagaimanapun juga, batang atau tubuh pohon yang berguna untuk membuat allah itu bisa saja berguna untuk membuat bangku, sebagaimana salah seorang dari mereka sendiri, bahkan salah seorang pujangga mereka, menegur mereka, Horat. Sat. 1.8:
- Dan yang lain dari antara mereka mengancam sebuah berhala, yang kepadanya ia telah menyerahkan tugas untuk menjaga kayu-kayunya sehingga, jika berhala itu tidak menjaga kayu-kayunya untuk menjadi bahan bakar bagi apinya, berhala itu sendiri yang akan dipakai untuk tujuan itu:
- Ketika si penyembah berhala yang dungu sudah memenuhi tujuan-tujuan yang paling hina dengan bagian dari pohonnya, dan semua bagian yang lain sudah dikeringkan dan siap dipakai (ia membuat allah dalam khayalannya sewaktu kayu itu sedang dalam pengerjaan, dan menyembah kepadanya): Ia mengerjakannya menjadi patung lalu sujud kepadanya (ay. 15), yaitu (ay. 17), sisa kayu itu dikerjakannya menjadi allah, menjadi patung sembahannya, sesuai khayalan dan niatnya. Ia sujud kepadanya, dan menyembahnya, memberinya kehormatan-kehormatan ilahi, sujud di hadapannya dalam sikap tubuh yang sangat merendah dan menghormat, seperti seorang hamba, seperti seorang pemohon. Ia berdoa kepadanya, sebagai orang yang bergantung padanya, dan mengharapkan hal-hal yang besar darinya. Katanya: “Tolonglah aku, sebab engkaulah allahku!” Di sana ia memberikan penghormatan dan kesetiaannya, dan di situ pula ia mencari perlindungan dan pertolongan. Betapa mengherankannya kegilaan ini, mengharapkan pertolongan dari allah-allah yang tidak dapat menolong diri mereka sendiri! Tetapi berdoa kepada mereka inilah yang menjadikan mereka allah-allah, bukan apa yang dilakukan tukang besi atau tukang kayu kepada mereka. Apa yang kepadanya kita menaruh keyakinan untuk mendapat pertolongan, itulah yang kita jadikan allah.
- III. Di sini ada penilaian yang diberikan atas seluruh masalah ini (ay. 18-20). Secara singkat, kebersalahan karena penyembahan berhala merupakan akibat dan bukti dari kebodohan dan kedunguan tak terkirakan yang diperbuat makhluk berakal. Dan hal itu menunjukkan bahwa manusia telah menjadi lebih buruk daripada hewan-hewan yang dibinasakan. Sebab hewan-hewan bertindak sesuai dengan tuntutan-tuntutan indra, tetapi manusia tidak bertindak sesuai dengan tuntutan-tuntutan nalar (ay. 18): Orang seperti itu tidak mengetahui dan tidak mengerti akal sehat. Manusia yang bertindak dengan penuh akal budi dalam hal-hal lain malah bertindak di luar akal sehat dalam hal ini. Meskipun mempunyai sedikit banyak pengetahuan dan pengertian, mereka asing dengan hukum agung tentang pertimbangan, bahkan mereka memberontak terhadapnya (ay. 19): Tidak ada yang mempertimbangkannya, tidak pula menggunakan pikiran untuk bertanya-tanya pada diri sendiri, yang pasti bisa dilakukannya dengan mudah meskipun tidak ada yang berbantah dengannya: “Setengah dari pohon ini sudah kubakar dalam api, untuk memasak dan memanggang. Masakan sekarang sisanya akan kubuat menjadi dewa kekejian?” (yaitu berhala, sebab itu adalah kekejian bagi Allah dan semua orang bijak dan baik). “Akankah aku dengan tidak tahu berterima kasih memilih untuk melakukan, atau dengan lancang berani melakukan, apa yang dibenci Tuhan? Akankah aku menjadi orang yang sedemikian bodoh sehingga sujud menyembah pada kayu kering, sesuatu yang tak berakal, tak bernyawa, dan tak berdaya? Akankah aku merendahkan diriku sendiri sampai sedemikian jauh, dan membuat diriku seperti apa yang di hadapannya aku sujud?” Pohon yang sedang tumbuh mungkin saja terlihat indah dan megah, tetapi kayu kering telah kehilangan kemuliaannya, dan orang yang memberikan kemuliaan kepada kayu kering seperti itu juga kehilangan kemuliaannya. Secara keseluruhan, ciri menyedihkan yang digambarkan kepada para penyembah berhala ini adalah,
- 1. Bahwa mereka menipu diri sendiri (ay. 20): Mereka sibuk dengan abu belaka (KJV: Mereka memakan abu). Mereka memberi makan diri sendiri dengan harapan-harapan akan mendapat untung dengan menyembah berhala-berhala ini, tetapi mereka akan kecewa seperti halnya orang yang mengharapkan gizi dengan memakan abu. Memakan abu adalah bukti dari nafsu makan yang tidak sehat dan tubuh yang sakit. Dan merupakan tanda bahwa jiwa dikuasai oleh kebiasaan-kebiasaan yang sangat buruk apabila orang, dalam ibadah mereka, tidak beranjak lebih jauh daripada ke mana pandangan mata mereka akan membawa mereka. Mereka tertipu secara mengenaskan, dan itu adalah kesalahan mereka sendiri: Hati mereka sendiri yang tertipu, lebih daripada lidah orang lain yang menipu, telah menyesatkan mereka dari iman dan ibadah kepada Allah yang hidup ke dalam iman dan ibadah kepada berhala-berhala yang bisu. Mereka diseret dan dipikat oleh keinginan mereka sendiri. Kemurtadan orang-orang berdosa dari Allah sepenuhnya disebabkan oleh diri mereka sendiri dan hati jahat yang tidak percaya yang ada dalam dada mereka. Hati yang membangkang dan memberontak adalah hati yang tertipu.
- 2. Bahwa mereka dengan sengaja bersikeras dalam menipu diri sendiri dan tidak mau disadarkan. Tak seorang pun dari mereka dapat diyakinkan untuk mencurigai dirinya sendiri sampai dapat berkata, “Bukankah dusta yang menjadi peganganku?”, dan dengan demikian berpikir untuk membebaskan jiwanya. Perhatikanlah,
- (1) Para penyembah berhala menjadikan dusta sebagai pegangan mereka. Sebab berhala adalah dusta, ia tidak seperti apa yang diakuinya mengenai dirinya. Ia tidak melakukan apa yang dijanjikannya, dan merupakan pengajar dusta (Hab. 2:18).
- (2) Harus menjadi kepedulian besar bagi orang-orang yang merasa aman-aman saja di jalan yang jahat untuk mempertimbangkan dengan sungguh-sungguh apakah bukan dusta yang menjadi pegangan mereka. Bukankah merupakan suatu kebohongan kalau kita memegang teguh sesuatu sebagai kebaikan utama kita? Apakah hati kita terpatri pada kekayaan dunia dan kenikmatan indrawi? Hal-hal yang menjadi pegangan kita itu pasti akan terbukti sebagai dusta. Dan bukankah itu suatu dusta apabila dengan yakin kita berpegang teguh padanya sebagai dasar untuk membangun harapan-harapan kita akan sorga? Jika kita mengandalkan pengakuan-pengakuan dan perbuatan-perbuatan lahiriah kita, seolah-olah itu semua akan menyelamatkan kita, maka kita menipu diri sendiri dengan dusta yang menjadi pegangan kita, dengan rumah yang dibangun di atas pasir.
- (3) Kecurigaan terhadap diri sendiri adalah langkah pertama menuju pembebasan diri. Kita tidak bisa jujur pada diri kita sendiri kecuali kita cemburu akan diri kita sendiri. Orang yang mau membebaskan jiwanya harus mulai dengan mengajukan pertanyaan ini kepada hati nuraninya sendiri. “Bukankah dusta yang menjadi peganganku?”
- (4) Orang-orang yang diserahkan untuk percaya pada dusta berada di bawah kuasa kesesatan, yang sulit untuk terbebas darinya (2Tes. 2:11).
Matthew Henry: Yes 44:21-28 - Dorongan bagi Umat Allah Dorongan bagi Umat Allah (44:21-28)
Dalam ayat-ayat ini kita mendapati,
I. Kewajiban yang dituntut dari Yakub dan Israel, yang sekara...
Dorongan bagi Umat Allah (44:21-28)
- Dalam ayat-ayat ini kita mendapati,
- I. Kewajiban yang dituntut dari Yakub dan Israel, yang sekarang berada dalam pembuangan, supaya mereka dapat memenuhi syarat dan dipersiapkan untuk pembebasan yang dirancangkan bagi mereka. Yang pertama-tama harus menjadi perhatian kita adalah mendapat kebaikan dari penderitaan-penderitaan kita, baru kemudian kita dapat berharap untuk keluar darinya. Kewajiban itu diungkapkan dalam dua kata: Ingatlah dan kembalilah, seperti dalam nasihat kepada jemaat di Efesus (Why. 2:4-5).
- 1. “Ingatlah semuanya ini, hai Yakub! Ingatlah apa yang sudah dikatakan kepadamu tentang kebodohan penyembahan berhala, dan hendaklah keyakinan-keyakinan yang engkau yakini sekarang mempersiapkan dirimu bilamana engkau tergoda untuk melakukan dosa itu. Ingatlah bahwa engkau adalah hamba-Ku, dan karena itu tidak boleh melayani tuan-tuan lain.”
- 2. Kembalilah kepada-Ku (ay. 22). Suatu hal yang harus betul-betul diperhatikan oleh orang-orang yang telah berbalik dari Allah adalah mempercepat jalan mereka kembali kepada-Nya. Dan untuk inilah mereka dipanggil-Nya ketika mereka berada dalam penderitaan, dan ketika Ia kembali kepada mereka di jalan rahmat.
- II. Perkenanan-perkenanan yang dijaminkan kepada Yakub dan Israel, yang sekarang berada dalam pembuangan. Apa yang di sini dijanjikan kepada mereka apabila mereka mengingat dan kembali kepada Allah dijanjikan juga dalam pengertian rohani kepada semua orang yang dengan cara serupa kembali kepada-Nya. Ini merupakan perkataan yang sangat menghibur, sebab yang tersirat di dalamnya lebih daripada yang diungkapkan (ay. 21): “Hai Israel, engkau tidak Kulupakan, meskipun untuk saat ini engkau tampak demikian.” Apabila kita mulai mengingat Allah, Ia akan mulai mengingat kita. Bahkan, Dialah yang mengingat kita terlebih dahulu. Sekarang amatilah di sini,
- 1. Dasar-dasar yang di atasnya maksud-maksud Allah yang baik terhadap umat-Nya dibangun, dan yang di atasnya mereka dapat membangun harapan-harapan mereka dari-Nya. Ia akan membebaskan mereka dari pembuangan. Sebab,
- (1) Mereka adalah hamba-hamba-Nya, dan karena itu Ia mengadakan perseteruan yang adil dengan orang-orang yang menahan mereka. Biarkanlah umat-Ku pergi, supaya mereka beribadah kepada-Ku. Hamba-hamba dari Raja segala raja berada di bawah perlindungan khusus.
- (2) Ia telah membentuk mereka menjadi sebuah umat, membentuk mereka sejak dari kandungan (ay. 24). Sejak dari awal pertumbuhan mereka menjadi sebuah bangsa, mereka berada di bawah pemeliharaan dan pemerintahan-Nya secara khusus, melebihi bangsa lain mana pun. Hukum dasar bangsa mereka dibentuk oleh-Nya, dan perjanjian-Nya dengan mereka adalah piagam yang dengannya mereka dipersatukan. Mereka adalah milik-Nya, dan Ia akan menyelamatkan mereka.
- (3) Ia telah menebus mereka sebelumnya, telah berkali-kali menebus mereka dari kesusahan besar, dan Dia masih sama, berada dalam hubungan yang sama dengan mereka, memiliki kepedulian yang sama terhadap mereka. “Oleh karena itu kembalilah kepada-Ku, sebab Aku telah menebus engkau (ay. 22). Ke manakah engkau akan pergi, selain kepada-Ku?” Setelah menebus mereka, dan juga membentuk mereka, Ia mendapatkan hak selanjutnya atas mereka dan kehormatan dalam diri mereka, yang merupakan alasan mengapa mereka harus kembali dengan patuh kepada-Nya dan mengapa Ia dengan penuh anugerah akan kembali kepada mereka. TUHAN telah menebus Yakub. Ia akan segera melakukannya (ay. 23.). Ia telah bertekad untuk melakukannya, sebab Dia adalah Tuhan, Penebus mereka (ay. 24). Perhatikanlah, karya penebusan yang telah dikerjakan Allah melalui Anak-Nya bagi kita mendorong kita untuk mengharapkan dari-Nya segala berkat yang dijanjikan. Dia yang telah menebus kita dengan harga yang begitu mahal tidak akan kehilangan apa yang telah dibeli-Nya itu.
- (4) Ia sudah memperlihatkan keagungan-Nya dalam hal Israel (ay. 23), dan karena itu masih akan berbuat demikian (Yoh. 12:28). Suatu penghiburan bagi kita untuk melihat bahwa kemuliaan Allah berkepentingan dalam pembebasan-pembebasan jemaat. Oleh karena itulah Ia pasti akan menebus Yakub, sebab dengan demikian Ia akan mempermuliakan diri-Nya sendiri. Dan hal ini meyakinkan kita bahwa Ia akan menyempurnakan penebusan orang-orang kudus-Nya oleh Yesus Kristus, sebab ada hari yang ditetapkan ketika Ia akan dimuliakan dan dipuja dalam diri mereka semua.
- (5) Ia telah mengampuni dosa-dosa mereka, yang merupakan penyebab dari malapetaka yang menimpa mereka dan satu-satunya halangan bagi pembebasan mereka (ay. 22). Oleh karena itulah Ia akan mengangkat kuk pembuangan dari leher mereka, sebab Ia telah menghapus segala dosa pemberontakan mereka seperti kabut diterbangkan angin. Perhatikanlah,
- [1] Pemberontakan-pemberontakan kita dan dosa-dosa kita adalah seperti kabut, kabut yang tebal. Pelanggaran dan dosa itu menjadi penghalang antara sorga dan bumi, dan untuk beberapa waktu menunda serta menghambat hubungan antara dunia atas dan dunia bawah (dosa memisahkan kita dari Allah [59:2]). Pelanggaran dan dosa mengancam datangnya badai, air bah kemurkaan, seperti halnya kabut-kabut tebal, yang akan dihujankan Allah ke atas orang-orang berdosa (Mzm. 11:6).
- [2] Apabila Allah mengampuni dosa, Ia membersihkan kabut ini, kabut tebal ini, sehingga hubungan dengan sorga terbuka lagi. Allah melihat ke bawah kepada jiwa dengan penuh kebaikan hati, dan jiwa pun melihat ke atas kepada-Nya dengan hati yang senang. Kabut itu terserak oleh kuasa Surya kebenaran. Hanya melalui Kristuslah dosa diampuni. Apabila dosa diampuni, seperti kabut yang terserak, ia tidak tampak lagi, ia sudah lenyap. Orang akan mencari kesalahan Yakub, tetapi tidak ada ditemukannya (Yer. 50:20). Dan penghiburan-penghiburan yang mengalir ke dalam jiwa ketika dosa diampuni itu seperti fajar di waktu pagi yang tidak berawan, yang sesudah hujan membuat berkilauan.
- 2. Sukacita bagi semua orang yang akan dibawa serta dengan dibebaskannya umat Allah (ay. 23): Bersorak-sorailah, hai langit! Hal ini menyiratkan,
- (1) Bahwa seluruh ciptaan akan tergerak untuk bergirang hati dan bersorak-sorai dengan ditebusnya umat Allah. Berkat penebusan umat Allah-lah seluruh ciptaan tetap ada (bahwa ia diselamatkan dari kutukan yang ditimpakan atas tanah karena dosa manusia) dan bahwa ia kembali dapat memenuhi tujuan dari keberadaannya, dan diyakinkan bahwa meskipun sekarang ia mengeluh, karena tertindih beban, pada akhirnya ia akan dimerdekakan dari perbudakan kebinasaan. Dunia akan sepenuhnya ditegakkan ketika kerajaan Allah hadir di dalamnya (Mzm. 96:11-13; 98:7-9).
- (2) Bahwa para malaikat akan bersukacita di dalam penebusan umat Allah itu, beserta seluruh penduduk dunia atas. Langit akan bernyanyi, sebab Tuhan telah melakukan penebusan itu. Dan ada sukacita di sorga ketika Allah dan manusia didamaikan (Luk. 15:7), ada sukacita ketika Babel jatuh (Why. 18:20).
- (3) Bahwa orang-orang yang berada di tempat yang paling jauh, bahkan para penduduk bumi dari bangsa-bangsa bukan Yahudi, akan bergabung dalam puji-pujian ini, turut berbagi dalam sukacita ini. Rahim bumi, hutan dan pohon-pohon yang ada di dalamnya, akan membawa persembahan syukur karena penebusan Israel.
- 3. Dorongan yang diberikan kepada kita untuk berharap bahwa meskipun kesulitan-kesulitan yang besar, dan yang dianggap tak dapat diatasi, menghadang di jalan pembebasan jemaat, namun, ketika saatnya tiba, kesulitan-kesulitan itu akan diatasi dengan mudah. Sebab beginilah firman TUHAN, Penebusmu, “Akulah TUHAN, yang menjadikan segala sesuatu, benar-benar menjadikannya pada awal mula dulu dan sekarang pun masih menjadikannya. Sebab pemeliharaan adalah penciptaan yang berkelanjutan. Semua keberadaan, kuasa, hidup, perasaan, dan kesempurnaan berasal dari Allah. Ia seorang diri membentangkan langit, tidak mendapat bantuan dan tidak pula memerlukannya. Bumi juga dihamparkan-Nya seorang diri, dan dengan kuasa-Nya sendiri. Tidak ada manusia di samping-Nya ketika Ia melakukannya (Ayb. 38:4), tidak pula makhluk mana pun memberikan nasihat atau dampingan. Hanya hikmat dan Firman-Nya sendiri yang kekal yang pada waktu itu ada di samping-Nya sebagai anak kesayangan (Ams. 8:30). Dibentangkan-Nya langit oleh diri-Nya sendiri menunjukkan jangkauan kuasa-Nya yang tak terbatas. Orang yang terkuat sekalipun, jika harus membentangkan sesuatu, harus minta tolong kepada sesuatu atau orang lain. Tetapi Allah sendiri membentangkan cakrawala yang luas dan membuatnya tetap terbentang oleh kuasa-Nya sendiri. Jadi janganlah Israel berkecil hati. Tidak ada yang terlalu sulit untuk dilakukan bagi Dia yang menjadikan dunia (Mzm. 124:8). Dan, karena sudah menjadikan segala sesuatu, Ia dapat menggunakan segalanya sesuai kehendak-Nya, dan berkuasa untuk memenuhi tujuan-tujuan-Nya sendiri dengan semua itu.
- 4. Kekacauan yang akan ditimbulkan oleh pembebasan umat Allah terhadap ramalan-ramalan Babel, dengan membuktikan kesalahan ramalan-ramalannya (ay. 25). Allah, dengan membebaskan umat-Nya dari Babel, akan meniadakan tanda-tanda peramal pembohong, tanda-tanda yang diberikan oleh semua nabi pendusta, yang berkata bahwa kerajaan Babel masih akan hidup bertahun-tahun mendatang, dan berlagak mendasarkan ramalan-ramalan mereka atas suatu pertanda, satu atau lain tanda, yang menurut kaidah-kaidah ilmu mereka meramalkan kemakmurannya. Betapa marahnya tukang-tukang sulap ini ketika mereka melihat bahwa keahlian mereka mengecewakan mereka, dan bahwa terjadi hal yang sebaliknya pada apa yang begitu mereka dambakan dan begitu mereka yakini. Hal itu tidak hanya akan membingungkan orang-orang dari antara mereka yang berlagak sebagai nabi, tetapi juga para pemuka negeri mereka yang tersohor: Ia membuat orang-orang bijaksana mundur ke belakang. Karena mendapati bahwa mereka tidak dapat melanjutkan rancangan-rancangan mereka, mereka terpaksa meninggalkannya. Dan dengan demikian Ia membuat hakim-hakim seperti orang bodoh, dan membalikkan pengetahuan mereka menjadi kebodohan. Orang yang mengenal Kristus melihat semua pengetahuan yang mereka miliki sebelumnya sebagai kebodohan dibandingkan dengan pengetahuan akan Dia. Dan orang-orang yang menjadi musuh-Nya akan mendapati semua nasihat mereka, seperti nasihat Ahitofel, berbalik menjadi kebodohan, dan mereka sendiri tertangkap dalam kecerdikan mereka (1Kor. 3:19).
- 5. Peneguhan yang akan diberikan oleh peristiwa pembebasan umat Allah ini terhadap sabda-sabda Allah, yang sudah tidak dipercayai oleh orang-orang Yahudi dan yang sudah direndahkan oleh musuh-musuh mereka: Allah menguatkan perkataan hamba-hamba-Nya (ay. 26). Ia meneguhkannya dengan menggenapinya pada waktunya. Dan Ia melaksanakan keputusan-keputusan yang diberitakan utusan-utusan-Nya, yang sudah berkali-kali diutus-Nya kepada umat-Nya, untuk memberi tahu mereka tentang berkat-berkat besar apa yang telah disediakan-Nya untuk mereka. Perhatikanlah, penggenapan nubuat-nubuat Kitab Suci secara tepat merupakan peneguhan terhadap kebenaran dari seluruh kitab itu dan merupakan bukti yang tak terbantahkan akan asal usul dan kewenangan ilahinya.
- 6. Perkenanan-perkenanan khusus yang dirancangkan Allah untuk umat-Nya, yang sekarang berada dalam pembuangan (ay. 26-28). Perkenanan-perkenanan ini dinubuatkan jauh sebelum mereka dibawa ke dalam pembuangan, supaya mereka bisa melihat alasan untuk mengharapkan datangnya hajaran, dan tidak perlu takut akan ditimpa kehancuran sehabis-habisnya.
- (1) Di sini dipandang bahwa Yerusalem, dan kota-kota Yehuda, untuk beberapa waktu akan terbaring dalam reruntuhan, tak berpenduduk dan tak berpenghuni. Tetapi dijanjikan bahwa kota-kota itu akan kembali dibangun dan dihuni. Ketika Yesaya hidup, Yerusalem dan kota-kota Yehuda penuh dengan penduduk. Tetapi kota-kota itu akan dikosongkan, dibakar, dan dihancurkan. Pada waktu itu sulit untuk mempercayai hal tersebut akan terjadi pada kota-kota yang begitu kuat dan ramai penduduk seperti itu. Tetapi keadilan Allah akan melakukan itu. Dan, apabila itu terlaksana, akan sulit untuk percaya bahwa kota-kota itu akan dapat pulih kembali, namun cemburu Tuhan semesta alam akan melakukan hal itu. Allah telah berkata kepada Yerusalem, baiklah ia didiami. Sebab, selama dunia berdiri tegak, Allah akan memiliki jemaat di dalamnya, dan karena itu Ia akan membangkitkan orang-orang yang berkata tentang Yerusalem: Baiklah ia dibangun. Sebab, jika Yerusalem tidak dibangun, ia tidak dapat didiami (Mzm. 69:36-37). Apabila waktu Allah sudah tiba untuk membangun jemaat-Nya, biarlah Dia sendiri yang akan menemukan baik rumah bagi umat-Nya (sebab mereka tidak akan dibiarkan hidup di luar) maupun umat bagi rumah-rumah-Nya, sebab rumah-rumah-Nya tidak akan berdiri kosong. Kota-kota Yehuda juga akan kembali dibangun. Tentara Asyur di bawah Sanherib hanya menguasainya, lalu, setelah kekalahan tentara itu, kota-kota itu kembali dengan utuh kepada para pemiliknya yang sah. Tetapi tentara Kasdim menghancurkannya, dan dengan membawa pergi para penduduknya, tentara itu membiarkan kota-kota itu rusak dengan sendirinya. Sebab, jika penghakiman-penghakiman yang kecil tidak berhasil untuk merendahkan dan memperbarui manusia, maka Allah akan mengirimkan penghakiman-penghakiman yang lebih besar. Namun kehancuran-kehancuran ini tidak untuk selama-lamanya. Allah akan mendirikan kembali puing-puing dan reruntuhannya. Sebab bukan untuk selama-lamanya Ia hendak berbantah. Kota orang-orang asing, apabila dihancurkan, tidak akan pernah dibangun (25:2), tetapi kota anak-anak Allah hanya dihentikan untuk sementara waktu.
- (2) Di sini dianggap bahwa bait suci juga akan dihancurkan, dan untuk beberapa waktu luluh lantak sampai ke dasar-dasarnya. Tetapi dijanjikan bahwa dasarnya akan diletakkan kembali, dan tidak diragukan lagi akan dibangun kembali. Seperti halnya, bagi semua orang Yahudi yang saleh, penghancuran tempat kudus merupakan bagian yang paling diratapi dari kehancuran itu, demikian pula pemulihan dan pendiriannya kembali akan menjadi bagian yang paling memberikan sukacita dari pembebasan mereka. Sukacita apa yang dapat mereka rasakan dalam membangun kembali Yerusalem jika bait suci di sana tidak dibangun kembali? Sebab bait suci itulah yang membuatnya kota suci dan sungguh-sungguh indah. Oleh sebab itu, inilah hal utama yang terpatri di dalam hati dan pandangan orang-orang Yahudi dalam kembalinya mereka. Untuk alasan inilah mereka ingin kembali ke Yerusalem, yaitu untuk mendirikan rumah TUHAN, Allah Israel (Ezr. 1:3).
- (3) Dianggap di sini bahwa kesulitan-kesulitan yang sangat besar akan menghadang di jalan pembebasan ini, yang tampak mustahil untuk mereka lalui. Tetapi dijanjikan bahwa oleh kuasa ilahi semua kesulitan itu akan disingkirkan (ay. 27): Allah berkata kepada tubir lautan: Jadilah kering. Demikianlah yang dilakukan-Nya ketika Ia membawa Israel keluar dari Mesir, dan demikianlah Ia akan melakukannya lagi ketika Ia membawa mereka keluar dari Babel, ketika kesempatan untuk itu datang. Siapakah engkau, gunung yang besar? Apakah engkau berdiri menghalangi jalan? Di depan Zerubabel, pemimpin para tawanan yang kembali, engkau menjadi tanah rata (Za. 4:7). Jadi, siapakah engkau, tubir lautan? Apakah engkau ingin menghambat perjalanan mereka dan berpikir untuk merintanginya? Engkau akan kering, dan sungai-sungaimu yang memberikan persediaan bagimu akan dikeringkan. Ketika Koresh menguasai Babel dengan mengeringkan sungai Efrat ke dalam banyak saluran, dan dengan demikian membuatnya dapat dilewati tentaranya, hal ini digenapi. Perhatikanlah, apa pun penghalangpenghalang yang menghadang di jalan penebusan Israel, Allah dapat menyingkirkannya hanya dengan mengucapkan satu kata.
- (4) Di sini dianggap bahwa tak seorang pun dari orang-orang Yahudi sendiri yang akan mampu, dengan keperkasaaan dan kekuatan mereka, untuk mendesakkan jalan mereka keluar dari Babel. Tetapi dijanjikan bahwa Allah akan membangkitkan seorang asing dari jauh, yang akan membuka jalan bagi mereka dengan baik, dan sekarang pada akhirnya Ia menyebutkan nama orang itu, berpuluh-puluh tahun sebelum orang itu lahir atau dipikir orang (ay. 28): Akulah yang berkata tentang Koresh: Dia gembala-Ku. Israel adalah umat-Nya, dan kawanan domba gembalaan-Nya. Kawanan domba ini sekarang sedang berada di tengah-tengah serigala, di tangan pencuri dan perampok. Mereka terkurung karena pelanggaran. Sekarang Koresh akan menjadi gembala yang dipakai-Nya, dipekerjakan oleh-Nya untuk melepaskan kawanan domba ini, dan mengurus kembalinya mereka ke padang rumput mereka sendiri yang hijau. “Dalam hal ini segala kehendak-Ku akan digenapinya. Ia akan mewujudkan apa yang Aku niatkan dan ia akan sangat menyenangkan Aku.” Perhatikanlah,
- [1] Hal-hal yang keberadaannya paling bergantung pada hal lain sudah diketahui dengan pasti terlebih dulu oleh pengetahuan ilahi. Ia tahu siapa orangnya, dan siapa namanya, yang akan menjadi pembebas umat-Nya. Dan, apabila berkehendak, Ia dapat membiarkan jemaat-Nya mengetahuinya, bahwa, ketika mereka mendengarkan nama seperti itu mulai dibicarakan di dunia, mereka dapat mengangkat muka mereka dengan sukacita, karena mengetahui bahwa penyelamatan mereka sudah dekat.
- [2] Merupakan kehormatan sungguh besar bagi orang-orang besar untuk dipekerjakan Allah sebagai alat-alat perkenanan-Nya bagi umat-Nya. Merupakan pujian yang lebih besar bagi Koresh untuk menjadi gembala Allah daripada menjadi kaisar Persia.
- [3] Allah memakai manusia untuk tujuan yang dikehendaki-Nya, memakai orang-orang perkasa, orang-orang yang punya kebebasan besar untuk bertindak. Dan, ketika mereka hendak melakukan apa yang mereka kehendaki, Ia dapat mengatasi mereka, dan membuat mereka melakukan apa yang dikehendaki-Nya. Bahkan, dalam hal-hal di mana mereka sedang memenuhi tujuan mereka sendiri, dan tidak melihat lebih jauh dari itu, Allah sedang memenuhi tujuan-tujuan-Nya sendiri dalam hal-hal itu dan membuat mereka melakukan apa yang dikehendaki-Nya. Raja-raja kaya akan melakukan apa yang sudah dinubuatkan oleh nabi-nabi miskin.
SH: Yes 44:1-8 - Allah adalah Raja! (Minggu, 07 Februari 1999) Allah adalah Raja!
Gambaran yang diberikan mengenai Tuhan Allah Israel tidak lagi
sekadar yang menjadikan, membentuk, menolong dan memilih Israe...
Allah adalah Raja!
Gambaran yang diberikan mengenai Tuhan Allah Israel tidak lagi sekadar yang menjadikan, membentuk, menolong dan memilih Israel, tetapi Ia adalah juga Raja dan Penebus Israel, Tuhan semesta alam. Sekalipun demikian agung dan mulianya Tuhan, namun Ia tetap dekat dengan umat-Nya.
Janji Allah dan jaminan-Nya. Secara keseluruhan Yesaya 44 merupakan satu bagian yang di dalamnya Allah mengingatkan kembali status bangsa Israel dan janji pemulihan-Nya. Ia mencurahkan apa yang menjadi kebutuhan jasmani umat-Nya dan mencurahkan Roh dan berkat-berkat-Nya atas keturunan Israel. Akibat pencurahan Roh Allah itu selain tanah akan diberkati (4), akan tumbuh suatu generasi yang bersaksi bahwa mereka adalah milik Allah (5), mereka adalah hamba Allah. Allah bukan sekadar berjanji, tetapi memeteraikan janji-Nya dengan kedaulatan penuh.
Hidup dalam berkat-Nya. Mengalami berkat-berkat yang nyata dari Tuhan dalam kehidupannya membuat Israel menyadari arti pentingnya kedudukan sebagai kepunyaan Tuhan. Semua yang dialami Israel dalam hubungannya dengan Tuhannya itu menjadi dasar bagi Israel untuk menyaksikan kesetiaan dan kuasa Tuhan: "Bahwa Tuhan Allah yang memanggil mereka sebagai umat-Nya dan mau menjadi Tuhan bagi mereka, Dialah satu-satunya Allah yang hidup. Tidak ada Allah lain selain daripada TUHAN, Dia pulalah yang menghidupkan umat dalam berkat-Nya.
Janji Allah untuk Gereja-Nya. Seperti halnya bangsa Israel tak mampu mengubah kondisinya dengan kekuatan sendiri, demikian juga gereja maupun Kristen perorangan. Janji pemulihan Allah itu berlaku kekal, dan berkat Allah itu mencakup segala segi kehidupan. Karena itu marilah kita beri seluruh bakti dan cinta kita kepada-Nya saja.
Doa: Tuhan, buatlah kami percaya akan janji-Mu yang akan memulihkan keadaan kami. Kami memegang janji-Mu, semata karena Engaku sendiri menyatakannya.
SH: Yes 44:1-8 - Jangan takut! (Minggu, 31 Juli 2005) Jangan takut!
Seorang anak lebih mudah percaya orangtuanya daripada orang dewasa percaya Bapa di Sorga. Mengapa demikian? Karena seorang anak menatap...
Jangan takut!
Seorang anak lebih mudah percaya orangtuanya daripada orang dewasa percaya Bapa di Sorga. Mengapa demikian? Karena seorang anak menatap wajah orangtuanya dan memegang tangan mereka ketika ia merasa takut. Sebaliknya, orang dewasa mengarahkan pandangannya pada keadaan di sekitarnya dan lupa bahwa Tuhan bersamanya.
Ketika Israel masih hidup dalam pembuangan di tengah-tengah bangsa yang tidak mengenal Allah, Israel takut dan imannya goncang. Mengapa demikian? Karena mereka memandang kesulitan dan masalah sebagai lebih besar daripada Allah mereka. Apa tindakan Allah? Pertama, Ia memperkenalkan diri-Nya sebagai Allah yang menciptakan mereka dan menjadikan mereka suatu bangsa. Ia adalah Allah yang mengenal mereka. Itu sebabnya, Allah menyapa bangsa Israel dengan nama nenek moyang mereka, Yakub (ayat 1-2, lih. Kej. 32:28, band. Kej. 47:27-31) dan nama puitis Israel, Yesyurun (lih. Ul. 32:6). Kedua, Allah mengadakan pembaruan kerohanian Israel dengan memberikan Roh-Nya diam di antara umat-Nya sehingga berkat-Nya turun atas mereka. Setiap generasi Israel akan kembali mengenali Allah mereka dan menyerukan puji-pujian bagi-Nya (ayat 3-5). Ketiga, Ia memproklamasikan nama-Nya sebagai Allah di atas segala allah. Allah menantang kuasa yang dimiliki dewa dewi yang disembah bangsa-bangsa yang tidak mengenal-Nya. Karena kuasa yang dimiliki dewa dewi tersebut kosong maka segala perkataan mereka pun pasti palsu (ayat 6-7). Oleh sebab itu, Israel tidak perlu takut terhadap segala kutuk dari ilah-ilah palsu itu. Allah Israel adalah Allah di atas segala allah yang akan melindungi mereka (ayat 8).
Sebagai anak Tuhan kita tidak perlu takut terhadap segala kesulitan dan masalah yang menghadang hidup kita. Tuhan setia pada janji-Nya. Ia lebih berkuasa daripada semua masalah hidup. Dia pasti akan menolong kita asal kita terus bersandar dan berharap kepada-Nya.
Renungkan: Saat rasa takut menekan, ingatlah Tuhan beserta Anda.
SH: Yes 44:1-8 - Karena Dia Allah (Senin, 1 Desember 2008) Karena Dia Allah
Seperti apakah keadaan umat yang hidup dalam pembuangan? Mazmur 42-43
menggambarkan kekeringan rohani yang melanda umat di pemb...
Karena Dia Allah
Seperti apakah keadaan umat yang hidup dalam pembuangan? Mazmur 42-43 menggambarkan kekeringan rohani yang melanda umat di pembuangan. Mereka bukan hanya terbuang dari tanah leluhur mereka, tetapi terutama jauh dari Tuhan dan firman-Nya. Maka kemudian ada janji pemulihan yang Tuhan nyatakan melalui pencurahan Roh-Nya. Pencurahan Roh Tuhan akan menyegarkan jiwa-jiwa yang kehausan, seperti hujan yang membasahi dan menyegarkan tanah gersang (ayat 3-4). Seperti tunas yang tumbuh kembang dari tunggul yang seharusnya sudah mati, demikianlah kehidupan rohani yang dipulihkan Tuhan sesuai dengan janji anugerah-Nya. Maka setiap orang yang mengalami kuasa Tuhan tersebut akan dengan berani menyebut diri mereka dengan sebutan yang dulu memang Tuhan berikan kepada mereka. Mereka adalah "Yakub" atau "Israel". Dan yang paling penting, mereka dengan bangga menyatakan diri se-bagai "kepunyaan Tuhan."
Apa bukti nyata bahwa mereka pasti akan kembali menjadi umat-Nya? Yesaya memaparkan dua hal. Pertama, secara negatif mereka tidak mendapatkan apapun dari ilah-ilah yang dulu mereka sembah, menggantikan ibadah kepada Tuhan (ayat 7). Itulah pengalaman mereka yang telah mencoba bermain-main dengan dewa-dewi bangsa-bangsa kafir. Semua hanyalah kesia-siaan belaka. Kedua, secara positif Israel telah mengenal dan mengalami Allah dalam hidup mereka. Walaupun mereka pernah meninggalkan Allah, tetapi Dia tetap setia dan tidak berubah dalam kasih-Nya (ayat 2, 8). Jadi mereka tidak perlu ragu-ragu dan takut untuk memercayai Dia kembali.
Pengalaman Israel tidak perlu terulang dalam hidup kita. Jangan main-main atau coba-coba dengan "berhala" apapun karena hanya akan mendatangkan hukuman dan kekeringan rohani. Kalau saat ini kita sedang seperti Israel, cari Tuhan! Dia tidak pernah berubah setia. Dia siap memulihkan rohani kita dan memandu lagi hidup kita dengan kuasa-Nya.
SH: Yes 44:1-8 - Kehendak Tuhan yang tidak berubah (Sabtu, 9 November 2013) Kehendak Tuhan yang tidak berubah
Allah kita tidak berubah. Walaupun umat tidak setia, Allah tetap setia dengan pemilihan-Nya, dan akan terus membent...
Kehendak Tuhan yang tidak berubah
Allah kita tidak berubah. Walaupun umat tidak setia, Allah tetap setia dengan pemilihan-Nya, dan akan terus membentuk umat-Nya menjadi seperti yang telah direncanakan-Nya.
Walau nas sebelumnya menunjukkan dosa dari umat Allah yang telah begitu memberati dan menyusahi Allah, Allah tetap menyertai dan menghibur umat-Nya. Tuhan memulai penghiburan-Nya dengan berkata "Dengarlah, hai Yakub, hamba-Ku, dan hai Israel, yang telah Kupilih!" (1). Pernyataan ini menegaskan bahwa status Israel tidak berubah di hadapan-Nya: mereka tetap hamba-Nya. Sedangkan kata Kupilih memakai tensa perfek yang menunjuk pada suatu tindakan yang sudah selesai. Tuhan telah "menjadikan" dan "membentuk" Israel dari kandungan, dan "menolong" mereka (2). Kata "menolong" diberikan dalam tensa imperfek, menunjukkan kepada pertolongan Tuhan yang terus menerus diberikan ketika dibutuhkan. Ini adalah penegasan bahwa Tuhan tidak akan meninggalkan mereka.
Di ayat kedua, Tuhan mengulang sebutan-Nya bagi Israel: hamba-Ku yang telah Kupilih. Ada hal lain yang menarik, nama Yakub disejajarkan dengan nama Yesyurun. Yakub berarti "dia memegang tumit" (Kej. 25:26), yang secara figuratif berarti "penipu." Sedangkan Yesyurun, berasal dari kata yasar, yang berarti "lurus/benar." Nama Yakub menunjukkan kegagalan dari umat, nama Yesyurun menunjukkan apa yang akan terjadi pada umat berdasarkan anugerah. Ini merupakan suatu ironi yang positif, menunjukkan kasih Allah yang begitu agung yang terus akan membentuk umat-Nya sampai menjadi seperti yang Ia rencanakan walaupun umat-Nya terus menerus tidak taat dan gagal.
Umat tidak perlu takut karena Allah sendiri yang akan menggenapi rencana-Nya, yang dimulai dengan pencurahan Roh-Nya. Hasil dari pencurahan Roh Tuhan tersebut umat akan bertobat dan menyebut diri mereka kepunyaan TUHAN (5).
Keselamatan semata-mata dapat tergenapi karena kasih dan kehendak Tuhan yang tidak berubah bagi umat-Nya. Marilah bersyukur untuk anugerah yang indah dan tak berubah tersebut.
SH: Yes 44:1-8 - Aku Milik Tuhan (Rabu, 16 Juni 2021) Aku Milik Tuhan
Jika kita bisa mengatakan bahwa kita adalah milik Tuhan, betapa senangnya! Seperti syair lagu dalam Kidung Jemaat 362:1 "Aku milikMu,...
Aku Milik Tuhan
Jika kita bisa mengatakan bahwa kita adalah milik Tuhan, betapa senangnya! Seperti syair lagu dalam Kidung Jemaat 362:1 "Aku milikMu, Yesus, Tuhanku". Menjadi milik Tuhan berarti kita selalu berada di sisi-Nya. Jika dalam kondisi tidak aman, kita tidak takut, karena Tuhan selalu sigap untuk meraih dan menggenggam kita di dalam tangan-Nya. Kita dijaga dan dirawat-Nya karena kita adalah milik-Nya yang berharga.
Israel, yang disebut sebagai keturunan Yakub, adalah umat yang telah dipilih oleh Tuhan. Dia membentuk mereka sejak dalam kandungan (1-2). Dia sanggup mengadakan keajaiban dalam karya-Nya, juga memberkati mereka dengan Roh-Nya dan masa depan yang baik (3-4). Umat Israel merasakan pemeliharaan Allah sudah terbukti sejak leluhur mereka, hingga dapat berkata: "Aku kepunyaan Tuhan" (5). Menyandang nama Israel berarti menjadi umat milik Tuhan, Allah semesta alam, yang menjadi Raja dan Penebus bagi mereka (6).
Jika umat Israel sudah membuktikannya di antara bangsa-bangsa, siapakah yang kuasanya seperti Allah Israel? Tidak ada! Dialah satu-satunya Allah Yang Mahakuasa, tidak ada allah lain yang mampu menyamai kuasa-Nya (7). Karena itu, meski musuh dan bahaya mengancam, Tuhan berfirman: "Janganlah gentar dan janganlah takut" (8). Dialah Gunung Batu yang menyertai dan melindungi mereka selamanya.
Tuhan inilah yang juga menjadikan kita umat-Nya. Dalam gelombang dan badai kehidupan, Dialah Allah yang berkuasa menaklukkan dahsyatnya ancaman. Dialah Allah yang meraih umat kepunyaan-Nya, memberikan penghiburan dan pertolongan agar kita dapat melewati serta menghadapi tantangan hidup. Kita sungguh aman sebagai milik-Nya. Kita dipegang oleh tangan-Nya hingga kita mampu melewati segala sesuatu; berjalan dengan kuat dan tangguh, tanpa menjadi gentar dan takut.
Berbahagialah, karena kita ini milik-Nya. Terpujilah nama Tuhan. Kita sungguh bersyukur karena kita adalah kepunyaan Tuhan Sang Raja dan Penebus. [YWN]
SH: Yes 44:9-20 - Kebodohan manusia (Senin, 08 Februari 1999) Kebodohan manusia
Pada bagian sebelumnya Allah memberikan janji beserta jaminan-Nya,
tetapi pada bagian ini diungkapkan mengenai kebodohan manus...
Kebodohan manusia
Pada bagian sebelumnya Allah memberikan janji beserta jaminan-Nya, tetapi pada bagian ini diungkapkan mengenai kebodohan manusia (9-11). Manusia menolak Allah yang hidup, tetapi memilih benda mati, patung yang mereka buat, untuk disembah. Mereka tidak hanya memutarbalikkan fakta, tetapi juga bertindak seolah-olah mereka adalah pencipta, dan allah yang mereka sembah adalah ciptaannya. Ini merupakan pemutarbalikkan hakikat yang menggambarkan dosa manusia.
Kecaman Allah. Tidak heran bila Allah murka dan mengecam perbuatan tersebut. Dengan tegas dan pasti, Allah menjelaskan bahwa patung-patung itu sama sekali tidak berkuasa dan sia-sia. Apa yang diperbuat para penyembah berhala ini juga dilakukan orang pada zaman ini. Penyembahan berhala itu bisa juga dilakukan bukan dalam bentuk menyembah patung. Lihat kecintaan kita pada uang, kedudukan, bahkan kesenangan hidup. Yang pasti segala sesuatu yang kita tempatkan menggantikan Allah, dibenci Tuhan, dan itulah berhala! Setialah hanya kepada Tuhan Allah saja. Hanya Dialah Allah sejati yang tidak dapat disamakan dengan berhala mana pun.
Doa: Ya Tuhan, kami mohon ampun, karena sering menggeser kedudukan-Mu dalam hidup kami.
SH: Yes 44:9-20 - Kebodohan penyembah berhala (Senin, 1 Agustus 2005) Kebodohan penyembah berhala
Saat ini peradaban manusia semakin maju dan teknologi pun makin canggih, namun kepercayaan kepada dunia mistis masih dipe...
Kebodohan penyembah berhala
Saat ini peradaban manusia semakin maju dan teknologi pun makin canggih, namun kepercayaan kepada dunia mistis masih dipegang oleh cukup banyak orang. Buktinya masih banyak orang yang mendatangi tempat-tempat keramat untuk meminta berkat.
Pada nas ini, kita membaca penilaian Allah tentang beberapa tindakan para penyembah dan pembuat ilah. Baik pembuat patung berhala maupun penyembahnya adalah orang-orang bodoh yang melakukan hal yang sia-sia (ayat 9). Pertama, siapakah para pembuat patung sesembahan itu? Bukankah mereka manusia ciptaan Allah. Sungguh tidak masuk di akal manusia menciptakan `allah' (ayat 10-11)!
Kedua, bagaimana mungkin orang menyembah kepada patung buatan tangannya sendiri. Baik dari bahan besi maupun dari kayu, berhala-berhala itu adalah benda mati yang dibuat dan diperlakukan sekehendak si pembuat (ayat 12-16). Sungguh ironis, kayu yang sama yang dipakai untuk membuat patung sesembahan dipakai juga menjadi kayu api untuk berdiang atau untuk membakar roti! Dan kayu itu kemudian disembahnya (ayat 17)! Allah menyebutkan mereka adalah orang yang tidak mengetahui dan tidak mengerti apa-apa hanya berpegang pada kayu kering dan dusta (ayat 18-20).
Penyembah berhala ialah mereka yang mengagungkan sesuatu yang fana lebih tinggi daripada Tuhan. Pembuat berhala adalah mereka yang mengadakan penyesatan bagi dirinya sendiri dan orang lain. Dua kebodohan itu akan menuai murka Allah sebab telah melanggar perintah Allah ke-1 dan ke-2 (lih. Kel. 20:1-6) dan menolak bergantung pada Allah (lih. Yos. 24:20). Seperti Yosua yang menantang bangsa Israel untuk memilih Allah Israel atau dewa dewi bangsa Kanaan maka pertanyaan yang perlu kita renungkan adalah, "Layakkah menempatkan Allah dalam hati dan pikiran kita di tempat no. kesekian padahal Ia sumber hidup kita?"
Camkan: Dungu! Itulah komentar Allah terhadap Anda bila Anda berpaut pada berhala-berhala!
SH: Yes 44:9-20 - Kebodohan penyembahan berhala (Selasa, 2 Desember 2008) Kebodohan penyembahan berhala
Apa kebodohan penyembahan berhala? Perikop ini memaparkan secara
ironis kebodohan tersebut. Pertama, menyembah yan...
Kebodohan penyembahan berhala
Apa kebodohan penyembahan berhala? Perikop ini memaparkan secara ironis kebodohan tersebut. Pertama, menyembah yang bukan Allah. Allah hanya satu, Sang Pencipta. Semua yang lain hanyalah ciptaan, yang tidak layak dan tidak boleh disembah. Kedua, menyembah yang mati. Baik kayu maupun besi adalah benda-benda mati yang tidak memiliki sedikit pun kehidupan, apalagi daya untuk menyelamatkan. Ketiga, menyembah yang dibuatnya sendiri! Adakah kebodohan yang lebih besar daripada perbuatan ini?
Bukankah sesuatu yang menggelikan bahkan menyedihkan bila melihat seseorang memperlakukan sebatang kayu sebagai sesembahan, yang dimintai pertolongan (ayat 17)? Padahal sebagian kayu itu dipakai menjadi kayu bakar (ayat 15), sebagian lainnya dipahat menjadi patung. Mengapa bisa terjadi kebodohan seperti itu? Semua itu menunjukkan perbudakan dosa yang melanda kehidupan manusia. Tubuh dikendalikan hawa nafsu, pikiran ditumpulkan dengan hal-hal yang tidak masuk akal, dan hati dibuat dingin terhadap relasi kasih dan kudus, baik terhadap Tuhan maupun terhadap sesama.
Kita hidup di zaman yang campur aduk antara pengaruh modernisasi dengan pandangan pramodern yang bersifat takhayul, bahkan juga dengan pikiran pascamodern. Masih banyak orang yang terjebak dalam bentuk-bentuk mistik dan perdukunan. Namun orang modern pun memiliki berhala-berhala seperti teknologi, materialisme, dan hobi-hobi mahal yang merusak alam ciptaan Tuhan. Sementara itu orang-orang pascamodern mencari-cari berbagai sensasi dan pengalaman untuk mengisi kekosongan hidupnya. Semua itu hanya menunjukkan betapa malang dan konyolnya orang-orang yang menyandarkan hidup pada hal-hal yang sementara, yang tak sedikit pun bisa menjamin masa depan kekekalan mereka. Marilah kita, yang oleh anugerah Tuhan boleh dilepaskan dari perbudakan dosa, menjadi alat-alat anugerah Tuhan bagi mereka yang masih dibelenggu oleh ilah-ilah palsu.
SH: Yes 44:9-20 - Ironi penyembahan berhala (Senin, 11 November 2013) Ironi penyembahan berhala
Penyembahan berhala merupakan ironi yang tidak masuk akal yang dilakukan manusia. Manusia menyembah yang diciptakannya send...
Ironi penyembahan berhala
Penyembahan berhala merupakan ironi yang tidak masuk akal yang dilakukan manusia. Manusia menyembah yang diciptakannya sendiri!
Keironisan itu tergambar demikian. Seorang tukang kayu menebang pohon. Kayunya dipakai menjadi kayu bakar untuk memanaskan diri juga membakar roti. Tetapi tukang kayu itu juga membuat sebagian kayu tersebut menjadi allah lalu menyembah padanya (15).
Tentu Yesaya mengerti bahwa penyembah berhala bukan sekadar menyembah patung. Mereka yang menyembah berhala menganggap mereka menyembah allah yang diwakili oleh patung tersebut. Namun, Yesaya sengaja menggambarkan bahwa manusia menyembah patung buatan tangannya sendiri, untuk menunjukkan keironisan penyembahan berhala. Sesungguhnya berhala adalah allah yang dicipta oleh manusia berdasarkan pemikirannya, berdasarkan karakteristik si pencipta, untuk memenuhi kebutuhannya. Sungguh terbalik dengan ajaran Alkitab bahwa manusia diciptakan Allah menurut gambar-Nya. Tidak mengherankan kita melihat bahwa berhala mempunyai kelemahan seperti manusia, yang perlu untuk merenung, menyelesaikan urusannya, bepergian, ataupun tidur (bnd. 1Raj. 18:27), yang mempunyai kekuasaan terbatas, dan dapat dibujuk atau dimanipulasi.
Akibat bagi mereka yang menyembah berhala adalah mereka menjadi seperti berhala yang mereka sembah, yaitu kesia-siaan. Mereka mejadi buta dan bodoh, sehingga mereka akan mendapat malu (9). Ia "disesatkan oleh hatinya yang tertipu, " dan "ia tidak dapat menyelamatkan jiwanya" (20).
Menukar Allah dengan berhala merupakan kebodohan ganda. Allah adalah pencipta manusia, sehingga Ia pantas untuk disembah, sedang berhala adalah allah yang dicipta oleh manusia yang jelas tidak masuk akal untuk disembah. Dengan demikian adalah ironi bahwa manusia menyembah apa yang telah diciptanya. Lebih ironi lagi ialah ketika manusia menukar Allah yang menciptanya dengan para berhala yang diciptanya. Akibatnya ialah kesia-siaan dan kebinasaan.
SH: Yes 44:9-20 - Berhala-berhala Kekinian (Kamis, 17 Juni 2021) Berhala-berhala Kekinian
Berhala, menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), adalah "patung dewa atau sesuatu yang didewakan untuk disembah dan dip...
Berhala-berhala Kekinian
Berhala, menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), adalah "patung dewa atau sesuatu yang didewakan untuk disembah dan dipuja". Ini berarti berhala dibuat oleh manusia, dan dipuja oleh manusia itu sendiri.
Yesaya mencatat bahwa setiap pembuat patung adalah kesia-siaan (9a). Tukang-tukang yang membuat allah-allah itu adalah manusia belaka, lemah dan tidak berdaya. Sebesar apa pun tenaga, pengorbanan, dan keahlian yang mereka berikan, mereka tidak akan bisa membuat sesuatu yang mahakuasa (11-13). Patung-patung itu tidak dapat menyediakan sesuatu atau melindungi mereka dengan segala penghormatan yang mereka berikan. Bukankah suatu kebodohan bila mengharapkan kebaikan dari allah-allah yang mereka buat sendiri?
Allah mengecam perbuatan tersebut. Allah menyatakan bahwa patung-patung itu sama sekali tidak berkuasa, dan orang-orang yang menyembahnya adalah orang-orang yang tidak tahu apa-apa (18). Segala yang Allah sediakan untuk menghangatkan tubuh dan memasak makanan, justru dibuat menjadi dewa kekejian. Bukannya selamat, mereka justru disesatkan dan menggantungkan hidup mereka pada kebohongan (19-20).
Jika zaman dahulu berhala berupa patung, pada zaman sekarang berhala bisa berupa banyak hal: gadget, makanan, film, atau benda lain dan bentuk kesenangan lainnya. Berhala-berhala kekinian bisa membuat kita melupakan banyak hal: keluarga, teman, bahkan Tuhan. Lebih daripada sekadar hobi, hal-hal ini dapat mendikte keputusan, pola pikir, dan harapan kita; bahkan menyita fokus hidup kita dari Tuhan. Renungkanlah: berapa lama kita berelasi dengan Tuhan dibanding dengan hal lain?
Entah patung, jimat, atau hobi, yang pasti, segala sesuatu yang kita tempatkan untuk menggantikan Allah hanya menjadi kekejian di hadapan-Nya. Berhati-hatilah, karena itulah berhala! Mari kita kembali kepada Tuhan, satu-satunya Allah yang berkuasa memberikan keselamatan bagi kita, yang kemuliaan-Nya tak tertandingi. Tuhan yang hidup tak akan tergantikan! [YWN]
SH: Yes 44:21-28 - Kembali pada Penebus sejati (Selasa, 9 Februari 1999) Kembali pada Penebus sejati
Allah mengingatkan ulang bangsa Israel mengenai semua yang telah
diperbuat-Nya, mulai dari tindakan-Nya mencipta (24...
Kembali pada Penebus sejati
Allah mengingatkan ulang bangsa Israel mengenai semua yang telah diperbuat-Nya, mulai dari tindakan-Nya mencipta (24), penggenapan nubuat-Nya melalui para nabi (26-28), sampai kepada tindakan pengampunan-Nya atas segala pelanggaran yang dibuat oleh bangsa ini. Wajarlah jika Allah menginginkan agar bangsa ini kembali kepada-Nya (21-22) karena Allah pemilik mutlak bangsa itu. Tidak ada bentuk kuasa apa pun di luar Allah yang berhak mengambil alih kemilikan Allah ini. Allah akan memperjuangkan milik-Nya untuk kembali kepada-Nya.
Penebus sejati. Allah selalu terlibat dalam kehidupan umat-Nya. Bahkan ketika umat melakukan penyembahan berhala, Allah pun terlibat di dalamnya dengan melakukan penebusan. Penebusan Allah dalam Perjanjian Lama ini merupakan bayang-bayang dari penebusan yang akan terjadi di Perjanjian Baru. Kristen mengenal prinsip penebusan dalam Perjanjian Baru, yakni bahwa Kristus Sang Anak Domba Allah menebus dosa manusia. Naikkanlah puji-pujian kepada Sang Penebus sebagai respons umat percaya.
Renungkan: Saat ini bila ada sesuatu yang telah meragukan kepemilikan Allah atas hidup Anda, nyatakan itu dalam doa penyerahan pada Sang Penebus sejati.
SH: Yes 44:21-28 - Tuhan, Dialah yang berdaulat! (Selasa, 2 Agustus 2005) Tuhan, Dialah yang berdaulat!
Apa yang layak diterima oleh penyembah berhala yang menyakiti hati Allah dengan menyembah yang bukan Allah? Tidak ada y...
Tuhan, Dialah yang berdaulat!
Apa yang layak diterima oleh penyembah berhala yang menyakiti hati Allah dengan menyembah yang bukan Allah? Tidak ada yang lebih pantas daripada dihukum keras dan kemudian dibinasakan!
Namun dalam nas ini, yang terjadi adalah sebaliknya. Alih-alih membinasakan, setelah menghajar mereka, Allah kembali mengampuni dan memulihkan mereka (ayat 22). Semua itu dilakukan-Nya karena sejak semula Israel adalah umat yang dibentuk-Nya untuk dijadikan kesayangan-Nya (ayat 21). Allah tidak pernah melupakan mereka. Oleh karena itu, langit dan bumi dan segala isinya dipanggil menjadi saksi akan penebusan Allah atas umat-Nya (ayat 23). Pohon yang dulu kayunya disembah oleh penyembah berhala, kini ikut bergembira oleh belas kasih Allah atas Israel. Langit dan bumi dipanggil untuk menyaksikan kedaulatan Allah atas segala sesuatu. Semua yang lain adalah ciptaan yang tunduk kepada-Nya. Dia berdaulat untuk membungkam semua orang jahat yang telah menipu umat-Nya kepada penyembahan berhala (ayat 25). Sebaliknya, kedaulatan-Nya dinyatakan dengan menggenapi nubuat dari para nabi-Nya bahwa pemulihan Israel akan terjadi secara ajaib: Yerusalem dan Yehuda akan bangkit kembali (ayat 26). Oleh kedaulatan-Nya, Allah juga memilih Koresy untuk melaksanakan tugas menggembalakan umat-Nya pulang ke Yerusalem (ayat 28).
Tindakan Allah yang tidak membalas dengan setimpal kejahatan dan dosa-dosa kita adalah tindakan anugerah. Tuhan Yesus sudah menanggung hukuman itu bagi kita. Dalam kedaulatan-Nya Allah bukan hanya mengampuni melainkan juga memulihkan. Siapakah kita yang terus menerus menolak untuk bertobat? Apakah kita masih juga mengangap sepi kemurahan Allah?
Doaku: Tuhan, terimakasih karena kebodohanku menolak-Mu dan menyembah berhala tidak Kau perhitungkan. Sebaliknya, Engkau mengulurkan tangan kasih-Mu untuk mengangkatku dari dosa dan membimbing aku di jalan yang benar.
SH: Yes 44:21-28 - Pembebasan dari Allah (Rabu, 3 Desember 2008) Pembebasan dari Allah
Siapakah penyembah berhala yang disebutkan di perikop sebelum ini?
Umat Tuhan dalam keberdosaan mereka, sebelumnya adalah
...
Pembebasan dari Allah
Siapakah penyembah berhala yang disebutkan di perikop sebelum ini? Umat Tuhan dalam keberdosaan mereka, sebelumnya adalah penyembah-penyembah berhala. Itu yang mengakibatkan mereka dihukum Tuhan, dibuang ke Babel! Namun Babel adalah negeri penyembah berhala. Sangat mungkin sebagian umat di pembuangan ikut-ikutan lagi menyembah berhala-berhala Babel.
Khotbah yang keras, yang menyatakan kesia-siaan dan kebodohan penyembahan berhala, menegur hati umat Tuhan yang berada di jalur yang salah tersebut. Khotbah itu juga berpotensi membangkitkan amarah penguasa Babel, penjajah mereka. Oleh karena itu dalam perikop ini, Israel diingatkan bahwa Tuhanlah satu-satunya Allah yang patut disembah. Sang Pencipta alam semesta ini adalah pembentuk dan pemilik Israel (ayat 24). Tuhan sendiri akan bertindak membongkar kepalsuan penyembahan berhala (ayat 25). Sesuai dengan nubuat-nubuat yang dilontarkan nabi-nabi Tuhan, Tuhan akan menebus Israel dan memulihkan kembali keadaan mereka. Maka Israel tidak perlu takut terhadap tekanan Babel karena Tuhan akan mengirim hamba-Nya, Koresy, untuk melepaskan mereka dari penjajahan Babel (ayat 28). Tuhan berdaulat atas penguasa Babel bahkan ilah-ilah sesembahan mereka.
Orang Kristen yang tidak sungguh-sungguh mengenal Tuhan juga sering bertindak bodoh dengan ikut-ikutan dunia ini, memperilah apa saja yang dirasakan bisa menolong mereka memiliki hidup yang lebih baik. Saat menyadari bahwa yang disembah adalah sesuatu yang fana, sia-sia, bahkan mati, belenggu penyembahan berhala sudah kadung mengikat dan memperbudak mereka. Syukur kepada Kristus, semua kuasa gelap di balik sesembahan apapun tidak berdaya melawan kuasa Allah, Sang Pencipta, sekaligus Penebus manusia. Oleh karena itu, jangan pernah menyerah kepada berhala. Lawanlah berhala dan ikatan dosa yang dihasilkannya dengan kuat kuasa Kristus yang sudah bangkit dari kematian dan mengalahkan dosa dan maut sampai selama-lamanya.
SH: Yes 44:21-28 - Pengharapan baru dalam Tuhan (Selasa, 12 November 2013) Pengharapan baru dalam Tuhan
Dalam nas sebelumnya ada orang membuat allah dari sisa kayu yang dipakainya, yang kemudian sujud menyembah dan berdoa ke...
Pengharapan baru dalam Tuhan
Dalam nas sebelumnya ada orang membuat allah dari sisa kayu yang dipakainya, yang kemudian sujud menyembah dan berdoa kepada patung tersebut: "Tolonglah aku, sebab engkaulah allahku" (17), tetapi kemudian yang ia dapatkan adalah kehancuran (20).
Pada nas ini, Israel diberikan penegasan bahwa Allah berbeda dari allah yang dibuat tersebut. Perbedaan yang sangat besar tersebut digambarkan dengan pengontrasan. Jika sebelumnya orang-orang membentuk patung (9, 10), maka adalah Allah yang membentuk Israel (21). Penyembah berhala berdoa "tolonglah aku" (17), tetapi kepada Israel Allah berkata, "Aku telah menebus engkau" (22-23). Sang penyembah berhala menyembah kepada kayu kering (harafiah "bagian dari pohon, " 19), sedangkan hutan dan segala pohon di dalamnya diperintahkan untuk bersorak-sorak bagi TUHAN (23). Berhala buatan manusia tidak dapat menyelamatkan orang yang meminta pertolongannya, sebaliknya Allah Israel menebus dan menyelamatkan umat-Nya.
Rencana penyelamatan tersebut Tuhan nyatakan dengan menekankan relasinya dengan Israel: "Beginilah firman TUHAN, Penebusmu, yang membentuk engkau sejak dari kandungan." Tuhan adalah penebus yang akan menyelamatkan umat-Nya yang membutuhkan pertolongan. Ia yang membentuk, menunjukkan sentuhan pribadi dalam menjadikan Israel umat-Nya, dan Ia telah melakukannya sejak dari kandungan, menunjukkan semua ini dapat terjadi semata-mata karena inisiatif Allah.
Karenanya Tuhan akan membangun kembali kota-kota Yehuda yang telah menjadi reruntuhan (26), dan Ia akan membangkitkan Koresh (raja Persia) yang akan mengizinkan orang Israel kembali dari pembuangan untuk membangun kembali Bait Allah (28).
Di dalam Tuhan selalu ada pengharapan baru. Bahkan ketika kita telah berdosa dan dihukum oleh Tuhan, janganlah berputus asa karena Ia adalah Allah yang telah membentuk kita menjadi umat-Nya, dan Ia adalah Penebus kita dan yang akan tetap setia untuk menolong kita bahkan setelah Ia menghukum kita.
SH: Yes 44:21-28 - Allah Mahakuasa dan Maha Pengasih (Jumat, 18 Juni 2021) Allah Mahakuasa dan Maha Pengasih
Ingatlah semuanya ini, hai Yakub, sebab engkaulah hamba-Ku, hai Israel ... engkau tidak Kulupakan" (21).
Demikianl...
Allah Mahakuasa dan Maha Pengasih
Ingatlah semuanya ini, hai Yakub, sebab engkaulah hamba-Ku, hai Israel ... engkau tidak Kulupakan" (21).
Demikianlah Allah berbicara kepada bangsa Israel melalui Nabi Yesaya bukan sekadar mengingatkan bahwa Ia mampu melakukan segalanya saat itu, tetapi juga mengingatkan sejarah di masa lampau. Sejak dahulu Allah telah melakukan segala yang dikehendaki-Nya di bumi ini. Allah berkata: "Engkau tidak kulupakan" (21), sebab sejak zaman Abraham, Ishak, dan Yakub, Allah sudah mengikat perjanjian-Nya. Bahwasanya, dengan kasih setia-Nya terhadap janji kepada umat-Nya, Allah telah menghapus segala pemberontakan mereka.
Kemudian, Allah menyatakan diri-Nya, bahwa Ia adalah Tuhan yang telah menjadikan segala sesuatu, meniadakan tanda-tanda peramal pembohong, membuat orang bijaksana mundur ke belakang, dan mengeringkan dasar lautan (24-25, 27). Allah yang menyatakan kemahakuasaan-Nya atas seluruh dunia mengingatkan kita kepada isi pertama dari sepuluh Hukum Taurat. Betapa luar biasanya kuasa Allah yang disembah bangsa Israel, dan juga kita, yang sanggup menundukkan segala sesuatu di bumi ini.
Bahkan dalam rencana-Nya untuk kebaikan hidup orang percaya di bumi, Allah menguatkan perkataan hamba-Nya dan melaksanakan keputusan yang diberitakan utusan-Nya (26) agar segala kehendak-Nya digenapi. Jelas bahwa Allah bekerja dalam sejarah dunia ini. Di masa lalu tampak peran Allah; dalam perjalanan kehidupan saat ini pun kuasa dan kasih Allah sangat jelas bagi seluruh umat-nya, begitu juga untuk masa yang akan datang.
Inilah pengajaran bagi kita agar kita senantiasa mengingat bahwa Allah kita adalah Allah Yang Mahakuasa dan Maha Pengasih. Dengan demikian, kita pun bersorak-sorai dan bergembira dalam iman kita kepada Allah Penebus. Marilah kita bertekad untuk setia dalam iman kita kepada Allah kita. Sebab iman kita kepada-Nya tidak akan mengecewakan, bahkan Ia telah terlebih dahulu menunjukkan kasih setia-Nya dalam hidup kita. [KFT]
Utley -> Yes 44:1-5; Yes 44:6-8; Yes 44:9-11; Yes 44:12-17; Yes 44:18-20; Yes 44:21-23; Yes 44:24-28
Utley: Yes 44:1-5 - --NASKAH NASB (UPDATED): Yes 44:1-51 "Tetapi sekarang, dengarlah, hai Yakub, hamba-Ku, dan hai Israel, yang telah Kupilih! 2 Beginilah firman TUHAN yang...
NASKAH NASB (UPDATED): Yes 44:1-5
1 "Tetapi sekarang, dengarlah, hai Yakub, hamba-Ku, dan hai Israel, yang telah Kupilih! 2 Beginilah firman TUHAN yang menjadikan engkau, yang membentuk engkau sejak dari kandungan dan yang menolong engkau: Janganlah takut, hai hamba-Ku Yakub, dan hai Yesyurun, yang telah Kupilih! 3 Sebab Aku akan mencurahkan air ke atas tanah yang haus, dan hujan lebat ke atas tempat yang kering. Aku akan mencurahkan Roh-Ku ke atas keturunanmu, dan berkat-Ku ke atas anak cucumu. 4 Mereka akan tumbuh seperti rumput di tengah-tengah air, seperti pohon-pohon gandarusa di tepi sungai. 5 Yang satu akan berkata: Aku kepunyaan TUHAN, yang lain akan menyebut dirinya dengan nama Yakub, dan yang ketiga akan menuliskan pada tangannya: Kepunyaan TUHAN, dan akan menggelari dirinya dengan nama Israel."
Yes 44:1 "dengarlah" Ini merupakan sebuah IMPERATIVE (BDB 1033, KB 1570) yang menjadi ciri banyak nubuat dalam Yesaya (lih. Yes 1:2,10; 6:8,9,10; 7:13; 28:14; 32:9; 33:13; 34:1; 36:13; 39:5; 42:18; 46:3,12; 47:8; 48:1,12,14,
16; Yes 51:1,7,21; 55:2,3; 59:1; 66:5).
Kata ini berarti "mendengar untuk melakukan." Ini menjadi nama (Shema ) dari doa Yahudi yang terkenal di Ul 6:4-5.
□ "hai Yakub, hamba-Ku" Perhatikan paralelisme antara baris 1 Ul 2. YHWH sedang menangani Israel secara keseluruhan.
□ "yang telah Kupilih" YHWH
- 1. memilih Israel, ay. Yes 44:1,2
- 2. menjadikan Israel, ay. Yes 44:2
- 3. membentuk Israel, ay. Yes 44:2
- 4. menolong Israel, ay. Yes 44:2
Yes 44:2 Perhatikan paralelisme antara baris 1 Ul 2.
- 1. "menjadikan engkau" - BDB 793, KB 889, Qal PARTICIPLE, baris 1
- 2. "membentuk engkau" - BDB 427, KB 428, Qal PARTICIPLE, baris 2
Ada beberapa kata Ibrani yang digunakan untuk menggambarkan tindakan kreatif YHWH.
Yes 44:3 "Janganlah takut" Frasa ini (BDB 431, KB 432, Qal IMPERFECT digunakan dalam arti JUSSIVE) sering digunakan dalam pasal-pasal Yes 40; 41; 42; 43; 44; 45; 46; 47; 48; 49; 50; 51; 52; 53; 54; 55; 56; 57; 58; 59; 60; 61; 62; 63; 64; 65; 66 (lih. Yes 40:9; 41:10,13,14; 43:1,5; 44:3; 51:7; 54:4,14; 57:11). Mereka tidak takut karena
- 1. mereka adalah umat Allah
- 2. Dia ada bersama mereka
- 3. hukuman mereka sudah berakhir
- 4. Dia akan menyediakan semua yang mereka butuhkan
□ "Yesyurun" Ini (BDB 449) adalah sebuah gelar langka bagi Israel yang berarti "orang jujur" (lih. Ul 32:15; 33:5,26). Hal ini sejajar dengan "hai Yakub hamba-Ku."
□ "Aku akan mencurahkan" KATA KERJA ini (BDB 427, KB 428, Qal SEMPURNA) sering digunakan sehubungan dengan urapan atau pengorbanan. Dalam ayat ini hal ini diulang dua kali.
- 1. sekali untuk air kelimpahan yang ajaib
- 2. sekali untuk Roh (lih. [1] Yes 32:15, kata yang berbeda [BDB 788]; [2] Yoel 2:28, kata yang berbeda [BDB 1049])
YHWH adalah sumber berkat dan bagi orang gurun air adalah simbol kehidupan dan kelimpahan (lih. ay. Yes 44:4).
□ "keatas anak cucumu" Berkah, sebagaimana kutuk, berpindah melalui keluarga (lih. Ul 5:9-10; 7:9).
Generasi mendatang ini akan mengenal siapa mereka di dalam YHWH dan bersukacita di dalamnya (ayat Yes 44:5).
Yes 44:5 Pertanyaan kenaskahannya adalah merujuk kepada siapakah ayat ini.
- 1. keturunan Abraham yang bangga
- 2. orang-orang asing yang mengklaim dan memuji Allah Israel (lih. Yes 56:3-6) KATA KERJA "panggilan" (BDB 894, KB 1128, Qal IMPERFECT) diterjemahkan
- 1. PASIF dalam Targum Aram, "akan disebut"
- 2. REFLEKSIF (Niphal ) dalam LXX dan Peshitta, "menyebut dirinya"
- 3. AKTIF dalam bahasa Ibrani, "akan memanggil" (yaitu, tindakan ibadah)
Sepertinya bagi saya dari konteks paralelisme dari baris 2 Ul 3 bahwa ini berbicara tentang orang-orang asing. Jika demikian, maka ini adalah salah satu naskah-naskah yang menjamin akses bagi orang-orang non-Yahudi kepada satu-satunya Allah yang benar! Hamba tersebut bukanlah saja merupakan terang bagi bangsa-bangsa, tetapi penyelamat bangsa-bangsa! Kej 3:15 digenapi, juga Yes 12:3!
Utley: Yes 44:6-8 - --NASKAH NASB (UPDATED): Yes 44:6-86 Beginilah firman TUHAN, Raja dan Penebus Israel, TUHAN semesta alam: "Akulah yang terdahulu dan Akulah yang terkemu...
NASKAH NASB (UPDATED): Yes 44:6-8
6 Beginilah firman TUHAN, Raja dan Penebus Israel, TUHAN semesta alam: "Akulah yang terdahulu dan Akulah yang terkemudian; tidak ada Allah selain dari pada-Ku. 7 Siapakah seperti Aku? Biarlah ia menyerukannya, biarlah ia memberitahukannya dan membentangkannya kepada-Ku! Siapakah yang mengabarkan dari dahulu kala hal-hal yang akan datang? Apa yang akan tiba, biarlah mereka memberitahukannya kepada kami! 8 Janganlah gentar dan janganlah takut, sebab memang dari dahulu telah Kukabarkan dan Kuberitahukan hal itu kepadamu. Kamulah saksi-saksi-Ku! Adakah Allah selain dari pada-Ku? Tidak ada Gunung Batu yang lain, tidak ada Kukenal!"
Yes 44:6 Perhatikan gelar-gelar untuk Allah dalam konteks ini (mirip dengan Yes 43:3,15).
- 1. TUHAN (YHWH)
- 2. Raja Israel
- 3. Penebus Israel (BDB 145 I, lih. Yes 41:14)
- 4. TUHAN semesta alam
- 5. Akulah yang terdahulu dan Akulah yang terkemudian (lih. Yes 41:4; 43:10; 48:12; Wahy 1:8,17; 22:13)
- 6. Allah (Elohim )
7. Gunung Batu, ay. Yes 44:8 (lih. Yes 17:10; 26:4; 30:29; Mazm 18:2) Lihat Topik Khusus: Nama untuk Tuhan di Yes 40:3.
Gelar-gelar ini menekankan keunikan, keabadian, kesetiaan, dan kekuatan dari Allah Israel.
□ "tidak ada Allah selain dari pada-Ku." Ini merupakan sebuah penegasan dari keunikan dan monoteisme. Lihat Topik Khusus pada Yes 40:14. Ini adalah sebuah tema yang berulang dalam Yesaya.
Yes 44:7 "Biarlah ia menyerukannya, biarlah ia memberitahukannya" Ini adalah sebuah singgungan terhadap adegan pengadilan lagi. YHWH menantang para berhala untuk membuktikan keberadaan dan kekuasaan mereka tetapi mereka tidak bisa (lih. Yes 41:21-24). Mereka tidak bisa memprediksi masa depan.
Perhatikan jumlah perintah yang ditujukan kepada dewa-dewa palsu ini (berhala dari bangsa-bangsa).
- 1. menyerukan - BDB 894, KB 1128, Qal IMPERFECT yang digunakan dalam arti JUSSIVE
- 2. memberitahukan - BDB 616, KB 615, Hiphil IMPERFECT yang digunakan dalam arti JUSSIVE
- 3. mengabarkan - BDB 789, KB 884, Qal IMPERFECT yang digunakan dalam arti JUSSIVE
- 4. memberitahukan - sama seperti # 2
Yes 44:8 Dalam terang ketakberdayaan dari para dewa palsu bangsa-bangsa ini, Israel tidak perlu
- 1. gentar - BDB 808, KB 922, Qal IMPERFECT yang digunakan dalam arti JUSSIVE
- 2. takut - BDB 923 (ההר), KB 437 (הרי), Qal IMPERFECT yang digunakan dalam arti JUSSIVE (akar berbeda dari ayat Yes 44:2)
□ "Kamulah saksi-saksi-Ku" YHWH memiliki sebuah tujuan pewahyuan khusus bagi (para) hamba-Nya.
□ "tak ada Kukenal!" YHWH menjawab pertanyaan-Nya sendiri. KATA KERJA nya adalah Qal PERFECT; tidak ada orang atau tuhan lain, hanya Dia (lihat Topik Khusus pada Yes 40:14).
Utley: Yes 44:9-11 - --NASKAH NASB (UPDATED): Yes 44:9-119 Orang-orang yang membentuk patung, semuanya adalah kesia-siaan, dan barang-barang kesayangan mereka itu tidaklah m...
NASKAH NASB (UPDATED): Yes 44:9-11
9 Orang-orang yang membentuk patung, semuanya adalah kesia-siaan, dan barang-barang kesayangan mereka itu tidaklah memberi faedah. Penyembah-penyembah patung itu tidaklah melihat dan tidaklah mengetahui apa-apa; oleh karena itu mereka akan mendapat malu. 10 Siapakah yang membentuk allah dan menuang patung yang tidak memberi faedah? 11 Sesungguhnya, semua pengikutnya akan mendapat malu, dan tukang-tukangnya adalah manusia belaka. Biarlah mereka semua berkumpul dan bangkit berdiri! Mereka akan gentar dan mendapat malu bersama-sama.
Yes 44:9-20 Ini adalah sebuah bagian prosa yang berurusan dengan kebodohan dari penyembahan berhala (lih. Yer 10:2-16).
- NASB "kesia-siaan"
- NKJV "tidak berguna"
- NRSV "tidak ada artinya"
- TEV "tidak bernilai"
- NJB "ketiadaan"
Ini adalah kata Ibrani (BDB 1062)yang diterjemahkan "tak berbentuk" dalam Kej 1:2; "kehancuran" dalam Yes 34:11, dan "kekosongan" dalam Yes 41:29. Di sini ini mengungkapkan ketidaknyataan.
Yes 44:11 Ada serangkaian bentuk IMPERFECT yang digunakan sebagai JUSSIVE yang menggambarkan si pembuat dan pemuja berhala.
- 1. biarkan mereka berkumpul - BDB 867, KB 1062, Hithpael IMPERFECT digunakan dalam arti JUSSIVE
- 2. biarkan mereka berdiri - BDB 763, KB 840, Qal IMPERFECT digunakan dalam arti JUSSIVE
- 3. mereka akan gentar - BDB 808, KB 922, Qal IMPERFECT digunakan dalam arti JUSSIVE
- 4. mereka akan mendapat malu - BDB 101, KB 116, Qal IMPERFECT digunakan dalam arti JUSSIVE
Utley: Yes 44:12-17 - --NASKAH NASB (UPDATED): Yes 44:12-1712 Tukang besi membuatnya dalam bara api dan menempanya dengan palu, ia mengerjakannya dengan segala tenaga yang ad...
NASKAH NASB (UPDATED): Yes 44:12-17
12 Tukang besi membuatnya dalam bara api dan menempanya dengan palu, ia mengerjakannya dengan segala tenaga yang ada di tangannya. Bahkan ia menahan lapar sehingga habislah tenaganya, dan ia tidak minum air sehingga ia letih lesu. 13 Tukang kayu merentangkan tali pengukur dan membuat bagan sebuah patung dengan kapur merah; ia mengerjakannya dengan pahat dan menggarisinya dengan jangka, lalu ia memberi bentuk seorang laki-laki kepadanya, seperti seorang manusia yang tampan, dan selanjutnya ditempatkan dalam kuil. 14 Mungkin ia menebang pohon-pohon aras atau ia memilih pohon saru atau pohon tarbantin, lalu membiarkannya tumbuh menjadi besar di antara pohon-pohon di hutan, atau ia menanam pohon salam, lalu hujan membuatnya besar. 15 Dan kayunya menjadi kayu api bagi manusia, yang memakainya untuk memanaskan diri;lagi pula ia menyalakannya untuk membakar roti. Tetapi juga ia membuatnya menjadi allah lalu menyembah kepadanya; ia mengerjakannya menjadi patung lalu sujud kepadanya. 16 Setengahnya dibakarnya dalam api dan di atasnya dipanggangnya daging. Lalu ia memakan daging yang dipanggang itu sampai kenyang; ia memanaskan diri sambil berkata: "Ha, aku sudah menjadi panas, aku telah merasakan kepanasan api." 17 Dan sisa kayu itu dikerjakannya menjadi allah, menjadi patung sembahannya; ia sujud kepadanya, ia menyembah dan berdoa kepadanya, katanya: "Tolonglah aku, sebab engkaulah allahku!"
Yes 44:14-20 Ini menunjukkan kebodohan dari penyembahan berhala (lih. Yer 10:2-16).
- 1. menanam pohon
- 2. memotongnya untuk:
- a. memanaskan diri
- b. membakar roti
- c. membuatnya menjadi allah
- 3. sujud menyembah dihadapan dewa yang tak berdaya, sisa dari sebuah potongan balok kayu. Dia meminta balok tersebut untuk menolongnya, menyelamatkannya!
- 4. Si pembuat tersebut lupa semua persiapan ini karena dia telah menipu dirinya sendiri (ayat Yes 44:20)
Utley: Yes 44:18-20 - --NASKAH NASB (UPDATED): Yes 44:18-2018 Orang seperti itu tidak mengetahui apa-apa dan tidak mengerti apa-apa, sebab matanya melekat tertutup, sehingga ...
NASKAH NASB (UPDATED): Yes 44:18-20
18 Orang seperti itu tidak mengetahui apa-apa dan tidak mengerti apa-apa, sebab matanya melekat tertutup, sehingga tidak dapat melihat, dan hatinya tertutup juga, sehingga tidak dapat memahami. 19 Tidak ada yang mempertimbangkannya, tidak ada cukup pengetahuan atau pengertian untuk mengatakan: "Setengahnya sudah kubakar dalam api dan di atas baranya juga sudah kubakar roti, sudah kupanggang daging, lalu kumakan. Masakan sisanya akan kubuat menjadi dewa kekejian? Masakan aku akan menyembah kepada kayu kering?" 20 Orang yang sibuk dengan abu belaka, disesatkan oleh hatinya yang tertipu; ia tidak dapat menyelamatkan jiwanya atau mengatakan: "Bukankah dusta yang menjadi peganganku?"
Yes 44:18 Apakah ketidakpercayaan dan takhayul ini suatu akibat dari
- 1. Kejatuhan
- 2. Tangan YHWH?
PL mengaitkan semua kausalitas kepada Allah (yaitu, Firaun, juga perhatikan Yes 6:9-10; 29:10), tetapi manusia masih harus bertanggung jawab atas tindakan mereka. Ini adalah misteri dari kedaulatan Allah dan kehendak bebas manusia (yaitu, tindakan manusia yang diperlukan untuk pengampunan Allah, lih. Yes 55:7). Mungkin Mazm 81:12 menyimpulkannya dengan paling baik (lih. Rom 1:24,26,28).
Yes 44:19 "kekejian" Lihat Topik Khusus: Kekejian di Yes 41:24.
Utley: Yes 44:21-23 - --NASKAH NASB (UPDATED): Yes 44:21-2321 Ingatlah semuanya ini, hai Yakub, sebab engkaulah hamba-Ku, hai Israel. Aku telah membentuk engkau, engkau adala...
NASKAH NASB (UPDATED): Yes 44:21-23
21 Ingatlah semuanya ini, hai Yakub, sebab engkaulah hamba-Ku, hai Israel. Aku telah membentuk engkau, engkau adalah hamba-Ku; hai Israel, engkau tidak Kulupakan. 22 Aku telah menghapus segala dosa pemberontakanmu seperti kabut diterbangkan angin dan segala dosamu seperti awan yang tertiup. Kembalilah kepada-Ku, sebab Aku telah menebus engkau! 23 Bersorak-sorailah, hai langit, sebab TUHAN telah bertindak, bertempiksoraklah, hai rahim bumi! Bergembiralah dengan sorak-sorai, hai gunung-gunung, hai hutan serta segala pohon di dalamnya! Sebab TUHAN telah menebus Yakub, dan Ia telah memperlihatkan keagungan-Nya dalam hal Israel.
Yes 44:21-23 Dalam terang kesaksian dusta dari penyembahan berhala, kesaksian sejati dari umat YHWH sangatlah penting! Mereka diperintahkan untuk
- 1. ingat, ay. Yes 44:21 - BDB 269, KB 269, Qal IMPERATIVE
- 2. kembali, ay. Yes 44:22 - BDB 996, KB 1427, Qal IMPERATIVE
Penciptaan YHWH juga untuk menyaksikan
- 1. bersorak-sorai, hai langit, v 23 - BDB 943, KB 1247, Qal IMPERATIVE
- 2. bertempiksoraklah, hai rahim bumi!, ay. Yes 44:23 - BDB 929, KB 1206, Hiphil IMPERATIVE
- 3. Bergembiralah dengan sorak-sorai, hai gunung-gunung, hai hutan, ay. Yes 44:23 - BDB 822 KB 953, Qal IMPERATIVE
Sungguhlah ironis bahwa para pembuat berhala membakar dan membentuk berhala dari pohon, tapi pohon-pohon tersebut bersukacita atas penebusan YHWH dan kesaksian Israel bagi kemuliaan-Nya.
- NASB NKJV, NRSV "engkau tidak Kulupakan" REB, LXX,
- Peshitta,
- JPSOA "jangan pernah melupakanku"
Perbedaannya terletak pada vokalisasinya saja. Proyek Kenaskahan UBS memberikan opsi # 1 (NASB) sebuah peringkat "C" (cukup meragukan).
Yes 44:22 Ini adalah satu lagi janji yang luar biasa tentang pengampunan yang lengkap. KATA KERJA "menghapus" ini (BDB 562, KB 567, Qal PERFECT) juga digunakan dalam Yes 43:25; Mazm 51:2,9. Ketika Allah mengampuni, Allah melupakan (lih. Yes 1:18; 38:17; 43:25; 44:22; Mi 7:19).
Dasar-dasar bagi penghapusan pemberontakan kita ini adalah
- 1. penebusan YHWH
- 2. pertobatan orang percaya
- NASB NKJV "bagian bumi yang paling bawah"
- NRSV, JPSOA "kedalaman bumi"
- TEV "tempat-tempat dalam dari bumi"
- NJB "rahim bumi" LXX, Peshitta "dasar bumi"
Ini tampaknya merujuk pada Sheol yaitu dunia orang mati (BDB 982).
Utley: Yes 44:24-28 - --NASKAH NASB (UPDATED): Yes 44:24-2824 Beginilah firman TUHAN, Penebusmu, yang membentuk engkau sejak dari kandungan; "Akulah TUHAN, yang menjadikan se...
NASKAH NASB (UPDATED): Yes 44:24-28
24 Beginilah firman TUHAN, Penebusmu, yang membentuk engkau sejak dari kandungan; "Akulah TUHAN, yang menjadikan segala sesuatu, yang seorang diri membentangkan langit, yang menghamparkan bumi — siapakah yang mendampingi Aku? — 25 Akulah yang meniadakan tanda-tanda peramal pembohong dan mempermain-mainkan tukang-tukang tenung; yang membuat orang-orang bijaksana mundur ke belakang, dan membalikkan pengetahuan mereka menjadi kebodohan; 26 Akulah yang menguatkan perkataan hamba-hamba-Ku dan melaksanakan keputusan-keputusan yang diberitakan utusan-utusan-Ku; yang berkata tentang Yerusalem: Baiklah ia didiami! dan tentang kota-kota Yehuda: Baiklah ia dibangun, Aku mau mendirikan kembali reruntuhannya! 27 Akulah yang berkata kepada tubir lautan: Jadilah kering, Aku mau mengeringkan sungai-sungaimu! 28 Akulah yang berkata tentang Koresh: Dia gembala-Ku; segala kehendak-Ku akan digenapinya dengan mengatakan tentang Yerusalem: Baiklah ia dibangun! dan tentang Bait Suci: Baiklah diletakkan dasarnya!"
Yes 44:24-28 Ini merupakan satu kalimat dalam bahasa Ibrani. Ini adalah serangkaian klausa relatif yang diterjemahkan oleh NIV sebagai "yang..." Sangatlah penting bahwa ini merupakan sebuah unit yang terstruktur karena klimaksnya ditemukan dalam penyebutan nama Koresh di ay. Yes 44:28. Pada dasarnya ini adalah sebuah unit yang berurusan dengan "Allah yang sanggup" versus berhala yang tidak berdaya. YHWH mengumumkan terlebih dahulu apa yang akan terjadi untuk membuktikan keberadaan dan kekuasaan-Nya (lih. Yes 41:22-23; 44:7,26).
Perhatikan daftar "yang..." dalam NIV (yaitu, Qal PARTICIPLE).
- 1. yang membentuk engkau dari kandungan, ay. Yes 44:24
- 2. yang menjadikan segala sesuatu, ay. Yes 44:24
- 3. yang seorang diri membentangkan langit, ay. Yes 44:24
- 4. yang menghamparkan bumi — siapakah yang mendampingi Aku? — , ay. Yes 44:24
- 5. yang meniadakan tanda-tanda peramal pembohong, ay. Yes 44:25
- 6. yang membuat orang-orang bijaksana mundur ke belakang, ay. Yes 44:25
- 7. yang menguatkan perkataan hamba-hamba-Ku, ay. Yes 44:26
- 8. yang berkata tentang Yerusalem: Baiklah ia didiami! ay. Yes 44:26
- 9. yang berkata kepada tubir lautan: Jadilah kering, ay. Yes 44:27
- 10. yang berkata tentang Koresh: Dia gembala-Ku; ay. Yes 44:28
Yes 44:24 "Penebus" Ini adalah istilah Go'el , yang memiliki definisi yang sama dengan "tebusan" dengan ide tambahan dari seorang kerabat dekat sebagai pelakunya. Ini sering menjadi suatu gelar untuk Allah, digunakan dalam pengertian pribadi untuk mengungkapkan karakter Allah. Lihat Topik Khusus pada Yes 41:14.
□ "yang membentuk engkau sejak dari kandungan" Ini terutama merujuk pada pembentukan bangsa Israel (lih. ay. Yes 44:2). Ini secara unik digunakan untuk pengalaman Keluaran. Konsep persalinan ini juga cocok dengan konsep umat Allah sebagai anak-anak Allah.
□ "Akulah TUHAN," Ini secara harfiah adalah kalimat, "Akulah YHWH," yang merupakan sebuah frasa kunci dalam PL. Ini adalah suatu permainan pada nama perjanjian untuk Tuhan, dari KATA KERJA "ada/menjadi" (lih. Kel 3:14). Arti dasarnya adalah "Akulah Tuhan yang selalu ada, satu-satunya yang ada." Lihat Topik Khusus pada Yes 40:3.
□ "yang menjadikan segala sesuatu" Ini adalah penekanan dari Tuhan baik sebagai Pencipta maupun Penebus (lih. Yes 45:12,18).
□ "yang seorang diri membentangkan langit" Di sini sekali lagi adalah Allah sebagai Pencipta. Pilihan kata- kata ini digunakan dalam Yes 40:22; 42:5; 45:12,18; 51:13.
□ "yang menghamparkan bumi — siapakah yang mendampingi Aku?" Kata-kata dalam Bahasa Inggris "sendirian" (qere , NEB) ini secara harfiah adalah sebuah pertanyaan retoris, "siapakah yang mendampingi Aku?" (ketiv , DSS, LXX, NRSV). Ini adalah sebuah penekanan, sebagaimana frasa di atas, "seorang diri," pada posisi yang unik dari Allah. Dia adalah Allah Pencipta satu-satunya (lih. Ayub 38:4 dst). Lihat Topik Khusus: Monoteisme di Yes 40:14.
□ "peramal… tukang tenung… orang bijaksana". Ayat ini adalah sebuah pemaparan dari praktik-praktik okultisme dari bangsa-bangsa sekitarnya, khususnya Babel. Adalah suatu kemunduran bagi Allah untuk membahas nabi-nabi sejati-Nya dalam ay. Yes 44:26. Secara Alkitabiah, cara untuk menentukan seorang nabi yang benar ditemukan dalam Ul 13:1-3; 18:22. Para nabi palsu dan nabi sejati akan dikontraskan untuk mengungkapkan bahwa Allah adalah satu-satunya Allah.
Ada kemungkinan bahwa kata Ibrani "membual dan menyombongkan" dapat berarti
- 1. pembohong, pembicara yang sia-sia (BDB 95 III)
- 2. peramal, dari suatu akar Akkadia (AB, vol 20, hal. 72), yang akan membuatnya sejajar dengan "peramal" (baris 2). Perhatikan seberapa miripnya kata-kata Ibraninya.
#1 םידב dibandingkan #2 םירב
Para imam Barim dari Babel dikenal dengan prediksi-prediksi mereka (Leupold, hal. 133).
Yes 44:26 "menguatkan perkataan hamba-hamba-Ku" Allah mengendalikan sejarah. Pemberitaan-Nya tentang kejadian di masa depan adalah salah satu cara untuk membuktikan kepada seluruh umat manusia bahwa Allah adalah satu-satunya Allah Pencipta, Penebus (lih. Yes 41:22-23; 45:7). Di sepanjang bagian Yesaya ini nubuat digunakan sebagai suatu sarana bagi Allah untuk menunjukkan kemampuan-Nya di atas ketidakmampuan dari praktik-praktik okultisme untuk menentukan kejadian di masa depan.
Kata-kata "hamba" (BDB 712) dan "utusan" (BDB 521) adalah bersejajar. Yang pertama berbentuk TUNGGAL dan yang kedua JAMAK. Apakah ini dimaksudkan untuk merujuk pada
- 1. Sang Hamba
- 2. para nabi
atau apakah keduanya harus dipahami sebagai nabi? Dengan demikian, "hamba" akan menjadi suatu cara untuk menandai semua nabi.
Ayat ini mungkin merupakan sebuah singgungan terhadap Yes 2:2-4 atau Mi 4:1-4.
"Akulah… yang berkata tentang Yerusalem: Baiklah ia didiami!" Ini adalah sebuah nubuat yang sangat spesifik tidak hanya tentang pemulihan Yerusalem tetapi juga tentang kota-kota Yehuda (lih. Yes 2:2-4; Mi 4:1-3).
Yes 44:27 Ada banyak diskusi tentang makna dari ayat ini. Berikut adalah beberapa teorinya:
- 1. YHWH mengendalikan perairan yang kacau (lih. Kej 1; Mazm 74:12-17; Yes 51:10).
- 2. Ini adalah rujukan pada Allah yang membelah Laut Merah dan Sungai Yordan dan, karenanya, merupakan rujukan kepada Keluaran.
- 3. Ini menunjukkan bahwa Allah dapat mengatasi hambatan apapun dan digunakan dalam arti Allah yang mengeringkan atau mengatasi Sungai Efrat (yaitu, perhatikan Yes 11:15-16) sehingga Koresh dapat mengalahkan Babel.
- 4. Ini digunakan dalam suatu pengertian bahwa Allah adalah pengendali atas kelembaban yang membuktikan bahwa Ia adalah Tuhan kesuburan dan bukan Ba'al.
Yes 44:28 "Akulah yang berkata tentang Koresh" Koresh disebutkan namanya untuk pertama kalinya dalam konteks ini. Dia juga disebutkan namanya dalam Yes 45:1. Yosefus, dalam bukunya, Antiquities of the Jews , 11.5, mengatakan bahwa tradisi Yahudi percaya bahwa nubuat-nubuat ditunjukkan pada Koresh dan bahwa ia mengizinkan orang Yahudi untuk kembali ke Yehuda. Kita juga pelajari bahwa Koresh terkesan dengan nubuat- nubuat dalam 2Taw 36:22-23 ini.
□ "Dia gembala-Ku" Istilah ini terutama berbicara tentang seorang pemimpin atau administrator. Ada dua istilah rajani yang sangat kuat yang digunakan di sini, "gembala" (BDB 944 I) di Yes 44:28 dan "yang diurapi" (BDB 603) di Yes 45:1. Kedua istilah ini menunjukkan bahwa Tuhan akan menggunakan Koresh untuk mencapai tujuan- Nya. Ini tidak berarti bahwa Koresh menjadi seorang percaya (lih. ay. Yes 44:5c), tetapi bahwa Allah menggunakan perantaraan manusia untuk mencapai tujuan-tujuan-Nya (yaitu, Kel 3:7-10).
□ "Baiklah diletakkan dasarnya" Penggenapan nubuatan ini, yang berkaitan baik dengan kota Yerusalem dan bait suci, ditemukan dalam kitab-kitab Ezra, Nehemia, dan Hagai.
Topik Teologia: Yes 44:3 - -- Roh Kudus
Roh yang Memberi Hidup
Maz 104:30 Yes 32:15 Yes 44:3-4 Yeh 37:14 Yoh 6:63 Rom 8:2 1Pe 3:18
Roh-Ku
...
- Roh Kudus
- Roh yang Memberi Hidup
- Maz 104:30 Yes 32:15 Yes 44:3-4 Yeh 37:14 Yoh 6:63 Rom 8:2 1Pe 3:18
- Roh-Ku
- Nubuat-nubuat yang Berkenaan dengan Israel
- Dinubuatkan oleh Para Nabi di dalam Perjanjian Lama
- Pengudusan
- Nama dan Kiasan untuk Umat yang Dikuduskan
Topik Teologia: Yes 44:4 - -- Roh Kudus
Roh yang Memberi Hidup
Maz 104:30 Yes 32:15 Yes 44:3-4 Yeh 37:14 Yoh 6:63 Rom 8:2 1Pe 3:18
Nubuat-nubuat yang Ber...
- Roh Kudus
- Roh yang Memberi Hidup
- Nubuat-nubuat yang Berkenaan dengan Israel
- Pengudusan
- Nama dan Kiasan untuk Umat yang Dikuduskan
Topik Teologia: Yes 44:5 - -- Roh Kudus
Roh Kudus dalam Perjanjian Lama
Roh Hadir dalam Nubuatan Perjanjian Lama
Nubuat-nubuat yang Berkenaan dengan Israel
...
- Roh Kudus
- Roh Kudus dalam Perjanjian Lama
- Roh Hadir dalam Nubuatan Perjanjian Lama
- Nubuat-nubuat yang Berkenaan dengan Israel
- Pengudusan
- Nama dan Kiasan untuk Umat yang Dikuduskan
- Gereja
- Natur Gereja
Topik Teologia: Yes 44:6 - -- Allah yang Berpribadi
Pribadi Allah
Atribut-Atribut Allah
Yesus Kristus
Yahweh
Yes 40:3 Yes 44:6 Yes 48:12-16 Y...
- Allah yang Berpribadi
- Pribadi Allah
- Atribut-Atribut Allah
- Yesus Kristus
- Yahweh
- Yes 40:3 Yes 44:6 Yes 48:12-16 Yer 23:5-6 Hos 1:17; Yoe 2:32
- Yesus Diberi Gelar-gelar Allah dalam Perjanjian Lama
- Mat 1:23 (Yes 7:14) Mat 3:3 (Yes 40:3) Yoh 3:31 (Maz 97:9) Yoh 12:38-41 (Yes 53:1; 6:10); Kis 3:14 (1Sa 2:2) Rom 10:9-13 (Yes 28:16) (Yoe 2:32) Rom 14:10-12 (Yes 49:18; 45:23); 1Ko 1:30 1Ko 2:8 (Maz 24:7-10) 2Ko 5:10 (Pengk 12:14) Efe 4:7-8 (Maz 68:18) Fili 2:9-11 (Yes 45:23) 2Te 1:6-10 (Yes 2:10-19) 2Te 1:12 (Yes 66:5) Tit 2:13 (Hos 1:7) Ibr 1:8-9 (Maz 45:6-7) Ibr 13:20 (Yes 40:10-11) 1Pe 3:15 (Yes 8:13) Wah 1:17 (Yes 44:6)
- Pekerjaan-Pekerjaan Allah
- Keputusan-keputusan Allah
- Kedaulatan Pemerintahan Allah
- Pemerintahan Allah pada Umumnya
- Allah sebagai Pemimpin
- Kel 15:18 Ula 4:39 Ula 10:14,17 2Ra 19:15 1Ta 29:11-12 2Ta 20:6 Ayu 25:2 Ayu 40:6 Ayu 41:11 Maz 5:2 Maz 10:16 Maz 22:27-28 Maz 24:1,10 Maz 29:10 Maz 44:5 Maz 45:7 Maz 47:3,9-10 Maz 66:7 Maz 67:5 Maz 74:12 Maz 83:19 Maz 84:4 Maz 89:15 Maz 93:1-2 Maz 95:3 Maz 97:1-2,9 Maz 98:6 Maz 99:4-5 Maz 103:19 Maz 113:4 Maz 115:3 Maz 145:1,13 Maz 146:10 Maz 149:2 Yes 6:5 Yes 33:22 Yes 37:16 Yes 43:15 Yes 44:6 Yes 66:1 Yer 10:10 Rat 5:19 Yeh 18:1,4 Dan 2:20-21 Dan 2:47 Dan 4:34-35 Dan 6:27 Mal 1:14 Rom 11:36 1Ti 1:17 1Ti 6:15 Wah 19:6
- Dosa
- Dosa-dosa Terhadap Allah
- Dosa-dosa Pencemaran Tempat Suci
- Penyembahan Berhala
- Penyembahan Berhala adalah Kesia-siaan
Topik Teologia: Yes 44:7 - -- Allah yang Berpribadi
Atribut-Atribut Allah
Allah itu Mahatahu
Kej 6:5 Kel 3:7 1Ra 8:39 2Ra 19:27 2Ta 16:9 Ayu 9:4 Ayu 12:13 Ay...
- Allah yang Berpribadi
- Atribut-Atribut Allah
- Allah itu Mahatahu
- Kej 6:5 Kel 3:7 1Ra 8:39 2Ra 19:27 2Ta 16:9 Ayu 9:4 Ayu 12:13 Ayu 28:12-28 Ayu 37:16 Maz 7:10 Maz 33:13-15 Maz 94:11 Maz 104:24 Maz 139:1-10 Maz 147:4-5 Ams 3:19-20 Ams 5:21 Ams 15:3,11 Yes 31:2 Yes 40:28 Yes 44:7-10,24-28 Yes 46:9-11 Yer 10:7,12 Yer 17:10 Yeh 11:5 Dan 2:20-22 Mat 6:8,32 Mat 10:29-30 Kis 1:24 Kis 2:23 Kis 15:8 Kis 15:17 Rom 11:33 Rom 16:25-27 1Ko 1:18,21,24-25 1Ko 2:7 Efe 1:7-8 Efe 3:10 Ibr 4:13 Yak 1:5 Yak 3:17 1Yo 3:19-20 Wah 7:12
- Dosa
- Dosa-dosa Terhadap Allah
- Dosa-dosa Pencemaran Tempat Suci
- Penyembahan Berhala
- Penyembahan Berhala adalah Kesia-siaan
Topik Teologia: Yes 44:8 - -- Allah yang Berpribadi
Pribadi Allah
Allah itu Mahatahu
Kej 6:5 Kel 3:7 1Ra 8:39 2Ra 19:27 2Ta 16:9 Ayu 9:4 Ayu 12:13 Ayu 28:12-...
- Allah yang Berpribadi
- Pribadi Allah
- Allah itu Mahatahu
- Kej 6:5 Kel 3:7 1Ra 8:39 2Ra 19:27 2Ta 16:9 Ayu 9:4 Ayu 12:13 Ayu 28:12-28 Ayu 37:16 Maz 7:10 Maz 33:13-15 Maz 94:11 Maz 104:24 Maz 139:1-10 Maz 147:4-5 Ams 3:19-20 Ams 5:21 Ams 15:3,11 Yes 31:2 Yes 40:28 Yes 44:7-10,24-28 Yes 46:9-11 Yer 10:7,12 Yer 17:10 Yeh 11:5 Dan 2:20-22 Mat 6:8,32 Mat 10:29-30 Kis 1:24 Kis 2:23 Kis 15:8 Kis 15:17 Rom 11:33 Rom 16:25-27 1Ko 1:18,21,24-25 1Ko 2:7 Efe 1:7-8 Efe 3:10 Ibr 4:13 Yak 1:5 Yak 3:17 1Yo 3:19-20 Wah 7:12
- Dosa
- Dosa-dosa Terhadap Allah
- Dosa-dosa Pencemaran Tempat Suci
- Penyembahan Berhala
- Penyembahan Berhala adalah Kesia-siaan
Topik Teologia: Yes 44:9 - -- Allah yang Berpribadi
Allah-allah Lainnya adalah Berhala-berhala
Kel 20:4-5 Kel 20:23 Kel 23:13 Ima 19:4 Ima 26:1 Ima 26:30 Ula...
- Allah yang Berpribadi
- Allah-allah Lainnya adalah Berhala-berhala
- Kel 20:4-5 Kel 20:23 Kel 23:13 Ima 19:4 Ima 26:1 Ima 26:30 Ula 4:19,35 Ula 16:21-22 Ula 27:15 Maz 81:10 Maz 89:7 Maz 96:5 Maz 97:6-9 Maz 115:4-8 Maz 118:8-9 Maz 135:15-18 Yes 19:1 Yes 40:18-26 Yes 41:22-24 Yes 42:17 Yes 43:10 Yes 44:9-20 Yes 45:5-6,14-18 Yes 46:1-7 Yer 10:11 Hos 8:5-6 Kis 14:11-15 Kis 17:29 Rom 1:25 1Ko 8:4 1Te 1:9
- Allah itu Mahatahu
- Kej 6:5 Kel 3:7 1Ra 8:39 2Ra 19:27 2Ta 16:9 Ayu 9:4 Ayu 12:13 Ayu 28:12-28 Ayu 37:16 Maz 7:10 Maz 33:13-15 Maz 94:11 Maz 104:24 Maz 139:1-10 Maz 147:4-5 Ams 3:19-20 Ams 5:21 Ams 15:3,11 Yes 31:2 Yes 40:28 Yes 44:7-10,24-28 Yes 46:9-11 Yer 10:7,12 Yer 17:10 Yeh 11:5 Dan 2:20-22 Mat 6:8,32 Mat 10:29-30 Kis 1:24 Kis 2:23 Kis 15:8 Kis 15:17 Rom 11:33 Rom 16:25-27 1Ko 1:18,21,24-25 1Ko 2:7 Efe 1:7-8 Efe 3:10 Ibr 4:13 Yak 1:5 Yak 3:17 1Yo 3:19-20 Wah 7:12
- Dosa
- Dosa-dosa Terhadap Allah
- Dosa-dosa Pencemaran Tempat Suci
- Penyembahan Berhala
- Penyembahan Berhala adalah Kesia-siaan
Topik Teologia: Yes 44:18 - -- Allah yang Berpribadi
Pribadi Allah
Allah yang Mahaesa
Allah-allah Lainnya adalah Berhala-berhala
Kel 20:4-5 Kel 20:2...
- Allah yang Berpribadi
- Pribadi Allah
- Allah yang Mahaesa
- Allah-allah Lainnya adalah Berhala-berhala
- Kel 20:4-5 Kel 20:23 Kel 23:13 Ima 19:4 Ima 26:1 Ima 26:30 Ula 4:19,35 Ula 16:21-22 Ula 27:15 Maz 81:10 Maz 89:7 Maz 96:5 Maz 97:6-9 Maz 115:4-8 Maz 118:8-9 Maz 135:15-18 Yes 19:1 Yes 40:18-26 Yes 41:22-24 Yes 42:17 Yes 43:10 Yes 44:9-20 Yes 45:5-6,14-18 Yes 46:1-7 Yer 10:11 Hos 8:5-6 Kis 14:11-15 Kis 17:29 Rom 1:25 1Ko 8:4 1Te 1:9
- Dosa
- Dosa Menyebabkan Kebutaan Moral dan Spiritual
- Ayu 21:14 Maz 82:5 Ams 4:19 Ams 14:12 Ams 30:20 Yes 6:9-10 Yes 44:18-20 Yer 9:3-6 Yeh 12:2 Dan 12:10 Amo 9:10 Mik 4:12 Zef 3:5 Mat 13:22 Yoh 1:5,10 Yoh 8:12 Kis 26:17-18 Rom 1:21-32 2Ko 3:14-15 Efe 4:18-19 2Te 2:9-10 1Ti 4:2 2Ti 3:13 Tit 1:15 Ibr 11:25 2Pe 1:5,8-9 2Pe 2:19 1Yo 1:6,8 1Yo 2:11 1Yo 3:6-7
- Penyembahan Berhala adalah Kesia-siaan
Topik Teologia: Yes 44:20 - -- Allah yang Berpribadi
Pribadi Allah
Allah yang Mahaesa
Allah-allah Lainnya adalah Berhala-berhala
Kel 20:4-5 Kel 20:2...
- Allah yang Berpribadi
- Pribadi Allah
- Allah yang Mahaesa
- Allah-allah Lainnya adalah Berhala-berhala
- Kel 20:4-5 Kel 20:23 Kel 23:13 Ima 19:4 Ima 26:1 Ima 26:30 Ula 4:19,35 Ula 16:21-22 Ula 27:15 Maz 81:10 Maz 89:7 Maz 96:5 Maz 97:6-9 Maz 115:4-8 Maz 118:8-9 Maz 135:15-18 Yes 19:1 Yes 40:18-26 Yes 41:22-24 Yes 42:17 Yes 43:10 Yes 44:9-20 Yes 45:5-6,14-18 Yes 46:1-7 Yer 10:11 Hos 8:5-6 Kis 14:11-15 Kis 17:29 Rom 1:25 1Ko 8:4 1Te 1:9
- Umat Manusia Pada Umumnya
- Hati sebagai Tempat Keputusan Etikal
- Kel 14:5 Ula 30:17 Yos 24:23 2Sa 15:6 1Ra 8:58 1Ra 18:37 2Ta 29:31 Neh 4:6 Ayu 31:7,9 Ayu 31:27 Maz 44:19 Maz 58:3 Maz 105:25 Maz 141:4 Ams 5:12 Ams 7:25 Ams 21:1 Yes 44:20 Yer 17:5 Yeh 6:9 Yeh 33:31 Mal 4:6 Mat 5:8 Mat 5:28 Mat 6:21 Rom 1:24 Yak 3:14
- Keutuhan Manusia Direpresentasikan oleh Hati
- Dosa
- Dosa Menyebabkan Kebutaan Moral dan Spiritual
- Ayu 21:14 Maz 82:5 Ams 4:19 Ams 14:12 Ams 30:20 Yes 6:9-10 Yes 44:18-20 Yer 9:3-6 Yeh 12:2 Dan 12:10 Amo 9:10 Mik 4:12 Zef 3:5 Mat 13:22 Yoh 1:5,10 Yoh 8:12 Kis 26:17-18 Rom 1:21-32 2Ko 3:14-15 Efe 4:18-19 2Te 2:9-10 1Ti 4:2 2Ti 3:13 Tit 1:15 Ibr 11:25 2Pe 1:5,8-9 2Pe 2:19 1Yo 1:6,8 1Yo 2:11 1Yo 3:6-7
- Dosa-dosa Terhadap Allah
Topik Teologia: Yes 44:22 - -- Dosa
Dosa-dosa Terhadap Allah
Dosa-dosa Pencemaran Tempat Suci
Penyembahan Berhala
Penyembahan Berhala adalah Kesia-siaa...
- Dosa
- Dosa-dosa Terhadap Allah
- Dosa-dosa Pencemaran Tempat Suci
- Penyembahan Berhala
- Penyembahan Berhala adalah Kesia-siaan
Topik Teologia: Yes 44:23 - -- Kehidupan Kristen: Tanggung Jawab kepada Allah
Memuliakan Allah
Memuliakan Allah
Sarana dari Memuliakan Allah
Memuliakan...
- Kehidupan Kristen: Tanggung Jawab kepada Allah
- Memuliakan Allah
- Memuliakan Allah
- Sarana dari Memuliakan Allah
- Memuliakan Allah dengan Berbalik kepada-Nya
Topik Teologia: Yes 44:24 - -- Allah yang Berpribadi
Penebus
Ayu 19:25 Maz 19:15 Maz 78:35 Yes 43:14 Yes 44:6,24 Yes 47:4 Yes 49:26 Yes 54:5,8 Yes 59:20 Yes 6...
- Allah yang Berpribadi
- Penebus
- Ayu 19:25 Maz 19:15 Maz 78:35 Yes 43:14 Yes 44:6,24 Yes 47:4 Yes 49:26 Yes 54:5,8 Yes 59:20 Yes 60:16 Yer 50:34
- Allah Aktif dalam Alam Semesta
- Kej 1:1 Neh 9:6 Ayu 9:8 Maz 24:1-2 Maz 33:6 Maz 95:3-5 Maz 104:1-32 Maz 119:89-91 Pengk 11:5 Yes 42:5-8 Yes 44:24 Yes 45:12 Amo 4:13 Ibr 1:10 Ibr 3:4 Ibr 11:3 Wah 14:7
- Atribut-Atribut Allah
- Pekerjaan-Pekerjaan Allah
- Allah Bebas untuk Bertindak Menurut Kehendak-Nya
- Dosa
- Para Pendosa adalah Nabi-nabi Palsu
- Sihir Tidak Berdaya di Hadapan Allah
Topik Teologia: Yes 44:25 - -- Allah yang Berpribadi
Atribut-Atribut Allah
Allah itu Mahatahu
Kej 6:5 Kel 3:7 1Ra 8:39 2Ra 19:27 2Ta 16:9 Ayu 9:4 Ayu 12:13 Ay...
- Allah yang Berpribadi
- Atribut-Atribut Allah
- Allah itu Mahatahu
- Kej 6:5 Kel 3:7 1Ra 8:39 2Ra 19:27 2Ta 16:9 Ayu 9:4 Ayu 12:13 Ayu 28:12-28 Ayu 37:16 Maz 7:10 Maz 33:13-15 Maz 94:11 Maz 104:24 Maz 139:1-10 Maz 147:4-5 Ams 3:19-20 Ams 5:21 Ams 15:3,11 Yes 31:2 Yes 40:28 Yes 44:7-10,24-28 Yes 46:9-11 Yer 10:7,12 Yer 17:10 Yeh 11:5 Dan 2:20-22 Mat 6:8,32 Mat 10:29-30 Kis 1:24 Kis 2:23 Kis 15:8 Kis 15:17 Rom 11:33 Rom 16:25-27 1Ko 1:18,21,24-25 1Ko 2:7 Efe 1:7-8 Efe 3:10 Ibr 4:13 Yak 1:5 Yak 3:17 1Yo 3:19-20 Wah 7:12
- Dosa
- Para Pendosa adalah Nabi-nabi Palsu
- Sihir Tidak Berdaya di Hadapan Allah
Topik Teologia: Yes 44:26 - -- Allah yang Berpribadi
Atribut-Atribut Allah
Allah itu Mahatahu
Kej 6:5 Kel 3:7 1Ra 8:39 2Ra 19:27 2Ta 16:9 Ayu 9:4 Ayu 12:13 Ay...
- Allah yang Berpribadi
- Atribut-Atribut Allah
- Allah itu Mahatahu
- Kej 6:5 Kel 3:7 1Ra 8:39 2Ra 19:27 2Ta 16:9 Ayu 9:4 Ayu 12:13 Ayu 28:12-28 Ayu 37:16 Maz 7:10 Maz 33:13-15 Maz 94:11 Maz 104:24 Maz 139:1-10 Maz 147:4-5 Ams 3:19-20 Ams 5:21 Ams 15:3,11 Yes 31:2 Yes 40:28 Yes 44:7-10,24-28 Yes 46:9-11 Yer 10:7,12 Yer 17:10 Yeh 11:5 Dan 2:20-22 Mat 6:8,32 Mat 10:29-30 Kis 1:24 Kis 2:23 Kis 15:8 Kis 15:17 Rom 11:33 Rom 16:25-27 1Ko 1:18,21,24-25 1Ko 2:7 Efe 1:7-8 Efe 3:10 Ibr 4:13 Yak 1:5 Yak 3:17 1Yo 3:19-20 Wah 7:12
- Dosa
- Dosa-dosa Terhadap Allah
- Dosa-dosa Pencemaran Tempat Suci
- Melakukan Praktik Sihir (Okultis)
- Sihir Tidak Berdaya di Hadapan Allah
Topik Teologia: Yes 44:28 - -- Allah yang Berpribadi
Atribut-Atribut Allah
Allah itu Mahatahu
Kej 6:5 Kel 3:7 1Ra 8:39 2Ra 19:27 2Ta 16:9 Ayu 9:4 Ayu 12:13 Ay...
- Allah yang Berpribadi
- Atribut-Atribut Allah
- Allah itu Mahatahu
- Kej 6:5 Kel 3:7 1Ra 8:39 2Ra 19:27 2Ta 16:9 Ayu 9:4 Ayu 12:13 Ayu 28:12-28 Ayu 37:16 Maz 7:10 Maz 33:13-15 Maz 94:11 Maz 104:24 Maz 139:1-10 Maz 147:4-5 Ams 3:19-20 Ams 5:21 Ams 15:3,11 Yes 31:2 Yes 40:28 Yes 44:7-10,24-28 Yes 46:9-11 Yer 10:7,12 Yer 17:10 Yeh 11:5 Dan 2:20-22 Mat 6:8,32 Mat 10:29-30 Kis 1:24 Kis 2:23 Kis 15:8 Kis 15:17 Rom 11:33 Rom 16:25-27 1Ko 1:18,21,24-25 1Ko 2:7 Efe 1:7-8 Efe 3:10 Ibr 4:13 Yak 1:5 Yak 3:17 1Yo 3:19-20 Wah 7:12
- Pekerjaan-Pekerjaan Allah
- Keputusan-keputusan Allah
- Kehendak Allah
- Penentuan Kehendak Allah
- Allah Bebas untuk Bertindak Menurut Kehendak-Nya
TFTWMS -> Yes 44:1-5; Yes 44:6-8; Yes 44:9-20; Yes 44:9-11; Yes 44:12-17; Yes 44:18-20; Yes 44:21-23; Yes 44:24-28
TFTWMS: Yes 44:1-5 - Berkat Allah Untuk Israel BERKAT ALLAH UNTUK ISRAEL (Yesaya 44:1-5)
Bagian ini berisi empat penekanan utama. Yang pertama adalah bahwa Allah telah memilih Israel (ay. 1, 2), y...
BERKAT ALLAH UNTUK ISRAEL (Yesaya 44:1-5)
Bagian ini berisi empat penekanan utama. Yang pertama adalah bahwa Allah telah memilih Israel (ay. 1, 2), yang kedua adalah pencurahan Roh Allah ke atas mereka (ay. 3), yang ketiga adalah keturunan yang banyak (ay. 4), dan yang terakhir adalah berkat bagi orang yang menjadi milik Tuhan (ay. 5).
Dan yang ketiga akan menuliskan pada tangannya: Kepunyaan TUHAN, Dan akan menggelari dirinya dengan nama Israel."
Dengan mengatakan, "hamba-Ku < yang telah Ku-pilih" (ay. 1), Allah menunjukkan bahwa Ia telah "memilih" suatu umat berdasarkan hal-hal yang Ia lakukan atas nama mereka. "Terpilih" (Ibr.: bachar) adalah dalam bentuk perfect tense, menunjukkan perbuatan yang sudah selesai dilakukan. Alkitab membuat sangat jelas bahwa dipilih membutuhkan respon tunduk dan hormat yang benar. Sayangnya, Israel tidak selalu menunjukkan respon ini.
Allah sendiri disebut sebagai "yang menjadikan engkau, yang membentuk engkau" (ay. 2). Baik "menjadikan" dan "membentuk" berbentuk partisip Ibrani yang menunjukkan hubungan Allah yang tidak berubah dengan umat-Nya.1Mereka mungkin saja meninggalkan Dia, tetapi Ia tidak akan pernah meninggalkan mereka. "Yeshurun" adalah nama yang tepat yang hanya digunakan mengenai Israel di dalam empat nas (di sini dan di dalam Ulangan 32:15, 33:5, 26). Arti dasarnya adalah "tegak." Di sini, kata itu mungkin memiliki arti "mentaati hukum atau menegakkan keadilan."2
Clyde M. Woods mengatakan, "Istilah itu merupakan gelar kehormatan bagi Israel yang melalui anugerah Tuhan dapat menjadi apa yang disiratkan oleh gelar itu."3
Tuhan berjanji untuk memelihara umat-Nya (ay. 3, 4), dengan menggunakan kata-kata "air," "sungai," "Roh-Ku," dan "berkat-Ku ke atas anak cucumu." Sama seperti air dan sungai membawa kehidupan pada tanah, maka pencurahan Roh Tuhan ke atas keturunan umat itu akan membawa kehidupan rohani.4Yesus memberitahu murid-muridNya, "Rohlah yang memberi hidup, daging sama sekali tidak berguna. Perkataan-perkataan yang Kukatakan kepadamu adalah roh dan hidup" (Yohanes 6:63).
Berpaling kepada Tuhan bukanlah suatu gerakan masal, melainkan suatu respon pribadi berdasarkan "yang ini," "yang itu," "dan yang lain" (ay. 5). Manusia menggunakan pilihan bebas dalam menyatakan kesetiaan mereka kepada Tuhan.
TFTWMS: Yes 44:6-8 - Gambaran Allah Tentang Diri-nya GAMBARAN ALLAH TENTANG DIRI-NYA (Yesaya 44:6-8)
Ayat-ayat ini membuat pernyataan yang tegas tentang klaim kemutlakan Allah dan menunjukkan inisiatif ...
GAMBARAN ALLAH TENTANG DIRI-NYA (Yesaya 44:6-8)
Ayat-ayat ini membuat pernyataan yang tegas tentang klaim kemutlakan Allah dan menunjukkan inisiatif ilahi ketika Allah meyakinkan umat-Nya. Di sini, kita melihat bahwa hanya ada satu Allah; keyakinan ini disebut "monoteisme."
6 Beginilah firman TUHAN, Raja dan Penebus Israel, TUHAN semesta alam:
"Akulah yang terdahulu dan Akulah yang terkemudian; Ttidak ada Allah selain dari pada-Ku. 7 Siapakah seperti Aku? Biarlah ia menyerukannya, Biarlah ia memberitahukannya Dan membentangkannya kepada-Ku! Siapakah yang mengabarkan dari dahulu kala Hal-hal yang akan datang?
Apa yang akan tiba, Biarlah mereka memberitahukannya kepada kami!
8 Janganlah gentar dan janganlah takut, Sebab memang dari dahulu Telah Kukabarkan dan Kuberitahukan hal itu kepadamu. Kamulah saksi-saksi-Ku! Adakah Allah selain dari pada-Ku? Tidak ada Gunung Batu yang lain, tidak ada Kukenal!"
Pernyataan indah Allah Israel dikemas di dalam ayat 6: "TUHAN," "Raja," "Penebus," "TUHAN semesta alam," "yang terdahulu dan < yang terkemudian"! Pernyataan "tidak ada Allah selain dari pada-Ku" menyiapkan jalan bagi perbedaan dengan berhala-berhala, yang muncul dalam sisa pasal ini.
Tantangan di dalam ayat 7 ini ditujukan kepada ilah-ilah palsu dan nabi-nabi mereka. Ketika diminta untuk menunjukkan bukti kemampuan mereka untuk bernubuat dan untuk menunjukkan penggenapan atas nubuatan-nubuatan itu, mereka tidak bisa melakukannya! Hanya Allah yang dapat memberi tahu masa depan, arah hal-hal yang akan datang.
Umat itu dipanggil untuk memiliki keyakinan kepada Allah berdasarkan kinerja-Nya di masa lalu atas nama mereka (ay. 8). Ia adalah "gunung batu kekuatan" mereka (17:10).
TFTWMS: Yes 44:9-20 - Allah Menegor Keras Penyembahan Berhala ALLAH MENEGOR KERAS PENYEMBAHAN BERHALA (Yesaya 44:9-20)
Tiga paragraf berikutnya menggambarkan salah satu tegoran yang paling pedas terhadap penyemb...
ALLAH MENEGOR KERAS PENYEMBAHAN BERHALA (Yesaya 44:9-20)
Tiga paragraf berikutnya menggambarkan salah satu tegoran yang paling pedas terhadap penyembahan berhala yang dapat ditemukan di mana saja di dalam Alkitab. Allah tidak pernah menoleransi penyembahan berhala (lihat Keluaran 20:3-5). Yeremia menangani masalah yang sama dalam nubuatannya lebih dari satu abad kemudian (Yeremia 10:1-16). Demikian juga, Habakuk berbicara menentang berhala-berhala yang tidak bisa bicara dan tidak bisa bernafas, setelah kembali dari pembuangan (Habakuk 2:18-20).
TFTWMS: Yes 44:9-11 - Pembuat Berhala Adalah Manusia! Pembuat Berhala Adalah Manusia! (Yesaya 44:9-11)
9 Orang-orang yang membentuk patung, semuanya adalah kesia-siaan, dan barang-barang kesayangan merek...
Pembuat Berhala Adalah Manusia! (Yesaya 44:9-11)
9 Orang-orang yang membentuk patung, semuanya adalah kesia-siaan, dan barang-barang kesayangan mereka itu tidaklah memberi faedah. Penyembah-penyembah patung itu tidaklah melihat dan tidaklah mengetahui apa-apa; oleh karena itu mereka akan mendapat malu. 10 Siapakah yang membentuk allah dan menuang patung yang tidak memberi faedah? 11 Sesungguhnya, semua pengikutnya akan mendapat malu, dan tukang-tukangnya adalah manusia belaka. Biarlah mereka semua berkumpul dan bangkit berdiri! Mereka akan gentar dan mendapat malu bersama-sama.
Inisiatif di dalam konteks ini (ay. 9-11) sekarang ada pada sisi manusia, berbeda dengan inisiatif ilahi di dalam paragraf sebelumnya. "Sia-sia" (Ibr.: Tohu) mengandung gagasan kebingungan, ketidaknyataan, atau kekosongan.5Digunakan untuk pertama kalinya di dalam Kejadian 1:2 untuk menggambarkan kondisi kacau sebelum adanya aktivitas penciptaan oleh Allah, kata ini lebih sering ditemukan di dalam Yesaya daripada di kitab lain Perjanjian Lama.6Alkitab NIV mengatakan, "Semua orang yang membuat berhala adalah bukan apa-apa, dan barang-barang yang mereka hargai adalah tidak berharga" (ay. 9a).
Para pembuat berhala itu tidak punya pengertian tentang makna atau tujuan di dunia (ay. 10, 11). Mereka berusaha membuat ilah sesuai dengan keinginan mereka.7
Alih-alih ikut merasa bangga atas keahlian mereka, nabi itu malah berkata, mereka akan "mendapat malu" (ay. 9, 11).
TFTWMS: Yes 44:12-17 - Berhala Berasal Dari Sebuah Pohon Berhala Berasal Dari Sebuah Pohon (Yesaya 44:12-17)
12 Tukang besi membuatnya dalam bara api dan menempanya dengan palu, ia mengerjakannya dengan seg...
Berhala Berasal Dari Sebuah Pohon (Yesaya 44:12-17)
12 Tukang besi membuatnya dalam bara api dan menempanya dengan palu, ia mengerjakannya dengan segala tenaga yang ada di tangannya. Bahkan ia menahan lapar sehingga habislah tenaganya, dan ia tidak minum air sehingga ia letih lesu. 13 Tukang kayu merentangkan tali pengukur dan membuat bagan sebuah patung dengan kapur merah; ia mengerjakannya dengan pahat dan menggarisinya dengan jangka, lalu ia memberi bentuk seorang laki-laki kepadanya, seperti seorang manusia yang tampan, dan selanjutnya ditempatkan dalam kuil. 14 Mungkin ia menebang pohon-pohon aras atau ia memilih pohon saru atau pohon tarbantin, lalu membiarkannya tumbuh menjadi besar di antara pohon-pohon di hutan, atau ia menanam pohon salam, lalu hujan membuatnya besar. 15 Dan kayunya menjadi kayu api bagi manusia, yang memakainya untuk memanaskan diri; lagipula ia menyalakannya untuk membakar roti. Tetapi juga ia membuatnya menjadi allah lalu menyembah kepadanya; ia mengerjakannya menjadi patung lalu sujud kepadanya. 16 Setengahnya dibakarnya dalam api dan di atasnya dipanggangnya daging. Lalu ia memakan daging yang dipanggang itu sampai kenyang; ia memanaskan diri sambil berkata: "Ha, aku sudah menjadi panas, aku telah merasakan kepanasan api." 17 Dan sisa kayu itu dikerjakannya menjadi allah, menjadi patung sembahannya; ia sujud kepadanya, ia menyembah dan berdoa kepadanya, katanya: "Tolonglah aku, sebab engkaulah allahku!"
Pembuatan berhala merupakan proses yang bersifat memaksakan, melelahkan (ay. 12, 13). Yang terlibat di dalam proses ini adalah para tukang kayu dan tukang logam yang terbaik. Mereka tanpa lelah bekerja untuk memodelkan sebuah ilah dalam "bentuk manusia." Apakah hasilnya? Hanya keserupaan insani, yang membutuhkan rumah untuk melindunginya dari unsur-unsur lain. "Di atas semua itu, hasilnya adalah suatu usaha untuk membuang kenyataan kekal ke dalam bentuk insani."8Pertanyaan yang serius untuk kita hari ini adalah "Apakah kita masih berusaha untuk membuat Allah menurut gambar kita?" Jawaban humanisme akan mengiyakan!
Yesaya menunjukkan ironi akhir keadaan ini (ay. 14-17). Bagaimana bisa seseorang mengambil sebatang pohon dan menggunakan separuh batang pohon itu untuk menghangatkan diri dan memasak makanannya sementara separuhnya lagi digunakan untuk membuat obyek penyembahan dan pemujaan? Pembebasan apakah yang dapat ditawarkan oleh benda seperti itu? Sama sekali tidak ada!
TFTWMS: Yes 44:18-20 - Para Penyembah Berhala Diperdaya Para Penyembah Berhala Diperdaya (Yesaya 44:18-20)
18 Orang seperti itu tidak mengetahui apa-apa dan tidak mengerti apa-apa, sebab matanya melekat te...
Para Penyembah Berhala Diperdaya (Yesaya 44:18-20)
18 Orang seperti itu tidak mengetahui apa-apa dan tidak mengerti apa-apa, sebab matanya melekat tertutup, sehingga tidak dapat melihat, dan hatinya tertutup juga, sehingga tidak dapat memahami. 19 Tidak ada yang mempertimbangkannya, tidak ada cukup pengetahuan atau pengertian untuk mengatakan: "Setengahnya sudah kubakar dalam api dan di atas baranya juga sudah kubakar roti, sudah kupanggang daging, lalu kumakan. Masakan sisanya akan kubuat menjadi dewa kekejian? Masakan aku akan menyembah kepada kayu kering?" 20 Orang yang sibuk dengan abu belaka, disesatkan oleh hatinya yang tertipu; ia tidak dapat menyelamatkan jiwanya atau mengatakan: "Bukankah dusta yang menjadi peganganku?"
"Orang seperti itu tidak mengetahui apa-apa dan tidak mengerti apa-apa," kata Yesaya tentang orang-orang yang menyembah berhala. Baik Yesaya dan Hosea menegaskan bahwa kurangnya pengetahuan tentang Allah menyebabkan umat itu dibinasakan, dibuang (Yesaya 5:13; Hosea 4:6). Kesalahannya bukan pada Allah, melainkan pada umat yang keras kepala yang telah membutakan diri sendiri terhadap kebenaran yang jelas bahwa tidak ada Allah selain Tuhan.
Mereka tidak merenungkan kemustahilan tindakan mereka dalam mereka menggunakan "balok kayu" yang sama untuk memasak makanan mereka dan untuk membuat "dewa kekejian" (ay. 19). Mengapakah Yesaya menggunakan perkataan "dewa kekejian" dan bukan "berhala"? Karena itu adalah apa yang sebenarnya dibuat oleh para penyembah dari "balok kayu." Sekarang ini, beberapa orang menyatakan bahwa kita dapat menemukan makna dan tujuan kita di dalam benda-benda dunia ini daripada di dalam satu-satunya Allah yang benar, tapi pernyataan itu jelas sekali tidak benar. Orang hanya perlu membaca pasal-pasal pertama kitab Pengkhotbah untuk melihat bahwa pengejaran seperti itu adalah hampa dan tak berarti.
Para penyembah berhala "sibuk dengan abu belaka; disesatkan oleh hatinya yang tertipu" (ay. 20). Burton Coffman dengan ringkas menyatakan akibat dari kebodohan penyembah berhala:
Mengenai gagasan konyol bahwa sebuah "patung" dapat mengingatkan manusia terhadap realitas apa saja: (1) Bagaimana bisa barang [buatan manusia] yang tidak bisa berpikir mengingatkan orang yang cerdas tentang Allah yang adalah Pikiran Yang Tak Terbatas? (2) Bagaimanakah sebuah benda yang hanya dapat berdiri di satu tempat mengingatkan orang yang cerdas tentang Dia yang ada di mana-mana [berada di mana-mana]? (3) Bagaimanakah sebuah benda yang sepenuhnya tanpa kekuatan atau kekuasaan apa saja mengingatkan manusia tentang Allah yang sangat berkuasa, mahakuasa? (4) Bagaimanakah sebuah benda, yang dirinya sendiri harus diproduksi, diperbaiki, dicat, dan dihiasi mengingatkan orang bijaksana mana saja tentang Allah Pencipta segala sesuatu?9
TFTWMS: Yes 44:21-23 - Ingatlah Hal-hal Ini "Ingatlah Hal-Hal Ini" (Yesaya 44:21-23)
Bagian dari bab ini adalah panggilan bagi Israel untuk kembali kepada Allah sebagai satu-satunya s...
"Ingatlah Hal-Hal Ini" (Yesaya 44:21-23)
Bagian dari bab ini adalah panggilan bagi Israel untuk kembali kepada Allah sebagai satu-satunya sumber pertolongan mereka pada masa-masa sulit.
21 Ingatlah semuanya ini, hai Yakub, Sebab engkaulah hamba-Ku, hai Israel. Aku telah membentuk engkau, engkau adalah hamba-Ku; Hai Israel, engkau tidak Kulupakan. 22 Aku telah menghapus segala dosa pemberontakanmu Seperti kabut diterbangkan angin Dan segala dosamu seperti awan yang tertiup. Kembalilah kepada-Ku, sebab Aku telah menebus engkau! 23 Bersorak-sorailah, hai langit, sebab TUHAN telah bertindak, Bertempiksoraklah, hai rahim bumi! Bergembiralah dengan sorak-sorai, hai gunung-gunung, Hai hutan serta segala pohon di dalamnya! Sebab TUHAN telah menebus Yakub, Dan Ia telah memperlihatkan keagungan-Nya dalam hal Israel.
"Ingatlah semuanya ini" (ay. 21) mengingatkan kita tentang khotbah perpisahan Musa kepada bangsa Israel di dataran Moab, di seberang Yerikho.10Kehidupan hamba Allah harus dibangun di atas perenungan tentang pelbagai perbuatan Allah atas nama umat-Nya. Ini merupakan dasar bagi pelayanan, penyembahan, dan pujian yang benar. Yesus, contoh yang sempurna bagi hal-hal itu, berkata, "Karena Anak Manusia juga datang bukan untuk dilayani, melainkan untuk melayani dan untuk memberikan nyawa-Nya menjadi tebusan bagi banyak orang" (Markus 10:45).
Kita sudah membahas penegasan pembuka pasal ini secara penuh. Jaminan diberikan bahwa Tuhan telah "menghapus segala dosa pemberontakanmu <dan segala dosamu" dan "menebus engkau" (ay. 22). Ini merupakan persoalan sebenarnya kitab ini, dan pasal-pasal sisanya membahas dengan lebih menyeluruh persoalan itu.
Pada pemikiran tentang penebusan, nabi itu mengeluarkan "sorak-sorai" (ay. 23). Kabar gembira bukan hanya bahwa ilah-ilah berhala telah dikalahkan, tetapi bahwa di dalam sejarah Allah bekerja dengan prinsip penebusan.11Tuhan "menunjukkan kemuliaan-Nya" dengan menyelesaikan karya penebusan-Nya. Kemuliaan Tuhan itu nyata di dalam perbuatan besar-Nya selama Keluaran (Keluaran 16:10; 40:34; Ulangan 5:24). Yehezkiel, sesaat sebelum pembuangan ke Babel, dengan jelas menggambarkan kemuliaan Tuhan sedang meninggalkan bait suci dan kota Yerusalem oleh karena penyembahan berhala umat itu (Yeh 10:4, 18; 11:23).12
TFTWMS: Yes 44:24-28 - Koresh Sang Pembebas Koresh Sang Pembebas (Yesaya 44:24-28)
24 Beginilah firman TUHAN, Penebusmu, Yang membentuk engkau sejak dari kandungan; "Akulah TUHAN, yang men...
Koresh Sang Pembebas (Yesaya 44:24-28)
24 Beginilah firman TUHAN, Penebusmu, Yang membentuk engkau sejak dari kandungan; "Akulah TUHAN, yang menjadikan segala sesuatu, Yang seorang diri membentangkan langit, Yang menghamparkan bumi—siapakah yang mendampingi Aku? 25 Akulah yang meniadakan tanda-tanda peramal pembohong Dan mempermain-mainkan tukang-tukang tenung; Yang membuat orang-orang bijaksana mundur ke belakang, Dan membalikkan pengetahuan mereka menjadi kebodohan; 26 Akulah yang menguatkan perkataan hamba-hamba-Ku Dan melaksanakan keputusan-keputusan Yang diberitakan utusan-utusan-Ku; Yang berkata tentang Yerusalem: Baiklah ia didiami! dan tentang kota-kota Yehuda: Baiklah ia dibangun, Aku mau mendirikan kembali reruntuhannya! 27 Akulah yang berkata kepada tubir lautan: Jadilah kering, Aku mau mengeringkan sungai-sungaimu! 28 Akulah yang berkata tentang Koresh: Dia gembala-Ku; segala kehendak-Ku akan digenapinya Dengan mengatakan tentang Yerusalem: Baiklah ia dibangun! Dan tentang Bait Suci: Baiklah diletakkan dasarnya!"
Ayat 24 sampai 27 menggambarkan Allah yang bertindak. Sebuah pemandangan tentang tindakan-Nya yang perkasa diberikan. Bagi Israel, Ia adalah Pencipta, Penopang, Pelindung, dan Penebus.
Pengumuman besar dibuat oleh Allah: "Akulah yang berkata tentang Koresh: Dia gembala-Ku; segala kehendak-Ku akan digenapinya" ay. 28). Di sini, penakluk tanpa nama yang disinggung di dalam 41:2, 3, 25 disebut namanya, satu setengah abad sebelum peristiwa itu. Ini adalah salah satu alasan utama dimana banyak teolog memberi tanggal abad keenam S.M. kepada pasal 40 sampai 66 daripada mengaitkannya kepada nabi Yesaya. Mereka bersikeras bahwa nubuatan terperinci seperti itu pasti ditulis setelah Koresh memulai kampanye kemenangannya melawan Babel.13Namun begitu, para sarjana yang kompeten telah membuat bantahan yang kuat, meyakinkan, yang menegaskan bahwa pasal-pasal ini adalah tulisan Yesaya.1414 Homer Hailey juga berkata, Akan diperlukan inspirasi yang tidak lebih besar untuk mengumumkan suatu peristiwa seratus lima puluh tahun sebelumnya daripada mengumumkan hal itu enam bulan sebelum peristiwa itu terjadi. Bahkan jika Koresh sudah merebut Babel ketika nubuatan ini diucapkan, bagaimanakah orang bisa tahu bahwa ia akan mengizinkan orang Yahudi pulang dan bahwa Yerusalem akan dibangun kembali.15
buka semuaPendahuluan / Garis Besar
Full Life: Yesaya (Pendahuluan Kitab) Penulis : Yesaya
Tema : Hukuman dan Keselamatan
Tanggal Penulisan: + 700-680 SM
Latar Belakang
Latar belakang sejarah bagi pel...
Penulis : Yesaya
Tema : Hukuman dan Keselamatan
Tanggal Penulisan: + 700-680 SM
Latar Belakang
Latar belakang sejarah bagi pelayanan nubuat Yesaya, anak Amos adalah Yerusalem pada masa pemerintahan empat raja Yehuda: Uzia, Yotam, Ahas, dan Hizkia (Yes 1:1). Raja Uzia wafat pada tahun 740 SM (bd. 1Sam 6:1) dan Hizkia pada tahun 687 SM; jadi, pelayanan Yesaya meliputi lebih daripada setengah abad sejarah Yehuda. Menurut tradisi Yahudi, Yesaya mati syahid dengan digergaji menjadi dua (bd. Ibr 11:37) oleh Raja Manasye putra Hizkia yang jahat dan penggantinya (+ 680 SM).
Yesaya rupanya berasal dari keluarga kalangan atas di Yerusalem; dia orang berpendidikan, memiliki bakat sebagai penggubah syair dan berkarunia nabi, mengenal keluarga raja, dan memberikan nasihat secara nubuat kepada para raja mengenai politik luar negeri Yehuda. Biasanya, Yesaya dipandang sebagai nabi yang paling memahami kesusastraan dan paling berpengaruh dari semua nabi yang menulis kitab. Ia menikahi seorang wanita yang juga berkarunia kenabian, dan pasangan ini memiliki dua putra yang namanya mengandung pesan yang simbolik bagi bangsa itu.
Yesaya hidup sezaman dengan Hosea dan Mikha; ia bernubuat selama perluasan yang mengancam dari kerajaan Asyur, keruntuhan terakhir Israel (kerajaan utara) serta kemerosotan rohani dan moral di Yehuda (kerajaan selatan). Yesaya memperingati raja Yehuda, Ahas, untuk tidak mengharapkan bantuan dari Asyur melawan Israel dan Aram; ia mengingatkan Raja Hizkia, setelah kejatuhan Israel tahun 722 SM, agar jangan mengadakan persekutuan dengan bangsa asing menentang Asyur. Ia menasihati kedua raja itu untuk percaya Tuhan saja sebagai perlindungan mereka (Yes 7:3-7; Yes 30:1-17). Yesaya mempunyai pengaruhnya terbesar pada masa pemerintahan Raja Hizkia.
Beberapa cendekiawan meragukan apakah Yesaya menulis seluruh kitab ini. Mereka menentukan pasal 1-39 (Yes 1:1--39:8) saja yang ditulis Yesaya dari Yerusalem; biasanya mereka beranggapan pasal 40-66 (Yes 40:1--66:24) berasal dari seorang atau beberapa orang pengarang lain sekitar satu atau satu setengah abad kemudian. Akan tetapi, tidak ada data alkitabiah yang mengharuskan kita menolak Yesaya sebagai penulis seluruh kitab ini. Nubuat-nubuat Yesaya dalam pasal 40-66 (Yes 40:1--66:24) untuk para buangan Yahudi di Babel jauh setelah kematiannya menekankan kemampuan Allah untuk menyatakan berbagai peristiwa khusus di masa depan melalui para nabi-Nya (mis. Yes 42:8-9; Yes 44:6-8; Yes 45:1; Yes 47:1-11; Yes 53:1-12). Jikalau seorang dapat menerima perwujudan penglihatan dan penyataan kenabian (bd. Wahy 1:1; Wahy 4:1--22:21), maka lenyaplah sudah halangan utama untuk percaya bahwa Yesaya menulis seluruh kitab ini. Bukti-bukti pendukung positif cukup banyak dan tergolong di bawah dua bagian yang luas.
- (1) Bukti dari dalam kitab ini sendiri mencakup pernyataan pembukaan (Yes 1:1) (yang berlaku untuk seluruh kitab) dan banyak kesamaan ungkapan dan pikiran yang mencolok di antara kedua bagian utama kitab ini. Salah satu contoh terkenal ialah ungkapan "Yang Mahakudus, Allah Israel" yang muncul 12 kali dalam pasal 1-39 (Yes 1:1--39:8) dan 14 kali dalam pasal 40-66 (Yes 40:1--66:24), dan hanya enam kali di seluruh bagian PL lainnya. Tidak kurang dari 25 bentuk kata Ibrani muncul dalam kedua bagian utama Yesaya, tetapi tidak terdapat di kitab nubuat yang lain di PL.
- (2) Bukti dari luar kitab ini mencakup kesaksian Talmud Yahudi dan PB sendiri, yang menghubungkan seluruh bagian kitab ini dengan nabi Yesaya (mis. bd. Mat 12:17-21 dengan Yes 42:1-4; Mat 3:3 dan Luk 3:4 dengan Yes 40:3; Yoh 12:37-41 dengan Yes 6:9-10 dan Yes 53:1; Kis 8:28-33 dengan Yes 53:7-9; Rom 9:27 dan Yes 10:16-21 dengan Yes 10:1-34; Yes 53:1-12; Yes 65:1-25).
Tujuan
Tujuan lipat tiga jelas kelihatan dalam tulisan Yesaya.
- (1) Sang nabi pertama-tama menghadapi bangsanya sendiri dan bangsa lain yang sezaman dengan firman Tuhan mengenai dosa mereka dan hukuman Allah yang akan datang.
- (2) Lalu, melalui berbagai penglihatan yang mengandung wahyu dan Roh nubuat, Yesaya menubuatkan pengharapan bagi angkatan masa depan orang Yahudi buangan. Mereka akan dikembalikan dari pembuangan dan akan ditebus Allah untuk menjadi terang bagi bangsa-bangsa bukan Yahudi.
- (3) Akhirnya, Yesaya bernubuat bahwa Allah akan mengirim Mesias dari keturunan Daud, yang keselamatan-Nya pada akhirnya akan meliputi semua bangsa di bumi ini, sehingga memberikan pengharapan bagi umat Allah di bawah perjanjian yang lama dan yang baru.
Survai
Sebagian besar sarjana berpendapat bahwa ke-66 pasal kitab ini dengan sendirinya terbagi menjadi dua bagian utama: pasal 1-39 (Yes 1:1--39:8) dan pasal 40-66 (Yes 40:1--66:24). Dalam hal-hal tertentu kitab Yesaya adalah seperti suatu Alkitab kecil:
- (1) Kedua bagian besar ini menekankan tema umum penghukuman dan keselamatan, sesuai dengan tema-tema umum di PL dan PB; dan
- (2) dalam kedua bagian Yesaya dan Alkitab, hal yang menyatukannya adalah karya penebusan Kristus.
- (1) Bagian pertama Yesaya (pasal 1-39; Yes 1:1--39:8) berisi empat kelompok besar materi.
- (a) Dalam pasal 1-12 (Yes 1:1--12:6) Yesaya mengingatkan dan mengecam Yehuda karena penyembahan berhala, kebejatan, dan ketidakadilan sosial selama masa kemakmuran yang menyesatkan. Terjalin dengan berita mengenai hukuman yang akan datang adalah beberapa nubuat penting tentang Mesias (mis. Yes 2:4; Yes 7:14; Yes 9:5-6; Yes 11:1-9), bersama kesaksian Yesaya tentang pentahiran dirinya dari dosa dan penugasan ilahi untuk pelayanan kenabian (pasal 6; Yes 6:1-13).
- (b) Dalam pasal 13-23 (Yes 13:1--23:18) Yesaya bernubuat kepada bangsa-bangsa sezaman Yehuda mengenai dosa mereka dan hukuman Allah yang akan datang.
- (c) Pasal 24-35 (Yes 24:1--35:10) berisi bermacam-macam janji bersifat nubuat tentang keselamatan dan hukuman yang akan datang.
- (d) Pasal 36-39 (Yes 36:1--39:8) mencatat aneka cuplikan sejarah dari kehidupan Hizkia yang serupa dengan 2Raj 18:13--20:21.
- (2) Bagian utama kedua (pasal 40-66; Yes 40:1--66:24) berisi berbagai nubuat yang paling akbar dalam Alkitab mengenai kebesaran Allah dan kemegahan rencana penebusan-Nya. Pasal-pasal ini membangkitkan harapan dan hiburan dalam umat Allah pada tahun-tahun terakhir pemerintahan Hizkia (Yes 38:5) dan untuk abad-abad selanjutnya. Bagian ini penuh dengan penyataan nubuat mengenai kuasa dan kemuliaan Allah dan janji-janji-Nya untuk memulihkan kaum sisa di Israel yang benar dan berbuah dan di antara bangsa-bangsa sebagai perwujudan penuh dari kasih penebusan-Nya. Janji-janji dan penggenapannya ini secara khusus dikaitkan dengan tema penderitaan dan berisi "nyanyian hamba" gubahan Yesaya (lih. Yes 42:1-4; Yes 49:1-6; Yes 50:4-9; Yes 52:13--53:12), yang menunjuk kepada titik waktu melewati pengalaman orang buangan Yahudi kepada kedatangan Yesus Kristus di kemudian hari dan kematian-Nya yang mendamaikan (pasal 53; Yes 53:1-12). Sang nabi menubuatkan bahwa datangnya Mesias akan memungkinkan kebenaran bersinar dengan terang dan keselamatan keluar kepada bangsa-bangsa bagaikan obor yang menyala (pasal 60-66; Yes 60:1--66:24). Yesaya mengutuk kebutaan rohani mengenai jalan-jalan Allah (Yes 42:18-25) dan menghargai doa syafaat dan rasa sakit melahirkan oleh umat Allah sebagai perlu agar segala sesuatu dapat digenapi (bd. Yes 56:6-8; Yes 62:1-2,6-7; Yes 66:7-18).
Ciri-ciri Khas
Delapan ciri utama menandai kitab Yesaya ini.
- (1) Sebagian besar kitab ini ditulis dalam bentuk syair Ibrani dan sebagai karya sastra tidak dapat dibandingi keindahan, kuasa, dan keanekaragaman dalam syairnya. Kekayaan kosakata Yesaya mengungguli semua penulis PL lainnya.
- (2) Yesaya disebut "nabi injili" karena, dari semua kitab PL, nubuat-nubuatnya tentang Mesias berisi pernyataan yang paling lengkap dan jelas dari Injil Yesus Kristus.
- (3) Penglihatannya tentang salib dalam pasal 53 (Yes 53:1-12) adalah nubuat yang paling khusus dan terinci dalam seluruh Alkitab mengenai kematian Yesus yang mendamaikan bagi orang berdosa.
- (4) Kitab ini menjadi kitab nubuat PL yang paling teologis dan luas; ia menjangkau ke belakang kepada saat Allah menciptakan langit dan bumi serta hidup manusia (mis. Yes 42:5) dan memandang ke depan kepada saat Allah mengakhiri sejarah dan menciptakan langit baru dan bumi baru (mis. Yes 65:17; Yes 66:22).
- (5) Kitab ini berisi lebih banyak penyataan tentang tabiat, keagungan, dan kekudusan Allah daripada kitab nubuat PL lainnya. Allah yang diperlihatkan Yesaya adalah kudus dan mahakuasa, Yang akan menghakimi dosa dan ketidakbenaran dalam umat manusia dan bangsa-bangsa. Ungkapan yang digemari untuk Allah ialah "Yang Mahakudus, Allah Israel".
- (6) Yesaya, yang artinya "Tuhan menyelamatkan", adalah nabi keselamatan. Ia memakai istilah "keselamatan" hampir tiga kali lebih banyak daripada seluruh kitab para nabi lainnya. Yesaya menyatakan bahwa maksud penuh keselamatan Allah akan digenapi hanya dalam kaitan dengan Mesias.
- (7) Yesaya sering kali mengacu kembali kepada peristiwa-peristiwa penebusan sebelumnya dalam sejarah Israel, mis. peristiwa keluaran (Yes 4:5-6; Yes 11:15; Yes 31:5; Yes 43:16-17), pemusnahan Sodom dan Gomora (Yes 1:9), dan kemenangan Gideon atas suku Midian (Yes 9:4; Yes 10:26; Yes 28:21); ia juga mengutip dari nyanyian Musa yang bersifat nubuat dalam Ul 32:1-52 (Yes 1:2; Yes 30:17; Yes 43:11,13).
- (8) Bersama dengan Ulangan dan Mazmur, Yesaya termasuk kitab PL yang paling banyak dikutip dalam PB.
Penggenapan Dalam Perjanjian Baru
Yesaya bernubuat tentang Yohanes Pembaptis sebagai pendahulu yang ditentukan bagi Mesias (Yes 40:3-5; bd. Mat 3:1-3). Berikut ini adalah sebagian dari nubuat-nubuat Yesaya tentang Mesias serta penerapan PB-nya dalam kehidupan dan pelayanan Yesus Kristus: - penjelmaan dan ke-Tuhanan-Nya (Yes 7:14; lih. Mat 1:22-23; Luk 1:34-35; Yes 9:5-6; lih. Luk 1:32-33; Luk 2:11); - masa remaja-Nya (Yes 7:15-16 dan Yes 11:1; lih. Luk 3:23,32 dan Kis 13:22-23); - misi-Nya (Yes 11:2-5; Yes 42:1-4; Yes 60:1-3; Yes 61:1; lih. Luk 4:17-19,21); - ketaatan-Nya (Yes 50:5; lih. Ibr 5:8); - berita dan pengurapan-Nya oleh Roh Kudus (Yes 11:2; Yes 42:1 dan Yes 61:1; lih. Mat 12:15-21); - mukjizat-mukjizat-Nya (Yes 35:5-6; lih. Mat 11:2-5); - penderitaan-Nya (Yes 50:6; lih. Mat 26:67; Mat 27:26,30; Yes 53:4-5,11; lih. Kis 8:28-33); - penolakan-Nya (Yes 53:1-3; lih. Luk 23:18; Yoh 1:11; Yoh 7:5); - rasa malu-Nya (Yes 52:14; lih. Fili 2:7-8); - kematian-Nya yang mendamaikan (Yes 53:4-12; lih. Rom 5:6); - kenaikan-Nya (Yes 52:13; lih. Fili 2:9-11); dan - kedatangan-Nya yang kedua (Yes 26:20-21; lih. Yud 1:14; Yes 61:2-3; lih. 2Tes 1:5-12; Yes 65:17-25; lih. 2Pet 3:13).
Full Life: Yesaya (Garis Besar) Garis Besar
I. Berbagai Nubuat Mengenai Hukuman dan Teguran
(Yes 1:1-35:10)
A. Latar Belakang Nubuat Yesaya
...
Garis Besar
- I. Berbagai Nubuat Mengenai Hukuman dan Teguran
(Yes 1:1-35:10) - A. Latar Belakang Nubuat Yesaya
(Yes 1:1-31) - B. Berbagai Nubuat Yesaya yang Mula-Mula
(Yes 2:1-5:30) - 1. Hari Tuhan
(Yes 2:1-22) - 2. Hukuman Terhadap Yehuda dan Yerusalem
(Yes 3:1-4:1) - 3. Nubuat-Nubuat Tentang Hukuman dan Kemuliaan
(Yes 4:2-6) - 4. Perumpamaan Tentang Hukuman dan Pembuangan Yehuda
(Yes 5:1-30) - C. Penyucian dan Pengutusan Yesaya
(Yes 6:1-13) - D. Berbagai Nubuat Yesaya yang Mula-Mula Tentang Mesias
(Yes 7:1-12:6) - 1. Tanda Imanuel
(Yes 7:1-25) - 2. Berbagai Lambang Tentang Pelepasan oleh Mesias
(Yes 8:1-9:6) - 3. Berbagai Nubuat Tentang Hukuman Terhadap Israel (Kerajaan Utara)
dan Asyur
(Yes 9:7-10:34) - 4. Mesias dari Keturunan Daud dan Kerajaan-Nya
(Yes 11:1-12:6) - E. Berbagai Nubuat Yesaya Tentang Hukuman Terhadap Bangsa-Bangsa
(Yes 13:1-23:18) - 1. Terhadap Babel
(Yes 13:1-14:23) - 2. Terhadap Asyur
(Yes 14:24-27) - 3. Terhadap Filistea
(Yes 14:28-32) - 4. Terhadap Moab
(Yes 15:1-16:14) - 5. Terhadap Damsyik dan Efraim
(Yes 17:1-14) - 6. Terhadap Etiopia
(Yes 18:1-7) - 7. Terhadap Mesir
(Yes 19:1-20:6) - 8. Terhadap Babel (Nubuat Kedua)
(Yes 21:1-10) - 9. Terhadap Duma
(Yes 21:11-12) - 10. Terhadap Arabia
(Yes 21:13-17) - 11. Terhadap Yerusalem
(Yes 22:1-25) - 12. Terhadap Tirus dan Sidon
(Yes 23:1-18) - F. Berbagai Nubuat Tentang Akhir Zaman
(Yes 24:1-27:13) - G. Berbagai Nubuat Tentang Celaka yang Kait-Mengait Dengan Harapan
Nubuat akan Keselamatan
(Yes 28:1-35:10) - II. Sisipan Sejarah Mengenai Hizkia
(Yes 36:1-39:8) - A. Pelepasan Hizkia dari Asyur
(Yes 36:1-37:38) - B. Penyakit dan Kesembuhan Hizkia
(Yes 38:1-22) - C. Kesombongan Hizkia yang Bodoh
(Yes 39:1-8) - III.Berbagai Nubuat Tentang Keselamatan dan Pengharapan
(Yes 40:1-66:24) - A. Berbagai Janji yang Menubuatkan Pemulihan Umat Allah
(Yes 40:1-48:22) - 1. Kemuliaan Tuhan dan Hamba-Nya akan Dinyatakan
(Yes 40:1-42:25) - 2. Pemulihan Kaum Sisa yang Ditebus
(Yes 43:1-45:25) - 3. Pelajaran Iman bagi Yehuda Ketika Allah Menghukum Babel
(Yes 46:1-48:22) - B. Berbagai Janji yang Menubuatkan Mesias, Hamba yang Menderita
(Yes 49:1-53:12) - 1. Tugas dan Ketaatan-Nya
(Yes 49:1-50:11) - 2. Dorongan dan Nasihat-Nya untuk Kaum Sisa
(Yes 51:1-52:12) - 3. Penderitaan dan Kematian-Nya yang Mendamaikan
(Yes 52:13-53:12) - C. Penyataan Selanjutnya yang Menubuatkan Pemulihan dan Penebusan
(Yes 54:1-59:21) - D. Berbagai Penglihatan yang Menubuatkan Masa Depan Sion yang Mulia
(Yes 60:1-66:24) - 1. Kemakmuran dan Damai Sejahtera Sion
(Yes 60:1-22) - 2. Pengurapan dan Misi Mesias
(Yes 61:1-11) - 3. Syafaat yang Bersifat Nubuat untuk Pemulihan dan Kemuliaan Sion
(Yes 62:1-64:12) - 4. Jawaban Allah yang Memberi Kemurahan dan Akhir yang Mulia
(Yes 65:1-66:24)
Matthew Henry: Yesaya (Pendahuluan Kitab)
Nabi adalah sebuah gelar yang kedengarannya sangat hebat bagi orang-orang yang memahaminya, walaupun di mata dunia, banyak orang yang dimuliakan...
- Nabi adalah sebuah gelar yang kedengarannya sangat hebat bagi orang-orang yang memahaminya, walaupun di mata dunia, banyak orang yang dimuliakan dengan gelar itu tampak sangat hina. Seorang nabi adalah orang yang memiliki hubungan yang sangat karib dengan Sorga dan mempunyai kepentingan besar di sana, dan karena itu ia juga memiliki suatu kuasa untuk memerintah atas bumi ini. Nubuat memiliki hubungan dengan semua pewahyuan ilahi (2Ptr. 1:20-21). Hal itu karena melalui sarana-sarana yang biasanya dipakai, seperti mimpi, suara, dan penglihatan, wahyu pertama-tama disampaikan kepada nabi-nabi, baru kemudian oleh mereka disampaikan kepada anak-anak manusia (Bil. 12:6). Memang satu kali Allah sendiri pernah berbicara langsung kepada seluruh ribuan orang Israel dari puncak Gunung Sinai. Tetapi, akibatnya sungguh tiada terkira mengerikannya sampai mereka memohon dengan sangat agar setelah itu Allah berbicara saja kepada mereka dengan cara sebelumnya, yaitu melalui manusia seperti mereka, Jadi engkau tak usah ditimpa kegentaran terhadap aku, tekananku terhadap engkau tidak akan berat (Ayb. 33:7). Allah pun menyetujui permintaan itu (segala yang dikatakan mereka itu baik, kata-Nya, Ul. 5:28), dan perkaranya pun ditetapkan dengan persetujuan semua pihak, bahwa kita tidak akan berharap untuk mendengar dari Allah lagi dengan cara langsung seperti itu, tetapi melalui para nabi, yang menerima segala petunjuk langsung dari Allah, dengan tugas untuk mengantar petunjuk-petunjuk tersebut kepada jemaat-Nya. Sebelum kanon atau kitab-kitab Perjanjian Lama mulai ditulis, ada nabi-nabi yang berfungsi sebagai Alkitab bagi jemaat. Tuhan Penyelamat kita tampaknya memasukkan Habel di antara para nabi itu (Mat. 23:31, 35). Henokh adalah seorang nabi, dan melalui dialah pertama-tama dinubuatkan nubuat yang paling akhir akan didigenapi, yaitu penghakiman pada hari besar itu. Yud. 1:14, sesungguhnya Tuhan datang dengan beribu-ribu orang kudus-Nya. Nuh adalah seorang pemberita kebenaran. Allah berkata mengenai Abraham, dia seorang nabi (Kej. 20:7). Yakub menubuatkan hal-hal yang akan dialami di kemudian hari (Kej. 49:1). Bahkan, semua bapa-bapa leluhur (patriarkh) dipanggil nabi. Jangan berbuat jahat kepada nabi-nabi-Ku! (Mzm. 105:15). Musa, tak tertandingi lagi, merupakan nabi yang paling terkenal dari semua nabi Perjanjian Lama, sebab dengan dia TUHAN berbicara dengan berhadapan muka (Ul. 34:10). Dia adalah nabi pertama yang menulis, dan dengan tangannya fondasi-fondasi pertama dari perintah-perintah kudus diletakkan. Bahkan orang-orang yang menjadi pembantunya dalam pemerintahannya ikut memiliki roh bernubuat. Begitu hebatnya penyebaran roh nubuat pada masa itu (Bil. 11:25). Akan tetapi, setelah kematian Musa, selama beberapa masa, Roh TUHAN muncul dan bertindak dalam jemaat Israel lebih sebagai roh peperangan daripada roh nubuat, dan mengilhami orang lebih untuk berbuat daripada berbicara. Maksud saya, pada masa hakim-hakim. Kita dapati Roh TUHAN datang ke atas Otniel, Gideon, Simson, dan lain-lain, untuk melayani negeri mereka, dengan pedang, bukan dengan pena. Pesan-pesan pada masa itu dikirim dari sorga oleh para malaikat, seperti kepada Gideon dan Manoah, dan kepada umat itu (Hak. 2:1). Dalam seluruh kitab Hakim-hakim tidak pernah disebutkan ada nabi, kecuali Debora yang dipanggil seorang nabiah. Pada masa itu firman TUHAN jarang; penglihatan-penglihatan pun tidak sering (1Sam. 3:1). Mereka sudah punya hukum Musa, yang belum lama ditulis ketika itu, jadi biarlah mereka mempelajarinya. Tetapi dalam diri Samuel nubuatan hidup kembali, dan dalam dia sejarah atau periode jemaat dimulai, sebuah masa terang besar di mana nabi-nabi silih berganti tak putus-putusnya, hingga suatu waktu setelah pembuangan di Babel, ketika kanon atau seluruh Kitab Perjanjian Lama menjadi lengkap dengan adanya Kitab Maleakhi. Setelah itu nubuat berhenti selama hampir 400 tahun, sampai kedatangan Sang Nabi Agung dan pendahulu-Nya. Beberapa nabi diilhami secara ilahi untuk menulis sejarah-sejarah jemaat. Tetapi mereka tidak menaruh nama mereka pada tulisan-tulisan itu. Mereka hanya menunjukkan keterangan-keterangan asli yang ada pasa masa itu sebagai bukti, yang diketahui orang memang dipakai oleh para nabi, seperti Gad, Ido, dan lain-lain. Daud dan yang lain-lain merupakan nabi-nabi yang menulis lagu-lagu kudus untuk digunakan jemaat. Sesudah mereka, kita sering membaca mengenai nabi-nabi yang diutus untuk tujuan-tujuan khusus, dan dibangkitkan untuk pelayanan-pelayanan khusus bagi umat. Di antaranya yang paling terkenal adalah Elia dan Elisa di kerajaan Israel. Namun, tidak satu pun dari nabi-nabi ini yang menuliskan nubuat-nubuat mereka, peninggalannya pun tidak kita punyai, selain beberapa penggalan mengenai nubuat-nubuat mereka yang tercatat dalam sejarah mengenai zaman mereka. Tidak ada satu pun tulisan mereka (yang saya ingat), selain surat Elia (2Taw. 21:12). Tetapi menjelang akhir masa kerajaan Yehuda dan Israel, Allah berkenan mengarahkan para hamba-Nya nabi-nabi untuk menulis dan menyebarkan beberapa khotbah mereka, atau ringkasannya. Tanggal dari banyak nubuat mereka tidaklah pasti, tetapi yang paling awal adalah dalam masa Uzia raja Yehuda, dan raja Yerobeam kedua dari kerajaan Israel, yang hidup dalam zaman yang sama dengan Uzia, yaitu sekitar 200 tahun sebelum pembuangan dan tidak lama sesudah Raja Yoas membunuh Zakharia, anak imam Yoyada di pelataran rumah TUHAN. Walaupun mereka mulai membunuh nabi-nabi, namun mereka tidak bisa membunuh nubuat-nubuat mereka, yang akan tinggal tetap menjadi saksi melawan mereka. Hosea merupakan nabi yang pertama dari nabi-nabi yang menuliskan nubuat mereka. Juga Yoel, Amos, dan Obaja menyebarkan nubuat-nubuat mereka yang tertulis kira-kira pada waktu yang sama. Yesaya memulai menulis beberapa waktu kemudian, tidak lama sesudahnya. Namun, nubuatnya ditempatkan lebih dulu, sebab itu yang terbanyak dari antara semua yang lain dan di dalamnya terdapat nubuat mengenai Dia yang tentang-Nya para nabi bersaksi. Dan sesungguhnya, di dalamnya ada begitu banyak kabar mengenai Kristus sampai tepatlah bila Yesaya diberi gelar sebagai Nabi Injil, dan oleh beberapa penulis kuno, sebagai seorang Penginjil Kelima. Nanti kita akan mempelari judul umum dari Kitab Yesaya ini (ay. 1), dan karena itu hanya beberapa hal saja yang kita amati untuk sementara ini:
- I. Mengenai sang nabi sendiri. Dia berasal (jika kita boleh percaya pada tradisi orang Yahudi) dari keluarga raja, ayahnya (katanya) adalah saudara laki-laki dari raja Uzia. Pastilah dia banyak berada di lingkungan istana, terutama dalam zaman Hizkia, seperti kita lihat sejarahnya, dan banyak orang berpikir inilah yang membuat gaya tulisannya sangat tidak biasa dan penuh tata krama lebih daripada tulisan sebagian nabi-nabi lain, dan di beberapa tempat gaya tulisannya luar biasa anggun dan luhur. Roh Allah kadang-kadang menjalankan tujuan-Nya melalui kejeniusan istimewa seorang nabi. Sebabnya, nabi-nabi itu bukan sekadar terompet yang berbicara, yang melaluinya Roh berbicara, tetapi mereka itu adalah manusia yang berbicara, yang olehnya Roh berbicara, dengan menggunakan kekuatan-kekuatan alamiah mereka, yang berkenaan dengan terang dan api, dan memajukan mereka di atas diri mereka sendiri.
- II. Mengenai nubuat. Nubuat Yesaya sungguh unggul tiada tara dan berguna. Ini benar demikian bagi jemaat Allah pada saat itu, nubuat Yesaya menginsafkan mereka akan dosa, memberi mereka petunjuk akan kewajiban mereka, dan memberi penghiburan bagi mereka dalam kesusahan. Ada dua kesusahan besar yang menimpa jemaat kala itu yang dirujuk di sini, dan penghiburan diberikan dalam kaitan dengan itu, yaitu penyerbuan Sanherib, Raja Asyur, yang terjadi pada zaman Yesaya sendiri, dan penawanan di Babel, yang terjadi lama sesudah nubuat Yesaya ini. Dan dalam semua dukungan dan dorongan yang diberikan untuk kedua masa sukar tersebut, kita temukan anugerah Injil yang melimpah. Tidak ada nubuat-nubuat Perjanjian Lama, dibandingkan dengan semua kitab Perjanjian Lama yang lain, yang paling banyak dikutip oleh kitab-kitab Injil selain nubuat-nubuat dari Kitab Yesaya. Tidak pula ada nubuat yang dengan begitu jelas memberi kesaksian tentang Kristus seperti nubuat Yesaya ini. Lihat saja misalnya mengenai kelahiran-Nya dari seorang perawan (ps. 7) dan semua penderitaan-Nya (ps. 53). Bagian awal kitab ini banyak berkenaan dengan kecaman-kecaman mengenai dosa dan ancaman penghakiman. Sedangkan bagian akhirnya penuh dengan kata-kata keras dan kata-kata penghiburan. Cara seperti ini dipakai oleh Roh Kristus pada waktu dulu melalui para nabi, dan masih dipakai-Nya terus sampai sekarang, dengan pertama-tama menginsafkan hati, baru kemudian menghibur. Dan barangsiapa mau diberkati dengan penghiburan, ia harus tunduk dahulu untuk diinsafkan. Tak diragukan lagi, Yesaya memberitakan banyak khotbah, dan menyampaikan banyak pesan kepada umat, tetapi tidak ditulis dalam kitab ini. Ini juga dilakukan Kristus. Dan barangkali khotbah-khotbahnya itu disampaikan dengan lebih panjang lebar daripada yang diceritakan di sini. Walaupun begitu, yang tertinggal dalam catatan di sini adalah jumlah yang menurut Sang Hikmat Tak Terbatas sudah pantas disampaikan kepada kita yang kini tengah mengalami datangnya akhir zaman itu. Dan semua nubuat ini, serta juga semua sejarah mengenai Kristus, dicatat supaya kamu percaya, bahwa Yesuslah Mesias, Anak Allah, dan supaya kamu oleh imanmu memperoleh hidup dalam nama-Nya. Karena untuk kitalah Injil ini dikabarkan dan juga untuk mereka yang hidup kemudian, dan dengan lebih jelas. Oh, semoga ini ditambah lagi dengan iman.
Jerusalem: Yesaya (Pendahuluan Kitab) PARA NABI
PENGANTAR
Dalam Alkitab Ibrani kitab-kitab Yesaya, Yeremia, Yehezkiel dan kedua belas nabi lainnya merupakan suatu kelompok yang disebut &qu...
PARA NABI
PENGANTAR
Dalam Alkitab Ibrani kitab-kitab Yesaya, Yeremia, Yehezkiel dan kedua belas nabi lainnya merupakan suatu kelompok yang disebut "Nabi-nabi kemudian". Kitab- kitab tsb ditempatkan sesudah kitab-kitab Yosua, Hakim-hakim, Samuel, Raja-raja yang oleh Alkitab Ibrani disebut "Nabi-nabi terdahulu". Alkitab Yunani, Septuaginta, menempatkan kitab-kitab para Nabi sesudah Ketubim (Hagiographa) dalam urutan berbeda dengan urutannya di dalam Alkitab Ibrani. Selain itu urutan kitab-kitab para Nabi dalam Alkitab Yunani kurang menentu. Alkitab Yunani menggabungkan kitab Ratapan dan kitab Daud pada kitab-kitab para nabi, padahal Alkitab Ibrani menempatkan kedua kitab tsb pada akhir daftar kitab-kitab suci. Alkitab Yunani juga menambah beberapa tulisan lain yang tidak pernah dikarang ataupun terpeliharadalam bahasa Ibrani, mis. bagian-bagian tambahan kitab Daniel. Kitab Barukh ditempatkan sesudah kitab Yeremia, dan Surat Yeremia menyusul kitab Ratapan. Terjemahan Vulgata pada umumnya mengikuti urutan tsb, tetapi sesuai dengan urutan Alkitab Ibrani Vulgata menempatkan kedua belas nabi "kecil" sesudah kitab-kitab empat nabi "besar" serta menggabungkan Surat Yeremia pada kitab Barukh yang ditempatkan olehnya sesudah kitab Ratapan.
KENABIAN
Semua agama besar yang berkembang di zaman purba, memiliki dengan perbedaan dalam tingkat dan bentuk orang-orang tertentu, yang telah menerima ilham dan menganggap diri wakilnya yang berbicara atas nama dewanya. Berhubungan dengan bangsa-bangsa yang bertetangga dengan Israel, perlu dicatat sebuah berita mengenal seseorang yang kerasulan roh kenabian pada abad ke-11 seb. Mas. di Byblos. Juga ada berita mengenai pelihat-pelihat dan nabi-nabi di Hama dekat sungai Orontos pada abad ke-8 seb. Mas. dan ada beberapa berita mengenai orang semacam yang tampil di Mari dekat sungai Efrat pada abad ke-18 seb. Mas. Ditinjau dari segi bentuk dan isi, pesan para pelihat itu yang ditujukan kepada penguasa menyerupai pesan nabi-nabi tertua di Israel yang dalam Kitab Suci. Kitab Suci sendiri memberi kesaksian mengenai pelihat yang bernama Bileam, yang dipanggil dari Aram oleh raja Moab, Bil 22-24, dan mengenai 450 nabi dewa Baal yang dipanggil Izebel dari Tirus lalu dipermalukan nabi Elia di gunung Karmel, 1Raj 18:19-40. Serupa dengan nabi-nabi Baal itu ialah 400 nabi lainnya yang diminta nasihatnya oleh raja Akhab, 1Raj 22:5-12. Ke-400 nabi ini seperti juga 450 nabi Baal yang disebut sebelumnya, ialah sekelompok besar orang kerasulan roh yang rusuh dan kacau. Namun mereka berbicara atas nama Yahwe. Meskipun nabi-nabi itu kadang-kadang ternyata nabi palsu, namun pastilah sudah, bahwa agama Yahwe kuno mengenal dan mengakui lembaga kenabiaan. Kitab Suci menyebut juga rombongan-rombongan nabi yang mendampingi Samuel, 1Sam 10:5; 19:20. Di zaman kegiatan nabi Elia, 1Raj 18:4, ada rombongan-rombongan nabi yang berhubungan dengan Elisa, 2Raj 2:3-18; 4:38 dst; 6:1 dst; 9:1. Kemudian mereka tidak disebut lagi dalam Kitab Suci, kecuali dalam Am 7:14. Terangsang oleh musik, 1Sam 10:5, nabi-nabi itu bersama-sama kerasukan roh masuk ekstase, lalu keadaan mereka menular kepada para hadirin, 1Sam 10:10; 19:20- 24. Ada kalanya nabi-nabi itu mengambil tindakan yang berupa lambang, 1Raj 22:11.
Sekali terjadi, bahwa nabi Elisa, sebelum mulai bernubuat, membantu diri dengan musik, 2Raj 3:15. Nabi-nabi kemudian lebih sering melakukan tindakan berupa lambang, mis, nabi Ahia dari Silo, 1Raj 11:29 dst, dan juga nabi Yesaya, Yes 20:2-5, sering kali nabi Yeremia, Yer 13:1 dst; 19:1 dst; 27:2 dst, dan terutama nabi Yehezkiel, 4:1-5:4; 12:1-7, 18; 21:18 dst; 37:15 dst. Baik dalam melakukan tindakan berupa lambang maupun lepas dari itu, nabi-nabi kerap kali berkelakuan aneh. Mereka dapat mengalami pebagai keadaan jiwa yang secara psikologis tidak normal. Akan tetapi gejala-gejala yang aneh-aneh itu tidak pernah menjadi inti-pokok karya para nabi yang kegiatan dan perkataan- perkataannya termaktub di dalam Kitab Suci. Mereka ini berbeda sekali dengan rombongan-rombongan nabi dan orang-orang kerasukan roh yang disebut di muka.
Walaupun demikian mereka semua, tanpa dibeda-bedakan, diberi nama yang sama yaitu \\ abi. Memang kadang-kadang kata kerja yang berasal dari kata benda abi\\ ini (bernubuat) mendapat arti "kerasukan" (mengigau), 1Sam 18:10 (juga di tempat-tempat lain). Hal ini dikarenakan cara "nabi-nabi" tertentu berlaku sebagai nabi. Akan tetapi arti kata kerja yang sampingan itu tidak merubah arti asli kata bendanya. Kemungkinan besar, kata benda itu berpautan dengan kata dasar yang berarti "memanggil-manggil, memaklumkan". Menurut arti ini \\ abi\\ ialah orang yang terpanggil ataupun orang yang memaklumkan. Kedua arti kata ini menyatakan inti pokok karunia kenabian pada bangsa Israel. Nabi ialah seorang pembawa pesan seorang juru bicara Allah. Arti ini dengan jelas diungkapkan dalam dua kutipan yang serupa yaitu dalam Kel 4:15-16 dan Kel 7:1. Menurut Kel 4:15-16, Harun akan menjadi "Allah yang memberi ilham kepadanya". Menurut Kel 7:1 Musa akan menjadi "Allah bagi Firaun" dan Harun akan bertindak sebagai "nabinya". Kedua keterangan ini bergema dalam firman Yahwe yang ditujukan kepada Yeremia ini: "Aku menaruh perkataan-perkataanKu ke dalam mulutmu", Yer 1:9. Para nabi menyadari, bahwa pesan mereka berasal dari Allah. Oleh karena itu mereka menyampaikan pesannya dengan terlebih dahulu berkata: "TUHAN berfirman TUHAN" atau "Beginilah firman TUHAN".
Firman yang diterima para nabi, memaksakan diri kepada mereka. Mereka tidak dapat mendiamkannya, Amos misalnya berseru: "Tuhan ALLAH telah berfirman, siapakah yang tidak bernubuat?", Am 3:8. Percuma saja Yeremia melawan firman itu yang mendesaknya untuk bernubuat, Yer 20:7-9. Semua nabi, pada suatu hari dipanggil Allah dan mereka tidak dapat mengelakkan panggilan itu, Am 7:15; Yes 6, khususnya Yer 1:4-10. Mereka semua dipilih sebagai juru bicara Allah, Yes 6:8. Awal kisah Yunus memnunjukkan, betapa mahalnya tebusan yang harus dibayar orang yang mau menghindari perutusan itu. Para nabi diutus sebagai saksi-saksi hekendak Allah. Mereka sendiri harus menjadi "alamat" kehendak Allah itu. Bukan saja perkataan-perkataan mereka melainkan juga perbuatan-perbuatan mereka, bahkan seluruh kehidupan mereka menjadi nubuat. Inilah beberapa contohnya: Perkawinan riil Hosea yang malang adalah sebuah lambang, Hos 1-3; Yesaya harus berjalan dalam keadaan bugil untuk menjadi alamat malapetaka yang datang, Yes 20:3; Yesaya sendiri serta anak-anaknya telah menjadi "tanda dan alamat", Yes 8:18; kehidupan Yeremia merupakan pengajaran, Yer 16; sewaktu Yehezkiel melaksanakan perintah-perintah aneh yang disampaikan kepadanya oleh Allah, maka ia menjadi "lambang bagi kaum Israel", Yeh 4:3; 12:6, 11; 24:24.
Pesan Allah diterima nabi dengan pelbagai cara. Ada yang menerimanya melalui penglihatan seperti Yesaya, 6, atau Yehezkiel 1; 2; 8, dll, Daniel, Dan 8-12, Zakharia, Za 1-6, jarang melalui penglihatan di malam hari, bdk Bil 12:6, seperti pada Dan 7; Za 1:8 dst. Ada juga yang menerimanya melalui pendengaran. Tetapi pada umumnya para nabi menerima pesan Allah itu melalui ilham batiniah. Ungkapan-ungkapan seperti "Firman TUHAN datang kepadaku" atau "Firman TUHAN kepada....", biasanya dapat diartikan sebagai ilham batiniah. Ilham itu datang kepada nabi entah dengan tiba-tiba, entah dengan alasan suatu peristiwa biasa saja, mis. sewaktu Yeremia melihat sebatang dahan pohon badam, Yer 1:11, dua keranjang buah ara, Yer 24, dan mengunjungi tukang periuk, Yer 18:1-4. Isi pesan yang telah diterima, disampaikan nabi kepada orang-orang lain dengan pelbagai cara, mis. dalam bentuk sajak liris atau cerita dengan pakai kiasan atau dengan jelas, dalam gaya bahasa singkat berupa "firman" ataupun dalam gaya bahasa yang biasanya dipakai dalam kecaman, perdebatan sengit, khotbah, perkara pengadilan, tulisan-tulisan hikmat atau mazmur-mazmur yang lazim dalam ibadat, lagu-lagu cinta, sindiran, ratapan, dsb.
Perbedaan dalam cara menerima dan menyampaikan pesan Allah itu pada umumnya tergantung dari watak pribadi dan kecakapan-kecakapan alamiah masing-masing nabi. Namun demikian dalam perbedaan itu terdapat suatu persamaan dasari. Setiap nabi sejati menyadari penuh, bahwa dia hanya sebuah alat; bahwa perkataan- perkataan yang diucapkannya sekaligus perkataannya sendiri dan perkataan pribadi lain. Setiap nabi yang benar sungguh-sungguh yakin, bahwa ia telah menerima firman Allah dan firman itu harus diteruskan kepada orang lain. Keyakinannya itu bertumpu pada pengalaman luar biasa, katakanlah pengalaman mistik, bahwa antara dia dengan Allah terjalin suatu hubungan langsung. Sebagaimana telah dikatakan di muka, kadang-kadang terjadi genggaman Ilahi yang dialami nabi nampak di luar dalam gejala-gejala yang kurang biasa. Tetapi seperti halnya dengan para mistikus ternama, hal ini terjadi jarang sekali. Sebaliknya, sesuai dengan pengalaman para mistikus besar, pengalaman akan Allah itu membawa nabi ke dalam suatu keadaan yang dengan tepat dapat disebut"adikodrati". Berkata, bahwa nabi tidak mengalami keadaan semacam ini berarti menurunkan karunia kenabian menjadi "inspirasi" sastrawan biasa dan lamunan-lamunan orang yang pura-pura diilhamkan.
Jarang sekali pesan kenabian ditujukan kepada orang perorangan saja, Yer 22:15 dst, atau menyangkut hanya sebuah keluarga tertentu, Yer 20:6; Am 7:17. Dalam hal ini perlu dikecualikan raja, mengingat kedudukannya sebagai kepala bangsa (sebagai contoh dapat disebut pesan nabi Natan kepada raja Daud, pesan nabi Elia kepada raja Ahab, pesan Yesaya kepada Ahas dan Hizkia serta pesan nabi Yeremia kepada raja Zedekia). Perlu juga mengecualikan nubuat yang ditujukan kepada imam besar yang bertindak sebagai kepada jemaat setelah bangsa Israel kembali dari pembuangan di Babel, Za3. Dengan tidak memperhatikan beberapa kekecualian tsb, dapat dikatakan, bahwa nabi-nabi besar, yang tulisannya terpelihara bagi kita, berbeda sekali dengan para nabi di Israel yang mendahului mereka dan dengan "nabi-nabi" yang pernah tampil di dunia Timur di zaman purba. Dan yang justru membedakan nabi-nabi besar dengan yang lain-lain itu ialah bahwa pesan mereka ditujukan kepada seluruh rakyat. Dalam setiap kisah panggilan nabi besar tercantum pula, bahwa ia diutus kepada seluruh rakyat, Am 7:15; Yes 6:9; Yeh 2:3, malahan kepada segala bangsa, sebagaimana halnya dengan Yeremia, Yer 1:10.
Pesan para nabi menyangkut masa sekarang dan masa depan. nabi diutus kepada orang-orang sezamannya. Ia memberitahu mereka tentang kehendak Allah. Namun sejauh bertindak sebagai juru bicara Allah, nabi tidak terikat pada waktu tertentu. Nubuat-nubuat yang diucapkan nabi tentang masa depan memperkuat serta melanjutkan wejangan-wejangan yang dibawakannya. Nabi dapat menubuatkan sesuatu yang akan terjadi dalam waktu dekat sebagai suatu tanda. Pelaksanaan nubuat itu akan membenarkan perkataan dan karyanya, 1Sam 10:1 dst; Yes 7:14; Yer 28:15 dst; Yer 44:29-30; nabi melihat hukuman yang akan menimpa bangsanya sebagai balasan atas kesalahan-kesalahan yang dikecamnya. Ia melihat juga keselamatan mendatang sebagai ganjaran atas bertobatnya bangsa Israel yang selalu diusahakan oleh nabi. Dalam ajaran para nabi yang berkarya di zaman kemudian, terdapat nubuat-nubuat yang menyangkut akhir zaman, malahan hari kemenangan terakhir Allah. Tetapi dari nubuat itu selalu diambil ajaran yang berpautan dengan waktu nubuat itu diucapkan. Perlu ditambahkan pula, bahwa justru oleh karena nabi hanya semacam alat saja, pesan yang dibawakannya dapat mempunyai arti dan makna jauh lebih luas. Ada kalanya pesan itu tidak terbatas pada keadaan kongkrit saja yang mendesak nabi untuk mengucapkannya dan ia malahan melampaui kesadaran nabi itu sendiri. Kalau demikian pesan itu diselubungi suatu tabir rahasia dan baru menjadi jelas setelah itu terlaksana di kemudian hari.
Nabi Yeremia diutus Allah, "untuk membinasakan dan meruntuhkan, untuk membangun dan menanam", Yer 1:10. Pesan para nabi memang mempunyai dua segi: mengecam dan menghibur. Sesungguhnya sering kali pesan itu kejam, penuh ancaman dan celaan. Nada keras itu bahkan dapat menjadi bukti, bahwa nubuat memang sejati Yer 28:8-9, bdk Yer 26:16-19; 1 Raj 22:8. Nada keras disebabkan dosa, yang sebagai penghalang dilaksanakan rencana Allah, menghantui hati nabi. Namun demikian di dalam pesan nabi selalu masih bergema harapan akan keselamatan. Bagian kitab Yesaya yang berjudul Kitab Penghibur, Yer 40-55, adalah semacam puncak kurnia kenabian. Tidaklah tepat berkata, bahwa nabi-nabi yang berkarya di zaman dahulu tidak mengumandangkan berita-berita gembira penuh hiburan semacam ini. Nubuat keselamatan semacam itu sudah dapat dijumpai dalam kitab Am 9:8-15; Hos 2:13-22; 11:8-11; 14:2-9. Dalam sikap dan tindakan Allah terhadap umatNya kerelaan dan hukuman saling melengkapi.
Nabi diutus Allah kepada bangsa Israel, tetapi pandangannya selalu lebih luas dan tidak terbatas pada bangsanya sendiri saja, sama seperti kuasa Allah yang karyanya diberikan nabi lebih luas dari Israel melulu. Dalam kitab nabi Yesaya, Yeremia dan Yehezkiel terdapat beberapa kelompok nubuat melawan bangsa-bangsa lain, Yes 13-23, Yer 46-51, Yeh 25-32. Kitab nabi Amos dimulai dengan hukuman- hukuman yang dijatuhkan atas bangsa-bangsa tetangga Israel. Kitab nabi Obaja memuat sebuah nubuat mengenai Edom. Dalam kitab nabi Nahum tercantum hanya satu nubuat semacam ini mengenai kota Niniwe, padahal nabi Yunus diutus Allah justru ke kota itu untuk mengajak penduduk-penduduknya, supaya mereka bertobat.-
Nabi berkeyakinan, bahwa ia berbicara atas nama Allah. Tetapi dari manakah para pendengarnya dapat tahu, bahwa di amemanglah nabi yang sejati? Sebab sejarah Israel mengenal juga nabi-nabi palsu. Mereka sering disebut dalam Kitab Suci. Mungkin saja nabi-nabi palsu itu secara pribadi jujur, tetapi dalam kenyakinannya mereka keliru. Mungkin juga mereka pura-pura berlagak nabi. Bagaimanapun juga tingkah-laku mereka yang dapat dilihat mata tidak berbeda dengan tingkah-laku nabi-nabi yang sejati. Nabi-nabi palsu itu menipu rakyat dan nabi-nabi sejati terpaksa melawan dan berdebat dengan mereka. Demikianlah terjadi dengan Mikha bin Yimla yang melawan nabi-nabi raja Akhab, 1Raj 22:8 dst. Nabi Yeremia melawan Hananya, Yer 28, atau nabi-nabi palsu pada umumnya, Yer 23. Juga Yehezkiel melawan sejumlah nabi dan nabiah palsu Yeh 13. Dari mana dapat diketahui, bahwa pesan yang diberikannya nabi berasal dari Allah? Bagaimana membedakan nubuat benar dari yang palsu? Menurut Kitab Suci ada dua tanda pengenal bahwa nubuat itu benar: 1) nubuat itu terlaksana, Yer 28:9; Ul 18:22 (bdk juga 1Sam 10:1; Yes 7:14; Yer 28:15; 44:29-30), dan terutama 2) isi nubuat itu sesuai dengan ajaran agama Yahwe, Yer 23:22; Ul 13:2-6.
Nas-nas yang dikutip dari kitab Ulangan itu menunjukkan, bahwa kenabian diakui oleh agama resmi sebagai suatu lembaga tersendiri. Kadang-kadang para nabi tampil disamping para imam, Yer 8:1; 23:11; 26:7 dst. dll, Za 7:3, dll. Dalam kitab Yeremia dikatakan, bahwa di dalam Bait Allah di Yerusalem tersedia "sebuah kamar untuk Ben Yohanan, abdi Tuhan" yang agaknya seorang nabi. Berdasarkan keterangan tsb dan bertumpu pada keserupaan sejumlah nubuat para nabi dengan doa-doa liturgis, dewasa ini sementara ahli sampai pada kesimpulan, bahwa para nabi, termasuk nabi-nabi besar (Yesaya, Yeremia dan Yehezkiel) adalah petugas-petugas Bait Allah dan memainkan suatu peranan dalam ibadat resmi. Kesimpulan ini terlalu berlebih-lebihan, jika dibandingkan dengan keterangan- keterangan dalam Kitab Suci yang menjadi landasan pendapat tsb. Cukuplah orang menerima, bahwa memang ada hubungan antara para nabi dengan pusat-pusat hidup keagamaan dan bahwa ada nubuat yang gaya bahasa dan susunannya terpengaruh oleh ibadat. Pengaruh ini nampak terutama dalam kitab Habakuk, Zakharia dan Yoel.
Gagasan pokok yang agaknya dapat disimpulkan dari keadaan nyata yang serba majemuk dan dari nas-nas yang berpautan dengan tugas para nabi ialah sbb: seorang nabi ialah seorang yang secara langsung mengalami Allah; ia telah menerima penyataan mengenai kekudusan dan kehendak Allah; ia menilai peristiwa- peristiwa yang terjadi di masa hidupnya dan melihat masa depan dengan diterangi cahaya Ilahi; ia diutus Allah untuk mengingatkan kepada orang-orang lain tuntutan-tuntutan Allah dan untuk membawa mereka kembali ke jalan ketaatan dan cinta kasih kepada Allah. Ditinjau demikian, maka karunia kenabian pada bangsa Israel nampak sebagai suatu gejala khusus, kendati kesamaan lahiriahnya dengan gejala-gejala keagamaan serupa yang ditemukan pada bangsa-bangsa yang bertetangga dengan Israel. Karunia kenabian merupakan suatu cara khas yang dipakai Penyelenggaraan Ilahi untuk membimbing umat terpilih.
GERAKAN KENABIAN
Mengingat sifat-sifat dan peranan para nabi sebagaimana tadi diuraikan, maka tidak mengherankan, bahwa Kitab Suci memberi kepada Musa tempat yang paling depan dalam rangkaian para nabi, Ul 18:15, 18, dan menganggapnya sebagai nabi yang melebihi semua nabi lainnya, Bil 12:6-8; Ul 34:10-12. Sebab Musa menghadap Yahwe muka dengan muka, ia langsung berbicara dengan Tuhan serta menyampaikan hukum Taurat kepada bangsa Israel. Di antara bangsa Israel selalu ada sejumlah orang yang mewarisi karunia-karunia istimewa itu, mulai dengan Yosua, pengganti Musa, "seorang yang penuh roh", Bill 27:18, bdk Ul 34:9. Di zaman para Hakim dikenal seorang nabiah yaitu Debora, Hak 4-5, dan seorang nabi yang tidak disebut namanya, Hak 6:8. Kemudian tampillah nabi dan pelihat ternama, yaitu Samuel, 1Sam 3:20; 9:9; bdk 2Taw 35:18. Di masa itu roh kenabian memenuhi juga kelompok-kelompok orang "keraskan" yang bertindak secara aneh-aneh, seperti sudah diuraikan di muka, 1Sam 10:5; 19:20. Lalu Kitab Suci menyebut beberapa "rombongan nabi" yang membentuk semacam tarekat dan nampaknya kurang ekstatis, 2Raj 2, dll. Dalam bagian-bagian berikut Kitab Suci tarekat- tarekat tsb tidak disinggung lagi, namun sampai masa sesudah kembalinya orang- orang Yahudi dari pembuangan di Babel. Kitab Suci menyebut nabi-nabi itu sebagai kelompok tersendiri, Za 7:3. Di samping tarekat-tarekat yang pengaruhnya atas hidup keagamaan bangsa Israel sukar ditentukan itu, terdapat juga beberapa tokoh yang menyolok: Gad, nabi raja Daud, 1Sam 22:5; 2 Sam 24:11. Natan yang mendampingi raja yang sama, 2Sam 7:2 dst; 12:1 dst; 1 Raj 1:11 dst; Ahia di masa pemerintahan raja Yerobeam, 1Raj 11:29 dst; 14:2 dst; Uria (bin Semaya) di mana pemerintah Yoyakim, Yer 26:20. Daftar ini ditambahi oleh Tawarikh dengan nabi Semaya di masa pemerintahan Rehabeam, 2Taw 12:5 dst; Ido di masa raja Abia, 2Taw 13:22; Azarya (bin Oded) di masa pemerintahan Asa, 2Taw 15:1 dst; Oded di masa pemerintahan Ahas, 2Taw 28:9 dst, dan beberapa nabi lain yang tidak disebut namanya.
tentang kebanyakan nabi tsb kita tidak tahu banyak oleh karena dalam Kitab Suci hanya disinggung sebentar atau hanya disebut namanya saja. Tetapi ada beberapa yang tampil ke depan. Natan memberitakan kepada raja Daud, bahwa wangsanya yang berkenan kepada Allah akan berlangsung untuk seterusnya. Nubuat Natan ini merupakanmata rantai pertama dalam serangkaian nubuat yang semakin terperinci mengenai Mesias keturunan Daud, 2Sam 7:1-17. Namun Natan ini juga menghardik keras raja Daud yang telah berzinah dengan Batsyba. Setelah raja bertobat Natan menjamin kepadanya, bahwa Allah akan mengumpulkan dosanya itu, 2 Sam 12:1-26.
Dua nabi lain yaitu Elia dan Elisa lebih kita kenal berkat sejumlah cerita mengenai mereka yang tercantum dalam kedua kitab Raja-raja, Elia berperan sebagai pembela iman kepada Allah yang Esa dan secara gemilang mengalahkan nabi- nabi dewa Baal di puncak gunung Karmel, 1Raj 18. Elia memang tampil di panggung sejarah Israel tepat pada waktu agama Yahwe terancam bahaya dari pihak kepercayaan serta ibadat kafir yang mulai berpengaruh pada orang-orang Yahudi. Pertemuan Elia dengan Allah di gunung Horeb, yaitu di tempat pernah diadakan Perjanjian suci, secara langsung menghubungkan diri Elia dengan Musa, 1Raj 19. Elia adalah seorang pembela iman akan Yahwe dan sekaligus pembela keluhuran akhlak. Elia menyerahkan hukuman Allah atas diri raja Ahab yang telah membunuh Nabot untuk merampas kebun anggurnya, 1Raj 21. Akhir hidup Elia yang terselubung suatu rahasia, 2Raj 2:1-18, menyemarakkan kepribadiannya, yang makin hari makin dimasyurkan dalam tradisi Yahudi. Elia selalu berjuang sendirian. Bukan demikian halnya dengan Elisa yang melibatkan diri dalam kehidupan orang-orang sezamannya. Elisa turun tangan di waktu orang-orang yahudi berperang dengan bangsa Moab, 2Raj 3, dan dengan bangsa Aram, 2Raj 6-7. Elisa memainkan peranan dalam perebutan kuasa raja oleh Hazael di Damsyik, 2 Raj 8:7-14, dan oleh Yehu di kerajaan Utara (Israel), 2Raj 9:1-3. Beberapa penguasa yaitu Yoas, raja Israel, 2Raj 13:14-19. Benhadad, raja Damsyik, 2 Raj 8:7-8, dan Namaan, panglima raja Aram, 2Raj 5, meminta nasehat kepada Elisa. Elisa berhubungan juga dengan tarekat-tarekat nabi. Mereka menceritakan pelbagai kisah ajaib mengenai Elisa, 2Raj 4:1-7, 38-44; 6:1-7.
Sudah barang tentau keterangan-keterangan paling lengkap diberi mengenai nabi-nabi yang kitabnya termasuk daftar Kitab Suci. Keterangan-keterangan itu dapat dicari dalam pengantar kepada masing-masing kitab nabi. Di sini sukup menunjukkan kedudukan nabi itu dalam gerakan kenabian dan menggariskan segi-segi baru pada nabi ini dalam perbadingan dengan zaman dahulu. Semua nabi yang kitabnya terdapat dalam Kitab Suci, tampil ke muka di zaman ketika bangsa Israel berada dalam keadaan gawat yang mendahului dan bertepatan dengan kejadian- kejadian penting yang menentukan sejarah bangsa Israel untuk selanjutnya. Kejadian-kejadian itu ialah ancaman dari pihak kerajaan Asyur dan kemusnahan kerajaan Israel (Utara) runtuhnya kerajaan Yehuda (Selatan) dan pembuangan bangsa Israel ke Babel, akhir masa pembuangan dan kembalinya orang-orang Yahudi dari pembuangan. Para nabi menunjukkan pesannya bukan kepada raja melainkan kepada seluruh bangsa. Oleh karena pesan mereka bersifat umum, maka pesan itu terpelihara secara tertulis dan membawa pengaruh untuk selanjutnya. Yang paling dahulu dari nabi-nabi itu ialah Amos. Ia menunaikan tugasnya di pertengahan abad ke-8 seb. Mas., yaitu l.k. 50 thn. sesudah wafatnya nabi Elisa. Gerakan kenabian yang besar berlangsung sampai zaman pembuangan bangsa Israel, yaitu kurang dari dua abad lamanya. Dalam masa itu menonjollah peranan nabi Yesaya dan Yeremia. Tetapi di masa yang sama tampil juga nabi Hosea, Mikha, Nahum, Zefanya dan Habakuk. Akhir kegiatan nabi Yeremia bertepatan dengan awal kegiatan Yehezkiel. namun bersamaan dengan Yehezkiel, yang berkarya di tengah-tengah bangsa Israel di pembuangan, berubahlah nada nubuat. Nubuat-nubuat menjadi kurang spontan dan kurang berapi-rapi; nubuat-nubuat kerap kali berupa penglihatan-penglihatan hebat namun berbelit-belit; dalam menggambarkan sesuatu sangat terperinci; perhatian terpusat pada peristiwa-peristiwa yang akan berlangsung di akhir zaman. Pendek kata, nubuat-nubuat makin sering bercorak kesusasteraan apokaliptik. Namun demikian aliran kenabian yang berpangkal pada nabi Yesaya juga diteruskan, bahkan diperkaya dalam kitab Penghiburan, Yes 40-55, Hagai dan Zakharia, memusatkan perhatiannya pada pembangunan Bait Suci. Sesudah kedua nabi ini, maka Maleakhi mengemukakan kekurangan-kekurangan yang timbul dalam jemaat Israel baru. Lalu menyusul kitab kecil Yunus. Dalam kitab ini yang sudah mulai bercirikan jenis midrasy, ajaran yang dikemukakan dalam karangan-karangan kuno Alkitab menjadi landasan buat sebuah ajaran baru. Aliran apokaliptik yang bermula dalam kitab Yehezkiel, dapat dijumpai kembali dalam kitab Yoel dan dalam bagian kedua kitab Zakharia. Aliran itu menjiwai seluruh kitab Daniel. Kitab Daniel menggabungkan penglihatan-penglihatan mengenai masa lampau dengan penglihatan-penglihatan yang menyangkut masa depan dan menyajikannya dalam suatu gambaran yang sama sekali lepas dari masa tertentu. Dalam gambaran itu kejahatan dihancurkan dan Kerajaan Allah ditegakkan. Di masa itu inspirasi kenabian nampaknya sudah padam, sehingga orang berseru kepada "nabi-nabi di masa yang lampau", Dan 9:6; bdk Za 7:7, 12. Nabi Zakharia, Za 13:2-6, memang meramalkan bahwa karunia kenabian akan lenyap, oleh karena sudah dicemarkan nabi-nabi palsu. Tetapi kitab nabi Yoel, Za 3:1-5, menubuatkan, bahwa di zaman Mesias Roh Kudus, ialah roh kenabian, akan dicurahkan lagi. Nubuat Yoel itu terlaksana pada hari Pentakosta, lih Kis 2:16, yang merupakan permulaan zaman baru. Zaman itu sudah diberitakan Yohanes Pembaptis yang menjadi nabi terakhir dari Perjanjian Lama, "Seorang nabi, bahkan lebih dari pada nabi", Mat 11:9; Luk 7:26.
AJARAN PARA NABI
Para nabi berperan penting dalam perkembangan agama bangsa Israel. Mereka bukan hanya mempertahankan dan membimbing bangsanya dalam kepercayaan murni kepada Yahwe, Allahnya. Mereka memegang juga peranan utama dalam memperkembangkan penyataan Ilahi. Dalam peranan rangkap ini masing-masing nabi mengambil bagiannya sendiri dan masing-masing nabi memberi sumbangan khasnya bagia ajaran keagamaan. Sumbangan mereka masing-masing saling bertemu dan bergabung menurut 3 tema pokok, tepatnya menurut tema-tema khas dalam agama Perjanjian Lama, yaitu: monoteisme, ajaran kesusilaan dan penantian akan keselamatan.
Monoteisme. Secara falsafiah, monoteisme dapat dirumuskan begini: mengaku adanya satu Allah saja dan menolak adanya ilah-ilah lain. Bangsa Israel sampai kepada pengertian monoteisme sedemikian lambat sekali dan tahap demi tahap. Berabad-abad lamanya orang-orang Israel menganut paham, bahwa bangsa-bangsa lain boleh saja mempunyai ilah-ilah lain, tetapi mereka sendiri tidak perduli akan ilah-ilah itu. Orang-orang Israel hanya menerima Yahwe saja. Di antara ilah-ilah lain Yahwelah yang paling berkuasa. Yahwe menuntut, supaya orang-orang Israel berbakti kepada Dia saja. Peralihan dari paham dan praktek monoteis semacam ini kepada suatu perumusan abstrak terjadi berkat pewartaan para nabi. Ketika Amos, nabi pertama dalam urutan waktu, menggambarkan Yahwe sebagai Allah yang menguasai kekuatan-kekuatan alam dan bertindak sebagai Penguasa manusia dan segala kejadian, maka nabi itu hanya mengingatkan kebenaran yang sudah lama diketahui untuk mendukung ancaman-ancaman yang dilontarkannya. Namun kepercayaan lama itu makin hari makin jelas dipahami. Demikianpun kesimpulan praktis dari kepercayaan itu semakin nyata dan terasa. Pernyataan Allah di gunung Sinai dahulu berhubungan erat dengan terpilihnya bangsa Israel sebagai umat Allah dan dengan diikatnya Perjanjian. Setelah itu Yahwe nampak sebagai Allah Israel, allah yang berkediaman di Tanah dan tempat-tempat suci Israel. meskipun tetap menekankan ikatan-ikatan khas antara Yahwe dengan umatNya, namun para nabi menegaskan, bahwa Yahwe menentukan hal-ihwal bangsa-bangsa lain juga, Am 9:7. Yahwe menghakimi bangsa-bangsa kecil maupun yang besar, Am 1-2 (lih juga semua nubuat melawan bangsa-bangsa kafir). Yahwe memberi mereka kekuasaannya dan mengambilnya kembali, Yer 27:5-8. Yahwe memakai negara-negara lain sebagai alat penghukumanNya, Am 6:11; Yes 7:18-19; 10:6; Yer 5:15-17, tetapi Iapun menahan negara-negara itu sesuai dengan kehendakNya, Yes 10:12. Walaupun para nabi memaklumkan, bahwa Tanah Israel adalah milik Yahwe, Yer 7:7, dan Bait Suci adalah tempat kediamanNya, Yer 6; Yer 7:10-11, namun mereka menubuatkan juga kehancuran Bait Allah itu, Mi 3:12; Yer 7:12-14; 26, dan nabi Yehezkiel melihat "kemuliaan Yahwe" meninggalkan kota Yerusalem, Yeh 10:18-22; 11:22-23.
Di samping Yahwe, Penguasa semesta alam, tidak ada tempat bagi ilah-ilah lain. Dengan melawan pengaruh dari upacara-upacara kafir dan gejala-gejala sinkretisme yang membahayakan kepercayaan Israel, para nabi menandaskan, bahwa dewa-dewa tidak berkuasa sama sekali dan bahwa berhala-berhala mereka hampa belaka, Hos 2:7-15; Yer 2:5-13, 27-28; 5:7; 16:20. Lenyapnya segenap pengharapan nasional yang selama ini menjiwai bangsa Israel oleh karena pembuangan ke Babel dapat menimbulkan kesangsian mengenai kekuasaan Yahwe. Maka justru di masa itu nabi Deutero-Yesaya, Yes 40:19-20; 41:6-7, 21-24; 44:9-20; 46:1-7; bdk Yer 10:1-16, dan kemudian surat Yeremia, Bar 6, dan Dan 14 (Yun) mempertajam dan merassionalisasikan serangan atas berhala-berhala. Imbalan kecaman atas berhala itu ialah pengungkapan monoteisme mutlak yang jaya seperti tercantum dalam Yes 44;6-7; 46:1-7, 9.
Allah itu adalah Allah yang transenden yang mengatasi dan melampaui segala ciptaan. Transendensi Allah terutama diungkapkan oleh para nabi dengan berkata, bahwa allah adalah "kudus". Ungkapan ini sangat digemari oleh Yesaya, Yes 6 dan di banyak tempat lain: mis. Yes 1:4; 5:19, 24; 10:17, 20, dll; tetapi juga terdapat dalam Hos 11:9; Yes 40:25; 41:14, 16, 20, dll; Yer 50:29; 51:5; Hab 1:12; 3:3. Allah diselubungitabir rahasia, Yes 6; Yeh 1. Allah berada jauh di atas "anak-anak manusia" sebagaimana berulang kali dikatakan nabi Yehezkiel yang dengan ungkapan itu menegaskan jarak pemisah yang terbentang antara dia dengan Pembicara Ilahinya. Namun demikian allah digambarkan sebagai Tuhan yang berbeda dekat melalui kebaikan bahkan cinta mesra yang dinyatakanNya kepada umat- milikNya. Kasih dan kebaikan Allah itu secara khusus ditegaskan nabi Hosea dan Yeremia serta diibaratkan dengan perkawinan yang diadakan Yahwe dengan Israel, Hos 2; Yer 2:2-7; 3:6-8. Ibarat ini diuraikan dengan panjang lebar dalam kitab Yehezkiel, Yeh 16 dan 23.
Ajaran kesusilaan. Melalui renungan mengenai perbedaan antara kekudusan Allah dan kedosaan manusia, Yes 6;5, para nabi mengerti dengan jelas arti dan hakekat dosa. Sama seperti halnya dengan monoteisme, demikianpun ajaran kesusilaan para nabi bukan sesuatu yang baru. Ajaran itu sudah tersurat dalam ke-10 Perintah Allah (Dekalog). Berlandaskan ajaran Dekalog itu nabi Natan menghardik raja Daud, 2Sam 12, dan nabi Elia berani mengecam raja Akhab, 1 Raj 21. Dalam kitab-kitab para nabi yang terpelihara dalam Alkitab, berulang kali ditegaskan, bahwa dosa memisahkan manusia dari pada Allah, Yer 59:2. Dosa, pada hakekatnya adalah pemberontakan terhadap Allah yang adil (Amos), terhadap Allah yang penuh kasih (Hosea), terhadap Allah yang kudus (Yesaya). Dosa menjadi pusat perhatian nabi Yeremia; dosa itu menjalar kepada selurh bangsa yang tampaknya sudah termakan olehnya dan tidak dapat ditobatkan lagi, Yer 13:23. Kejahatan membanjiri seluruh umat dan menuntut hukuman Allah, penghaliman yang akan dijatuhkan pada "Hari TUHAN", Yers 2:6-22; 5:18-20; Hos 5:9-14; Yl 2:1-2; Zef 1:14-18. Nubuat mengenai malapetaka yang akan datang itu dianggap oleh nabi Yeremia sebagai tanda nubuat yang sejati, Yer 28:8-9. Dosa yang dilakukannya oleh seluruh bangsa menurut hukuman umum itu. Di tengah renungan mengenai dosa dan hukuman kolektip itu mulai juga timbul gagasan baru mengenai ganjaran pribadi, Yer 31:29-30(bdk Ul 24:16). Gagasan itu diperkuat dalam Yeh 18, bdk Yeh 33;10-20.
"Monoteisme etis" para nabi ini tidak berlawanan dengan hukum. Ajaran kesusilaan para nabi justru bertumpu pada hukum yang pernah dimaklumkan Allah. Hukum itu terus dilanggar atau/dan diremehkan, lih wejangan Yer 7:5-10 dan hubungannya dengan Dekalog.
Bersamaan dengan berkembangnya ajaran kesusilaan itu, pengertian mengenai hidup keagamaan makin diperdalam. Manusia dapat luput dari hukuman Allah, bilamana ia "mencari TUHAN", Am 5:4; Yer 50:4; Zef 2:3; yaitu bilamana, sesuai dengan kata Zefanya manusia melaksanakan perintah-perintah Allah, memenuhi hukum dan bersifat rendah hati, bdk Yes 1:17; Am 5;24; Hos 10:12; Mi 6:8. Allah menghendaki supaya manusia beragama secara batiniah. Menurut nabi Yeremia, agama batiniah itu adalah syarat bagi sebuah Perjanjian baru, Yer 31:31-34. Seluruh hidup keagamaan serta tanda-tanda lahiriah ibadat harus dijiwai semangat batiniah itu. Para nabi mengecam upacara-upacara meriah kaku yang tidak menghiraukan akhlah manusia yang beribadat, Yes 1:11-17; Yer 6:20; Hos 6:6; Mi 6:6-8. Tetapi kelirulah orang yang berpendapat, bahwa para nabi memusuhi ibadat pada umumnya. Malahan nabiYehezkiel, hagai dan Zakharia, emnaruh perhatian istimewa pada peribadatan dan Bait Suci.
Penantian akan keselamatan. Hukuman yang akan menimpa bangsa Israel bukan babak terakhir dalam drama hubungan antara Allah dengan umatNya. Allah tidak menghendaki, bahwa umatNya musnah seluruhnya. Walaupun umat itu terus-menerus mengingariNya, namun Allah tetap mengusahakan janji-janjiNya dipenuhi. Allah akan menyayangi suatu "sisa Israel", Yes 4:3. Istilah "sisa" ini untuk pertama kalinya disebut dalam kitab Amos, 5;15. Dalam kitab nabi-nabi berikut istilah ini diulang-ulang dan diberi arti lebih mendalam. Dalam pandangan para nabi gambaran mengenai hukuman yang sudah dekat bercampur baur dengan gambaran mengenai penghakiman Allah pada akhir zaman. "Sisa Israel" akan luput dari hukuman yang sudah dekat itu dan akan dikaruniai keselamatan pada akhir zaman. Dengan majunya sejarah menjadi jelas, bahwa hukuman yang mendekat itu bukanlah penghakiman terakhir. Tetapi sesudah setiap malapetaka justru "sisa" itulah yang selamat: para penduduk negeri yang masih tersisa setelah Samaria musnah dan Sanherib merebut negeri Yehuda, Am 5:15; Yes 37:31-32; mereka yang terbuang ke negeri Babel setelah Yerusalen hancur Yer 24:8; jemaat yang dari pembuangan kembali ke Palestina, Za 8:6, 11, 12; Ezr 9:8, 13, 15. Dalam tiap-tiap kali "sisa" yang selamat itu sekaligus menjadi pangkal suatu umat yang suci yang diberi janji mengenal masa depan, Yes 11:10; 37:31; Mi 4:7; 5:6-7; Yeh 37:12- 14; Za 8:11-13.
Kebahagiaan di masa mendatang itu tiada taranya: orang-orang Yahudi dari Kerajaan Israel dan Yehuda yang terserak-serak itu, Yes 11:12-13; Yer 30-31, akan kembali ke tanah Suci. Di situ mereka akan hidup sejahtera dan tidak berkekurangan apapun, Yes 30:23-26; 32:15-17. Umat Allah akan membalas dendam kepada para musuhnya, Mi 4;11-13, 5:6-8. Namun demikian kesejahteraan dan kekuasaan materiil dan politik ini bukannya inti pokok kebangkitan itu. Kesejahteraan itu hanya menyertai Allah yang berkuasa sebagai Raja dan mengandaikan suatu suasana spirituil yaitu: keadilan dan kesucian, Yes 29:19- 24, pertobatan batiniah dan pengampunan Ilahi, Yer 31:31-34 pengenalan akan Allah, Yes 2:3; 11:9; Yes 31:34, kedamaian dan suka-cita, Yes 2:4; 9:6; 11:6- 8; 29:19.
Untuk mendirikan dan memimpin kerajaanNya di bumi, TUHAN selaku Raja akan memilih seorang wakil. Wakil itu akan diurapi dan ia akan mengabdi kepada Allah dengan taat. Ia akan disebut "yang diurapi" oleh Yahwe, yaitu Sang Mesias. Pengharapan akan Mesias-Raja (Mesianisme) untuk pertama kalinya diungkapkan nabi Natan, ketika ia berjanji kepada raja Daud, bahwa wangsanya akan berlangsung untuk seterusnya. Nubuat itu berkumandang juga dalam beberapa mazmur, bdk Pengantar kitab Mazmur. Namun ketidak-berhasilan dan buruknya tingkah-laku kebanyakan pengganti raja Daud nampaknya membatalkan janji yang melekat pada wangsa Daud. Maka seluruh harapan terarah akhirnya pada seorang raja saja, yang kedatangannya dinantikan, entah di waktu dekat di waktu yang masih lama. Para nabi, khususnya Yesaya dan juga Mikha dan Yeremia, secara samar-samar menantikan penyelamat sedemikian. Mesias itu, menurut mereka, akan berasal dari wangsa raja Daud, Yes 11:1; Yer 23:5 = 33:15. Ia akan lahir di Betlehem-Efrata, tempat asal raja Daud. Mi 5:1. Ia akan diberi gelar-gelar yang paling agung, Yes 9:5. Tuhan serta segala karuniaNya ada padanya, Yes 11;1-5. Yesaya menyebut Mesias itu dengan nama Imanuel ("Allah beserta kita"), Yes 7:14. Yeremia memberi kepadanya nama "Yahwe zidqenu"("Tuhan-keadilan kita"), Yer 23:6. Kedua nama ini meringkaskan pandangan yang murni bersih tentang Mesias.
Harapan akan datangnya Mesias tetap hidup di tengah-tengah bangsa Israel, kendati mereka melihat, bahwa hasrat mereka untuk menguasai seluruh bumi, adalah suatu mimpi belaka yang tidak mungkin terwujud. Mereka tetap berharap, kendati mereka mengalami pahitnya hidup dalam pembuangan di Babel. Hanya harapan itu diberi wujud dan sorotan baru. Untuk sementara waktu harapan itu oleh nabi Hagai dan Zakharia dianggap terwujud dalam diri Zerubabel, keterangan raja Daud. Kemudian harapan akan kedatangan Mesias-Raja semakin menipis dan menghilang. Sebab tidak seorang keturunan Daudpun naik takhta. Israel dijajah dan diperintah oleh penguasa asing. Nabi Yehezkiel memang menantikan kedatangan seorang Daud baru. Tetapi ia tidak menyebutnya "raja" lagi melainkan "pangeran". Ia menggambarkan Mesias itu lebih-lebih sebagai seorang pengantara dan gembala dari pada seorang penguasa, Yeh 34:23-24; 37:24-25. Nabi Zakharia memang berbicara mengenai seorang raja yang akan datang, tetapi raja itu lemah-lembut dan seorang pencinta damai, Za 9:9-10. Dalam bagian kedua kitab Yesaya (Deutero-Yesaya), "orang yang diurapi Yahwe" itu bukan lagi seorang raja yang berasal dari wangsa Daud, melainkan raja Persia yaitu Koresy, Yes 45:1. Dia itu dipakai Allah sebagai alat untuk membebaskan umat Israel. namun Deutero-Yesaya yang sama ini menampilkan juga seorang tokoh keselamatan lain yang Hamba TUHAN. Hamba itu adalah guru bagi bangsa Israel dan cahaya bagi bangsa-bangsa lain. Dengan lembut hati Ia mengajarkan hukum Allah. Rupa Hamba Yahwe itu tidak semarak. ia ditolak oleh saudara-saudara sebangsanya, namun menyelamatkan mereka dengan mengorbankan hidupnya sendiri, Yes 42:1-7; 49:1-9; 50:4-9, khususnya Yes 52:13-53:12. Akhirnya nabi Daniel melihat dalam penglihatan, bahwa di atas awan-awan akan datang seorang yang menyerupai Anak Manusia. Allah akan memberi kepadanya kekuasaan atas segala bangsa, dan sebuah kerajaan yang tidak akan berkesudahan, Dan 7. Akan tetapi pengharapan yang lama kemudian tampil kembali. Menjelang tarikh Masehi bagian besar bangsa Israel dijiwai harapan akan kedatangan Mesias- Raja. Tetapi juga ada golongan-golongan tertentu yang menantikan seorang Mesias- imam dan ada pula golongan-golongan lain yang mengharapkan kedatangan seorang Mesias yang tidak berasal dari dunia ini.
Jemaat kristen purba menghubungkan semua nubuat para nabi mengenai Mesias itu dengan diri Yesus, yang mempersatukan di dalam diriNya nubuat-nubuat yang berbeda-beda nadanya itu. Dalam pandangan jemaat purba itu Yesus adalah Penyelamat, Kristus artinya Mesias, keturunan Daud: Ia lahir di Betlehem: Ia Raja pencinta damai, yang dinubuatkan nabi Zakharia; Dialah Hamba yang bersengsara, sesuai dengan nubuat yang tercantum dalam bagian kedua kitab Yesaya; Yesus adalah kanak-kanak yang bernama Imanuel yang dinubuatkan nabi Yesaya dan juga Anak Manusia yang berasal dari surga, sesuai dengan kitab Daniel. Akan tetap penggunaan nubuat-nubuat yang lama itu tidak boleh mengaburkan pandangan khas kristen mengenai Mesias. Pandangan kristen memancari diri pribadi dan karya Yesus. Nubuat-nubuat itu digenapi Yesus, tetapi dengan tegas pengertian tradisionil mengenai Mesias-Raja dengan arti politik.
KITAB-KITAB PARA NABI
Para nabi yang kitabnya tercantum dalam Alkitab, biasanya disebut "nabi-nabi penulis". Tetapi sesuai dengan yang diuraikan di muka mengenai cara kerja para nabi, sebutan ini kurang tepat. Seorang nabi itu bukan seorang penulis. Nabi adalah pengkhotbah, seorang pembicara. Pesan para nabi itu disampaikan secara lisan.Hanya perlu dijelaskan, bagaimana wejangan-wejangan para nabi yang lisan itu akhirnya diberi bentuk tertulis.
Dalam kitab-kitab para nabi terdapat 3 unsur yang berbeda satu sama lain, yaitu 1. "kata-kata kenabian" yang berupa "firman". Yang berbicara ialah Allah sendiri atau nabi nama Allah. Kadang-kadang firman itu berupa sajak yang berisikan suatu ajaran, suatu berita, suatu ancaman atau janji....; 2. cerita- cerita di mana nabi sendiri angkat bicara dan mengisahkan pengalamannya sendiri, khususnya panggilannya; 3. cerita-cerita di mana orang lain menceritakan kejadian-kejadian dari kehidupan nabi atau hal-ihwal yang berpautan dengan karyanya. Ketiga unsur ini kadang-kadang tercampur. Sering kali firman Ilahi atau wejangan disisipkan ke dalam cerita.
Bagian-bagian di mana orang lain angkat bicara menunjukkan, bahwa bagian- bagian itu ditulis orang lain dari nabi sendiri. Paling jelas hal itu terungkap dalam kitab Yeremia. Nabi Yeremia mendiktekan kepada Barukh, Bar 36:2-3, segala sesuatu yangtelah diucapkan nabi atas nama Yahwe selama 23 tahun, Yer 36:4, bdk Yer 25:3. Kumpulan wejangan nabi Yeremia itu lalu dibakar ileh raja Yoyakim, Yer 36:2-3. Maka Barukh kembali menulis kitab itu, Yer 36:32. Cerita mengenai kejadian-kejadian itu hanya dapat berasal dari Barukh. Ia agaknya juga menulis cerita-cerita berikut mengenai riwajat hidup Yeremia, Yer 37-44. Cerita-cerita itu berakhir dengan sebuah kata penghiburan yang ditujukan nabi Yeremia kepada Barukh sendiri, Bar 45:1-5. Sepintas lalu dikatakan, bahwa gubahan kedua yang dikerjakan Barukh "ditambahi dengan banyak perkataan seperti itu", entahlah oleh Barukh sendiri atau oleh orang lain, Yer 36:32.
Hal-hal yang serupa dapat menjelaskan susunan kitab-kitab lain pula. Para nabi sendiri agaknya mencatat atau mendiktekan sebagian nubuat maupun cerita yang mengisahkan pengalaman mereka, bdk Yes 8:1; 30:8; Yer 30:2; 51:60; Yeh 43:11; Hab 2:2. Sebagian warisan para nabi itu kiranya hanya dipelihara dengan setia dalam tradisi lisan saja oleh orang-orang yang mendampingi atau berguru kepada mereka. Agaknya dapat dipastikan, bahwa nab Yesaya mempunyai sekelompok murid, Yes 8:16. Kejadian-kejadian dari riwayat hidup para nabi kiranya juga terpelihara dalam ingatan kelompok-kelompok tsb dan termasuk ke dalamnya beberapa firman kenabian pula. Contohnya ialah tradisi mengenai nabi Yesaya yang tercantum dalam kitab Raja-raja, 2Raj 18-20, yang kemudian disisipkan ke dalam kitab Yesaya, Yes 36-39. Sama halnya denga kisah mengenai bentrokan nabi Amos dengan imam Amazia, Am 7:10-17.
Berpangkal pada ketiga unsur yang disebut di muka dibuat kumpulan-kumpulan yang menghimpunkan nubuat-nubuat yang bernada sama atau berita-berita mengenai hal yang sama (mis. kumpulan-kumpulan nubuat melawan bangsa-bangsa lain yang terdapat dalam kitab Yesaya, Yeremia dan Yehezkiel); ataupun disusun kumpulan nubuat-nubuat yang mengancamkan malapetaka yang diimbangi kumpulan nubuat-nubuat mengenai keselamatan (mis. kitab nabi Mikha). Tulisan-tulisan ini dibacakan dan direnungkan, dan begitu mengabadikan cita-cita dan gagasan-gagasan yang dicetuskan para nabi. Orang-orang yang hidup sezaman dengan nabi Yeremia mengutip suatu nubuat nabi Mikha, Yer 26:17-18. Nabi-nabi terdahulu sering kali disebut, Yer 28:8. Penyebutan nabi-nabi terdahulu ini berupa ulangan muncul dalam Yer 7:25; 25:4; 26:5, dll, dan juga dalam Za 1:4-6; 7:7,12; Dan 9:6,10; Ezr 9:1. Dalam lingkungan orang-orang bersemangat yang memupuk iman dan kesalehannya dengan tulisan-tulisan itu, kitab-kitab para nabi tetap hidup dan selalu aktuil. Sebagaimana halnya dengan gulungan yang digubah Barukh, Yer 36:32, tulisan-tulisan nabi-nabi lainpun "masih ditambahi dengan banyak perkataan seperti itu". Tambahan-tambahan itupun diilhamkan Allah dan bertujuan menyesuaikan tulisan-tulisan para nabi dengan keadaan konkrit bangsa Israel ataupun memperkaya tulisan-tulisan itu. Kadang-kadang tambahan-tambahan itu banyak dan luas (hal ini berlaku untuk kitab Yesaya dan kitab Zakharia seperti akan diuraikan lebih lanjut pada tempatnya). Orang-orang yang menerima warisan berupa tulisan-tulisan para nabi itu yakin, bahwa dengan berbuat demikian mereka memelihara dan memanfaatkan harta yang mereka warisi.
Dalam Alkitab keempat nabi besar diuraikan sesuai dengan urutan mereka dalam waktu. Urutan kitab-kitab kedua nabi "kecil" agak kebetulan saja. Sedapat- dapatnya kami akan membahas kitab-kitab ini sesuai dengan urutannya dalam waktu.
YESAYA
Nabi Yesaya lahir di sekitar thn. 765 seb. Mas. Ia dipanggil Allah untuk menjadi nabiNya pada thn. mangkatnya raja Uzia, yaitu pada thn. 740. Yesaya menerima panggilannya di dalam Bait Suci di Yerusalem. Ia ditugaskan Allah untuk memaklumkan kemusnahan kerajaan Israel dan Yehuda sebagai hukuma atas ketidak- setiaan umat kepada Yahwe, 6:1-13. Nabi menunaikan tugasnya selama 40 thn. Selama masa itu bertambah ancaman dari pihak kerajaan Asyur yang semakin mendesak kerajaan Isarel dan Yehuda. Masa 40 thn. ini dapat dibagi atas empat satuan waktu. Segala nubuat nabi dengan lebih atau kurang pasti dapat ditempatkan dalam masing-masing satuan waktu itu.
1. Nubuat-nubuat pertama diucapkan Yesaya antara hari panggilannya, thn. 740 dan permulaan pemerintahan raja Ahas, thn. 736. Di masa itu Yesaya pada umumnya mengecam kemerosotan akhlak yang merajalela dalam kerajaan Israel (Utara) dan disebabkan kemakmuran materiil, 1-5(bagian besar).
2. Rezin, raja Damsyik dan Pekah, raja Israel berusaha membujuk raja Ahas yang masih muda untuk bersekutu dengan mereka guna melawan Tiglat Pileser III, raja Asyur. Karena usul mereka ditolak Ahas, maka mereka menyerang Ahas yang mohon bantuan Asyur. Dalam keadaan ini tampilan lagi Yesaya. Dengan sia-sia ia mencoba menggagalkan politik raja Ahas yang tidak memperhitungkan bantuan Allah dan terlalu percaya kepada percaturan politik. Bagian kitab Yesaya yang boleh diberi judul "Kitab Imanuel" berasal dari masa ini, yaitu sebagian besar Yes 7:1-11:9 dan juga Yes 5:26-29(?);17:1-6; 28:1-4. Karena gagal meyakinkan raja Ahas, maka Yesaya mengundurkan diri dari kegiatan umum, bdk Yes 8:16-18.
3. Akibat permohonan raja Ahas kepada Tiglat Pileser, kerajaan Yehuda menjadi negeri taklukan Asyur. Permohonan ini mempercepat juga jatuhnya kerajaan Israel (Utara). Pada thn. 734 sebagaian wilayah kerajaan itu dijadikan bagian kerajaan Asyur. lalu tekakan Asyur semakin menjadi dan pada thn. 721 Samaria jatuh ke dalam tangannya. Sesudah Ahas mangkat, tahta kerajaan Yehuda diduduki raja Hizkia. Hizkia adalah raja yang saleh. Ia dijiwai semangat pembahasan. Tetapi percaturan politik mulai kembali dan kali ini kerajaan Yehuda minta bantuan pada Mesir guna melawan kerajaan Asyur. Yesaya yang selalu teguh dalam pendiriannya menghendaki, supaya bangsanya menolak setiap persekutuan militer dan mengharapkan bantuan dari pada Allah melulu. Bagian-bagian berikut kitab Yesaya, yakni:14:28-32; 18:20; 28:7-22; 29:1-14; 30:8-17, berhubungan erat dengan awal pemerintahan raja Hizkia. Sesudah Sargon, panglima Asyur, berhasil merebut Asdod dan menindas keras pemberontakan Yehuda, Yes 20, nabi Yesaya lagi menghentikan kegiatannya.
4. Nabi Yesaya tampil ke muka kembali pada thn. 705, ketika raja Hizkia ikut terlibat dalam pemberontakan terhadap kerajaan Asyur. Pada thn. 701 Sanherib menghancurkan negeri Palestina, tetapi raja Yehuda bertekad mempertahankan kota Yerusalem. Yesaya menyokong raja dalam tekadnya itu dan berjanji kepadanya bantuan Allah. Dan memang kota itu akhirnya selamat. Dari masa terakhir kegiatan nabi Yesaya ini sekurang-kurangnya berasal nubuat-nubuat berikut ini: Yes 1:4- 9(?); 10:5-15; 27b-32; 14:24-27 dan bagian-bagian dari 28-32 yang tidak dihubungkan dengan satuan waktu ketiga tadi.
Tentang hal-ihwal nabi Yesaya sesudah thn. 700 tidak diketahui apa-apa. Menurut suatu tradisi Yahudi, nabi Yesaya dibunuh di masa pemerintahan raja Manasye.
Oleh karara terlibat langsung dalam nasib bangsanya, maka Yesaya tampil sebagai pahlawan nasional. Akan tetapi Yesaya adalah juga seorang penyair yang berbakat istimewa. Gaya bahasanya yang semarak dan gambaran-gambaran baru yang terdapat dalam kitabnya menjadikan Yesaya seorang sastrawan yang unggul dalam Kitab suci. Tulisan-tulisannya sungguh-sungguh bernilai seni sastera gemilang yang ringkas namun padat-berisi, yang luhur dan seimbang. Seni sasteranya kemudian tidak pernah tercapai lagi. Namun kebesaran Yesaya terutama terletak di bidang agama. Panggilannya yang diterimanya di dalam Bait Suci membentuk pribadi Yesaya untuk seterusnya. Pada saat panggilannya itu nabi memperoleh penyataan mengenai Allah yang transenden dan mengenai manusia yang rapuh tidak berdaya. Pandangan Yesaya mengenai Allah adalah jaya dan mendahsyatkan. Allah adalah Kudus, Perkasa, Berkuasa dan Raja. Manusia adalah ciptaan yang dinodai dosa. Allah menuntut, supaya dosa itu disilih. Sebab Allah menuntut, supaya hubungan- hubungan sosial dijiwai keadilan dan supaya ibadat kepadaNya dilaksanakan dengan jujur dan tulus hati. Allah menghendaki kesetiaan. Yesaya adalah nabi yang menekankan pentingnya iman-kepercayaan. Dalam keadaan gawat bangsanya, ia berseru, supaya mereka percaya kepada Allah saja, sebab Dialah satu-satunya jaminan keselamatan. Nabi Yesaya insaf, bahwa percobaan berat akan menimpa bangsanya, tetapi ia yakin, bahwa suatu "sisa" akan disayangi dan selamat dan raja "sisa" itu ialah Mesias. Yesaya adalah nabi terbesar dalam memupuk pengharapan akan kedatangan Mesias. Menurut dia, Mesias yang akan datang itu adalah keturunan Daud. Mesias akan menegakkan di bumi sebuah kerajaan kedamaian dan keadilan dan Ia akan menyebarkan pengetahuan akan Allah, Yes 2:1-5; 7:10- 17; 9:1-6; 11:1-9; 28:16-17.
Tidak mengherankan, bahwa bakat keagamaan Yesaya yang sungguh luar biasa itu membawa pengaruh besar pada seluruh zamannya dan mendapat sejumlah pengikut. Orang menyimpan di hati perkataan-perkataan Yesaya dan menambahinya. Kitab yang diberi nama Yesaya adalah hasil kerja penggubahan yang diusahakan lama sekali. Tidak mungkin menentukan segala tahap penggubahannya. Susunan terakhir kitab Yesaya ini mengingatkan bagan yang dipakai dalam kitab Yesaya (menurut terjemahan Yunani), dan kitab Yehezkiel: nubuat-nubuat melawan Yerusalem dan Yehuda, Yes 1-12; nubuat-nubuat melawan bangsa-bangsa lain, Yes 13-23; janji-janji ; Yes 24-35.
Tetapi rangka umum ini tidak terlalu ketat. Selain itu, seperti diuraikan di muka kitab Yesaya tidak disusun secara tegas menurut urutan dalam waktu yang sejalan dengan kehidupan Yesaya. Kitab Yesaya terbentuk berdasarkan sejumlah kumpulan pelbagai nubuat. Ada beberapa kumpulan berasal dari nabi sendiri, bdk Yes 8:16; 30:8. Para murid Yesaya, baik yang sezaman maupun yang hidup kemudian menyusun kumpulan-kumpulan lain dan kadang-kadang menerangkan atau malahan menambah kata gurunya. Nubuat-nubuat melawan bangsa-bangsa lain yang terkumpul dalam Yes 13-23, ditambahi dengan beberapa bagian yang dikarang di kemudian hari, khususnya Yes 13-14 dengan nubuat melawan Babel (Bab Yes 13- 14 ini berasal dari zaman pembuangan bangsa Israel ke Babel). Tambahan lebih luas ialah "Apokalipsis Yesaya", Yes 24-27. Mengingat gaya kesusasteraan dan ajarannya, harus dikatakan, bahwa bagian ini dikarang baru pada abad ke-5 seb. Mas. Tambahan-tambahan lain ialah: bab 33, sebuah liturgi kenabian yang berasal dari zaman sesudah pembuangan: bab 34-36, sebuah "Apokalipsis kecil" yang bergantung pada Deutero-Yesaya. Ke dalam bagian-bagian tambahan ini perlu dimasukkan pula kisah kegiatan Yesaya selama penyerbuan tentara Sanherib, 36-39, yang diambil dari 2Raj 18-19, dan sebuah mazmur yang disusun dimasa sesudah pembuangan, tepat diletakkan di mulut raja Hizkia, Yes 38:9-20.
Selain tambahan-tambahan kecil yang disebut tadi, dalam kitab Yesaya terdapat juga beberapa tambahan yang lebih besar. Bab-bab 40-55 pasti bukanlah karya nabi Yesaya yang hidup dalam abad ke-8 seb. Mas. Dalam bagian kitab ini, nama Yesaya tidak disebut sama sekali. Tetapi yang lebih penting lagi ialah, bahwa latar belakang historis bab-bab ini ialah peristiwa-peristiwa yang terjadi dua abad sesudah nabi Yesaya, yaitu: kota Yerusalem sudah jatuh ke tangan Babel: bangsa Israel sudah diangkut ke Babel; raja Koresy mulai tampil di panggung sejarah dan ia akan membebaskan bangsa Israel. Memang benar, Allah itu mahakuasa. Allah dapat membuka kepada nabi rahasia mengenai masa depan yang masih jauh. Allah dapat "memindahkan" nabi ke zaman lain serta mempengaruhi angan-angan dan pikirannya. Akan tetapi semuanya itu mengandaikan semacam adanya dua pribadi yang berbeda dalam satu diri nabi. "Berpindahnya" nabi ke dalam zaman lain mengandaikan pula, bahwa nabi itu dengan sendirinya kehilangan hubungan dengan orang-orang sezamannya, padahal ia justru diutus kepada mereka. Dan Kitab Sucipun tidak tahu-menahu tentang hal-hal semacam itu, sehingga sukar diterima, bahwa itu ada dalam Yes 40-55. Selebihnya hal semacam itu berlawanan dengan tugas sebenarnya seorang nabi, yang hanya mengikut-sertakan masa depan dalam nubuat-nubuatnya buat menasihati orang sezamannya. Maka boleh disimpulkan, bahwa Yes 40-55 berisikan nubuat-nubuat seorang nabi yang tidak dikenal namanya, seorang penerus karya Yesaya yang sama besarnya dengan nabi itu sendiri. Nabi itu lazimnya disebut "Yesaya Kedua" atau "Deutero-Yesaya". Dia berkarya di Babel dan menunaikan tugasnya pada waktu antara kemenangan-kemenangan pertama raja Koresy, thn. 550 seb. Mas. yang membuat orang memfirasatkan, bahwa kerajaan Babel akan hancur di masa mendatang akan dikeluarkannya maklumat raja pada thn. 538, yang memberi kepada orang-orang Yahudi izin kembali ke tanah-airnya. Meskipun tidak disusun secara rapi teratur, namun kumpulan nubuat-nubuat ini, 40-55, memberi kesan sebuha kesatuan yang lebih padat dari pada bagian pertama kitab ini, Yes 1:39. Kumpulan ini dimulai dengan semacam kisah mengenai panggilan nabi, Yes 40:1-11 dan diakhiri sebuah kata penutup, Yes 55:6-13. Oleh karena dibuka dengan kata-kata: "Hiburkanlah, hiburkanlah umatKu", Yes 40:1, maka kumpulan nubuat-nubuat ini disebut "Kitab Penghiburan Israel".
Sebenarnya tema hiburan adalah tema utama kumpulan ini. Nubuat-nubuat dalam bab 1-39 lpada umumnya bernada ancaman dan sering menyinggung peristiwa- peristiwa sedih yang terjadi di masa pemerintahan raja Ahas dan Hizkia. Sebaliknya nubuat-nubuat dalam bab 40-55 bertemakan hiburan dan isinya sama sekali tidak menyinggungperistiwa-peristiwa di zaman Ahas dan Hizkia. Hukuman Allah sudah terlaksana, sebab kota Yerusalem telah jatuh. Sekarang dekatlah sudah masa pemulihan. Di masa yang akan datang itu segala-galanya akan diperbaharui. Tema pembaharuan itu tampaknya sangat penting bagi pengarang bagian kitab ini. Hal ini jelas dari dua tema, yang diberi tempat utama dalam Deutero-Yesaya ini, yaitu: Allah adalah pencipta, Allah adalah penyelamat. Bangsa Israel akan mengalami suatu peristiwa keluaran baru, yang lebih ajaib dari pada keluaran dari pada keluaran dari negeri Mesir. Umat akan diantar kembali ke kota Yerusalem yang sama sekali baru dan jauh lebih indah dari pada yang dahulu. Pembedaan antara dua masa yaitu "masa lampau" dan "masa mendatang" inimenunjukkan awal pemikiran eskatologis. Kalau bagian kitab in dibandingkan dengan bab 1-39, maka jelas sekali, bahwa pemikiran teologis bagian kedua (40- 55) lebih matang. Dalam bagian ini suatu ajaran mengenai monoteisme dirumuskan. Mengenai dewa-dewa dikatakan, bahwa mereka itu sia-sia oleh karena tidak berdaya sama sekali kali. Pengarang kitab Deutero-Yesaya menekankan kebijaksanaan dan pemeliharaan Ilahi yang tidak terselami. Untuk pertama kalinya dengan tegas terungkap, bahwa agama sejati teruntuk bagi dunia semesta. Semua kebenaran ini diungkapkan dengan gaya yang berapi-api dan dalam irama kalimat-kalimat pendek yang dipakai guna menegaskan, betapa dekatnya keselamatan.
Kitab Deutero-Yesaya memuat 4 bagian liris yang disebut "nyanyian Hamba TUHAN", yaitu: Yes 42:1-4(5-9); 49:1-6; 50:4-9 (10-11); 52:13-53:12. Nyanyian- nyanyian ini menggambarkan seorang Hamba TUHAN yang sempurna. Hamba itu mengumpulkan umat Israel dan menjadi cahaya bagi bangsa-bangsa lain. Ia memberitakan iman yang sejati. Dengan kematiannya ia menebus dosa-dosa umat lalu dimulaikan Allah.
Nyanyian-nyanyian ini merupakan bagian Perjanjian Lama yang paling banyak dipelajari. Para ahli tidak sepaham mengenai asal dan arti nyanyian-nyanyian tsb. Agaknya dapat dipastikan, bahwa ketiga nyanyian pertama digubah oleh Yesaya Kedua. Nyanyian keempat mungkin disusun oleh seorang murid dari Yesaya Kedua. Yang paling diperdebatkan ialah persoalan: Siapa yang dimaksudkan sebagai Hamba TUHAN itu? Kerap kali Hamba itu dianggap sebagai suatu lambang jemaat Israel, sebab di bagian-bagian lain kitabnya pengarang memberi Israel gelar "hamba". Akan tetapi Hamba Tuhan dalam nyanyian-nyanyian tsb digambarkan sebagai seorang pribadi. Oleh karena itu ahli-ahli Kitab lain berpendapat, bahwa Hamba itu ialah seorang tokoh sejarah dari zaman lampau atau yang sezaman dengan pengarang kitab itu sendiri. Kalau demikian maka yang paling menarik ialah pendapat yang menganggap Hamba itu sama dengan Yesaya Kedua sendiri. Nyanyian keempat agaknya ditambah pada ketiga nyanyian pertama itu sesudah wafat Yesaya Kedua. Ada juga beberapa ahli yang menggabungkan kedua pendapat tsb dan berkata, bahwa Hamba itu ialah seorang pribadi yang menjadi penjelmaan nasib bangsanya.
Bagaimana juga, tafsiran-tafsiran yang hanya menghubungkan Hamba Tuhan dengan maa yang lampau atau dengan masa nabi sendiri tidak cukup memperhatikan apa yang dikatakan mengenai Hamba itu. Ia nampak sebagai pengantara keselamatan di masa mendatang juga. Dan ini membenarkan tafsiran sebagai tradisi Yahudi yang menggantikan Hamba Tuhan itu sebagai Mesias. Hanya tafsiran Yahudi itu tidak mengikut-sertakan penderitaan Hamba. Sebaliknya Yesus justru menonjolkan apa yang dikatakan mengenai penderitaan Hamba Tuhan itu serta mengenai kematiannya yang menyilih dosa banyak orang. Yesus mengetrapkan itu kepada diriNya sendiri serta karyaNya, Luk 22:19-20, 37; Mrk 10:45. Maka pemberitaan Kristen semula menegaskan bahwa Hamba Tuhan yang sempurna yang dinubuatkan Deutero-Yesaya tidak lain dari Yesus Kristus, Mat 12:17-21; Yoh 1:29.
Bagian terakhir kitab Yesaya, Yes 55-56, kadang-kadang dipandang sebagai sebuah karya seorang nabi lain lagi, yang disebut Trito-Yesaya, yaitu Yesaya ketiga. Tetapi dewasa ini pada umumnya diterima, bahwa bagian ini adalah sebuah kumpulan yang majemuk, Mazmur yang tercantum dalam Yes 63:7-64:12 agaknya dikarang sebelum masa berakhirnya pembuangan Israel di Babel. Nubuat dalam Yes 66:1-4 berasal dari masa pembuangan Bait Suci di sekitar thn. 520 seb. Mas. Gagasan-gagasan dan gaya bahasa bab-bab 60-62 sangat serupa pikiran dan gaya bahasa Deutero-Yesaya. Bab-bab 56-59, seluruhnya dapat ditanggalkan pada abad ke-5 seb. Mas. Bab-bab 65-66 (kecuali Yes 66:1-4) yang menunjukkan ciri-ciri jenis apokaliptik, menurut sejumlah ahli Kitab Suci dikarang di zaman penjajahan Israel oleh bangsa Yunani. Namun sementara ahli lain berpendapat, bahwa bab-bab ini dikarang tidak lama sesudah Israel kembali dari pembuangan. Pendek kata, bagian kitab Yesaya ini tampaknya sebuah karya para penerus Yesaya Kedua. Bagian ini adalah hasil terakhir sebuah tradisi yang berpangkal pribadi Yesaya. Tradisi ini melanjutkan karya nabi Yesaya yang tampil pada abad ke-8 seb. Mas.
Dalam sebuah gua di tepi Mati (Qumran) ditemukan sebuah naskah lengkap kitab Yesaya. Naskah ini barangkali berasal dari abad ke-2 seb. Mas. Naskah ini berbeda dari naskah yang ditetapkan oleh para Masoret. Ia ditulis dalam ejaan khusus dan memuat sejumlah varian yang sebagian dalam menentukan bunyi naskah asli.
Ende: Yesaya (Pendahuluan Kitab) PENGANTAR KITAB PARA NABI
PENDAHULUAN
Kitab para nabi, jang terdjemahan Indonesianja kami sadjikan bersama ini, memuat
sedjumlah tulisan kenabian, jak...
PENGANTAR KITAB PARA NABI
PENDAHULUAN
Kitab para nabi, jang terdjemahan Indonesianja kami sadjikan bersama ini, memuat sedjumlah tulisan kenabian, jakni tudjuhbelas (Lagu ratap termasuk djenis sastera lain), jang merangkum djangka waktu antara l.k. 750 dan 200 seb. Mas. Tulisan2 itu mewakili suatu aliran kuat dalam agama Israil, jang sebelumnja sudah ber-abad2 lamanja berlangsung. Kitab2 nabi itu merupakan puntjak dan buah masak2 dari kurnia kenabian jang mengalami sedjarah dan perkembangannja sendiri sebelum menghasilkan buah2 jang terpelihara dalam kitab para nabi. Kurnia kenabian itu boleh dianggap sebagai kechasan agama Israil jang mentjapai kepenuhannja dalam diri Jesus Kristus.
Namun demikian kurnia tsb. boleh ditempatkan dilatarbelakang jang lebih luas dan melewati perbatasan bangsa Israil dan Perdjandjian Lama. Sebab beberapa gedjala jang diketemukan dalam keterangan2 Kitab Sutji tentang aliran kenabian terdapat pula pada bangsa2 tetangga Israil, jang serumpun dengannja; dengan perkataan lain: pada bangsa2 Semit pada umumnja (bangsa2 Semit ialah bangsa2 keturunan Sem menurut Kitab Sutji). Tidak disangkal, bahwa gedjala2 kenabianpun terdapat pada bangsa2 lain, akan tetapi kalau demikian, agak djarang2 saja ada. Tokoh2 besar dari agama lain, seperti Budha dan para Reshi Hindu tidak boleh dibandingkan dengan nabi2 Israil apalagi filsuf seperti Kon Fu Se atau Lao Tse. Sebaliknja pada bangsa2 jang mendiami negeri Kena'an sebelum Israil memasukinja dan pada bangsa2 disekitar Israil diketemukanlah gedjala2 jang mirip gedjala2 kenabian di Israil. Kitab Sutji sendiri mentjeritakan mengenai "nabi2 Baal dan nabi2 'Asjera", jang menjertai permaisuri Izebel jang berasal dari Fenesia (1Ra 18:19; bdk. 2Ra 10:19). Diluar Kitab Sutjipun ada berita tentang "nabi2" di Mesopotamia dan Palestina. Tjontoh jang paling djelas ialah Muhammad, orang jang berbangsa Arab, djadi berbangsa Semit, dan tokoh2 kenabian lain jang mendahuluinja di Arabia. Penjerupaan Muhammad dengan nabi2 Israil tentu sadja tidak terpungkiri.
Bukan maksud kami untuk begitu sadja menjamaratakan kurnia kenabian di Israil dengan gedjala2 jang serupa pada bangsa2 Semit jang lain. Namun demikian kiranja boleh diterima, bahwa kurnia ilahi jang chas itu mendapat tanah jang subur dalam watak bawaan bangsa2 Semit. Watak alamiah digunakan oleh Allah untuk maksud- tudjuanNja sendiri; bawaan itu diangkat serta dihaluskan oleh anugerah ilahi, jang dapat bertumpu pada sifat alamiah tanpa merusakkannja. Bangsa Israil seakan2 ditjiptakan oleh penjelenggaraan Allah sedemikian rupa sehinggga pada waktunja dapat dianugerahi kurnia kenabian jang chas. Itulah sebabnja maka orang tidak usah heran atau kaget, pabila diluar Israil pun terdapat gedjala2 jang segera mengingatkan kurnia kenabian Perdjandjian Lama. Kemiripan jang kelihatan tidak usah mengurangi sedikitpun keaselian kurnia kenabian di Israil. Dan untuk mempertahankan keistimewaan umat Allah tidak perlu orang menjangkal kesamaan jang njata. Kesamaan itu kan dibarengi dengan perbedaan asasi, meskipun perbedaan itu tak kelihatan sekalipun. Demikian misalnja orang boleh menerima, bahwa Muhammad melandjutkan, bahkan menjelesaikan serta menutup aliran kenabian bangsa2 Semit, tanpa menerima bahwa tokoh itu adalah landjutan dan penjelesaian kurnia kenabian Perdjandjian Lama. Bagi kita ini Jesus dari Nasaret adalah nabi terachir dari para utusan Allah kepada umatnja jang terpilih, jakni Israil. Nabi2 jang diketemukan dalam Perdjandjian Baru sama sekali lain tjorak dan tugasnja. Tapi tanpa keberatan sedikitpun Muhammad boleh dipandang sebagai penutup aliran kenabianalamiah jang terdapat pada bangsa2 Semit pada umumnja. Jang pertama terletak dibidang adikodrati jang bertumpu pada susunan alamiah, pada hal jang kedua adalah alamian belaka. Perbedaan njata antara kurnia kenabian sedjati di Israil dengan gedjala2 kenabian pada bangsa2 kafir disekelilingnja kiranja boleh diringkaskan sbb.: Kurnia kenabian bersifat etis, kesusilaan, oleh karena berasal dari Allah jang etis tjoraknja. Kurnia itupun menentang atau sekurang2nja mengatasi keinginan dan harapan nasional. Tetapi nabi kafir tidak mempunjai tjorak etis dan selalu berbatas kepentingan dan keinginan bangsanja sendiri. Muhammad tentu ada tjorak etis padanja djuga dan ia melampaui batas duku dan bangsanja. Tetapi tjorak itu pada Muhammad djauh kurang njata dari pada para nabi Israil.
Selandjutnja disini dibahas hanja kurnia kenabian jang merupakan kechasan dan keistimewaan umat Allah dari Perdjandjian Lama.
Tetapi perlu segera ditambahkan, bahwa kurnia kenabian itu merupakan suatu gedjala jang amat madjemuk dengan sedjarah dan perkembangannja sampai kepuntjak. Keterangan2 jang disadjikan Kitab Sutji sendiri djauh dari terang dari segala sudut dan seginja. Istilah "nabi" dan "bernubuat" ada pelbagai maknanja. Perkataan "nabi" sendiri (demikianpun bunjinja dalam bahasa Hibrani) tidak memberi banjak pendjelasan. Arti perkataan itu ialah: berseru, berbitjara, memaklumkan. Tetapi istilah itu tidak mengatakan sedikitpun tentang siapa jang berbitjara atau apa jang dikatakan. Memang Kitab Sutji sendiri memberikan suatu keterangan, jakni dalam kisah panggilan Musa (Kel 4:15-16; 17:1) Musa diutus Allah kepada Fare'o. Tetapi Musa menolak oleh karena tidak fasih lidah. Ia lalu diberi pembantu, jakni adiknja Harun, jang akan mendjadi djurubitjaranja. Ia adalah "mulut" Musa dan Musa mendjadi "Allah" Harun. Di depan Fare'o Musa mendjadi Allah dan Harun nabinja. Djadi "nabi" disini "djurubitjara Allah". Sudah barang tentu arti kata itu dengan tegas lagi ringkas menundjukkan tugas nabi2 besar jang tampil kedepan dalam kitab para nabi. Tetapi dalam Kitab Sutji sendiri istilah jang sama dipergunakan sehubungan dengan tokoh2 lain serta kegiatan mereka.
Kelompok2 orang ekstatisi jang memainkan peranannja dalam ibadah kadang2 disebut
"nabi" dan mereka "bernubuat dalam ekstasenja. Disekitas Sjemuel, jang melajani
tempat sutji di Sjilo (1Sa 2:18) terdapatlah "nabi2" jang
bersangkutan dengan tempat sutji (1Sa 10:5). Setjara buatan, jakni
dengan alat2 musik, mereka menimbulkan ekstase lalu "bernubuat" (mengigau).
Keadaan itu disertai pelbagai gedjala jang aneh (1Sa 10:11-13; 19:20-24)
Orang2 itu nampaknja madjenun (bdk. 2Ra 9:11), kerasukan roh Allah
(1Sa 19:20,23). Kemudian dalam sedjarah diketemukan pula kelompok2
"nabi" sehubungan dengan Elija (1Ra 18:4). Elisja'pun mempunjai
hubungan dengan "tjanterik2 nabi" (2Ra 2:3-18). Ungkapan "tjanterik
nabi" dalam bahasa Hibrani berbunji "putera2 (anak) nabi" dan artinja ialah
orang jang mendjadi anggota kumpulan atau kelompok tertentu, djadi anggota
kumpulan nabi2. Sudah barang tentu kelompok2 nabi2 itu melandjutkan nabi2 jang
ada disekeliling Sjemuel. Mereka tinggal ber-kelompok2, kadang2 ratusan orang
(1Ra 18:4; 2Ra 2:3,5,7) dan diam terpentjil dari pergaulan masjarakat
(2Ra 6:1-2), di sekitar tempat sutji, seperti Gilgal (
Sudah barang tentu nabi2 ekstatisi tsb. Mempunjai tjorak keigamaan jang njata dan bersangkutan dengan ibadah. Tetapi keterangan2 Kitab Sutji tidak mengidjinkan untuk menetapkan perasaan mana mereka pegang dalam ibadah. Adakah mereka dalam ekstasenja membawakan firman Allah dalam ibadah sebagai djawaban atas permohonan para pemudja atau peranan lain dipegangnja? Ada ahli jang berpendapat, bahwa salam ibadah Israil, dahulu dan kemudian, nabi2 memegang peranan tertentu, suatu djawatan tetap, disamping para imam. Orang2 itu menundjukkan beberapa mazmur (misalnja Maz 2:6; 110:2:4) tempat suatu firman Jahwe dibawakan. Katanja kalimat2 sedemikian itu diutjapkan oleh seorang nabi dalam ibadah. Selandjutnja dikatakan, bahwa beberapa nubuat jang terkumpul dalam kitab para nabi (misalnja Joel) berasal dari ibadah, sehingga nabi jang bersangkutan merupakan nabi ibadah pula. Akan tetapi pendapat itu tidak dapat dibuktikan dan keterangan2 jang dapat dikumpulkan dari Perdjandjian Lama tidak tjukup untuk meneguhkan hipotese tsb. Maka dari itu harus dikatakan, bahwa kitapun tidak tahu peranan manakah dimainkan kelompok2 nabi dalam ibadah. Halnja tetap kabur sadja.
Disamping dan bersama dengan nabi2 tsb. kita menemukan dalam Kitab sutji
pelbagai tokoh lain jang diberi djulukan "nabi", namun amat berlainan dari para
ekstatisi tsb. dan djuga dari nabi2 besar jang tampil dalam kitab para nabi. Di
djamanpara Hakim ada nabiah Debora, jang menghakimi Israil (Hak 4:4).
Dalam Kitab itupun muntjul seorang nabi jang tak bernama (Hak 6:8).
Mungkin sekali nabi itu hanja akal kesusateraan sadja dengan mana pengarang
kitab mengemukakan pikirannja sendiri. Pada achir djaman para Hakim tampilah ke
depan tokoh besar nabi Sjemuel (1Sa 3:20; 9:9; 2Ta 35:18), jang
berhubungan dengan dan malah memimpin para ekstatisi (1Sa 19:20).
Tetapi terang sekali Sjemuel tidak termasuk kedalam kalangan orang2 itu.
Kemudian dari itu ber-kali2 nabi jang serupa diketemukan dalam Kitab Sutji,
seperti Ahia (1Ra 1:29-30; 14:2-3) Jehu (1Ra 16:7), Jona
(2Ra 14:24), nabiah Hulda (2Ra 22:14-15), Urijahu
(Yer 26:20), Sjemaia (2Ta 12:5-6), Ido (
Sudah barang tentu nabi2 jang sedemikian itu merupakan suatu djabatan dan lembaga tetap di Israil. Achirnja undangpun mengaturnja. Sebab dalam kitab Ulang tutur (Ula 18:15-22) sesungguhnja terdapatlah suatu undang mengenai nabi2. Undang itu kiranja mengatur keadaan jang sudah lama berlangsung dan sedikit banjak merosot, sehingga perlu diberi petundjuk untuk membedakan nabi2 sedjati dan nabi2 gadungan. Undang itupun menjatakan, bahwa lembaga kenabian itu di Israil memegang peranan, jang pada bangsa2 lain dimainkan oleh tukang sihir dan tukang tenung, jang di Israil dilarang (bdk. (Ima 19:26,31); 1Sa 28:7). Apabila rakjat memerlukan petundjuk2 ilahi dalam hidup se- hari2 mereka dapat menghadap nabi2 itu. Sebagaimana radja Babel, Ninive atau Mesir mempunjai tukang2 tenung jang tetap untuk diminta nasehat2nja dalam urusan negara, dalam perkara perang dan damai, demikianpun dalam istana radja Israil ada nabi2 Jahwe.
Pengarang 1Sa 9:9 mengatakan, bahwa orang jang dimasanja disebut
"nabi, dahulu, misalnja ada masa Sjemuel, dinamakan "pelihat". Makna keterangan
itu tidak amat djelas, tetapi jang berikut ini boleh diterima. Dahulu istilah
"nabi" adalah sebutan kelompok2 nabi ekstatis dalam ibadah, sebagaimana jang
dipaparkan diatas. Disamping nabi2 itu ada "pelihat2", perseorangan dan pribadi
untuk keperluan hidup se-hari2 (sebutan lain ialah: orang ilahi atau "pesuruh
Allah", (bdk. 1Ra 13:1) Kemudian orang2 inipun disebut "nabi". Dan
kiranja perkaranja bukan hanja perpindahan sebutan, tetapi djuga tjampuran
fungsi. Mula2 "nabi" dan "pelihat" berbeda satu sama lain, tetapi kemudian nabi2
itupun bertindak sebagai "pelihat". "Pelihat Sjemuel sudah berhubungan erat2
dengan para nabi dan Elisja'pun bergaul dengan "tjanterik2 nabi" pula.
Demikianpun terdjadilah kedua tugas jang mula2 berlainan itu lama kelamaan
melebur mendjadi satu sadja, sehingga istilah "nabi" melingkupi ke-dua2nja.
Menurut 2Ra 21:10 didjaman radja Menasje ada "nabi2" (djamak)
ditempat lain nabi2 disebut disamping para imam (
Dapat dimengerti pula, bahwa kedua fungsi tsb. melebur mendjadi satu. Sebab antara nabi2 ekstatisi dan nabi2 profesionil ada kesamaan djuga kendati perbedaan. Kedua2nja mempunjai hubungan chusus dan langsung dengan Allah. Ekstatisi dianggap kerasukan roh ilahi jang menampakkan diri dalam ekstase mereka. Pelihat2 itu berkat hubungannja dengan Allah mengenal hal2 tersembunji atau kedjadian dimasa depan. Dan pengetahuan adjaib itupun menjatakan pengaruh ilahi jang chusus. Maka dari itu masuk akal, bahwa semua orang dalam siapa pengaruh Allah menjatakan diri, entah dengan ekstase entah dengan pengetahuan adjaib, kemudian disebut "nabi" sadja.
Tetapi lembaga kenabian ekstatis-profesionil mengalami kemerosotan pula. Dalam hal ini kiranja pengaruh agama2 kafir memegang peranannja. Nabi2 Jahwe jang menjertai radja Israil (1Ra 22:5-28) pasti bukan nabi2 sedjati, melainkan pendjilat radja sadja, terutama pemimpin mereka Sidkia. Sudah dikatakan, bahwa nabi2 profesionil harus diberi upah untuk pernjataannja (bdk. 1Sa 9:7-10; 1Ra 14:3; 2Ra 5:15). Mudah sadja adat itu mendjadi alasan kemerosotan lembaga kenabian (bdk. 2Ra 5:20-24), oleh karena itu nabi2 itu terlalu mentjari keuntungan sendiri, atau sebagai pegawai radja terlalu tjondong untuk menjenangkan madjikannja sadja. Karenanja salam kitab para nabi atjap kali diketemukanlah "nabi palsi", jang merupakan lawan jang gigih utusan2 Jahwe jang sedjati. Jeremia harus menentang sekelompok nabi jang disebut namanja dan bekerdja diantara kaum buangan di Babel (Yer 29:21-23) dan dalam Bait Allah ia bergulat dengan seorang nabi jang bernama Hananja bin 'Azur (Yer 28:1-17). Dimasa radja Jojakim ia ditangkap oleh para imam dan nabi (Yer 26:7-15). Mereka itu disebut "pembohong" (Yer 6:13; 8:10), jang bernubuat hanja untuk makanannja melulu (Mik 3:11). Mereka pemabuk (Yes 28:7) dan pendjinah (Yer 29:23). Mereka sesungguhnja tidak diutus Jahwe (Yeh 13:6) dan meramalkan apa jang diinginkannja sendiri, rakjat serta radjanja (Yer 5:31; 6:14; 13; Yes 30:10). Dengan demikian mereka tidak mengusahakan pertobatan rakjat, melainkan membuat mereka tinggal di dalam kedurdjanaannja (Yer 23:14; Yeh 23:23). Nabi2 palsu itu sungguh suatu bentjana di Israil, sebab mereka menjesatkan rakjat dan merupakan antjaman untuk bangsa maupun agama Israil. Mungkin sekali bahwa tidak semua nabi itu mula2 buruk maksudnja dan barangkali mula2 mereka sungguh nabi Jahwe sedjati. Tetapi demi untuk keuntungan materiil dan hendak menjenangkan rakjat dan radja mereka kadang2 menjalahgunakan kurnianja atau tertipu oleh angan2nja sendiri dengan tidak membedakan apa jang datang dari Jahwe dan apa jang tjotjok dengan keinginan hatinja sendiri (bdk. Zak 13:2-6).
Kendati kemerosotan jang kadang2 menurunkan para nabi ekstatis-profesional itu,
mereka toh tjukup besar pengaruhnja akan jang baik dalam hidup keigamaan Israil.
Tidak ada banjak tjerita tentang pengaruh para ekstatisi. Tetapi setidak2nja
pada permulaan mereka nampak sebagai pembela agama Jahwe jang murni. Permaisuri
kafir Izebel mengejar serta membunuh mereka (bdk. 1Ra 18:4; 19:10,14).
Tetapi terutama nabi profesionil adalah djagoan agama Jahwe dan tatasusila. Nabi
Natan menegur radja Dawud karena berdjinah dan membunuh orang jang tak berdosa
(2Sa 12:1-5) dan mendukung radja itu untuk mendirikan pusat agama
jang baru (2Sa 7:1-17). Waktu Jerobe'am mulai dengan ibadah
tersendiri, maka seorang nabi menentang (1Ra 11:29-39), tetapi iapun
menegur radja itu oleh karena terlalu tjondong kepada kekafiran (
Djustru nabi2 profesionil, terutama jang disebut diatas, merupakan pendahuluan
sedjati dari nabi2 besar jang nubuat2nja terpelihara dalam Kitab Sutji.
Chususnja Elija amat mirip mereka. Namun demikian nabi2 besar itu ada tjoraknja
tersendiri, sehingga tidak boleh digolongkan kedalam lembaga kenabian tsb.
Perbedaanja bukan hanja, bahwa nabi2 jang dahulu tidak terpelihara nubuat2nja
dalam tulisan tersendiri, sedangkan para nabi2 jang terachir kurnia kenabian
dibarengi dengan kurnia untuk menulis, entah pada mereka sendiri entah pada
orang lain, sehingga utjapan2nja tersimpan dalam Kitab Sutji. Adakalanja orang
membedakan "nabi2 penulis" dan "nabi2 bukan penulis", perbedaan mana hanja
lahiriah belaka. Kelainan, sesungguhnja djauh lebih mendalam. Jang pertama
diantara nabi2 "penulis",jakni amos (Amo 7:14) membedakan diri dengan
"nabi2" (profesionil) dan "tjanterik2 nabi" (ekstatisi). Dan jang sama kiranja
boleh diterapkan pada semua nabi jang tampil dalam kitab para nabi. Mereka itu
bukan ekstatisi dan bukan pedjabat kenabian, melainkan charismatisi, jang
menerima panggilan chas dari pihak Allah dengan tugas tersendiri. Beberapa
diantaranja seperti Jesaja (Yes 6), Jeremia (Yer 1)
Jeheskiel (Yeh 2:1-10) Amos (Amo 7:14-15) mentjeritakan
panggilannja. apa jang dahulu kadang2 terdjadi dengan nabi2 profesionil, jang
diberi tugas chusus oleh Allah (bdk. 1Sa 3:1-14; 2Sa 7:4-6;
Tugas nabi charismatis pada umumnja ialah: Mendjadi djurubitjara Allah, suara Allah, pada umatnja untuk memperingatakan kepadanja tuntutan2 keigamaan dan tatasusila. Allah Israil kan pentjipta dan pendukung tatasusial dan Dialah Allah jang mahaesa, satu2nja Allah dan tidak menanggung persaingan dewata kafir. Para nabi diutus untuk memperingatkan kepada Israil akibat dan kesimpulan dari pilihannja dari pihak Allah, jang telah mengikat perdjandjian dengan bangsa ketjil ini.
Tetapi perdjandjiaan itu adalah suatu peristiwa dalam sedjarah dan terlaksana oleh sedjarah umat, jang diselenggarakan oleh Allah perdjandjian itu. Karenanja para nabi nampaknja terutama terutama sebagai penafsir sedjarah, sedjarah nasional Israil dan sedjarah internasional, sedjauh bersangkutan dengan sedjarah umat Allah. Sedjarah itu dihadapi para nabi dari segi keigamaan dan kesusilaan. Mereka betul2 sadar dan isxaf, bahwa dibelakang peristiwa2 kenegaraan tangan Allah sedang bekerja serta memimpin. Apa jang kelihatan oleh mata insani ada dasar dan latarbelakang ilahinja jang tak nampak. Para nabi menembusi permukaan untuk membuka dasar ilahinja itu. Sedjarah Israil jang insani adalah sedjarah keselamatan jang dikerdjakan Allah didalamnja. Allah sendirilah jang bertindak dan berbuat didalam peristiwa jang rupanja insani belaka, akan keselamatan umatNja, bahkan akan keselamatan umat manusia seluruhnja. Djustru segi itulah disingkapkan oleh sabda kenabian, sehingga para nabi menghubungkan satu sama lain pernjataan perbuatan dan pernjataan-sabda. Kedua itu lalu melebur mendjadi satu, sehingga peristiwa mendukung sabda kenabian dan sabda itu pada gilirannja membuka rahasia kedjadian. Peristiwa2 politik bagi para nabi mendjadi hukuman atau -atjap kali sekaligus - berkah ilahi; hukuman atas dosa umat atau dosa lawan umat, dan berkah perdjandjian jang mendapat wujud jang njata.
Karenanja para nabi bertumpu pada dan berakar dalam tradisi iman Israil. Sudah barang tentu mereka mendjulang tinggi diatas tingkatan jang umum dan merupakan puntjak didataran. Tetapi mereka tidak terpisah dari umat Allah dan tidak melangkah tersendiri2 sadja. Sebenarnja mereka termasuk kedalam tradisi iman Israil jang djuga dikembangkannja. Iman Israil mempunjai tjorak historis, artinja mengenai peristiwa dan kedjadian jang njata. Memang Israil pertjaja akan Tuhan, tetapi Allah Israil bukan gagasan niskala dan mudjarad, melainkan pribadi jang berbuat sesuatu dan menjatakan diri dengan perbuatan dalam sedjarah. Iman jang terpelihara dalam tradisi itulah jang diambil alih oleh para nabi. Dengan amat tepatnja mereka pernah disebut "suara kalbu Israil", suara rasa keigamaan dan kesusilaan. Lebih dari pada siapapun djua para nabi sadar dan insjaf akan seluruh isi dan segala akibat praktis dari iman Israil itu. Apa jang mereka terima dari leluhur diselami dan diresapkannja sedalam2nja. Dengan tadjam mereka melihat apa jang pernah dibuat dan terus dikerdjakan Allah dan djuga siapa Allah jang berbuat dan bertindak itu. Djustru berkat kehalusan kesadarannja itulah para nabi bukan hanja penjalur iman dan tradisi jang tidak berubah sedikitpun. Ditolong oleh terang Ilahi jang chas para nabi djuga mengembangkan dan memadjukan iman dan tradisi jang hidup. Tanpa meninggalkan apa sadja jang sedjati dari dahulukala, mereka sekaligus menambahkan sesuatu jang baru, landjutan tulen dari jang sudah2. Dengan demikian para nabi bukan hanja pembawa tradisi dan pemelihara iman jang bertumpu pada wahju ilahi, tetapi mereka djuga alat wahju jang baru betul. Tetapi jang baru langsung berkembang dari jang lama, jang dibawah penerangan ilahi dipikirkan dan lalu dipahami se-penuh2nja oleh para nabi.
Didalam arus besar tradisi iman Israil para nabi merupakan suatu aliran ketjil jang mendjadi tulang punggung tradisi umum itu. Sebab sesungguhnja para nabi bukanlah orang jang tersendiri2 sadja. Mereka melandjutkan satu sama lain serta mengembangkan satu sama lain. Jang kemudian bertumpu pada pendahulunja, bahkan ada kalanja dalam tjaranja kabar dibawakan mereka. Tidak demikian halnja, bahwa tiap2 nabi se-akan2 mulai kembali, melainkan kabar nabi jang dahulu diambil alih dan diteruskan oleh nabi jang baru. Dengan demikian para nabi mendjadi satu sungai jang terus mengalir didalam sedjarah Israil, sampai kurnia kenabian lenjap dari umat Allah.
Sebagai penafsir sedjarah adakalanja nabi Israil membitjarakan mengenai masa depan djuga. Memang seringkali nabi dianggap terutama sebagai peramal akan tetapi hanja dalam gabungan seluruh tugasnja hal sedemikian itu kadang2 terdjadi. Dajdi fungsi itu hanja segi tertentu dan bukanlah jang paling penting dari kurnia kenabian. Sebagai djurubitjara Allah nabi per-tama2 menembusi sedjarah aktuil jang sedang berlangsung dimasanja sendiri untuk menjingkapkan segi ilahinja. Tetapi sedjarah itu adalah sedjarah keselamatan dan nabi insaf bahwa keselamatan jang dikerdjakan Allah dalam sedjarah sekarang belum terlaksana, belum sampai djuga. Sebaliknja, keselamatan jang direntjanakan Allah dibahajakan oleh ketidaksetiaan umat. Namun demikian Allah tetap setia pada djandjinja dan karenanja selandjutnja Ia akan bertindak lagi untuk mengembalikan umat kedjalan jang lurus dengan hukuman jang menghasilkan pertobatan, supaja achirnja keselamatan ilahi itu terlaksana. Karenanja para nabi kerap kali berbitjara tentang bentjana2 jang akan ditimpakan Allah kepada umatnja. Bahkan orang mungkin mendapat kesan, bahwa nabi2 umumnja tjukup pessimis, chususnja jang terdahulu. Akan tetapi sebenarnja para nabi optimis, meskipun realis djuga. Mereka tidak menutup mata bagi keadaan jang njata, tetapi mereka mempunjai iman jang tak tergontjangkan akan Allah serta kesetiaanNja. Memang hukuman2 berat didjatuhkan atas Israil, teapi dengan maksud supaja bertobat dan allah lalu dapat melaksanakan rentjanaNja. Harapan itu tak pernah lenjap dari para nabi. Mereka jakin, bahwa setidak2nja sisa Israil akan bertobat lalu diselamatkan. Berdasarkan imannja nabi kadang2 mendapat intuisi tentang masa depan, masa keselamatan. Intuisi jang asasi itu kadang2 digambarkan nabi dengan menggunakan gagasan dan gambaran jang tidak diambil dari intuisi itu, melainkan dari apa jang diketahui nabi setjara lain dan jang sesuai dengan gagasan jang laku dilingkungannja.
Dalam hubungan itulah muntjul nubuat2 masehi. Para nabi adalah pembawa ulung dari harapan Israil jang kuno. Oleh karena sedjarah jang njata belum djuga memenuhi harapan itu atau hanja memenuhinja sebagian sadja, maka pandangan Israil terutama pandangan para nabinja melajang kemasa jang akan datang. Dengan kejakinan mutlak diharapkan turun tangan Allah jang terachir dalam sedjarah umatnja dan bagsa manusia seluruhnja. Entah Allah sendiri, entah seorang utusan Allah achirnja toh akan memenuhi seluruh harapan. Dalam intuisinja itu nabi sesungguhnja membawa suatu kabar bagi jang melampaui masanja sendiri dan karenanja tetap kabur bagi nabi sendiri pula. Ia tahu, bahwa sesuatu jang maha hebat akan terdjadi, tapi tidak tahu bagaimana dan apa jang terdjadi. Maka itu ia menggambarkan intuisinja dengan bahan jang diambil dari lingkungannja jang amat terbatas sambil bertumpu pada keadaan, kedjadian2 dan tokoh2 jang sedjamannja. Dari sebab itu dalam nubuat2 itu amat perlu dibedakan baik2 dua unsur, jakni intuisi asasi dan gambaran pembungkusnja. Kenjataan jang dinubuatkan dapat agak berlainan dari lukisan jang disadjikan nabi, meskipun tjotjok dan serasi dengan intuisi tsb. Nabi pasti tahu akan keselamatan jang terachir, jaitu keselamtan masehi, tetapi ia tidak tahu akan wudjud jang njata. Namun demikian wudjud itupun digambarkannja. Maka dari itu sama seklai tidak tjotjok dengan tjorak nubuat, djika kenjataan masehi melebihi gambaran kenabian. Intuisi asasi dipenuhi seluruhnja tapi gambaran diatasi, oleh sebab lukisan itu terikat pada masa dan lingkungan nabi dalam sedjarah. Itulah sebabnja maka gambaran jang disadjikan masing2 nabi dapat agak berlainan, sedemikian rupa sehingga tidak dapat disesuaikan satu sama lain. Tetapi kelainan itu tidak mengurangi sedikit djuapun kebenaran asasi jang adalah milik bersama para nabi. Perlulah orang ingat akan tjorak nubuat tsb. apabila Perdjandjian Baru menundjukkan kepada nubuat2 jang lama itu se-akan2 terpenuhi dalam diri Jesus dan karjaNja sungguh2 memenuhi intuisi asasi nabi setjara pari-purna, tetapi sekaligus menembusi dan djauh melampaui gambaran dalam mana intuisi itu dibungkus oleh mereka. Karena itulah nubuat2 Pendjandjian Lama sering kali tidak dapat dimengerti, kalau tidak bertolak dari kenjataan Perdjandjian Baru.
Apa jang dikatakan diatas menjatakan se-terang2nja, bahwa para nabi adalah tokoh keigamaan dan kesusilaan. Sebagai pendukung dan penjaga agama jang murni dan tatasusila jang sehat mereka diutus Allah kepada umatNja dan liwat umatNja kepada bangsa manusia seluruhnja. Dengan gigihnja mereka berdjuang, atjap kali hampir2 sendirian sadja, untuk membersihkan agama perdjandjian dari kemerosotan insani. Kerap kali agama Israil sungguh dirusakkan oleh pengaruh kekafiran. Sebenarnja nabi2 tidak djarang turun tangan dalam urusan kenegaraan, tapi maksud-tudjuannja selalu bersifat agamiah belaka. Politikkan seirng2 mengantjam kemurnian agama Jahwe dan hubungan2 diplomatik dengan negeri2 kafir tidak djarang menghantar dewa2 kafir masuk wilajah Jahwe, Allah Israil. Apabila nabi2 menjerang bangsa2 kafir serta mengantjam kepada keruntuhannja, maka bukanlah nasionalisme jang me-luap2 mendorong mereka, melainkan rasa keigamaannja. Bangsa2 itu entah menindas umat Allah entah membahajakan kemurnian agamanja. Dan tidak sedikit nabi toh membuka pintu keselamatan untuk kaum kafir djuga. Pelbagai nabi pun menentang kemerosotan sosial di Israil sendiri, penindasan dan pengisapan dari pihak golongan jang satu terhadap golongan jang lain. Tetapi dasar terachir dari ketjaman itu ialah agama para nabi. Semua orang Israil adalah umat Jahwe, anak Allah jang melindungi jang lemah. Semua sama sadja kedudukan dan haknja. Penindasan sosial achirnja merusakkan agama, hubungan Allah dengan seluruh umatNja. Para nabi tentu sadja tidak bermaksud merobohkan susunan masjarakat, sebagaimana jang dikehendaki Allah. Tetapi djandji2 jang termuat dalam perdjandjian jang diikat Jahwe dengan Israil, teruntukkan bagi semua. Dan tiada seorangpun boleh menghalangi djandji2 itu terlaksana untuk semua. Para nabi pun mempertahankan seluruh Taurat, oleh sebab merupakan pernjataan kehendak ilahi jang harus dilaksanakan manusia. Dahulu beberapa ahli pernah mempertentangkan Taurat Musa serta para imam jang adalah pendukung Taurat, dengan para nabi, se-akan2 mereka tidak peduli akan Taurat. Tetapi pandangan itu keliru sama sekali. Apabila nabi2 sampai mengetjam ibadah mendjadi formalisme belaka atau malahan tachajul sadja. Dalam agama Israil ibadah tanpa tatasusila tidak masuk akal, oleh karena agama itu etis karena Allahnjapun etis adanja. Adakalanja nabi2 berbentrokan dengan para iman, tetapi sebabnja ialah: imam2 itu melalalaikan tugasnja sebagai pendukung tatasusila. Pada dirinja djabatan keimanan dan kurnia kenabian tidak bertentangan satu sama lain, melainkan saling mendukung untuk mempertahankan kemurnian agama dan tatasusila jang bersangkutan. Nabi2 menentang iman2 gadungan seperti mereka melawan nabi2 palsu. Djasa jang terbesar para nabi di Israil ialah menginsafkan kepada bangsa itu, bahwa agama-ibadah dan tata-susila tak terpisahkan.
Sebagai djurubitjara Allah para nabi menjampaikan kabarnja sebagai sabda Allah sendiri. Mereka sendiri insaf, bahwa pesannja berasal dari Allah. Kesadaran itu nampak dalam rumus2 jang lazim dipakai, misalnja: Demikianlah Jahwe bersabda; sabda Jahwe disampaikan kepadaku; itulah firman Jahwe dll. Sabda Tuhan itu kadang2 se-olah2 dipaksakan kepada mereka (Amo 3:8), sehingga tidak dapat ditolak. Dengan sia2 sadja Jeremia berusaha melarikan diri (Yer 20:7-9); bdk. kisah nabi Jona'). Tetapi bagaimanapun djua para nabi sendiri jakin se- kuat2nja, bahwa mereka utusan Allah (bdk. Yes 6:8). Diri nabi sendiri seluruhnja mendjadi suatu "tanda", nubuat jang hidup (bdk. Hos 1-3; Yes 20:3; 8:18; Yer 16; Yeh 4:3; 12:6,11; 24; 24).
Dengan beberapa djalan sabda Jahwe dan kabar jang harus dibawakan dapat sampai kepada nabi. Adakalanja mereka mendapat penglihatan (Yes 6; Yeh 1:2,8; Zak 1-6; Amo 7:8: kemudian dalam apokaliptik djalan itu mendjadi djalan biasa sadja; bdk. Kitab Daniel), atau mimpi dimalam hari (Ula 13:6; Zak 1:8-9), ataupun mereka mendengar suatu suara (Yeh 1:28; 3:13; 10:5; Amo 9:1). Kadang2 mereka disergap oleh ilham ilahi (Yeh 8:1) dengan melihat barang sesuatu dari hidup se-hari2 jang mendapat makna luar biasa bagi nabi (bdk. Amo 8:1-3; Yer 1:11-12; 32:1-44; 18:1-4). Tetapi djalan jang lebih lazim ialah suatu ilham batin, dorongan untuk berbitjara. Atas dorongan dan penerangan ilahi mereka memikirkan imannja serta kedjadian2 jang njata, lalu mereka melihat kebenaran dan kesimpulan daripadanja. Allah mendorong mereka untuk merumuskan dan mengeluarkan buah pikirannja itu, jang menurut kejakinan nabi sendiri sungguh berasal dari Tuhan. Setiap nabi sedjati sadar dan insaf, bahwa ia hanja alat ditangan Allah, meski bukan alat mati sekalipun, sehingga apa jang dikatakan nabi sungguh dikatakan Allah sendiri.
Dalam hal membawakan kabarnja nabi dapat menempuh pelbagai djalan. Adakalanja
mereka menggunakan perbuatan lambang (Yes 20:3-4; Yer 27:19; 13),
jang merupakan kesukaan Jeheskiel jang chas (
Djadi nubuat2 jang dibawakan nabi setjara lisan kemudian terkumpul dan tersusun
dalam kitabnja, atjap kali oleh orang lain. Dalam menjusun bahannja para
penghimpun menuruti asas2 jang seringkali bukan asas seorang pengarang moderen.
Kadang2 mereka menghimpun bahan jang mengenai hal jang sama (misalnja nubuat
tentang bangsa2 kafir; Yes 13:1-23:18; Yer 46:1-51:64;
Kesemuanja itu mengakibatkan, bahwa kitab2 nabi tidaklah gampang dibatja. Tetapi mahapentinglah orang ingat akan tjaranja kitab itu terdjadi. Tiap bagian adalah sebuah "chotbah", lebih kurang pandjang (kadang2 beberapa ajat sadja) jang harus dimengerti sebagai suatu kesatuan tersendiri. Umumnja orang dapat membedakan empat unsur dalam kitab2 para nabi. Memang tidak semua unsur terdapat dalam semua kitab, tetapi dalam banjak kitab terutama jang lebih besar, diketemukan kembali. Unsur jang merupakan kechasan nabi ialah "firman Jahwe". Atjap kali nabi hanja mengutip sadja apa jang dikatakan Jahwe. Itu selalu ditundjuk dengan rumus: Demikianlah Jahwe bersabda... dan ditutup dengan rumus: Itulah sabda Jahwe. Karenanja bagian2 itu umumnja mudah dikenali. Firman Jahwe itu kadang2 pendek dan padat, kadang2 lebih pandjang. Disamping itu ada bagian dimana nabi sendiri berbitjara sebagai penchotbah untuk membentangkan pikirannja sebagaimana atas ilham Ilahi muntjul dan bergelora dalam hatinja. Isi chotbah itu bermatjam- ragam, antjaman, nasehat, petundjuk, adjaran dll. Dan ada djuga bagian dalam mana nabi sendiri menteritakan halihwal kehidupannja, baik batin maupun lahuir (Yes 6; Yer 1:4-6; 20:7-18; Hos 3). Adakalanja orang lain (penghimpun kitab?) mengisahkan hal-ihwal nabi (Amo 7:10-17); Hos 1:2-8; Yes 20:1-6; Yer 19:1-20:8; 26:1-24 dll.) Dalam bagian2 ini kerap kali dikutiplah firman Jahwe atau chotbah nabi. Achirnja ada bagian2 lain lagi dalam kitab para nabi, jang berupa lagu jang bermatjam-ragam. Ada lagu ratap, lagu edjekan, lagu pudji; ada doa dll. Adakalanja pelbagai djenis kesusteraan bertjampur-baur dan tidak gampang digolongkan.
Banjak bagian dan nubuat kitab para nabi berupa sandjak. Orang dapat melihat, bahwa pada umumnja persandjakkan itu lama-kelamaan berkurang. Nabi2 jang lebih dahulu menggunakan hanja gaja sastera itu, tetapi jang kemudian mulai memakai prosa djuga prosa se-mata2. Persandjakan Hibrani ada undang2 dan patokan2nja sendiri, jang belum diketahui seluruhnja. Namun demikian tidak dapat disangsikan para nabi umumnja suka akan djenis kesusasteraan itu, meskipun tidka selalu pasti apakah salah satu abgian berupa sandjak atau itu, meskipun tidak selalu pasti apakah salah satu bagian berupa sandjak atau prosa sadja. Penterdjemah kadang2 memilaih sajda entah jang satu entah jang lain. Daja puetis memang tidak sama pada semua nabi. Ada jang berbakat luhur dan ada jang berbakat rendah. Persandjakan itupun mengakibatkan, bahwa nubuat2 tidak selalu gampang dibatja. Tetapi umumnja boleh dikatakan, bahwa puesi agak sukar, sehingga para nabi Israil bukan suatu keektjualian. Maka itu perlu nubuat2 dibatja dan dipelajari dengan perhatian jang sewadjarnja. Lalu orang kiranja sampai menikmati puesi Hibrani djuga, kalaupun dalam terdjemahan memang banjak dari kekuatan aselinja hilang.
Kitab para nabi memang kitab dari Perdjandjian Lama, sehingga mungkin orang bertanja apakah gerangan gunanja bagi kita jang hidup didjaman perdjandjian baru. Sudah barang tentu kitab itupun mentjerminkan tahapan wahju ilahi tertentu sadja. Karenanja kitab para nabi, seperti Perdjandjian Lama seluruhnja, menundjuk kepada diri Jesus Kristus dan perdjandjian baru. Namun demikian perbuatan2 nubuat2 itu tidak hanja berguna sebagai persiapan sadja dan sebagai saksi penjelenggaraan ilahi adjaib jang memimpin sedjarah menudju kedjaman terakhir. Banjak adjaran para nabi terus berlaku dan dengan rupa jang sama tidak terdapat dalam Perdjandjian Baru jang selalu mengandaikan Perdjandjian Lama. Demikian misalnja tekanan atas Allah jang mahaesa, jang mahakuasa, mahaadil, jang memimpin seluruh sedjarajh umat manusia. Dalam kitab itu kitapun masih terus dapat menimba pengetahuan tentang Tuhan itu; nabi2 terus mengadjar bahwa iman tanpa amal sesungguhnja iman jang mati dan tak berguna. Iman para nabi adalah dasar iman kita. Para nabi merupakan pendorong suatu tradisi jang bergerak madju, dan tradisi itu kita butuhkan djuga. Tanpa mengetahui kitab para nabi orang tidak mengetahui Perdjandjian Lama dan tidak mengetahui imannja sendiri. Maka dari itu nubuat2 jang lama itu dapat terus hangat bagi kita, mungkin lebih hangat dari pada bagi umat Allah perdjandjian lama, oleh sebab kita dapat mengerti intisari kitab para nabi ialah nabi terachir lagi terbesar, jaitu Jesus Kristus jang dengan kabur dinubuatkan para nabi.
Baiklah kiranja kami sadjikan disini daftar para nabi bersama dengan djaman mereka tampil. \= AMOS l.k. 760-750 Hosea l.k 759-725 Micha 745-697 Jesaja 740-700 Sefanja 630-622 Jeremija 626-585 Habakuk 625-586 Nahum 614 Jeheskiel 597-580 Obadja 520 Hagai 520 Zakarja 520 Maleachi 520-480 (450-430) Joel 500? Baruch 200? Daniel 160 \+ Untuk hal2 terperintji lihatlah kata pendahuluan masing2 Alkitab.
Ende: Yesaya (Pendahuluan Kitab) JESAJA
Pendahuluan
Dalam terdjemahan ini kitab Jesaja djelas dibagi atas tiga bagian besar, jakni
pasal 13-9, 40-55, 56-66. Bahkan bagian2 itu dipisah...
JESAJA
Pendahuluan
Dalam terdjemahan ini kitab Jesaja djelas dibagi atas tiga bagian besar, jakni pasal 13-9, 40-55, 56-66. Bahkan bagian2 itu dipisahkan sama sekali dan diberi kata pendahuluan tersendiri, sehingga kitab jang satu itu mendjadi tiga karya. Dengan demikian sudah diambillah pendirian tertentu dalam suatu masalah jang chusus mengenai kitab Jesaja. Pembagian jang sedemikian kan tidak ada entah dalam naskah Hibrani entah dalam terdjemahan2 kuno. Bahkan kebanjakan terdjemahan moderenpun tidak tahu akan pembagian jang kentara itu. Masalah jang bersangkutan ialah: Adakah seluruh kitab ini, sebagaimana sekarang ada dalam naskah Hibrani, berasal dari nabi Jesaja jang tampil kedepan dalam abad kedelapan seb. Mas.? Ataukah pengarang pasal 40-55 dan 56-66 adalah nabi lain dari djaman lain pula?
Masalah kesatuan dan keaseliab kitab Jesaja masih agak baru djuga. Dahulu, seperti a.l. njata dalam naskah Hibrani dan terdjemahan2 kuno, kitab ity dipandang sebagai kesatuan dan pengarangnjapun satu dan sama djuga, jakni nabi Jesaja. Jesus Sirah dalam abad kedua seb. Mas. sudah memberikan kesaksian tentang pendapat orang2 Jahudi didjaman itu (bdk. Sir. 48,22-24). Katanja sbb.: "Sebab Hizkia melakukan apa jang berkenan pada Tuhan dan berkukuh djalan2 Dawud, bapanja; jang diperintahkan nabi Jesaja kepadanja.... Pada masanja mundurlah matahari dan hidup radja diperpanjangnja (bdk. Js. 38,1-8). Da;am rohnja jang kuasa ia (jakni Jesaja) melihat kesudahan waktu dan melipur orang2 jang bersukatjita di Sion". Terang sekali, bahwa ajat2 tsb. menjindir kitab Jesaja sebagaimana sekarang ada, termasuk kitab pelipur (pas. 40-66). Naskah2 kitab Jesaja, jang diketemukan di Qumranpun dan jang harus ditanggalkan antara 100 seb. Mas. dab 100 Mas., memuat seluruh kitab itu sebagai satu kesatuan jang digandingkan dengan nabi Jesaja. Dalam Perdjandjian Baru bagian2 kitab Jesaja dikutip sebagai nubuat Jesaja dan diambil dari seluruh kitabnja. Demikian umpamanja dari bagian kedua (fasal 40-66) dipetiklah beberapa ajat oleh Mk. 1,3; Mt. 12,18-21; Lk. 4,18-19; Joh. 12,38; Rm. 10.16.20; Ks. Rs. 8,30-33. Kemudian tradisi Jahudi tanpa keraguan sedikitpun (diketjualikan sadja Ibn Ezra dari abad pertengahan) dan tradisi keristen menerima kesatuan dan keaselian seluruh Alkitab. Baru semendjak abad kedelapanbelas keraguan muntjul dan terus bertambah besar, sehingga mendjadi kepastian jang hampir2 umumditerima, jakni bagian kedua kitab Jesaja tidak berasal dari nabi jang bernama begitu. Panitya kepausan tentang Kitab Sutji dalam tahun 1908 menerangkan, bahwa dimasa itu belum terbukti, bahwa pasal 40-66 tidak berasal dari nabi Jesaja. Dan dimasa itu sesungguhnja banjak ahli menjangkal keaselian bagian itu, oleh sebab nubuat jang sebenarnja tudaklah mungkin. Tetapi semendjak itu bukti makin lama makin banjak dan mejakinkan, sehingga penetapan tsb. sekarang tidak usah diterima lagi. Maka dari itu orang2 umumnja memisahkan pasal 1-39 dan pasal 40-66. Bagian terakhir itu berasal dari seorang nabi jang namanja tidak diketahui. Lazimnja disebut "Deutero-jesaja". Banjak ahli lalu membagi pasal 40-66 atas dua bagian lagi, jakni 40-55 (Deutero-jesaja) dan 56-66. Bagian terachir ini sering disebut "Trito-jesaja". Namun demikian tidak semua nubuat jang terkumpul didalamnja berasal dari satu orang sadja (seperti pada umumnja halnja dengan pasal 40-55). Sesungguhnja bagian ini memuat nubuat2 dari pelbagai tokoh kenabian dari pelbagai djaman. Dengan demikian i tilah "Trito-jesaja" tidak menundjukan satu tokoh, melainkan hanja bagian terachir dari kitab Jesaja sadja.
Kamipun menerima pendapat jang lebih umum diterima dewasa ini. Anggapan tsb. berdasarkan pelbagai bukti, jang semua diambil dari kitab Jesaja sendiri. Dapatlah ditundjukkan perbedaan bahasa, gaja bagasa dan perbendaharaan kata anatara pasal 1-39, pasal 40-55 dan pasal 56-66. Sudah barang tentu perbedaan tsb. tidak dapat disangkal, tetapi perbedaan kesusasteraan sendiri jang sedemikian itu tidak dapat memutuskan perkara keaselian, apalagi pabila disertai kesamaan djuga, seperti dalam kitab Jesaja. Tetapi bukti jang terkuat dan memutuskan ialah perbedaan suasana kesedjarahan jang njata sekali. Latar belakang historis pasal 1-39 memang abad kedelapan seb. Mas. dan nabi terus berbitjara kepada penduduk Jerusalem dan Juda dimasa itu. Kesemuanja itu amat tjotjok dengan nabi Jesaja jang bekerdja didjaman itu pula. Akan tetapi dalam pasal 40-55 orang2 Jahudi ada dalam pembuangan di Babel dan pembuangan itu hampir berachir. Nabi berbitjara kepada kaum buangan itu, memberi mereka hati dan menubuatkan pembebasan jang sudah mendekat. Ia malah sampai menjebut nama si pembebas, jakni radja Parsi Cyrus (44,28;45,1), jang sudah agak berkuasa dan segera akan mengalahkan Babel. Sudah barang tentu untuk orang beriman bahwa seorang nabi menubuatkan masa depan (seperti nabi Jesaja dalam pasal 1-39). Tetapi seorang nabi jang menelah sesuatu toh selalu berbitjara kepada orang sedjamannja atau untuk memberi mereka hati. Selain dari pada itu nubuat2 tentang masa depan selalu tjukup kabur dan tak terperintji. Dan akchirnja apa gunanja berbitjara kepada oran2 jang baru hidup dimasa depan, sebagaimana sungguh djadi seandainja pasal 40-45 dibawakan dalam abad kedelapan seb. Mas. Dan bagaimana nabi Jesaja sampai memerintjikan gambarannja hingga malah menjebut nama Cyrus? Latar belakang pasal 56-66 sesungguhnja kurang djelas, tetapi ada jang mengandaikan djaman sesudah pembuangan (58,12;57,19;56,8;64,10-11;66,1-2;60,10 dll.). Nabi berbitjara kepada kaum buangan jang sudah pulang ke Palestina tapi masih dalam kesusahan, sehingga perlu diberi hati. Tetapi bagian2 lain dari pasal2 itu lebih tjotjok dengan masa lain, entah dalam pembuangan entah sebelumnja, sehingga dapat berasal dari Deutero-jesaja atau Jesaja sendiri. Tjorak trito-jesaja sesungguhnja agak madjemuk.
Sudah barang tentu pendapat jang membedakan Jesaja dan Deutero-(Trito-)jesaja tidak terluput dari kesulitang jang sukar dipetjahkan seluruuhnja. Bagaimana gerangan halnja dengan tradisi Jahudi-keristen jang rupa2nja dikukuhkan oleh Kitab Sutji sendiri? Orang boleh mendjawab: Masalah pengarang insani Kitab Sutji adalah masalah sastera belaka jang tidak mau atau dapat dipetjahkan oleh Kitab Sutji atau tradisi teologis. Pengarang2 Perdjandjian Baru dalam hal itu menganuti sadja pendapat umum dimasanja tanpa membenarkannja dan tradisi kemudian malah tidak sampai mengemukakan masalah keaselian. Selain dari pada itu Deutero- dan Trito-jesaja melandjutkan pekerjaan dan semangat nabi Jesaja, sehingga tjara tertentu nubuat2 mereka boleh digandingkan dengan tokoh besar jang berdiri pada permulaan aliran itu. Sedikit serupa keadaannya dengan dengan kelima kitab Musa jang oleh tradisi digandingkan dengan tokoh besar itu karena melandjutkan karya dan semangatnja. Soal jang lebih sukar dipetjahkan ialah sbb.: Bagaimana gerangan mungkin nama tokoh sebesar nabi jang ada dibelakang pasal 40-55 (66) sampai terlupakan? Tokoh2 seperti nabi Obadja terus terpelihara peringatannya dan Deutero-jesaja tidak teringat lagi namanja! Pelbagai hipotese dapat dikemukakan dan sungguh sudah diusulkan para ahli. Umpanja dapat dikatakan bahwa dahulu kala tidaklah mahapenting siapa mengatakan sesuatu, melainkan apa jang dikatakannja inilah jang diutamakan. Boleh djadi djuga, bahwa nubuat2 Deutero-jesaja mula2 dikumpulkan oleh para tjanteriknja dan dikalangan itu nama gurujang umum diketahui tidak perlu disebutkan. Kemudian kumpulan itu tergabung dalam kumpulan nubuat2 Jesaja dan dengan demikian nama Deutero-jesaja lama- kelamaan hilang dari ingatan. Mungkin sekali orang tidak merasa amat puas dengan keterangan serupa itu, tapi baiklah orang lalu ingat, bahwa anggapan tradisionil menghadapi kesulitan jang djauh lebih besar lagi.
Maka dari itu lebih baiklah kiranja orang menerima sadja anggapan, bahwa kitab Jesaja sekarang terdiri atas tiga karya jang mula2 tersendiri. Jang pertama (pasal 1-39) pada umumnja berasal dari nabi Jesaja jang bekerdja dalam abad kedelapan. Karya kedua (pasal 40-55) berasal dari tokoh kenabian besar jang bekerdja diantara kaum buangan di Babel. Karya ketiga (pasal 56-66) merupakan kumpulan nubuat2 dari beberapa tokoh dan pelbagai djaman, baik sebelum maupun selama dan sesudah pembuangan.
NUBUAT-NUBUAT JESAJA
PENDAHULUAN
Tentang diri Jesaja (=Jahwe menjelamatkan) tidak banjaklah jang diketahui orang. Memang ada beberapa keterangan terdapat dalam kitabnja sendiri, tetapi sesungguhnja amat sedikit sadja, apabila dibandingkan dengan apa jang dikatakan kitab Jeremia tentang diri nabi itu atau malah kitab Hosea tentang riwajat hidup nabi itu. Jesaja jarang sekali mengeluarkan isi hatinja dan orang lainpun tidak memberi banjak keterangan. Diri nabi se-akan2 sama sekali terembunji dibelakang tugasnja. Menurut petundjuk jang terdapat dalam kitab itu (1,1) Jesaja bekerdja antara th. 740 dan 700 seb. Mas. Oleh karena ia dalam th. 740 dipanggil mendjadi nabi, boleh diterima,bahwa ia lahir sekitar th. 760 (bdk. 6,1). Ajahnja bernama Amos (1,1), tetapi tidak diketahuo apa2 tentang Amos itu; ia pasti bukan nabi Amos (1,1). Dalam bahasa Hibrani kedua nama itu ditulis setjara lain. Oleh sebab Jesaja bekerdja di Jerusjalem - nabi sedjamannja Micha bekerdja di pedalaman - kiranja ia warga kota itu djuga. Dalam kitabnja ia sering berhubung dengan kaum terkemukadan bergaul dengan radja sendiri (7,3;8,2;37,2.21;38,1;39,1)dan karenanja mungkin sekali ia sendiripun termasuk golongan tertinggi itu. Kitabnja membuktikan pula, Jesaja merupakan seseorang jang berpendidikan tinggi dan berkebudajaan. Umumnja para ahli memudji bakat puetisnja jang luar biasa kuat dan halusnja, sehingga sasteranja terbilang antara karya seni Hibrani jang bermutu tinggi. Ia pun njata mengenal sastera Hibrani jang sudah ada pada djamannja. Rupanja Jesaja bukan imam atau turunan imam. Oleh karena ia mendapat panggilannja dalam bait Allah (6), maka beberapa ahli mengambil kesimpulan, bahwa Jesaja termasuk kedalam kalangan para imam atau se-tidak2nja mempunjai hubungan erat dengan ibadah, umpanja sebagai "nabi ibadah". Tetapi kesimpulan itu sesungguhnja tidak ada dasarnja. Sebagai orang saleh nabi memang sering mengundjungi Bait Allah. Jesaja beristri (8,3) jang disebutnja "nabiah", bukannja oleh karena iapun mendapat kurnia kenabian, melainkan hanja oleh sebab ia bersuamikan seorang nabi, meskipun Jesaja kiranja tak pernah menjebut dirinja "nabi". Dari istrinja itu Jesaja mendapat se-kurnag2nja dua anak, jang diberinja nama beribarat, jakni Sjear-jasjub (7,3) dan Maher-sjalal-haz-baz (8,3.18). Kegiatan Jesaja sebagai nabi sungguhpun tidak selalu berhasil (8,12), namun tidak mendapat perlawanan sebesar permusuhan jang harus dihadapi nabi Jeremia. Kegiatan kenabian jang berlangsung empatpuluh tahun (740-701) mengalami dua puntjak, jakni sekitar perang antara Juda dengan Aram (Syriah) serta Israil (th. 735) dan tatkala radja Asyriah Sanherib menjerbu Juda (th. 701). Berapa lama Jesaja masih hidup sesudah th. 701 tidak diketahui. Ada suatu tradisi Jahudi jang mengatakan, bahwa nabi itu pun ikut dibunuh (digergadji) oleh radja Menasje (687-642), tetapi berita itu tidak dapat dipertjaja. Menurut djudul kitab (1,1) ia bekerdja dimasa pemerintahan Hizkia, jang masih meradja beberapa tahun sesudah th. 701, tetapi tidak ada petundjuk, bahwa Jesaja sedang meneruskan kegiatannja sepandjang seluruh pemerintahan Hizkia itu. Nabi Jesaja mengumpulkan beberapa murid atau beberapa penganut jang setiawan (8,13). Berita ketjil itu tjukup penting berkenaan dengan tjaranja nubuat2 Jesaja terpelihara dan pengaruh nabi jang tidak lenjap sesudah wafatnja.
Sebagaimana halnja dengan beberapa nabi lain, demikian Jesaja aktip ikut dalam urusan negara dan turun tangan dalam masalah2 politik. Ber-ulang2 nubuat2nja menjindir keadaan atau peristiwa kenegaraan tertentu, meskipun seringkali tidak lagi dapat dipastikan apa jang dimaksudkan. Karena itu mahapentinglah orang tahu sedikit banjak tentang latar belakang kesedjarahan karya Jesaja. Tetapi serata merta perlu ditambahkan, bahwa djalan sedjarah dimasanja bagi kita agak kabur djuga. Sungguhpun ada tjukup banjak keterangan, baik dari Kitab Sutji maupun dari dokumen2 lainnja, namun tidak selalu gampang menjesuaikan berita2 itu satu sama lain. Maka dari itu pabila dibawah ini disadjikan garis besar sedjarah itu baiklah orang ingat, bahwa kesemuanja itu tidak sama sekali pasti dan mutlak adanja.
Pemerintahan 'Uzia atau 'Azarja (jang ber-sakit2) bersama dengan puteranja Jotam (781-740) merupakan djaman kesedjarahan dan kemakmuran kenegaraan dan ekonomi bagi negeri Juda (bdk. II Twr. 26,1-5; II Rdj. 15,1-6). 'Uzia daan Jotam dapat memerintah dengan tenang, oleh karena negara2 besar, jakni Asyriah dan Mesir, agak lemah dimasa itu, sehingga tidak menjadi antjaman bagi keradjaan kerdil Juda. Karena itu keradjaan Israilpun tjukup makmur dan sedjahtera, seraja perhubungan kedua keradjaan bersaudara itu tjukup lantjar. Tetapi kesedjahteraan ekonomis itu dibarengi dengan kemerosotan agama dan tata susila, baik di Israil (bdk. 1,29-31;2,6-22) maupun di Jerusalem dan Juda (bdk. 1,2-9.11-20.21-28; II Twr. 27,2). Akan tetapi pada achir pemerintahan Jotam bintang Asyriah mulai naik kembali dibawah pimpinan Tiglatpeleser III (744-727) (bdk. II Rdj. 16,1-20; II Twr. 28,5-6). Itulah sebabnja maka pemerintahan pengganti Jotam, jakni Ahaz (736-716), mendjadi masa jang malang (bdk. II Rdj. 16,1-20; II Twr. 28,1-27). Dalam tahun naik tahta ia sudah menghadapi serangan musuh. Diantara negara2 ketjil disekelilingnja diadakan suatu persekutuan lawan Asyriah jang njata mengantjam kemerdekaan mereka. Persekutuan itu dipimpin oleh radja Syriah (Aram) dan radja Israil. Ahaz pun diundang untuk ikut serta, tapi ia menolak. Syriah dan Israil lalu mau memaksa Juda dan dengan maksud itu menjerbu ke Jerusalem. Radja Juda tidak mampu menangkis (II Twr. 28,5-6) dan mundur ke Jerusalem. Ia putus harap dan oleh karena umumnja agak tjondong kepada kekafiran ia sampai mempersembahkan anaknja sendiri sebagai kurban (II Rdj. 16,3). Dalam keadaan darurat itu Ahaz berminat minta tolong pada Tiglatpeleser di Ninive. Nabi Jesaja menentang itu dan mengajak radja untuk pertjaja pada Jahwe se-mata2 (bdk. 7,1- 9). Nabi jakin, bahwa pertolongan dari pihak Asyriah mendjadi tjelaka jang mahabesar (bdk. 7,10-25;8,5-8). Ia dapat menubuatkan kebinasaan musuh Ahaz, Syriah dan Israil (8,24). Namun demikian Ahaz tidak mau mendengarkan adjakan dan djandji Jesaja dan ia minta tolong di Ninive (II Rdj. 16,7-8) dengan mengirimkan hadiah jang sewadjarnja. Dalam pada itu musuh2 lainpun menjerang, jakni Felesjet (II Twr. 28,17-18) dan Edom (II Rdj. 16,5). Tiglatpeleser dengan rela mengabulkan permihinan Ahaz, oleh sebab kesemuanja itu achurnja tertudju kepada dia sendiri sadja. Segera ia madju perang (th. 734). Lebih dahulu ia mengalahkan Felesjet, lalu madju ke Damsjek. Setelah dua tahun dikepung kota itu harus menjerah, dalam tahun 732 (bdk. 17, 1-6). Wilajah Syriah lalu mendjadi provinsi Asyriah. Nasib Israil tidak jauh lebih baik djuga. Sebagian negeri diduduki (II Rdj. 15,29; Js 8,25b-9,6). Di Sjomron petjahlah pemberontakan jang mengangkat Hosjea mendjadi radja disitu dengan disetujui Tiglatpeleser. Sebagai taklukan Asyriah, jang memotong bagian besar dari negerinja, Hosjea beberapa tahun lamanja membajar upeti. Pertolongan Tiglatpeleser sungguhpun menjelamatkan Jerusalem, namun rupa2nja tentara Asyriah memasuki Juda djuga (II Twr. 28,20) dan se-kurang2 nja Ahaz diharuskan membajar upeti jang besar sekali (II Rdj 16,17-18). Ia sendiri pergi ke Damsjek untuk menjatakan diri takluk kepada Asyriah (II Rdj. 16,10) dan selandjutnja ia boleh meradja berkat kerelaan madjikannja di Ninive. Hubungannja dengan Asyria mengakibatkan, bahwa kekafiran di Juda subur berkembang (II Rdj. 16,11-16; II Twr. 28,22-25). Waktu Tiglatpeleser meninggal (727) bangsa2 taklukan disebelah barat bersatu lagi untuk membebaskan diri. Persekutuan itu memang didukung oleh musuh kawakan Asyriah, jakni Mesir. Radja Israilpun, Hosjea, ikut serta, terbudjuk oleh partai anti-Asyriah di Sjomron dan oleh harapan akan bantuan dari Mesir (bdk. II Rdj. 17,3-4). Pengganti Tiglatpeleser, Sjalmaneser V (726-722) turun tangan. Ia menjerbu dan mengepung Tyrus (22,15-17). Hosjea masih mau meluputkan diri dengan membajar upeti (II Rdj. 17,3), tetapi pertjuma sadja. Sjalmaneser madju perang lawan Sjomron. Ia menawan Hosjea dan mengepung ibukotanja. Tiga tahun lamanja pengepungan itu berlangsung. Dalam pada itu Sjalmanesemangkat dan penggantinja Sargon II (722-705) berhasil merebut Sjomron (722). Sebagian penduduk negeri Israil dibuang dan diganti dengan bangsa2 kafir (bdk. II Rdj. 17,5-6.24). Kemudian pemberontakan petjah lagi, tapi ditindas dengan ganas, pembunuhan dan pembuangan (720). Dalam tahun itu djua Sargon mengalahkan musuh2 lainnja, terutama Mesir, didekat Rafia. Nasib Israil jang malang itu sudah lama dinubuatkan Jesaja (bdk. 9,7-10;4;10,20-23;28,1-6). Rupa2nja radja Juda, Ahaz, tidak terlibat dalam pemberontakan itu dan tetap taklukan jang setiawan dan membajar upeti pada waktunja.
Tetapi hubungan2 dengan Asyriah itu lama kelamaan berubah dalam pemerintahan Hizkia (716-687). Mula2 ia meneruskan politik Ahaz, tetapi tidak melandjutkan sikap keigamaannja. Sebaliknjalah. Hizkia merupakan suatu reaksi dibidang itu. Mungkin kesan jang ditinggalkan kebinasaan keradjaan Israil berpengaruh djuga. keruntuhan bangsa bersaudara itu bukan sadja membuktikan kekuatan Asyriah jang tak terkalahkan, tetapi djuga kebenaran nabi jang telah mengantjamkannja. Maka dari itu Hizkia melantjarkan suatu pembaharuan agama jang radikal. Itulah sebabnja ia amat dipudji Kitab Sutji (II Rdj. 18,3;7; II Twr. 29-32; Sir. 48,22;49,4). Ia membersihkan Bait Allah dan seluruh negeri dari segenap kekafiran dan memusatkan ibadah jang sjah di Jerusalem. Ketika dengan meriah paska dirajakan iapun mengundang penduduk bekas keradjaan Israil dan dengan demikian meluaskan pengaruhnja. Iapun giat dibidang kesusasteraan keigamaan dengan mengumpulkan pepatah Sulaiman (Ams. 25,1) dan kiranja djuga matjam2 hukum dan tradisi keigamaan dari dahulukala, termasuk bahan jang dibawa dibawa serta oleh kaum pelaruan dari keradjaan utara. Mungkin sekali Hizkia sudah mulai dengan apa jang kemudian mendjadi Taurat Musa, kelima kitabnja. Dibidang profanpun ia tidak ketinggalan. Ia mulai dengan memperbaiki dan mengukuhkan Jerusalem, supaja dapat menghadapi pengepungan dari pihak musuh, siapaun djua (Js. 22,9-11; II Twr. 32,5.30; II Rdj. 20,20). Usaha untuk memperbaiki keigamaan kiranja didukung oleh Jesaja, sekalipun tidak ada keterangan djelas. Tetapi berita seperti terdapat dalam Js.38,18 (= II Rdj. 20,1-11) kiranja membuktikan, bahwa hubungan antara radja dengan nabi tjukup baik. Apakah nabi Jesaja mendukung djuga kegiatan politik radja boleh diragukan. Kegiatan, jang untuk sementara mengenai hanja urusan dalam negeri sadja itu, merupakan persiapan untuk merobah politik luar negeri pula. Dan perubahan sedemikian itu tidak dapat tidak mengakibatkan, bahwa radja mentjari bantuan diluar negeri lawan Asyriah. Tetapi hubungan politik serupa itu selalu ditentang Jesaja. Dan sesungguhnja perobahan politik terdjadi djuga. Tindakan jang diambil Hizkia didalam negeri membuktikan, bahwa keadaan di Juda tjukup tenang. Selama Hizkia membajar upetinja Asyriah tidak tjampur tangan dipolitik dalam negeri Juda. Hasil jang ditjatat radja Hizkia dalam politiknja mengelabui dia serta memberanikannja mentjari pelepasan dari tuannja di Ninive. Kesetiaannja makin lama makin rapuh. Di Babel Merodak-baladan (Marduk-apal-iddi-na) telah mengangkat diri menjadi radja (721-711) dan sepuluh tahun lamanja ia berhasil mempertahankan diri terhadap Sargon II, jang sibuk dengan pemberontakan2 lain. Di-mana2 Merodak- baladan mentjari sekutu dan pembantu, antara lain di Juda. Hizkia jang melihat radja Babel itu sudah lama bertahan amat tjondong untuk membiarkan diri dibudjuk, meskipun Jesaja menentang persekutuan jang membahajakan itu (14,28- 32;39,1-8). Rupa2nja Hizkia tidak terus-terang mendukung Merodak-baladan, melainkan mengambil sikap netral dan simpatik. Demikianpun sikapnja terhadap persekutuan lain lawan Asyriah si sebelah barat, jang didukung oleh Mesir. Pusat persekutuan itu adalah radja Asjdot di Felesjet. Didalam hal itupun Jesaja tidak dapat menjetudjui sikap radja, meskipun hanja sembunji2 sadja Hizkia menolong persekutuan tsb. Dalam th. 711 Sargon turun tangan dan merebut Asjdod (bdk. Js. 20). Agaknja Hizkia dan sekutu2 lainnja lalu menjatakan diri taklukan jang setiawan, sebab Sargon njata tidak mengambil tindakan. Namun demikian Hizkia mendapat nama buruk di Ninive. Ketika Sargon meninggal dan diganti Sanherib (705-681) pemberontakan petjah di-mana2, antara lain sekali lagi Merodak-baladan (703). Disebelah barat musuh kawakan jaitu Mesir mengahasut bangsa2 ketjil dan berusaha mentjiptakan persekutuan baru anti-asyriah. Kini Hizkia dengan terus- terang terlibat dalam pemberontakan (II Rdj. 18,7), bahkan membuka perang dengan menjerang daerah taklukan Asyriah, Felesjet (II Rdj. 18,8; Js. 22,1-8) dan djuga menjiapkan Jerusjalem untuk pengepungan (II Twr. 32,2-8; Js. 22,8-14). Tjepa
Sanherib mengambil tindakan. Dalam tahun 702 Babel ditaklukan, lalu Sanherib berpaling ke barat, kepada musuh utamanja Mesir. Ia lebih dahulu merebut Sidon (23,1-4.12-14) menaklukan Fenesia, Edom dan Moab (15,1-16;13;21,11-12-13-17). Tetapi Akaron, Asjkalon dan Jerusalem bertahan. Asjkalon direbut dahulu dan Sanherib ditengah menggempur Akaron ketika tentara Mesir dan sekutu2 sampai. Di Elekeh, dekat Akaron, tentara Fare'o dikalahkan, tetapi tidak dikedjar oleh Sanherib. Kemudian Akaron direbut dan tentara Asyriah menjerbu Juda jang sebagiannja diduduki (II Rdj. 18,13), antara lain kota Timna didekat Jerusjalem. Sanherib sendiri mulai mengepung Lakisj dan memasang disitu markas besarnja. Dalam pada itu radja Hizkia sudah mundur ke Jerusjalem bersama dengan tentaranja sementara berusaha mendapat bantuan dari Mesir. Usaha itu mati2an ditentang nabi Jesaja (30,1-7;31,1-3) dengan menubuatkan keruntuhan Mesir (18,1-6;19,1-5), tetapi ia memberi hati kepada radja Hizkia dengan menubuatkan kalahnja Asyriah (10,5-19;14,24-27;31,4-9) dan keselamatan Jerusalem dari pengepungan dengan mengirimkan upetinja ke Sanherib di Lakisj (II Rdj. 18,13-16), tetapi usaha itu gagal sadja. Radja Asyriah menuntut penjerahan Jerusjalem (36,1-22;37,9-18) dan dalam pada itu memindahkan markas besarnja dari Lasjkis ke Libna karena tentara Mesir sekali lagi madju perang lawan dia (II Rdj. 19,9) Agaknja karena tentara itulah maka Sanherib tidak mau merebut Jerusjalem ditimpa salah satu bala (II Rdj. 19,35-37; Js. 37,36-38) dan Sanherib lalu pulang ke Ninive, mungkin djuga oleh sebab ia tidak merasa diri sanggup lagi menghadapi angkatan perang Mesir akibat kerusuhan di Asyriah sendiri. Dengan demikian Jerusjalem kali ini masih terluput dan nubuat Jesaja terpenuhi djuga. Baik Sanherib maupun Hizkia masih meradja beberapa lamanja, tetapi tidak ada keterangan lagi mengenai hubungan antara kedua negara itu. Kiranja Juda tetap taklukan Asyriah jang setiawan. Twr. 32,22-23 mendjadikan gambaran jang tjukup optimis berkenaan dengan pemerintahan Hizkia selandjutnja.
Kitab Jesaja (pasal 1-39) boleh dibagi atas enam bagian. Pembagian sedemikian berdasarkan naskah kitab sendiri, sekalipun pembagian lain, chusunja dalam pasal 28-39 mungkin djuga, sehingga para ahlipun tidak sependapat. Pembagian atas enam bagian itu berdasarkan djudul2 jang diketemukan dalam kitab sendiri maupun pada isi dan tjorak kesusasteraan bagian masing2.
Bagian pertama (1-5) pada umumnja memuat nubuat2 jang dibawakan Jesaja pada permulaan kegiatannja sebelum perang antara Syriah-Israil dengan Juda. Ada setengah ahli memandang pasal 1 sebagai bagian tersendiri (2,1). Nubuat2 jang terkumpulkan dalam 2-5 menggambarkan keburukan Jerusjalem dan Juda serta mengantjamkan hukuman kepadanja. Matjam2 dosa dan kedjahatan didaftarkan pasal 2-5. Tetapi nubuat tentang pertobatan dan keselamatan tak ketinggalan djuga (2,1-5;4,1-5). Di-tengah2 nubuat tentang Juda itu muntjullah djuga bagian jang mengenai keburukan Israil jang keruntuuhannja ditelah pula (2,6-22). Perlu ditjatat, bahwa 2,1-8 terdapat djuga dalam kitab Micha (4,1-3).
Pasal 6-12 memuat pelbagai nubuat jang kebanjakan bersangkutan dengan perang Syriah-Israil lawan Juda. Bagian ini dibuka dengan panggilan Jesaja (6,1-13) jang merupakan suatu ringkasan seluruh karya nabi itu. Panggilan itu memanga terdjadi pada permulaan kegiatannja dalam th. 740. Dalam bagian kedua ini bertjampurlah nubuat2 jang mengantjamkan hubungan kepada Juda dan wangsa keradjaannja (7,17-25;8,5-10) dan lain2 nubuat jang mendjandjikan keselamatan dimasa depan dengan seorang radja jang mulkia (7,10-15;9,1-6;11,1-9). Ada djuga beberapa nubuat jang kiranja dubawakan kemudian dan bersangkutan dengan penjerbuan Sanherib dalam th. 701 (10,24-27.27-34) dan lain2 lagi mengenai keradjaan Israil (9,7-10,4;10,20-22) dan Asyriah (10,5-19).
Menjusullah sekelompok nubuat mengenai pelbagai bangsa kafir (13-23) tentang Babel (13,1-14;23), Asyriah (14,24-27;17,12-14;18,1-7), Felesjet (14,28-32;20,1- 6), Moab (15,1-16,14), Aram (17,1-3), Mesir (19,1-25;20,1-6), Edom (21,11-12; bdk. 34,13-17), Tyrus dan Sidon (23,1-18) dan Arabia (21,13-17). Pasal 22 mendjandjikan sebuah nubuat tentang Jerusjalem dan melukiskan salah satu penjerbuan dari pihak Asyriah (22,1-14) dan lagi dua nubuat tentang pegawai istana jang bernama Sjebna (22,15-18.19-23). Tidak terang mengenai apakah nubuat 17,12-=14. Mungkin bagian ini menelah keruntuhan Babel. Mengenai Israillah 17,4- 11. Nubuat2 jang terkumpulkan dalam pasal 13-23 itu dibawakan pada waktu jang ber-lain2an dan dihimpun ber-sam2 oleh karena mengenai pokok jang sama, jakno hukuman bangsa2 kafir.
Bagian keempat (24-27) umumnja diberi berdjudul "Apokalips Jesaja". Menurut tafsir jang lebih umum diterima pasal2 ini mengenai achir djaman, pengadilan terachir atas musuh umat Jahwe dan keselamatan umat Allah. Di tengah2 nubuat diketemukan doa sjukur (25,1-5), lagu kemenangan (26,1-6) dan mazmur jang memohon achir djaman (26,7-19).
Menjusullah sekelompik nubuat berkenaan dengan Israil (28,1-6) dan terutama mengenai Juda dan Jerusjalem (28,7-35,30). Kebanjakan nubuat itu bersangkutan dengan penjerbuan Juda oleh radja Sanherib dalam tahun 701. Serangan itu merupakan hukuman atas keburukan Jerusjalem dan Juda. Jesaja chususnja mengantjam persekutuan politik lawan Asyriah (30,1-7;31,1-3), sebagaimana jang diandjurkan para penasehat radja (28,14-15.17b-22;39,15-24). Pasal 34-35 ada tjirinja sendiri. Pasal 34 menggambarkan pengadilan terachir taas Edom, padahal pasal 35 melukiskan keselamatan penghabisan umat Allaj. Pasal jang terachir ini amat serupa dengan Deutero-jesaja. Ada ahli2 jang berpendapat kedua pasal ini (34-35) harus dibuat mendjadi bagian tersendiri.
Kitab Jesaja ditutup dengan suatu tambahan (36-39), jang dengan perbedaan ketjil2 sadja terdapat pula dalam kitab Radja2 (II Rdj. 18,13-20,19). Hanja 38,9-20 merupakan bagian chusus dari kitab Jesaja. Pasal2 jang berupa prosa dengan diselipkan dua potongan puesi (37,22-25;38,10-20) itu mengisahkan penjerbuan Sanherib dalam th. 701 dan penjembuhan radja Hizjkia oleh nabi Jesaja dan lagi utusan dari radja Merodak-baladan. Bagian ini kiranja diambil alih dari kitab Radja@ olelh penjusun kitab Jesaja dengan menambahkan suatu mazmur (38,10- 20), jang diketemukan dalam sumber lain dan ditaruh dalam mulut Hizkia. Baiklah pembatja melihat tjatatan jang diberikan dalam kitab Radja2.
Ringkasan kitab Jesaja jang disadjikan diatas, kiranja sudah memberukan kesan, bahwa susunan kitab itu agak tidak keruan. Djika lalu teks dibatja kesan tsb. tidaklah hilang melainkan mendalam sadja. Sesungguhnja orang hampir tidak dapat menemukan suatu garus logis dan djalan pikir lantjar dalam kitab Jesaja. Matjam2 teks dan nubuat terhimpun didalamnja dengan tidak ada banjak gandungan. Orangpun tidak melihat menurut asas manakah teks itu disusun. Tapi sudah barang tentu susunan itu tidak mengikuti urut2an dalam waktu. Disana sini rupanja ada prinsip penjusunan tertentu, tapi prinsip itu tidak dikenakan setjara konsekwen.
Nah, kekatjauan tersebut dapat mendjadi sedikit djelas, djika orang mengingat, bahwa kitab Jesajapun lama-kelamaan terbentuk. Tentu sadja tidak demikian djadinja, bahwa pada suatu hari nabi sendiri duduk untuk mengubah kitabnja. Ber- kala2 ia membawakan nubuatnja setjara lisan dan tidak terang apakah ia kadang2 djuga mentjatat nubuatnja. Teks2 seperti 8,1.16;30,8 kiranja tidak mentjukupi untuk membuktikan, bahwa nabi sendiri menuliskan nubuatnja. Namun demikian boleh diterima, bahwa Jesaja sendiri menuliskan 6,1-13 dan beberapa nubuat lain djuga. Sudah dikatakan di atas, bahwa Jesaja mempunjai beberapa murid (8,16) dan kiranja murid2 itulah jang dahulu menghafalkan nubuat2 gurunja dan kemudian memegang oeranan besar dalam pembentukan kumpuln nubuat2 itu setjara tertulis.
Lagi pula "murid2 Jesaja" itu bukan hanja murid2 pribadi dan langsung, melainkan djuga orang2 jang kemudian melangsungkan semangat dan karya tokoh jang besar itu.
Kitab Jesaja lalu tidak sekaligus disusun dengan bagan jang terpelihara dalam ingatan para m uridnja itu, melainkan lebih dahulu terbentuk kumpulan2 ketjil dan tersendiri. Tidak selalu gampang untuk membataskan kumpulan2 ketjil itu, tetapi dalam kitab itu sendiri masih diketemukan bekas2 dari kumpulan2 tersendiri itu. Umpamanja 2,1 merupakan suatu djudul, jang sekarang kurang pada tempatnja mengingat djudul dalam 1,1. Nah, keanehan itu mendjadi tjukup djelas, djika diterima, bahwa mula2 2,1 membuka suatu kumpulan nubuat2 tersendiri. Pasal 6 jang memuat kisah panggilan nabi kiranja pernah merupakan kata pendahuluan untuk sedjumlah nubuat jang sudah terkumpul. Dengan demikian dapat diterangkan tempat aneh kisah ini dalam kitab Jesaja seperti sekarang ada. Mungkin sekali pula, bahwa pasal 13-23 aselinja suatu himpunan nubuat2 tentang bangsa2 kafir. Hampir semua nubuat ini kan mulai dengan perkataan jang sama, jakni: Amanat (13,1;15,1;17,1;19,1;21,1.13,22,1;23,1). Demikianpun pasal 28-33 kiranja berasal dari suatu kumpulan nubuat2 jang aselinja berkenaan dengan penjerbuan Juda oleh radja Sanherib dalam th.701. Sudah dikatakan, bahwa pasal 36-39 merupakan suatu tambahan jang diambil dari kitab Radja2.
Nah dengan kumpulan2 ketjil itu kitab Jesaja achirnja digubah sebagai suatu keseluruhan dan bahan lain2 lagi dipergunakan. Baiklah orang ingat, bahwa nubuat2 dari para nabi biasanja terpelihara dalam tradisi jang hidup dan tradisi itu tidak menganggap nubuat2 itu sebagai kitab jang bermeterai tudjuh. Kadang2 pemakluman nabi disesuaikan dengan keadaan baru atau diterapkan pada hal2 jang serupa, ditambahkan pula bahan dan nubuat2 jang dianggap tjotjok dan serasi. Para penjusun mengambil kumpulan2 ketjil jang sudah tersedia dan menjelipkan kedalamnja atau diantaranja nubuat2 dan bagian lain2. Djadi dari penjusun berasallah bukan hanja tjatatan2 ketjil (seperti 1,1;2,1;13,1) dan berita (7,1- 3;14,28;20,1-6;36-39), tetapi djuga bagian2 lain jang sukar dikenali dengan pasti.
Dengan perkataan lain tidak seluruh isi kitab Jesaja sebagaimana sekarang kita batja (pasal 1-39) berasal dari nabi sendiri. Memang kami tidak menjangkal, bahwa bagian terbesar berasal dari nabi itu, sebagaimana telah dipungkiri beberapa ahli jang terlalu kritis. Namun demikian ada djuga bagian tjukup besar dan agak banjak djumlahnja jang ditjiptakan "murid2" Jesaja dan nabi2 lain. Umpamanja 4,4-5;11,10-16;14,1-2.22;21,1-10;30,19-26;32,15-20;34,1-17;35,1-10 sesungguhnja lebih tjotjok dengan masa pembuangan dan dengan Js. 40-66 daripada dengan djaman Jesaja sebelum pembuangan. Seluruh Apokalips (24-27) boleh djadi berasal dari djaman sesudah pembuangan dan 19,1-25 pun merupakan suatu tambahan seperti djuga halnja dengan 33,17-24. Tentu sadja orang boleh berpendapat lain tentang bagian ini atau itu, tetapi semua menerima, bahwa ada bagian2 tjukup banjak dan besar jang tidak aseli. Namun demikian bagian terbesar kitabnja sungguh karya Jesaja dan keseluruhan didjiwai semangatnja.
Oleh siapa dan kapan kitab Jesaja digubah, baik bagian2nja maupun keseluruhan tidakklah diketahui dengan tepat. Para penjusun harus ditjari diantara para murid Jesaja, jaitu orang jang mengganggap diri sebagai ahliwaris semangat dan karya tokoh jang besar itu. Sudah barang tentu kitab Jesaja (1-66)baru selesai disusun didjaman sesudah pembuangan. Dan jang sama kiranja boleh dikatakan tentang bagian pertama (1-39). Tetapi oleh karena tidak ada sindiran sedikitpun kepada pembangunan Bait Allah sesudah pembuangan (th. 520), maka seluruh kitab selesai digubah selesai th. 520, djadi antara 538 (kembali dari pembuangan) dan 520. Tentang kumpulan2 ketjil jang mendahului keseluruhan tidak dapat dipastikan waktu penjusunannja.
Adapun gagasan2 keigamaan nabi Jesaja se-akan2 "in nutshell" termuat dalam kisah panggilannja. Disitu tegas dikatakan, bahwa Allah adalah kudus (6,3) dan manusia fana dan tidaklah sutji dihadapan Tuhannja (6,4). Namun demikian Allah jang mahakudus berhubung erat dengan manusia untuk menguduskannja (6,6) dan lagi dengan umatNja jang terpilih, kepada siapa Ia mengutus nabiNja guna memaklumkan hukuman atas doa dan penjelamatan sisa jang bertobat; sisa jang sutji itu lalu akan mendjadi akar umat jang baru (6,8-13). Dengan demikian dirumuskanlah anggapan Jesaja tentang Allah, tentang nasabah Tuhan dengan umatNja, baik sekarang maupun dimasa jang akan datang. Gagasan2 itulah jang mendjiwai dan meresapi seluruh kitabnja.
Allah adalah kudus. Itulah jang langsung dialami nabi dikala di Bait Allah ia dipanggil serta diutus olehNja (6,1-3). Kesan dari Allah jang bersemajam diatas tachta surgawi tak pernah lenjap dari hati dan kesadaran Jesaja. Ia mentjiptakan rumus jang chas, sebutan baru, jakni: "Sang Kudus", "Sang Kudus Israil" (1,4;5,19.24;10,17.20). Suara2 machluk surgawi jang berseru "Kudus, kudus, kuduslah Jahwe Ballatentara" (6,3) tetap mendengung ditelinganja. Allah adalah kudus oleh karena Ia melampaui segenap machluk serta terpisah dari tjiptaanNja. Ia tidak kena oleh kekurangan jang melekat pada machluk. Ia bebas dari segala tjatat-tjela disagala bidang. Maka dari itu Iapun terluput dari kekurangan jang merupakan kechasan manusia, jaitu dosa. karena itu Allah Jesaja bersifat etis, kesempurnaan susila dan ukuran tatasusila. Allah jang mahakudus djuga radja jang mahakuasa atas alam semesta. KemuliaanNja memenuhi seluruh dunia (6,3). Than jang mahakuasa itu membimbing sedjarah Israil (25,1). Dan bukan hanja Israil dipimpin Jahwe, tetapi Iapun berkuasa atas bangsa2 lain. Deretan nubuat2 tentang kaum kafir membuktikan kejakinan Jesaja berkenaan dengan Jahwe Israil jang menentukan bangsa2 itu dalam rentjanaNja sebagai alat sadja (10,5- 6.15;13,171;5,26;7,18). Tuhan jang kuasa dan kudus itupun adil dan tak dapat ditentangi machluk jang fana (5,16;10,14;14,24;19,1;23,6;30,18). Tetapi keadilan Allah disertai belaskasihanNja, terutama terhadap jang rendah hati dan hina-dina (29,19). Hanja jang angkuh hati dihukum dan direndahkan Jahwe dengan tidak kenal ampun ((2,11-17).
Dihadapan hadirat Allah manusia tampaknja ketjil dan berdosa (6,4), bahkan machlu2 surgawipun menutup muka dihadapanNja (6,2). Namun demikian Allah peduli akan manusia dan memimpin dia didjalan jang lurus (26,7). Betapa dekatnja Allah pada manusia akan kebahagiaanNja dilukiskan mazmur 26,7-19. Maka dari itu manusia bersjukur kepada Tuhan (12,1-6) dan patuh kepada kehendakNja (1,19;30,9;33,6) dan tidak hanja dengan beribadah (29,113-14;1,10-20), melainkan terutama dengan melaksanakan keadilan dan belaskasihan dalam masjarakat (1,15.17.21.23;5,8.17.23;3,15;10,1;29,21). Dosa menurut nabi Jesaja adalah keangkuhan hati dari pihal\k manusia dna ber-tubi2 ia mengetjam ketjongkakan manusia dan bangsa2 (2,9.11.17;9,8-9.13-15;14,13-14;16,6;23,9;25,2;26,5;28,1).
Nabi Jesaja merupakan nabi iman dan kepertjajaan, penuh harapan jang tak tergontjangkan. Djika manusia tidak pertjaja, tentu sadja ia tidak dapat bertahan (7,9). Iman dan kepertjajaan itu berarti pasrah dan penjerahan kepada penjelenggaraan Allah, setjara mutlak dan membabi-buta (8,17;12,2;26,3-4;30,15). Sebab dari Jahwe sadjalah orang dapat mengharapkan keselamatan (8,17;25,9;26,8;30,18;32,2). Dialah penopang dan penolong satu2nja (10,20;31,5), pada hal manusia tidak dapat memberi jaminan sedikitpun (2,22;28,15-17b.18;30,2- 3;31,1). Tatkala radja Ahaz dan Hizkia dalam keadaan darurat mentjari bantuan dari manusia sadja, mereka ditegur nabi Jesaja jang mengadjak untuk pertjaja pada Jahe\we (7,4-9.10-16;8;4;33,7-15;37,5-7.22-35). Jahwe merupakan sebuah wadas Israil jang tak tergontjangkan (26,4;23,29). Barang siapa tidak pertjaja "menghina Jahwe" (1,4), melupakan Tuhan (17,10) dan menjamahkan Allah (7,13).
Kepertjajaan Jesaja itu berdasarkan bukan hanja pada kekuasaan Allah, tetapi terutama pada kejakinannja, bahwa Israil adalah umat Jahwe jang terpilih. Pilihan itu tidak hanja mengenai Juda sadja, tetapi keradjaan utara, Israil djuga (2,5;10,20-22;28,5-6). Pemeliharaan Jahwe bagi umatNja dengan indah digambarkan perumpamaan kebun anggur, milik Jahwe jang chas (5,1-7; bdk. 27,2- 5). Namun demikian pilihan itu tidak mentjegah Allah menghukum Israil dan Juda, pabil mereka berdosa dan tidak setia. Kitab Jesaja penuh dengan antjaman2. Tetapi achirnja belaskasihan Allah toh akan menjelamaatkan bukan seluruh umat, melainkan sisanja jang bertobat. Gagasan "sisa" itu memegang peranan penting dalam nubuat2 Jesaja (1,9;4,2-3;3;6,13;7,3;10,20-22;28,56;37,4.31-32). Sisa itu kemudian mendjadi djembatan kemasa depan jang gemilang serta bahagia (6,13;37,31). Harapan Jesaja itu didjelmakan dalam nama anaknja "Sjear-jasjub" (sisa akan berbalik).
Atjap kali Jesaja melukiskan masa jang akan datang itu dengan warna jang hebat (2,2-5;4,2-3.4-5;11,10.16;30,19-26;32,15-20;33,17-24). Nubuat2 itu mendjandjikan pula kaum kafir akan mengambil bagian dalam keselamatan kelak setelah bertobat kepada Allah Israil, Jahwe (2,2-5;18,7;19,16-24;23,15-18). Dengan demikian Jesaja melampaui batas nasionalisme Israil dan membuka djalan untuk universalisme Perdjandjian Baru.
Dalam hubungan itu Jesajapun ber-ulang2 berbitjara tentang seorang tokoh
keradjaan, turunan Dawud, jang memainkan peranan mahapenting dimasa depan itu
(7,14-16;8,6-8;9,1-6;11,1-9.10;33,1-5). Radja itu digambarkan sebagai radja
kedfamaian, sehingga perang malah tidak sampai disebut berkenaan dengan radja
adjaib itu. Njata pulalah radja itu ada tjiri keigamaan padanja dan ia sama
sekali tjojok dengan radja jang di-tjita2kan. Sungguhpun tafsir masing2 teks
tidaklah mudah dan ada perbedaan pendapat jang besar diantara para ahli, namun
terang sekali, bahwa Jesaja mengikat keselamatan dan kebahagiaan kelak pada
turunan Dawud. Dengan demikian Jesaja melandjutkan nubuat natan (II Sjem. 7,16),
bahkan harapan jang terkandung dalam berkah Jakub bagi anaknja Juda (kedj.
49,10). Lagi pula Jesaja tidak sendirian dibidang itu, tetapi dalam harapannja
itu ia didampingi nabi sedjamannja, Micha (4,8;5,2). Djadi nabi Jesaja termauk
aliran masehi di Israil, jang tidak ditjiptakannja, melainkan hanja amat
dikuatkannja. Al-Masih sebagai dilihat Jesaja adalah radja keduniaan jang mulia,
membawa serta kedamaian jang terdjamin olehnja, keadilan dan kemakmuran didunia
jang baru. Deutero-jesaja dengan "Hamba Jahwe"-nja akan memperlihatkan segi lain
dari Al-Masih, tanpa melenjapkan tjiri jang dipandang Jesaja, jang tetap
merupakan nabi harapan masehi jang unggul. Dalam Perdjandjian Baru kedua segi
tsb. jang dalam Perdjandjian Lama masih terpisah itu akan melebur mendjadi satu
dalam diri Jesus (Mt. 1,23;4,13-16; Rm. 15,12; Whj. 19,11.15;22,16;
Dalam kata pendahuluannja untuk nubuat2 Jesaja dikatakan sudah, bahwa latar belakang kesedjarahan Deutero-jesaja adalah masa pembuangan Juda di Babel. Pendapat bahwasannja nabi itu bekerdja di Palestina setelah kaum Jahudi sudah pulang, kiranja tidak mungkin dipertahankan. Garis besar sedjarah politik dimasa itu, chususnja terbitnja bintang radja Parsi, Cyrus, sudah diringkaskan dalam pendahuluan kitab Esra-Nehemia. Disitupun diketemukan tjatatan2 serba singkat tentang keadaan kaum buangan di Babel, jang djuga diutarakan oleh kata pendahuluan kitab Jehezkiel. Hendaknja dibatja kembali apa jang dipaparkan disitu. Adapun nabi "Deuter-jesaja" kiranja baru tampil tengah bintang Cyrus naik dengan pesatnja dan radja itu sudah siap untuk menjergap keradjaan Babel, jang diperintahkan oleh radja Nabonid(es). Nabi kan sudah menjebut nama Cyrus (Yes 44:28; 45:11), bukanlah sebagai tokoh dimasa jang akan datang, melainkan sebagai orang jang njata ada. Mungkin sekali Yes 41:6 menjindir perlawatan Cyrus terhadap radja Lidia, Kroeses (547-546) dan ekspedisi ity berachir dengan perebutan kota Sardes dalam th. 546. Dahulu Cyrus sudah dinubuatkan dan nubuat2 itu kini sudah terlaksana (Yes 41:2-6,21-29; 48:14-16). Cyrus dianggap sebagai pembebas jang diutus Allah (Yes 44:28; 45:1-4,13; 46:11), bahkan padanja diterapkan tjiri al-Masih !!(= jang diurapi: Yes 45:11), jang sebagai alat ditangan Jahwe melaksanakan rentjanaNja mengenai Israil. Dari lain pihak Babel masih berdiri tegak, sebab keruntuhannja ditelah nabi sendiri untuk waktu jang singkat (Yes 43:14; 47:1-15). Cyrus sesungguhnja merebut Babel dalam th. 539. Maka dari itu nabi Deutero- jesaja bekerdja antara th. 546 (perebutan Sardes) dan 539 (perebutan Babel). Dengan demikian nabi ini merupakan penjambung antara Jeheskiel jang tampil pada awal pembuangan, dan Hagai, nabi pertama sesudah pembuangan. Djadi pada achir masa pembuangan Deutero-jesaja hidup dan bekerdja, waktu keradjaan Babel terantjam oleh radja Parsi. Karenanja dapat dimengerti pula, bahwa keadaan kaum buangan jang dahulu lam-kkelamaan bertambah baik, untuk sementara waktu memburuk lagi, sebagaimana disarankan kitab Deutero-jesasa (Yes 41:14; 42:22-25; 47:6; 49:26; 52:5). Sudah barang tentu tampilnja Cyrus menimbulkan harapan hangat pada semua bangsa jang ditindas Babel, sehingga kerusuhan kiranja terdjadi didalam negeri. Keadaan genting itu pada gilirannja mengakibatkan reaksi dari pihak polisi Babel jang memakai kekerasan untuk mengendalikan semangat bangsa2 buangan. Tindakan jang keras lalu melahirkan semangat ketakutan dan putus harap pada setengah orang dari kaum buangan Juda (bdk. Yes 40:27; 49:24-25; 50:1-2; 51:21-23). Tetapi keadaan itupun menginspirasikan lagu2 jang hangat dan penuh bersemangat seperti Maz 137.
Tentang riwajat hidup Deutero-jesaja tidak banjaklah jang diketahui, meskipun kitabnja menjatakan dia tokoh jang luar biasa besarnja. Beberapa ahli berpandapat, bahwa Yes 47:7; 42:19 menjebut namanja, jakni Mesjulam (utusan pewarta), tetapi dasar dugaan itu terlalu sempit untuk dapat diterima. Kitabnja tjukup membuktikan, bahwa nabi itu seorang jang bersemangat dan giat bekerdja diantara kaum buangan hendak memupuk semangat jang ber-api2 dan keberanian untuk selekas mungkin pulang ketanah airnja, dengan perkataan lain: ia mengobarkan semangat kebangsaan dan nasional. Tetapi perlu orang ingat, bahwa nasionalisme itu berakar dalam kejakinan agamiah, iman akan Allah, serta djandji2Nja. Dengan demikian Deutero-jesaja seorang nabi sedjati, jang dengan tjara tertentu melandjutkan karya Jeheskiel, jang djuga menubuatkan pemulihan nasional pada permulaan nasional pada pemulaan pembuangan, bahkan langsung mau menjiapkan pemulihan otu. Anehnja Deutero-jesaja rupa2nja tidak mengenal pendahulunja itu.
Tjaranja kabar Deutero-jesaja diterima oleh kaum buangan kurang djelas djuga. Dalam hal itu suatu soal lain memgang perannanja. Djika orang menerima, bahwa bagian2 kitab jang lazim disebut "Lagu2 Hamba Jahwe" (dibawah ini akan kami bahas) mengenai nabi sendiri, maka ternjatalah ia mendapat perlawanan hebat dari pihak kaum sebangsa, bahkan achirnja mati terbunuh entah oleh polisi Babel entah oleh orang2 Jahudi. Ada djuga petundjuk2 lain jang menjatakan tidak semua orang senang hati dengan kabar nabi itu (Yes 45:9-10; 42:18; 40:27; 46:12-13; 50:2).
Dengan menjingkirkan untuk sementara waktu masalah keaselian Lagu Hamba Jahwe, umumnja diterima, bahwa nubuat2 jang terkumpul dalam pasal 40-55(Yes 40:1-55:13) ini berasal dari satu tokoh kenabian, jakni Deutero-jesaja. Tentu sadja ada ahli2 jang me-motong2 pasal2 tsb. mendjadi pelabgai bagian jang masing2 ada pengarangnja tersendiri. Tetapi pendapat itu tidak tjotjok dengan kesatuan bahasa, gaja bahasa dan gagasan2 jang mendjiwai semua pasal tsb. Karenanja kesatuan pengarangpun harus diterima. Hanja bagian2 ketjil sadjalah, seperti Yes 40:19-20; 41:6-7 dan Yes 44:9-22 kiranja harus diketjualikan dan meruoakan tambahan dari tangan orang lain. Mungkin pulalah bahwa nubuat2 Deutero-jesaja kemudian disadur sedikit, tapi sudah barang tentu penjadur itu tidak merobah banjak dalam teks aselinja. Sangat mungkin, bahwa nabi sendiri menuliskan nubuat2nja. Memang umumnja para nabi adalah "pengchotbah" dan bukan "penulis". Tetapi Deutero-jesaja hidup dan bekerdja dalam keadaan jang tjukup gentung, jang se-akan2 memaksa dia untuk bekerdja dibawah tanah. Ia kan mau mengobarkab semangat kaum buangan dan memupuk rasa kebangsaannja. Kesemuanja itu tentu sadja adalah pendirian anti-Babel, jang kentara sekali dalam nubuat2 jang memudji Cyrus dan menelah kebinasaan Babel. Tokoh jang sedemikian itu tentu sadja ditjurigai polisi negara dan tidak dibiarkan bekerdja dengan leluasa didepan umum dan dulapangan terbuka. Nabi lalu hanja dapat berbitjara dalam kalangan ketjil penganut2nja jang setiawan. Kabarnja harus disampaikan kepada orang lain pula dan djalan jang masih terbuka ialah setjara tertulis. Karenanja harus diterima kiranja, bahwa nubuat2 disebarkan duantara kaum buangan dengan tulisan, dengan pamlet2. Sekedar keadaan mengidjinkan dan menurut kesempatan jang njata nabi menjiarkan pikirannja dengan djalan tersebut.
Seandainja sungguh demikian halnja, nistjaja nubuat2 itu tidak diterbitkan sekaligus, melainkan ber-angsur2 sadja. Baru kemudian semua bahan itu dihimpun dan disusun dalam satu kumpulan besar, jakni kitab Deutero-jesaja. Sukar sekali untuk memastikan apakah nabi sendiri sudah menjelenggarakan penghimpunan nubuat2nja atau para muridnja selama nabi masih hidup atau sesudah wafatnja. Kiranja mula2 himpunan itu tersendiri (pemulihan bangsa Israil jang njata belum disindir) dan kemudian digandingkan dengan pasal 55-66(Yes 55:1-66:24) dan pasal 1-39(Yes 1:1-39:8) dari kitab Jesaja.
Mustahillah membuat suatu pembagian dalam kitab Deuteri-jesaja. Pelbagai nubuat dihimpun dan tak mungkin suatu asas penjusunan ditundjuk, jang memimpin si penghimpun. Maka dari itu suatu urutan tertentu tidaklah nampak. Sesungguhnja semua nubuat mengenai satu pokok sadja, jakni pembebasan dari pembuangan oleh radja Cyrus (dan Hamba Jahwe), pulangnja Israil ketanahairnja dan djalan kembali, jang dilukiskan sebagai pengungsian jang baru, dan pemulihan Jerusjalem dimasa depan. Djika orang toh ingin membagikan kitab itu, maka ia boleh membedakan dua bagian besar, jakni Yes 40:1-49:13 dan Yes 49:14-55:13. Sebab sungguh ada perbedaan ketjil djuga. Bagian pertama tertudju kepada Israil- Jakub dab vaguab jedya jeoada Sion-Jerusjalem. Ada ahli jang lalu mengambil kesimpulan, bahwa bagian2 itu ada pengarangnja tersenduru djuga. Tetapi kesimpulan itu djauh melewati buktinja. Pikiran jang termuat dalam bagian pertama ialah sbb. Jaher, pentjipta jang mahakuasa dan satu2nja menubuatkan kedjadian2 sebelum terdjadi dan djauh melampui dewata kafir jang malah tidak ada sama sekali, telah memilih radja kafir Cyrus untuk membebaskan umatNja. Iapun akan membinasakan Babel, si penindas, dan umat lalu akan mengungsi ke Palestina. Pengungsian itu adjaib sekali, sehingga malah melebihi pengungsian dari Mesir dahulu. Nubuat2 lama tentang Cyrus merupakan djaminan nubuat2 baru itupun akan terlaksana pula. Bagian kedua memaparkan gagasan jang sama. tetapi radja Cyrus tidak di-sebut2 lagi dan pemulihan Jerusjalem ditekankan.
Banjak soal madjemuk dan ber-belit ditimbulkan bagian2 jang disebut "Lagu2 Hamba Jahwe". Bagian2 tsb. memperbintjangkan mengenai seorang tokoh gaib jang mempersatukan didalam dirinja matjam2 sifat dan tjiri, jang tidak mudah disesuaikan satu sama lain. Mulai sediakala (bdk. Kis 8:34) para ahli Kitab sudah memeras otak untuk memetjahkan teka-teki jang mempesona itu, tetapi hingga dewasa ini belum djuga sependapat dalam tafsir dan keterangannja. Ada puluhan pendapat jang disini tidak dapat dipaparkan satu demi satu. Kami harus puas dengan menundjukkan persoalannja dan mengichtisarkan anggapan jang mungkin kena dan benar.
Soal jang pertama ialah: Bagian2 manakah termasuk kedalam lagu2 itu?
Umumnja diterima, bahwa Yes 42:1-4 memuat lagu2 jang pertama. Tetapi ada ahli jang melandjutkannja sampai dengan ajat 7(Yes 42:7) atau ajat 9(Yes 42:9). Pendapat terachir kiranja paling baik dan dianuti dalam terdjemahan ini. Lagu pertama itu lalu terdiri atas dua bagian, jakni Yes 42:1-4 dan Yes 42:5-9 ataupun kedua bagian itu merupakan dua lagu tersendiri.
Lagu kedua merangkum se-tidak2nja Yes 49:1-6. Tetapi boleh djadi lagu itu harus diteruskan sampai dengan ajat 7(Yes 49:7) atau Yes 9a, bahkan sampai ajat 13. Djika ajat Yes 49:8b dipertahankan sebagai ajat aseli, nistjaja lagu itu harus diteruskan sampai dengan Yes 9a. Akan tetapi Yes 49:8b sesungguhnja suatu tambahan dan karenanja lebih baiklah lagu itu ditutup dengan ajat 4(Yes 49:4). Maka dari itu kami menuruti pendapat pertama, jakni lagu kedua itu merangkum Yes 49:1-4.
Adakah lagu ketiga meliputi Yes 50:4-9 atau Yes 50:4-10 atau Yes 50:4-11? Ketiga anggapan itu ada penganut-nja. Lebih baiklah kiranja Yes 50:4-11 dianggap satu lagu jang terdiri atas dua bagian, jakni Yes 50:4-9 dan Yes 50:10-11.
Tentang luasnja lagu keempat (Yes 52:13-53:12) tidak ada banjak keraguan. Umumnja bagian tsb. diterima sebagai satu kesatuan sadja. Hanja salah satu ahli sadja mentjoba membedakan dua lagu jang aselinja tersendiri tapi sekarang tertjampur. Akan tetapi pendapat ini tidak mendapat banjak penganut, oleh karena sukar dibuktikan atau dipertahankan.
Adakah bagian2 lain lagi dari kitab Deutero-jesaja termasuk kedalam kelompok
lagu2 Hamba Jahwe itu? Ada ahli jang menemukan satu lagu lagi (atau bagian lagu)
dalam Yes 51:15-16 Tetapi lebih baiklah Yes 51:15-16
dianggap sebagai tambahan sadja jang dipengaruhi lagu Hamba2 Jahwe, sehingga
tidaklah aseli. Dalam Yes 61:1-3 diketemukan suatu nubuat jang mirip
lagu2 Hamba Jahwe kedua (Yes 49:1-3). Maka dari itu beberapa orang
tjondong menganggap bagian itupun sebagai lagu Hamba Jahwe (jang kelima). Ada
djuga jang melandjutkjan lagu itu sampai ajat 5(Yes 49:5). Apakah
anggapan itu diterima atau ditolak, bergantung pula pada tafsir jang diberikan
kepada lagu2 lain. Njatanja nabi sendiri angkat bitjara dalam
Oleh karena disini tidak ada tempat untuk menguraikan masalah tsb. setjara terperintji, maka kami menerima hanja empat lagu sadja, jaitu: Yes 41:1-9; 49:2-6; 50:4-11; 52:13-53:12.
Soal lain jang berkenaan dengan lagu2 Hamba Jahwe ialah: bagaimana gerangan hubungan dengan kitab Deutero-jesaja? Tidak sedukut ahli ilmu tafsir membela pendapat, bahwasannja lagu2 itu aselinja suatu kumpulan tersendiri. Baru kemudian diselipkan kedalam kitab Deutero-jesaja dengan dipisahkan satu sama lain. Pendapat itu bertumpu chususnja pada kenjataan; bahwa ditempatnja jang sekarang lagu2 iotu tidak ada banjak gandungan dengan nubuat2 disekelilingnja. Sekiranja lagu2 itu tidak ada, nistjaja tidak ada seorang djuapun jang menduga, bahwa bagian2 tertentu sudah hilang dari kitab Deutero-jesaja. Tetapi tidak semua orang jang mendukung pendirian tsb. sependapat mengenai asal-usul keempat lagu itu. Ada jang berkata Deutero-jesaja sendirilah jang mentjiptakannja. Orang2 lain beranggapan lagu2 itu berasal dari tokoh kenabian lain, jaitu seorang murid Deutero-jesaja. Djika lagu2 itu mengenai nabi sendiri, nistjaja se-tidak2nja lagu keempat, jang mengisahkan kematiannja adalah karangan orang lain. Dan djika orang lalu mempertahankan kesatuan pengarang, maka tidak dapat tidak semua lagu tidak b erasal dari Deutero-jesaja. Djika kesatuan pentjipta dilepaskan, boleh djadi tiga lagu dikarang Deutero-jesaja sendiri dan jang keempaat adalah karya seorang muridnja. Karena kesamaan bahasa, gaja bahasa dan gagasan dalam keempat lagu itu, beberapa ahli lalu berkata pengarangnja satu orang sadja. Dan orang itu bukan Deutero-jesaja, jang kematiannja ditjeritakan lagu keempat. Orang jang berpendapat keempat lagu itu tidak mengenai nabi sendiri mudah sadja menerima satu pengarang, entah Deutero-jesaja karena kesamaan bagasa dan gagasan, entah orang lain jang dipengaruhi Deutero-jesaja.
Semua ahli menerima lagu2 itu sebagai kumpulan jang aselinja tersendiri, lalu harus menerangkan mengapa lagu2 itu dipisahkan dan ditaruh ditempatnja jang sekarang ini. Dan djawaban soal itu tidaklah gampang. Bahwasannja tidak ada gandingan antara lagu2 itu dengan konteksnja sesungguhnja tidak membuktikan apa2. Nubuat2 lainpun tidak ada gandingan sedemikian.
Maka dari itu pendapat lain ialah: lagu2 itu sekarang ada pada tempatnja jang aseli. Ditaruh disitu oleh penghimpun nubuat2 Deutero-jesaja. Tidak pernah lagu2 itu merupakan kumpulan tersendiri melainkan sebagai nubuat tersendiri sadja dikumpulkan bersama dengan nubuat2 lain. Umumnja lalu diterima, bahwa pengarangjapun satu dan sama djua, jakni Deutero-jesaja. Orang jang mempertahankan lagu jang keempat menjindir kematian nabi sendiri dan mempertahankan kesatuan pengarang, terpaksa mengambil kesimpulan, bahwa lagu2 itu berasal dari seorang murid Deutero-jesaja.
Soal jang paling rumit mengenai tafsiran lagu2 itu. Ada perbedaan pendapat jang amat besar sekali. Beberapa masalah harus diberi pemetjahannja.
Jang pertama ialah: Adakah Hamba Jahwe itu seorang tokoh perseorangan atau suatu kolektivita? Kedua anggapan itu ada pembela2nja. Anggapan jang menjamakan Hamba Jahwe dengan suatu kolektivita per-tama2 bertumpu pada ungkapan itu sendiri. Istilah "Hamba Jahwe" oleh Deutero-jesaja dipakai untuk menundjukkan umat Israil dalam pembuangan (Yes 41:8; 43:10?; Yes 44:1,21; Yes 42:19?; Yes 48:20). Maka dari itu dalam lagu2 itupun dipakai demikian, sebagaimana dibuktikan Yes 49:3. Tetapi pendapat itu terbentur pada beberapa ajat jang njata membedakan Hamba Jahwe dan umat Israil dalam pembuangan (Yes 42:6; 49:6-7; 52:14; 53:8). Untuk menjingkirkan kesulitan itu beberapa ahli lalu mengira, bahwa Hamba Jahwe itu bukan Israil kesedjaharan, melainkan Israil idiil, jang di-idam2kan sadja. Tetapi bagaimana Israil jang tidak njata dapat berbuat sesuatu bagi Israil jang njata dan bagi kaum kafir, sebagaimana jang dikatakan lagu2 itu (Yes 42:2; 49:5). Karenanja muntjullah tafsir jang menduga Hamba Jahwe ialah sebagian dari Israil jang njata, jakni para orang djudjur sadja. Tetapi tafsir itu hampir2 tidak dapat bertumpu pada teks sendiri dan rupa2nja ditjiptakan hanja demi untuk kesulitan jang harus dipetjahkan. Maka dari itu lebih banjak ahli berpendapat, bahwa Hamba Jahwe seorang tokoh perseorangan. Ber-lain2anlah pendapat apakah tokoh itu digambarkan sebagai seorang nabi atau sebagai seorang radja.
Tetapi siapakah tokoh itu? Adakah dia seorang njata hidup atau pernah hidup; seorang dimasa depan atau hanja tokoh idiil belaka, lambang2 sadja? Disinipun perbedaan pendapat besar sekali. Adakalanja hamba Jahwe disamakan dengan seorang dari sedjarah dahulu, seperti Musa, Jeremia, Zorubbabel, Sjesbasar, radja Joshijahu atau Hizkia. Lebih sering tokoh itu disamakan dengan nabi sendiri, Deutero-jesaja, jang riwajat hidupnja dikisahkan oleh lagu2 itu. Sama banjaknja jang menjatakan Hamba Jahwe itu al-Masih, jang langsung dimaksudkan oleh nabi itu. Pendapat jang pernah agak laku jakni bahwasannja Hamba Jahwe adalah tokoh mitis sadja, jang diambil dari dongeng2 Babel tentang seorang dewa jang mati tapi hidup kembali, dewasa ini tidak banjak penganutnja lagi. Achirnja masih ada tafsir jang agak baru dan menggabungkan satu sama lain tafsir individuil dan tafsir kolektip. Menurut tafsiran itu Hamba Jahwe adalah seorang tokoh (Deutero- jesaja atau al-Masih), jang se-akan2 pendjelmaan umat Israil (atau para nabi, atau orang2 djudjur). Tokoh jang sedemikian itu oleh orang2 Inggris disebut "corporate personality".
Lain sama sekali tafsir orang jang berkata, bahwa lagu2 itu tidak mengenai pokok jang satu dan sama sadja. Menurut pendapat itu lagu pertama (Yes 42:1-7) mengenai radja Cyrus, lagu kedua (Yes 49:1-6: Israil dalam ajat 3 dihapuskan) dan lagu ketiga (Yes 50:4-11) mengenai nabi, dan jang keempat Yes 52:12-55:12) memperbintjangkan tokoh dimasa depan jaitu al-Masih.
Diantar tafsiran sebanjak itu manakah kiranja jang paling benar dan lebih baik diterima?
Sudah barang tentu Perdjandjian Baru menterapkan lagu2 itu pada Jesus Kristus
(Mat 8:17; 12:18-20; 16:21-23; Mar 8:31-33;
Djadi kami menerioma tafsiran jang berkata, bahwa lagu2 Hamba Jahwe mengenai tokoh tertentu dalam sedjarah, kiranja Deutero-jesaja, dan tokoh dimasas depan jaitu al-Masih. Kedua tokoh itu mewakili suatu kolektivita, jakni para nabi dan para djudjur. Tafsiran jang sedemikian kiranja lebih tjotjok dengan keseluruhan gambaran Hamba Jahwe jang disadjikan oleh keempat lagu itu.
Adapun adjaran kitab Deutero-jesaja tjukup kaja dan penting. Sungguhpun ia tidak membahas polil sebanjak jang diutarakan Jesaja, namun setjara lebih mendalam ia menguraikan pokok2nja.
Tentang Allah jang mahakudus Deutero-jesaja meneruskan adjaran Jesaja
(Yes 41:14,16; 43:3-14,15; 46:11; 47:4; 48:17; 49:7; 55:5), tetapi ia
lebih menekan kekuasaan Allah pentjipta (
Hubungan Allah dengan umatNja jang terpilih mendapat tekanan jang chas. Memang
seluruh Perdjandjian Lama berpendapat demikian, tetapi pilihan itu amat
ditondjolkan Deutero-jesaja (Yes 41:8; 43:20; 44:1-2; 45:4; 48:12; 51:2).
Umat itu ditjiptakan Jahwe dan Ia terus meradjainja (
Allahpun menguasai dan memerintah bangsa2 lain. Kuasa itu ternjata dalam hal
ini, bahwa Jahwe menggunakan radja kafir Cyrus untuk membebaskan umatNja
(Yes 41:2-25,27; 45:1; 48:14-15). Iapun mengadili dunia semesta
(Yes 51:4-8), tetapi kum kafir akan bertobat kepada Jahwe dan
mengambil bagian dalam keselamatan Israil (
Tetapi adjaran kitab Jesaja, bahkan adjaran seluruh Perdjandjian Lama memuntjak dalam lagu2 Hamba Jahwe. Hamba itu kan chususnja dipanggil Jahwe sedjak haribaan (Yes 49:1-5) dan dibentuk olehNja (Yes 42:6; 49:5) serta dipenuhi roh ilahi(Yes 42:1). Hamba itu adalah murid Jahwe jang taat (Yes 50:4-5). Karenanja ia mampu menunaikan tugas berat jang diserahkan kepadanja, jakni memberi hati kepada jang tawar hatinja (Yes 50:4), mengembalikan umat kepada Jahwe (Yes 49:5) dan ketanah airnja (Yes 49:6), membebaskan kaum tawanan (Yes 42:7; 49:9) dan memulihkan suku2 Israil serta wilajahnja (Yes 49:6,8). Tetapi tugas lebih luas lagi dipikulkan kepadanja. Iapun membawakan hukum Allah kedunia seluruhnja (Yes 42:1-3), mengadjar manusia jang diadili oleh perkataannja (Yes 50:10-11). Dengan tenang dan sabar tugas itu ditunaikannja (Yes 42:2-3), meskipun gagal sadja rupanja (#/ENDE Yes 49:4). Ia malah dihina dan disiksa, tapi dengan tenang semua ditanggungnja (Yes 50:5-6; 52:14; 53:2-3), oleh karenanja ia merasa diri kukuh-kuat berkat perlindungan dari Allah (Yes 42:4; 49:5; 50:7-9). Setjara kotor dan terhina ia achirnja sampai mati terbunuh (Yes 53:4,8-12). Namun demikian djusteru dengan djalan itulah ia mendjadi pengantara antara Allah dan manusia, sebab dengan sengsaranja dan kurban hidupnja ia menghapus dosa manusia, baik Israil maupun kaum kafir (Yes 53:4-6,8,11-12). Ia mendjadi pengantara perdjandjian baru (49,5-6) dan terang kaum kafir (Yes 42:6; 49:6; 50:10). Demikianpun Hamba itu diluhurkan oleh Jahwe setelah wafat (Yes 52:13) dan mendapat turunan besar, jang telah ditebus olehnja (Yes 53:10,12). Adjaran tsb. tentang seorang sutji jang mentjilih dosa serta menjelamatkan manusia dengan derita dan kematian laksana kurban pemulih, sungguh adjaran jang benar2 baru sama sekali dalam Perdjandjian Lama. Dan djustru adjaran itulah jang diambil alih oleh Perdjandjian Baru, jang mengindahkan bagaimana adjaran itu se-penuh2nja terlaksana dalam sedjarah jang njata oleh Hamba Jahwe, Tuhan kita Jesus Kristus, jang mendjadi pengantara sekalian bangsa, terang dunia semesta, djalan kebenaran dan kehidupan, dengan menebus sekalian orang dan begitu masuk kedalam kemuliaanNja dengan mereka.
KUMPULAN NUBUAT-NUBUAT
PENDAHULUAN
Latar belakang historis pasal 56-66(Yes 56:1-66:24) kitab Jesaja
sesungguhnja kurang djelas. Pasal 1-39(Yes 1:1-39:8) mudah sadja
(pada umumnja) dapat ditempatkan dalam abad kedelapan seb. Mas; pasal
Maka dari itu tidak dapat tidak orang mendapat kesan, bahwa pasal 56-66 (Yes 56:1-66:24) menghimpun pelbagai nubuat, jang berasal dari djaman sesudah pembuangan, sebagian dari masa pembuangan dan sebagian lagi dari djaman sebelumja. Tetapi sudah barang tentu semua ditjiptakan sebeum Bait Allah dibangun kembali (th. 520-515)(Yes 66:6; 56:1-8 dapat diterangkan begitu rupa, sehingga tidak menjatakan Bait Allah sudah ada). Tentu sadja sukar untuk membalaskan masing2 bagian dan menaggalkannja dengan persis, tetapi ada tjukup keterangan untuk berkata, bahwa tidak semua nubuat itu berasal dari masa jang sama sadja.
Karenanja serta merta boleh disimpulkan, bahwa pengarang atau pembawa semua nubuat itu bukan hanja satu orang sadja, djadi bukan pula hanja Deutero-jesaja melulu, apalagi Jesaja. Namun demikian karena kemiripan Yes 60:1-22 serta Yes 62:1-12 dengan pasal 40-55(Yes 40:1-55:13), nistjaja mungkin sekali bagian ini berasal dari Deutero-jesaja atau boleh djadi salah seorang muridnja. Demikian pula halnja dengan Yes 61:1-11, jang segera mengingatkan lagu Hamba Jahwe jang ketiga (Yes 50:4-10). Boleh djadi, bahwa Yes 59:15-20,21 dan Yes 6:1-6 harus digandingkan dengan Yes 24-27 dan berasal dari orang jang sama (bukan Jesaja atau Deutero-jesaja). Tetapi djumlah terbesar nubuat dan lagu2 jang terkumpulkan disini tidak dapat diketahui asal-usulnja. Namun demikian boleh disimpulkan, bahwa semua dibawakan sebelum Bait Allah dibangun kembali, djadi sebelum th. 520. Boleh diterima pula, bahwa himpunan ini mula2 suatu karja tersendiri, jang kemudian digabungkan dengan Deutero-jesaja dan kitab Jesaja, kiranja oleh karena nubuat2 itupun berasal dari serta terpelihara dalam kalangan jang sama, jakni "murid2" kedua tokoh jang besar itu, dan didjiwai semangat jang sama.
Sukar sekali dalam pasal2 itu diketemukan suatu urutan jang logis. Karenanja tidak perlu diusahakan suatu pembagian. Namun demikian orang kiranja dapat menundjukkan beberapa kesatuan jang adakalanja dalam susunan jang sekarang terpetjah. Demikian Yes 59:15-20,21 aselinja njata bergandingan dengan Yes 63:1-6 sebagai satu lagu apokaliptis. Kemudian kesatua itu dipetjahkan oleh Yes 60:1-62:12. Jang sama terdjadi dalam pasal 60-62 (Yes 60:1-62:12), tempat lagu tentang kemuliaan Jerusjalem dimasa depan (Yes 60:1-22; 62:1-12) terpotong oleh lagu tentang panggilan nabi (Yes 61:1-11). Susunan kesatuan jang aseli kiranja sbb: Yes 61:1-11; 60:1-22; 62:1-12 Ternjata pulalah, bahwa Yes 63:7-64:11 adalah satu mazmur. Demikianpun Yes 65:1-66:24 umumnja dianggap keseluruhan tersendiri, meskipun kesatuannja didalam kurang kuat (bdk. Yes 66:1-2,3-4,17)
Adapun wedjangan2 pasal 55-66(Yes 55:1-66:24) adalah mirip adjaran Deutero-jesaja. Djika kitab Deutero-jesaja boleh didjuluki "Kitab Pelipur" bagi kaum buangan, maka pasal 56-66(Yes 56:1-66:24) boleh diberi berdjudul "Kitab Pelipur" bagi kaum jang bersedih hati di jerusjalem.
Kekudusan Allah jang ditekan Deutero-jesaja diketemukan kembali
(Yes 60:14; 63:11-64:9-10). Demikian pula keluhuran dan kebesaran
Allah ditjondongkan (Yes 57:15; 63:19(Yes 64:1);
Yes 66:1). Allah adalah kuasa dan keras sekaligus (Yes 64:3-4),
dan apabila Ia menghukum tidak ada seorangpun dapat menentangNja (Yes 63:1-6; 66:15)
Tuhan tjinta akankebaikan danbentji kepada kedjahatan (Yes 61:8). Ia
mengadili manusia sekedar perbuatan2nja (Yes 59:18) danmenghukum
dengan alat murkaNja (Yes 63:1-6; 65:12; 66:24). Akan tetapi bukan
sifat2 itulah jang ditekankan, melainkan kebaikan Jahwe, terutama terhadap
umatNja (Yes 63:7-9). Ia tidak pernah akan membinasakan seluruh umat
(Yes 65:8-9), melainkan siap untuk menjelamatkan (
Pelbagai nubuat mengenai masa depan jang gemilang bagi Jersjalem dan penduduknja (Yes 60:1-22; 62:1-12; 65:17-25; 66:9-16). Allah akan mengikat perdjandjian baru dengan mereka (Yes 60:21) didunia jang baru (Yes 65:17-18; 66:24).Adaoun kaum kafir sungguhpun akan diadili (Yes 63:1-6; 64:1), namun mengagumi umat Jahwe jang diberkati olehNja (Yes 61:9) dan menghubungi mereka dengan menghantarkannja kembali ke Palestina dan mengabdi kepada mereka disitu (Yes 60:3,5-14); merekapun akan mempersembahkan kurban kepada Jahwe Israil, bahkan boleh mendjadi imamNja (Yes 66:17-21), asal sadja mereka bertobat dan mengakui Dia (Yes 56:3,6-7). Maka dari itu bangsa2 kafirpun dapat mengambil bagian dalam keselamatan dan mendjadi anggota umat Allah. Dengan demikianlah bagian terachir kitab Jesaja itu terbuka bagi serta menundjuk kepada Perdjandjian baru, jang diharapkan nabi itu dan diikat oleh Tuhan Kita Jesus Kristus.
TFTWMS: Yesaya (Pendahuluan Kitab) PENGHIBURAN BAGI UMAT ITU (PASAL 40-66)
Perubahan nada yang dramatis terjadi di dalam Yesaya 40 dan berlanjut hingga akhir kitab ini. Pergeseran ini...
PENGHIBURAN BAGI UMAT ITU (PASAL 40-66)
Perubahan nada yang dramatis terjadi di dalam Yesaya 40 dan berlanjut hingga akhir kitab ini. Pergeseran ini telah membuat beberapa orang berpendapat adanya perubahan pengarang dari Yesaya pada abad kedelapan S.M. kepada nabi atau beberapa nabi pembuangan yang tidak dikenal. Saya yakin bahwa seluruh kitab ini ditulis oleh Yesaya, anak Amos, pada abad kedelapan S.M. Memang diakui, ada perubahan dalam nada, namun hal itu disebabkan oleh perubahan situasi yang diuraikan di dalam bagian kitab itu. Di bawah perwahyuan Allah, nabi itu bebas untuk membahas tema di dalam pasal-pasal ini persis seperti yang ia telah lakukan sebelumnya.
Mulai di sini, Yesaya melihat jauh melampaui ancaman Asyur kepada pembebasan yang Allah akan segera datangkan untuk Yehuda ketika Penawanan Babel berakhir. Tuhan bahkan menamakan orang yang akan Ia tugaskan untuk mendatangkan pembebasan itu-Koresh, raja Persia. Seperti yang ditunjukkan di dalam pasal-pasal sebelumnya di dalam Yesaya, Allah berkuasa atas dunia-Nya; tema ini berlangsung terus sampai akhir kitab itu.
Keutamaan hamba Tuhan itu diucapkan di seluruh Yesaya 40-66. Pada pasal-pasal sebelumnya, Yesaya (20:3), Elyakim (22:20), dan Daud (37:35) disebut hamba-hamba Tuhan. Konsep "hamba Tuhan" menjadi lebih menonjol di dalam pasal 40 sampai 66. Para ahli telah mengidentifikasi empat hal yang disebut "Lagu-Lagu Hamba."1Di dalam lagu-lagu itu, baik Israel dan Mesias disebut hamba. Lagu-Lagu Hamba ini memberi klimaks terhadap nas agung tentang Hamba yang Menderita (52:13-53:12).
Nas Mesianis juga menjadi lebih menonjol di dalam pasal 40-66. Sekitar lima puluh ayat dari pasal-pasal ini dikutip di dalam Perjanjian Baru, dibandingkan dengan sekitar tiga puluh ayat dari pasal-pasal sebelumnya. Banyak dari ayat-ayat itu mengacu langsung kepada Mesias.
Keselamatan, atau pembebasan, adalah tema lain yang menonjol. Itu dimulai dengan pengumuman tentang pembebasan dari Penawanan Babel dan berakhir dengan janji keselamatan-bukan hanya untuk Israel, tetapi juga untuk semua bangsa yang akan menghormati dan mentaati Allah. Tema-tema ini merujuk kepada kepulangan secara fisik dari Pembuangan dan keselamatan yang akan menjadi hasil dari kedatangan Mesias.
GAGASAN UMUM PASAL 40-48
Pasal 40. Meskipun Penawanan Babel tidak terjadi sampai abad setelah kematian Yesaya, nabi itu berbicara seolah-olah ia ada di sana dan seolah-olah pembebasan dari penawanan itu akan segera terlaksana.2Ia mengarahkan umat itu kepada Allah dan penghiburan-Nya, dengan menekankan kuasa Tuhan yang tak terbatas. Dalam konteks ini, ia menyinggung pembebasan akhir melalui kedatangan Kristus.
Pasal 41. Allah meyakinkan kembali umat-Nya bahwa mereka bisa memiliki keyakinan sepenuhnya kepada Dia. Ia menantang berhala-berhala itu untuk membuktikan kemampuan mereka dan menunjukkan bahwa Allah saja yang dapat meramalkan masa depan.
Pasal 42. Pada Lagu Hamba yang pertama, kita melihat perbedaan antara Hamba mesianis yang setia dan hamba yang buta, Israel.
Pasal 43. Umat Allah tidak perlu takut jika mereka mau percaya kepada Dia. Allah yang sama yang telah menjadikan mereka dapat menebus mereka dan mendatangkan kehancuran ke atas orang-orang yang menindas mereka.
Pasal 44. Berkat-berkat dari Allah dibedakan dengan berhala-berhala yang tidak berharga. Allah berbicara tentang masa depan, dengan mengatakan bahwa Ia akan membebaskan umat-Nya dari pembuangan. Ia menyebut Koresh sebagai pembebas itu.
Pasal 45. Koresh, orang yang diurapi oleh Tuhan untuk membebaskan Israel dari pembuangan, dibahas secara lebih rinci. Kuasa tertinggi dari Allah akan menuntun dia, memampukan Koresh untuk mencapai pelbagai penaklukan yang luas.
Pasal 46. Allah adalah Allah penanggung beban, Allah yang tak tertandingi, yang berbeda dengan berhala-berhala.
Pasal 47. Babel akan menjadi tempat pembuangan Yehuda. Allah memberikan jaminan kembali bahwa bangsa yang sombong ini akan juga dihukum pada waktunya.
Pasal 48. Dengan acuan kepada asal-usul Israel, Allah menunjukkan perlunya umat itu untuk mendengarkan Dia. Meskipun mereka itu keras kepala, Tuhan menawarkan kepada mereka kesempatan untuk bertobat, mematuhi, dan menikmati eksodus baru yang didatangkan oleh tangan-Nya yang kuat.
GARIS BESAR TERPERINCI YESAYA 40-48
I. NUBUATAN PENGHUKUMAN (1-35)
II. KITAB HIZKIA: JEMBATAN BERSEJARAH (36-39)
III. PENGHIBURAN BAGI UMAT ALLAH (40-66)
A. Alasan Bagi Penghiburan (40-48)
- 1. Keagungan Kedaulatan Allah (40)
- a. Firman Allah Yang Tak Ada Tandingannya (40:1-11)
- (1) "Hiburkanlah umat-Ku" (40:1, 2)
- (2) "Firman Allah Tetap Untuk Selamanya" (40:3-8)
- (3) "Lihat, itu Allahmu!" (40:9-11)
- b. Keagungan Allah (40:12-31)
- (1) "Siapa Lagi Jika Bukan Allah?" (40:12-17)
- (2) "Dengan Siapa Hendak Kamu Samakan Allah?" (40:18-26)
- (3) "Apakah Allah Tidak Peduli?" (40:27-31)
- 2. Tuhan Memerintah (41)
- a. Tuhan Memerintah Dunia (41:1-4)
- b. Tuhan, Keyakinan Anda (41:5-16)
- c. Penyediaan Tuhan (41:17-20)
- d. Tuhan Menantang Para Berhala Untuk Meramalkan Masa Depa (41:21-24)
- e. Hanya Tuhan Yang Dapat Meramalkan Masa Depan (41:25-29)
- 3. Keadilan Harus Ditegakkan (42)
- a. Hamba Tuhan Yang Mesianis (42:1-4)
- b. Tuhan Meneguhkan Pekerjaan Hamba itu (42:5-9)
- c. Menyanyikan Satu Lagu Baru (42:10:13)
- d. Israel, Hamba Yang Buta (42:14-25)
- 4. Penebusan Untuk Israel (43)
- a. Israel Ditebus (43:1-7)
- b. Israel sebagai Saksi Allah (43:8-13)
- c. Kehancuran Babel Akan Datang (43:14-21)
- d. Dosa Israel/Yakub Dan Pelbagai Akibatnya (43:22-24)
- 5. Keutamaan Allah (44)
- a. Berkat Allah bagi Israel (43:1-7)
- b. Gambaran Allah Tentang Diri-Nya (44:6-8)
- c. Allah Menegor Keras Penyembahan Berhala (44:9-20)
- (1) Pembuat Berhala Adalah Manusia! (44:9-11)
- (2) Berhala Berasal Dari Sebuah Pohon! (44:12-17).
- (3) Para Penyembah Berhala Diperdaya (44:18-20)
- d. Penebusan Dan Pembebasan Yang Agung Dari Allah (44:21-28)
- 6. Rencana Allah Yang Sangat Kuat (45)
- a. Pesan Bagi Orang Yang Ia Urapi, Koresh (45:1-7)
- b. Pesan Bagi Israel Dari Sang Pembuatnya (45:8-19)
- (1) Tuhan Adalah Pencipta! (45:8)
- (2)Apakah Seseorang Mempertanyakan Dia Sebagai Pencipta? (45:9-13).
- (3)Bangsa-Bangsa Lain Dan Israel Akan Mengakui Dia Sebagai Allah (45:14-17)
- (4) Tujuan-Nya dalam Penciptaan Diteguhkan (45:18, 19)
- c. Pesan Kepada Bangsa-Bangsa (45:20-25)
- 7. Keunggulan Allah Atas Berhala (46)
- a. Beban Mengangkut Berhala (46:1, 2)
- b. Allah Yang Mengangkat Beban (46:3, 4)
- c. Allah Yang Tak Ada Tandingannya (46:5-7)
- d. Allah Yang Bertindak (46:8-11)
- e. Allah Yang Menyelamatkan (46:12, 13)
- 8. Runtuhnya Babel (47)
- a. Nasib Babel: Dari Jaya Sampai Tragedi (47:1-7)
- b. Runtuhnya Babel: Kebanggaan Yang Sombong (47:8-11)
- c. Azab Babel: Tidak Ada Yang Menyelamatkan (47:12-15)
- 9. Jaminan Pembebasan ari Allah (48)
Catatan Akhir:
- 1 Isaiah 42:1-9; 49:1-13; 50:4-9; 52:13-53:12.
- 2 Disadur dari James Montgomery, Isaiah, vol. 2, The Living Way (Shreveport, La.: Gussie Lambert Publications, 1967), 5.
Pengarang: Don Shackelford
Hak Cipta © 2011 pada Truth for Today
Hak Cipta Dilindungi Undang-Undang
TFTWMS: Yesaya (Pendahuluan Kitab) MANASYE: AKIBAT DOSA (2 RAJA-RAJA 21; 2 TAWARIKH 33)
DONNIE BATES
Satu kebenaran yang kekal adalah bahwa perbuatan memiliki akibat. Sepanjang Kita...
MANASYE: AKIBAT DOSA (2 RAJA-RAJA 21; 2 TAWARIKH 33)
DONNIE BATES
Satu kebenaran yang kekal adalah bahwa perbuatan memiliki akibat. Sepanjang Kitab Suci, prinsip ini diajarkan dan ditunjukkan. Ketika Paulus memerintahkan anak-anak untuk mentaati orang tua mereka dalam Tuhan (Efesus 6:1-3), ia mengutip salah satu dari Sepuluh Perintah Allah. Ia bahkan menunjukkan bahwa ini adalah perintah pertama yang mengandung janji. Janji itu adalah bahwa jika Anda mendengarkan orang tua Anda maka, "kamu berbahagia dan panjang umurmu di bumi.' Kebalikannya sudah tentu akan benar juga, jika Anda tidak mematuhi orang tua Anda, Anda berisiko memiliki umur pendek. Pilihan dan perbuatan kita memiliki akibat yang sangat nyata. Manasye adalah salah satu contoh dari kebenaran ini yang ditemukan di dalam Kitab Suci.
PILIHAN BURUK DAN AKIBATNYA
Kisah Manasye, raja Yehuda, meliputi hari-hari paling gelap di dalam sejarah kerajaan Yehuda di selatan. Manasye bukan hanya mengabaikan untuk mengikuti jejak benar ayahnya, tetapi ia melangkah ke sisi ekstrim yang lain dan memilih Ahab, raja Israel, sebagai teladannya (2 Raja-Raja 21:3). Hubungan Manasye dengan Ahab akan terbukti sangat mahal. Allah menggambarkan penghakiman-Nya yang akan datang ke atas Yehuda seperti ini:
Sesungguhnya Aku akan mendatangkan malapetaka atas Yerusalem dan Yehuda, sehingga setiap orang yang mendengarnya akan bising kedua telinganya. Dan Aku akan merentangkan atas Yerusalem tali pengukur sama seperti atas Samaria dan tali unting-unting sama seperti atas keluarga Ahab; dan Aku akan menghapuskan Yerusalem seperti orang menghapus pinggan, yakni habis dihapus, dibalikkan pula menungging (2 Raja-Raja 21:12, 13).
Ayah Manasye adalah Hizkia, salah satu raja Yehuda yang terbesar dan paling setia kepada Allah. Hizkia telah berjuang sekuat tenaga untuk membawa kembali umat Allah itu kepada Tuhan mereka. Ia telah menetapkan reformasi agama, memulihkan ibadah di bait suci, melaksanakan Paskah, dan menghancurkan berhala-berhala bersama dengan tempat-tempat pemujaan di mana mereka disembah.
Kedua Tawarikh 31:20 mengatakan bahwa Hizkia 'melakukan apa yang baik, apa yang jujur, dan apa yang benar di hadapan TUHAN, Allahnya.' Namun begitu, orang-orang yang pernah membantu ayah Hizkia, Ahas, dalam praktik penyembahan berhalanya tampaknya masih hidup ketika Hizkia sudah mati dan mampu memberikan pengaruh jahat mereka kepada anaknya Manasye.
Manasye mungkin yang paling jahat dari antara raja-raja Yehuda. Ia memerintah selama sekitar 55 tahun (697-643 S.M.1), dan ia memimpin bangsanya ke dalam penyembahan berhala yang sangat kelam. Kedua Tawarikh 33:9 mengatakan bahwa Manasye memimpin rakyatnya ke dalam kebobrokan sehingga mereka melakukan 'yang jahat lebih dari pada bangsa-bangsa yang telah dipunahkan TUHAN dari depan orang Israel.' Awal pemerintahan Manasye digambarkan di dalam 2 Tawarikh 33:2: 'Ia melakukan apa yang jahat di mata TUHAN, sesuai dengan perbuatan keji bangsa-bangsa yang telah dihalaukan TUHAN dari depan orang Israel.' Pertimbangkanlah beberapa pelanggaran khusus yang tercantum di dalam 2 Tawarikh 33: 'Ia mendirikan kembali bukit-bukit pengorbanan yang telah dirobohkan oleh Hizkia, ayahnya' (ay. 3a); ia 'membangun mezbah-mezbah untuk para Baal, membuat patung-patung Asyera' (ay. 3b); ia 'sujud menyembah kepada segenap tentara langit dan beribadah kepadanya' (ay. 3c; lihat ay. 5); ia bahkan, 'mempersembahkan anak-anaknya sebagai korban dalam api di Lebak Ben-Hinom' dalam ibadah menyembah ilah berhala Molokh (acuan kepada korban manusia) (ay. 6a); 'ia melakukan ramal, telaah dan sihir, dan menghubungi para pemanggil arwah dan para pemanggil roh' (ay. 6b). Ia bahkan mendirikan patung berhala di rumah Allah (ay. 7). Akhirnya, ia 'mencurahkan darah orang yang tidak bersalah sedemikian banyak, hingga dipenuhinya Yerusalem dari ujung ke ujung, belum termasuk dosa-dosanya yang mengakibatkan orang Yehuda berdosa pula dengan berbuat apa yang jahat di mata TUHAN' (2 Raja-raja 21:16). Satu komentari berkata begini tentang pemerintahan Manasye:
Setelah mulai memerintah di usia dini [dua belas tahun; 2 Raja-Raja 21:1] ia tidak memilih jejak ayahnya, tetapi membangun kembali penyembahan berhala ayah Ahas, karena kelompok orang fasik di bangsa itu, yang di kepalanya para ketua, para imam, dan nabi-nabi [palsu] berdiri, dan yang tidak mau mendengarkan hukum Tuhan, dan yang pada zaman Hizkia pernah mencari bantuan ke Mesir, bukan ke Yehovah, untuk melawan Asyur (Yes. 28:7, 14 dst., 30:9 dst), telah mengendalikan raja yang muda dan tidak berpengalaman itu, dan sudah membujuk dia untuk memperkenalkan kembali penyembahan berhala.2
Sarjana yang lain mengatakannya begini:
Dalam [Yesaya 40-66] penulis mengacu kepada degenerasi yang ekstrim dan kerusakan moral yang tidak begitu menyerupai periode sejarah Yahudi yang lain selain dengan zaman Manasye, yang 'mencurahkan darah orang yang tidak bersalah sedemikian banyak, hingga dipenuhinya Yerusalem dari ujung ke ujung, belum termasuk dosa-dosanya yang mengakibatkan orang Yehuda berdosa pula dengan berbuat apa yang jahat di mata TUHAN" (2 Raj. 21:16). Orang hanya perlu membaca 2 Raja-Raja 21 dan Yesaya 59 untuk melihat kesesuaian yang dekat.3
Dalam Ulangan 17 Tuhan memberi Musa petunjuk untuk raja-raja yang Ia tahu akan memerintah orang Yahudi pada akhirnya. Allah ingin para pemimpin masa depan atas umat-Nya ini menjadi raja yang saleh dan adil. Kisah Manasye memberikan contoh yang kuat dari akibat pilihan untuk tidak mematuhi hukum ini. Perhatikanlah Ulangan 17:18-20:
Apabila ia duduk di atas takhta kerajaan, maka haruslah ia menyuruh menulis baginya salinan hukum ini menurut kitab yang ada pada imam-imam orang Lewi. Itulah yang harus ada di sampingnya dan haruslah ia membacanya seumur hidupnya untuk belajar takut akan TUHAN, Allahnya, dengan berpegang pada segala isi hukum dan ketetapan ini untuk dilakukannya, supaya jangan ia tinggi hati terhadap saudara-saudaranya, supaya jangan ia menyimpang dari perintah itu ke kanan atau ke kiri, agar lama ia memerintah, ia dan anak-anaknya di tengah-tengah orang Israel.
Manasye menjadi raja Yehuda ketika ia hanya berumur dua belas tahun. Seorang raja muda seperti itu secara alami akan membutuhkan para penasihat. Sayangnya, para penasihat yang tampaknya telah menguasai raja muda itu adalah orang-orang yang merindukan agama yang terdapat di negara-negara sekitarnya, agama berhala. Ayah Manasye, Hizkia, pada periode akhir pemerintahannya, telah berusaha memperkuat hubungan dengan Babel (lihat 2 Raja-Raja 20:12-19). Agama berhala Babel sangat menonjol sekali di dalam ajaran sesat dan penyembahan berhala Manasye.
Meskipun Alkitab tidak memberitahu kita banyak hal tentang pemerintahan Manasye selama lima puluh lima tahun itu, kita tidak harus mengira bahwa Allah diam saja dan membiarkan orang-orang Yahudi menempuh jalannya sendiri tanpa bimbingan. Kedua Tawarikh 33:10 mengatakan bahwa Allah berbicara 'kepada Manasye dan rakyatnya, tetapi mereka tidak menghiraukannya. Yesaya aktif sebagai nabi pada masa pemerintahan Hizkia dan tentunya telah banyak berbicara kepada Manasye. Tradisi berkata bahwa Manasye telah menggergaji tubuh Yesaya menjadi dua bagian (lihat Ibrani 11:37).
Namun begitu, Manasye tidak dapat mengabaikan Tuhan untuk selamanya. Kerajaan-kerajaan tetangga, termasuk orang Filistin, Moab, dan Amon, telah membayar upeti kepada Hizkia, tetapi mereka memberontak terhadap Manasye. Bahkan yang lebih dahsyat bagi Manasye perhatian yang ia peroleh dari Asyur. Sekitar 673 S.M. (menurut tradisi Yahudi), raja Asyur Esar-haddon menangkap raja Yehuda itu dan membawanya ke Babel. Esa-haddon adalah penerus Sanherib, raja Asyur yang kesombongannya di hadapan Allah di tembok Yerusalem telah mengorbankan sebanyak 185.000 nyawa prajuritnya dalam satu malam. Esar-haddon tampaknya telah menjadi satu-satunya raja Asyur yang memerintah di kota Babel, yang menjelaskan mengapa Manasye dibawa ke sana.
Sewaktu ia menjadi tawanan di Babel, Manasye rupanya sadar. Kita membaca 'Dalam keadaan yang terdesak ini, ia berusaha melunakkan hati TUHAN, Allahnya; ia sangat merendahkan diri di hadapan Allah nenek moyangnya' (2 Tawarikh 33:12) Yesaya telah bernubuat sekitar tiga puluh tahun sebelum waktu itu bahwa penawanan akan datang (2 Raja-Raja 20:16-18). Beberapa orang sepertinya beranggapan bahwa nubuatan Yesaya sedang digenapi. Namun begitu, dengan pertobatan rendah hati Manasye itu, Tuhan sekali lagi mengalah. Nubuatan Yesaya tidak terpenuhi sampai hampir seratus tahun kemudian.
Hasil langsung pertobatan Manasye adalah bahwa Allah memulihkan dia ke Yerusalem dan 'Manasye mengakui, bahwa TUHAN itu Allah' (2 Tawarikh 33:13).
Raja yang baru dipulihkan itu segera mulai mencoba memperbaiki kerusakan karena penyembahan berhala yang ia sudah lakukan terhadap rakyatnya. Ia merubuhkan berhala-berhala dan memerintahkan Yehuda untuk mengikuti pimpinannya dalam menyembah Allah yang benar. Ia juga mulai memperkuat titik-titik lemah militernya, kemungkinan bersiap bagi serangan oleh bangsa Mesir yang sedang menguat. Pada tahun-tahun berikutnya, Mesir dan kerajaan Babel yang baru muncul akan menjadi kekuatan utama di kawasan itu, bersaing dengan satu sama lainnya untuk supremasi. Yehuda berada di antara mereka. Sebelum Yeremia mulai bernubuat sekitar lima puluh tahun kemudian, Yehuda telah meninggalkan hubungannya dengan Babel dan mencari perlindungan melalui aliansi dengan Mesir. Aliansi ini, yang dikecam keras oleh Yeremia, pada akhirnya memberikan andil bagi kejatuhan Yerusalem, menggenapi perkataan Yesaya kepada Hizkia.
PELAJARAN DARI KEHIDUPAN MANASYE
Kisah Manasye mengajarkan kita tiga kebenaran yang berharga:
• Dosa memiliki akibat negatif!
• Dengan pertobatan, akibat tertinggi dari hukuman kekal dapat dihindari.
• Bahkan setelah pertobatan, beberapa akibat dosa masih harus dihadapi.
Kita tahu sedikit tentang kehidupan awal Manasye. Karena itu, kita tidak tahu seberapa baik ia dididik dalam Firman Allah (lihat Ulangan 6:1-9). Kita tidak tahu pasti siapakah yang mempengaruhi dia pada tahun-tahun awal pemerintahannya. Ia pasti telah ditaklukkan kepada pengaruh jahat yang mengakibatkan dia meninggalkan kehendak Yehovah. Apapun penyebabnya, pengaruh jahat telah menuntun Manasye untuk melakukan pelbagai kekejian di hadapan Allah. Manasye sendiri dan bangsa Yehuda sangat menderita sebagai akibat dari pilihan yang ia buat. Ketika kita membaca tentang apa yang Allah rencanakan untuk Yehuda sebagai akibat dari dosa Manasye, telinga kita benar-benar tergelitik (lihat 2 Raja-Raja 21:11-15)!
Ketika Manasye kemudian direndahkan, menderita langsung karena dosanya, ia berpaling kepada Allah. Ketika ia bertobat dan berdoa, Allah mendengar dan memulihkan dia (2 Tawarikh 33:12, 13). Akhirnya, ini harus menjadi kata utama penghiburan kepada orang berdosa: Tuhan mendengar dan memulihkan. Kita mungkin sulit membayangkan ada orang yang tenggelam hingga sampai tingkatan Manasye- namun demikian raja yang jahat ini bahkan bisa berbalik kepada Allah dan menemukan pengampunan.
Namun begitu, pertobatan dan pengampunan tidak selalu mencegah akibat. Bangsa Yehuda telah mencobai Tuhan semesta alam sejak mereka keluar dari tanah Mesir (2 Raja-Raja 21:15). Dari waktu ke waktu, Allah telah menjatuhkan hukuman ke atas mereka dalam bentuk penawanan dan perbudakan di bawah orang-orang asing. Sekarang kehancuran Yerusalem dan pembuangan ke Babel sudah dekat. Manasye secara langsung bertanggung jawab atas datangnya penghakiman ini ke atas Yehuda (lihat 2 Raja-Raja 23:26, 27; 24:3, 4; Yeremia 15:4).
Bagaimanakah kisah Manasye berlaku terhadap orang Kristen? Sejumlah nas Perjanjian Baru yang berhubungan muncul di dalam pikiran, termasuk 1 Korintus 15:33: 'Janganlah kamu sesat: Pergaulan yang buruk merusakkan kebiasaan yang baik.' Mungkin pangeran-pangeran dari istana Manasye yang muda itu telah merusak dia dan menyesatkan dia. Pelajaran lain dari kehidupan Manasye adalah bahwa perbuatan kita memiliki akibat. Paulus mengilustrasikan kenyataan itu di Galatia 6:7: 'Jangan sesat! Allah tidak membiarkan diri-Nya dipermainkan. Karena apa yang ditabur orang, itu juga yang akan dituainya.' Perhatikanlah bahwa kedua nas Perjanjian Baru itu dimulai dengan kata-kata "Jangan sesat." Ini memperingatkan bahwa orang Kristen benar-benar menghadapi bahaya untuk disesatkan. Kita cenderung berpikir bahwa orang seperti Manasye itu sangat buruk sekali sehingga kita sendiri tidak akan pernah masuk ke dalam situasi seperti itu. Penalaran seperti itu adalah dusta yang efektif dari bapak segala dusta, Iblis itu sendiri.
Kisah Manasye telah dilestarikan untuk mengajarkan kita sesuatu (Roma 15:04), dan kita tidak berani menyalahpahami peringatan itu. Jika kita memilih untuk hidup bertentangan dengan kehendak Allah, akan ada akibat negatif yang timbul. Beberapa dari akibat itu mungkin saja timbul di dalam kehidupan ini. Paulus memerintahkan anak-anak untuk mematuhi orang tua mereka dalam Tuhan (Efesus 6:1-3) dengan mengutip Keluaran 20:12 dan Ulangan 5:16. Ayat-ayat ini memberitahu kita bahwa kehidupan kita di dunia ini dapat dipersingkat oleh perbuatan yang berdosa. Kebenaran ini terbukti setiap hari di dalam berita dunia. Akibat utamanya, tentu saja, adalah akibat kekal berupa kematian yang kedua, dicampakkan ke dalam neraka selamanya (Wahyu 20:11-15).
Akibat negatif kadang-kadang tidak dapat dihindari, bahkan dengan bertobat dari dosa-dosa yang menimbulkan akibat itu. Seorang pembunuh bisa diselamatkan oleh kasih karunia Allah melalui ketaatan yang setia, bertobat dan dosa-dosanya disucikan oleh darah Yesus dalam air baptisan. Namun demikian, korbannya tetap mati. Orang Kristen baru ini mungkin masih harus membayar perbuatan berdosanya itu dengan nyawanya sendiri. Banyak orang tua yang hidup dalam dosa, mengajar anak-anak mereka untuk melakukan hal yang sama dengan perbuatan berdosa mereka, dan belakangan mereka bertobat dari dosa-dosa mereka, hanya untuk melihat dengan hati yang remuk bahwa anak-anak mereka menerapkan pelajaran sebelumnya dari mereka dan menghancurkan jiwa mereka. Tragedi seperti itu bisa jadi berlangsung terus selama beberapa generasi. Pelajaran tentang akibat negatif dari dosa adalah pelajaran yang sangat kuat dalam kisah Manasye.
Manasye bertobat dari dosanya dan berbalik kepada Allah. Di dalam Kitab Suci kita menemukan banyak contoh tentang umat Allah yang menderita akibat dosa mereka sendiri lalu berbalik kepada Allah, dan menemukan pengampunan dan harapan sekali lagi. Perumpamaan tentang anak yang hilang di dalam Lukas 15 adalah contoh sempurna tentang pertobatan dan pengampunan.
Mungkin kita tidak bisa membayangkan melakukan dosa seburuk dosa Manasye. Pada saat yang sama, banyak orang percaya bahwa mereka telah melakukan dosa yang mengerikan sehingga Allah tidak pernah bisa memaafkan mereka. Allah adalah Pribadi yang menghakimi dosa. Bukan hak kita untuk mengatakan bahwa dosa ini atau dosa itu adalah lebih buruk. Dosa-semua dosa-telah menempatkan Yesus Kristus Tuhan kita di kayu salib (Yesaya 53:4, 5). Pengampunan dosa-semua dosa-disediakan dalam darah yang Yesus tumpahkan di kayu salib (lihat Titus 2:11). Ada bahaya bahwa kita bisa saja jatuh, bahkan jika kita berpikir bahwa kita tidak bisa jatuh sedalam itu (1 Korintus 10:12). Kita harus ingat bahwa orang yang akan berbalik kepada Allah dalam pertobatan yang sejati dan tulus, yang mematuhi perintah yang diberikan di dalam Perjanjian Baru yang berkaitan dengan keselamatan, dapat memiliki kepercayaan kepada Allah untuk menyelamatkan dia.
Perintah Allah kepada umat-Nya di dalam Ulangan 17:18-20 sama berlakunya di zaman kini seperti di zaman Musa. Jika Anda ingin membuat pilihan yang tepat dan menghindari akibat negatif dari kehidupan dosa, ambillah salinan Firman Allah. Bacalah Firman itu setiap hari selama hidup Anda. Amatilah dengan hati-hati kata-kata hukumnya supaya Anda tidak akan menyimpang dari segala perintah Allah itu, dan Anda akan hidup kekal di dalam kerajaan-Nya.
MANASYE-RAJA YANG HILANG1
Manasye, putra dan penerus Raja Hizkia, memerintah lima puluh lima tahun di Yerusalem (2 Raja-Raja 21:01: 2 Tawarikh 33:1). Ia tidak mengikuti jejak benar ayahnya pada awal pemerintahannya. Kedua Tawarikh berkata, "Ia melakukan apa yang jahat di mata TUHAN, sesuai dengan perbuatan keji bangsa-bangsa yang telah dihalaukan TUHAN dari depan orang Israel' (33:2). Ia melakukan penyembahan berhala dan segala macam ilmu sihir dan spiritisme, memprovokasi kemarahan Tuhan (2 Tawarikh 33:3, 6).
Para nabi menegur Manasye oleh karena pelbagai perbuatan berdosanya, tetapi ia tidak mau mendengarkan mereka. Oleh karena itu, pada tahun kedua puluh tiga pemerintahannya, kerajaan-Nya dikepung oleh bala tentara raja Asyur. Ia terpaksa pergi ke Babel, di mana ia tinggal selama dua belas tahun (2 Tawarikh 33:10, 11). Sewaktu berada di sana, Manasye sangat merendahkan dirinya di hadapan Allah. Allah tergerak oleh doa-doanya dan membolehkan dia kembali ke Yerusalem (2 Tawarikh 33:12, 13). Manasye bertobat dan menghabiskan sisa hidupnya dengan memperbaiki segala tindakan jahat pada tahun-tahun awal pemerintahannya.
Manasye telah mengejar kebijakan yang salah sejak awal: penyembahan berhala, kemesuman, dan mengabaikan Firman Allah. Namun demikian, rahmat dan pengampunan Allah datang kepada raja yang hilang ini ketika ia bertobat dan berdoa kepada Tuhan. Herbert Lockyer berkata, "Tidak mungkin meragukan anugerah Allah di sorga pada zaman yang akan datang jika kita dapat melihat sekilas Manasye- dibesarkan secara saleh, murtad, menyembah berhala, jahat, dipukul, rendah hati, Manasye yang bertobat!'2
"SUARAALLAH…
'Sebab seperti hujan dan salju turun dari langit Dan tidak kembali ke situ, Melainkan mengairi bumi, Membuatnya subur dan menumbuhkan tumbuh-tumbuhan, Memberikan benih kepada penabur Dan roti kepada orang yang mau makan, Demikianlah firman-Ku yang keluar dari mulut-Ku: Ia tidak akan kembali kepada-Ku dengan sia-sia, Tetapi ia akan melaksanakan apa yang Kukehendaki, Dan akan berhasil dalam apa yang Kusuruhkan kepadanya.
Ketaatan kita kepada perintah Allah menentukan nasib kekal kita! Pertimbangkanlah suara Allah, suara inilah yang harus kita perhatikan.
Ini adalah Suara Rahmat. Di sinagoga di Nazaret, Yesus membaca kitab Yesaya. Ia mengumumkan bahwa Ia adalah Pribadi yang Allah telah urapi untuk 'menyampaikan kabar baik kepada orang-orang miskin,' 'membalut orang-orang yang hatinya hancur,' 'memberitakan pembebasan kepada orang-orang tawanan,' 'untuk membebaskan orang-orang yang tertindas,' 'untuk memberitakan tahun rahmat Tuhan telah datang,' dan 'untuk menghibur semua orang yang berkabung' (61:1, 2; lihat Lukas 4:16-19).
Ini adalah Suara Yang Berdaulat. Pada saat Perubahan Wujud, Yesus membawa Petrus, Yakobus, dan Yohanes untuk menyaksikan kemuliaan-Nya. Kita baca, '< turunlah awan yang terang menaungi mereka dan dari dalam awan itu terdengar suara yang berkata: 'Inilah Anak yang Kukasihi, kepada-Nyalah Aku berkenan, dengarkanlah Dia'' (Matius 17:5).
Ini adalah Suara Undangan. Yesus berkata, 'Marilah kepada-Ku, semua yang letih lesu dan berbeban berat, Aku akan memberi kelegaan kepadamu. Pikullah kuk yang Kupasang dan belajarlah pada-Ku, karena Aku lemah lembut dan rendah hati dan jiwamu akan mendapat ketenangan. Sebab kuk yang Kupasang itu enak dan beban-Kupun ringan' (Matius 11:28-30).
Tugas kita adalah mendengarkan suara Dia yang mati untuk kita.
Disadur dari khotbah oleh W. W. Starnes
YESAYA, PANGERAN PARA NABI
Dr BA Copass telah menyebut Yesaya sebagai pangeran nabi-nabi Perjanjian Lama. Kitab Yesaya, salah satu yang terbesar di dalam Alkitab menunjukkan kebesaran orang itu. Sebagai salah satu nabi sejati Allah, Yesaya berbicara kepada umat itu untuk Allah. Bagaimanakah kitabnya itu membuktikan bahwa dia adalah pangeran para nabi?
Dengan Konsepnya Yang Mulia Tentang Allah (pasal 40-52). Visi Yesaya tentang Allah di dalam Bait Allah mempersiapkan dirinya untuk pekerjaannya (pasal 6). Nubuatnya menekankan spiritualitas, kekudusan, universalitas, kedaulatan, dan rahmat Allah. Allah adalah lebih besar daripada konsep apa saja yang manusia miliki. Kita perlu mengenal Allah melalui pengalaman pribadi (Yohanes 17:3), dan dalam ukuran tertentu membuktikan ajaran-ajaran Alkitab.
Dengan Pengetahuannya Yang Luas Tentang Keberdosaan Dan Kelemahan Manusia (pasal 1-5). Yesaya menyadari keberdosaannya sendiri di tengah-tengah bangsa berdosa (6:7). Dengan pedasnya ia mencela keberdosaan, kesombongan, dan kemunafikan bangsanya (pasal 1; 3; 5). Semakin dekat seseorang kepada Allah, semakin sadar ia akan dosa manusia. Yesaya melihat manusia seperti Allah melihat mereka. Kita perlu melihat diri kita sendiri dengan cara yang sama.
Dengan Ramalan Mesianiknya Yang Indah (7:14; pasal. 11; 32; 53). Yesaya adalah yang paling mesianis dari semua nabi Perjanjian Lama. Ia membuat ramalan khusus tentang kelahiran dari seorang dara dan kehidupan, pelayanan, dan penderitaan Kristus, serta penebusan, pemerintahan, dan pengaturan-Nya. Kristus telah datang dan telah menggenapi banyak dari nubuatan ini. Apakah Anda siap bagi Dia untuk memenuhi nubuatan lainnya?
Dengan Penggambarannya Yang Jelas Tentang Jalan Keselamatan (pasal 40-66). Banyak nas di dalam Yesaya dapat dicangkokkan kepada Perjanjian Baru; banyak yang dikutip di sana. Yesaya menunjukkan keselamatan harus melalui Hamba Allah, Mesias (pasal 42; 49, 50; 53). Ia juga menunjukkan bahwa keselamatan ini harus melalui's rahmat dan kasih karunia Allah, bukan dengan melaksanakan hukum, pelbagai upacara, dan pelbagai perbuatan baik (64:6b; 43:25, 44:22, 45:22). Ia menunjukkan keselamatan sebagai untuk semua orang, bukan hanya orang Yahudi (2:2-4; 9:1, 2; 19:21; 42:6, 7; 45:22). Keselamatan ini adalah untuk Anda!
Disadur dari Evangelistic Preaching And the Old Testament Faris D. Whitesell
Catatan Akhir:
- 1 Yesaya disebut sebagai nabi oleh Tuhan pada tahun Raja Uzia meninggal (739 SM). Ia terus bernubuat selama pemerintahan Yotam, Ahas, dan Hizkia, yang mendahului Manasye.
- 2 C. F. Keil and F. Delitzsch, '1 and 2 Kings,' Commentary on the Old Testament, vol. 3, 1 and 2 Kings, 1 and 2 Chronicles, Ezra, Nehemiah, Esther (Peabody, Mass.: Hendrickson Publishers, 1989), 332.
- 3 Gleason Archer, A Survey of Old Testament Introduction (Chicago: Moody Press, 1974), 341.
- 1 Gagasan untuk tulisan ini datang dari Herbert Lockyer, All the Men of the Bible (Grand Rapids, Mich.: Zondervan Publishing House, 1958), 227-28
- 2 Ibid., 228.
Pengarang: Donnie Bates
Hak Cipta © 2011 pada Truth for Today
Hak Cipta Dilindungi Undang-Undang
TFTWMS: Yesaya (Pendahuluan Kitab) TEMA" HAMBA" DI Pasal 41-48(YESAYA 41-48)
Seorang 'hamba' diperkenalkan di pasal 41 dan berlanjut ke seluruh kitab itu. Seorang h...
TEMA" HAMBA" DI Pasal 41-48(YESAYA 41-48)
Seorang 'hamba' diperkenalkan di pasal 41 dan berlanjut ke seluruh kitab itu. Seorang hamba disebut tiga belas kali di pasal 41 sampai 48. Hamba ini kadang-kadang menggambarkan Israel dan kadang-kadang sebagai acuan kepada Mesias. Konteksnya setiap saat ditentukan oleh identitas hamba itu. 41:8, 9 * — Israel, atau Yakub, yang Allah sudah pilih 42:1 — Mesias, orang pilihan yang di dalam siapa Allah akan menempatkan Roh-Nya
Yes 42:19 * — Israel, hamba yang buta dan tuli
Yes 43:10 — Israel, saksi-saksi pilihan Allah
Yes 44:1, 2 * — Israel, atau Yakub, pilihan Allah
Yes 44:21 * — Israel, dibentuk oleh Allah dan tidak dilupakan
Yes 44:26 — utusan Allah
Yes 45:4 — Israel, atau Yakub, orang pilihan
Yes 48:20 — Israel, atau Yakub, yang Allah tebus *'Hamba' digunakan dua kali
PENGHIBURAN KETIKA KITA KETAKUTAN
Allah lebih besar daripada ketakutan kita. Di dalam pasal 41 sampai 44, tujuh kali Tuhan berkata, "Janganlah takut!" kepada umat-Nya (41:10, 13, 14; 43:1, 5; 44:2; lihat 44:8). Ia juga berkata, "Janganlah takut!" kepada kita hari ini. Ketika sisa-sisa orang Yahudi menghadapi tantangan perjalanan pulang yang lama dan jauh dan tugas membangun kembali Yerusalem, mereka bisa membayangkan banyak penyebab ketakutan mereka. Namun begitu, ada satu alasan kuat untuk tidak takut: Tuhan ada bersama mereka dan akan membuat mereka berhasil. Ia berusaha menenangkan ketakutan mereka dengan meyakinkan mereka bahwa Ia akan berjalan di depan mereka dan bekerja atas nama mereka. Ia memiliki tiga hamba untuk mencapai kehendak-Nya: Koresh, raja Persia (41:1-4), bangsa Israel (41:8-29; 43:1-44:27), dan Mesias (42:1 -25).
Disadur dari Be Comforted Warren W. Wiersbe
TFTWMS: Yesaya (Pendahuluan Kitab) PENEBUS(Yesaya 43-45)
Ini adalah bagian penebusan dari nubuatan Yesaya—pesan tentang Penebus. Manifesto-Nya secara jelas dinyatakan di dalam pasal ...
PENEBUS(Yesaya 43-45)
Ini adalah bagian penebusan dari nubuatan Yesaya—pesan tentang Penebus. Manifesto-Nya secara jelas dinyatakan di dalam pasal 43 sampai 45. Pelbagai janji seperti itu bisa saja terlihat kosong bagi orang-orang yang putus asa dalam perbudakan di negeri asing atau bagi mereka yang kebebasannya seringkali diganggu oleh pasukan asing atau para tetangga yang tidak ramah. Namun begitu, kata-kata penghiburan yang menenangkan telah digenapi dan telah turun selama berabad-abad untuk inspirasi bagi orang-orang yang yang tertindas di zaman kita dan di sepanjang masa.
Disadur dari He Gave Some Prophets
Calvin Sanford Yoder
TFTWMS: Yesaya (Pendahuluan Kitab) Yesaya 44
KEUTAMAAN ALLAH
Tuhan mengumumkan kehancuran Babel dan dosa-dosa Israel dalam pasal sebelumnya. Di dalam pasal 44 Ia menawarkan jaminan ke...
Yesaya 44
KEUTAMAAN ALLAH
Tuhan mengumumkan kehancuran Babel dan dosa-dosa Israel dalam pasal sebelumnya. Di dalam pasal 44 Ia menawarkan jaminan kepada Yakub hamba-Nya bahwa segala berkat akan dicurahkan ke atas umat itu sebagaimana di masa lalu (ay. 1-5). Ia mengingatkan mereka bahwa Ia adalah satu-satunya Raja dan Penebus mereka (ay. 6-8). Setelah ini ada teguran pedas terhadap penyembahan berhala (ay. 9-20). Janji tentang pengampunan dan penebusan bagi mereka yang mau bertobat diberikan (ay. 21-23), dan pasal ini ditutup dengan pengumuman bahwa Koresh akan membebaskan umat Allah dari Penawanan Babel (ay. 24-28).
TFTWMS: Yesaya (Pendahuluan Kitab) TEMPAT DAN PEKERJAAN PARA NABI
"Jay Lockhart"
Ketika kita melihat para nabi Perjanjian Lama, kita perlu ingat bahwa kata "nabi" pada dasa...
TEMPAT DAN PEKERJAAN PARA NABI
"Jay Lockhart"
Ketika kita melihat para nabi Perjanjian Lama, kita perlu ingat bahwa kata "nabi" pada dasarnya berarti "pemberita, orang yang menyampaikan berita." Di dalam Alkitab, para nabi berbicara untuk Allah. Nabi-nabi harus membawa pesan Allah yang memberikan efek pada pikiran orang-orang sezaman mereka. Para nabi Perjanjian Lama mengklaim berbicara untuk Allah. Perjanjian Baru memperkuat kebenaran ini. Petrus berkata, "Sebab tidak pernah nubuat dihasilkan oleh kehendak manusia, tetapi oleh dorongan Roh Kudus orang-orang berbicara atas nama Allah" (2 Petrus 1:21). Pesan yang para nabi Perjanjian Lama terima adalah pesan yang berbicara atas nama Allah. Dengan kata lain, mereka diarahkan oleh Roh Kudus Allah dalam apa yang mereka ucapkan.
Selain itu, nubuatan Perjanjian Lama mencakup unsur peramalan. Mungkin, gagasan yang paling sering masuk ke dalam pikiran kita ketika kita membayangkan para nabi adalah pemberitahuan mereka tentang masa depan. Mereka memang kadang-kadang melihat ke masa depan dan bernubuat tentang pelbagai peristiwa yang nantinya akan terjadi sesuai dengan kehendak Allah. Namun begitu, pesan mereka pada dasarnya adalah untuk orang-orang di zaman mereka sendiri. Ketika para nabi Perjanjian Lama berbicara tentang apa yang akan terjadi di masa depan, mereka tidak sedang menduga-duga. Pada setiap awal tahun, orang-orang tertentu mengumumkan kepada dunia apa yang bisa kita harapkan akan terjadi sepanjang tahun itu. Mereka sedang menduga-duga. Para nabi Perjanjian Lama bukanlah penduga. Mereka juga bukan semata-mata orang yang memprediksi apa yang akan terjadi oleh karena apa yang mereka sudah bisa lihat. Sebagai contoh, seorang ahli cuaca dapat melihat kondisi langit, awan, dan kelembaban dan memprediksi hujan akan turun. Ketika hujan turun, hal itu tidak meneguhkan dia sebagai nabi. Para nabi Perjanjian Lama bukanlah orang-orang yang menduga-duga atau yang membuat pelbagai prediksi yang didasarkan pada apa yang mereka sudah lihat. Mereka adalah orang-orang yang, ketika mereka berbicara untuk Allah, bisa melihat ke masa depan dan bisa memberitahukan ratusan tahun sebelumnya-dan dengan ketepatan yang mutlak-bahwa keadaan tertentu akan terjadi atau orang tertentu akan muncul dalam pentas sejarah. Dari sudut pandang manusia, tidak ada cara bagi mereka untuk mengetahui fakta-fakta tersebut.
Mari kita lihat beberapa ilustrasi. Di dalam Yesaya 44 dan 45, Yesaya (yang berbicara bagi Allah sekitar 750 S.M.) berbicara tentang hari yang akan datang ketika seorang laki-laki dengan nama Koresh akan memberikan perintah atau keputusan yang membolehkan umat Allah yang berada dalam penawanan untuk pulang. Nubuatan ini diberikan sekitar dua ratus tahun sebelum dekrit itu menjadi kenyataan. Ciri paling luar biasa dari nubuatan ini adalah bahwa ketika Yesaya menggucapkan kata-kata itu Koresh belum lahir. Koresh belakangan akan menjadi raja Persia. Ketika Yesaya bernubuat, belum ada kekaisaran Persia. Pada kenyataannya, ketika Yesaya masih hidup, Kekaisaran Asyur memerintah sebagian besar dunia. Lebih jauh, ketika kekuatan Asyur runtuh, kekuatan dunia berikutnya bukanlah Koresh dan Persia. Sebelum Koresh muncul, kerajaan Babel akan menjadi penguasa. Bagaimanakah Yesaya bisa tahu, sewaktu bangsa Asyur memerintah, tentang berakhirnya kekuasaan Asyur, bangkitnya kekuatan lain, dan kedatangan kekuatan dunia ketiga di bawah seorang raja bernama Koresh? Pelbagai peristiwa ini terjadi, dan Yesaya telah mengatakannya dua ratus tahun sebelum mereka menjadi kenyataan.
Bahkan yang lebih luar biasa, saya yakin Anda akan setuju, adalah peramalan para nabi Perjanjian Lama tentang kedatangan Kristus dan pelbagai rincian tentang persinggahan duniawi-Nya ratusan tahun sebelum Ia dilahirkan di Betlehem. Para nabi itu berkata bahwa Ia akan dilahirkan dari seorang perawan. Mereka bernubuat bahwa Ia akan terlibat di dalam pelayanan dan memberitahukan bagaimana umat-Nya sendiri akan berbalik melawan Dia. Berbagai nubuatan mengacukan penyaliban-Nya dan fakta bahwa Ia akan dibangkitkan dari antara orang mati. Mereka berkata bahwa Ia akan dimuliakan dan akan datang lagi. Seseorang bisa memenuhi beberapa hal yang Yesus lakukan, saya kira, tetapi tidak ada penipu yang mungkin bisa memenuhi apa yang Yesus lakukan di awal dan akhir kehidupan-Nya. Ia datang ke dunia melalui kelahiran ajaib. Ia juga meninggalkan dunia ini dengan cara yang ajaib, dan berjanji akan datang lagi.
Para nabi menceritakan tentang pelbagai peristiwa sebelum mereka menjadi kenyataan. Mereka berbicara kepada orang-orang di zaman mereka, kadang-kadang meramalkan masa depan, tetapi selalu dalam rangka bimbingan Roh Kudus. Apa yang mereka katakan bagi Allah, mereka katakan dengan ketepatan yang mutlak.
Kita perlu berhati-hati bagaimana kita menafsirkan nabi-nabi Perjanjian Lama. Seseorang dapat membaca suatu nubuatan dan menjadikannya hampir memiliki arti apa saja yang ia inginkan. Ketika saya masih mahasiswa, salah seorang profesor saya membuat pernyataan yang tidak pernah saya lupakan tentang nubuatan-nubuatan Perjanjian Lama: "Interpretasi terbaik bagi nubuatan adalah yang diilhami." Dengan kata lain, jika penulis Alkitab yang lain berkata, "ini adalah apa yang diucapkan oleh nabi itu, "maka interpretasi itu terilham dan akurat. Ketika kita tidak punya interpretasi terilham, kita perlu bersikap hati-hati dan harus sangat rendah hati tentang apa yang kita katakan. Kita tidak seperti para nabi Perjanjian Lama yang dibimbing oleh Roh Kudus ketika mereka berbicara bagi Allah.
Pengarang: Jay Lockhart
Hak Cipta © 2011 pada Truth for Today
Hak Cipta Dilindungi Undang-Undang
TFTWMS: Yesaya (Pendahuluan Kitab) DI ANTARA DUA PERJANJIAN1
"Jay Lockhart"
Pada periode di antara dua Perjanjian (yaitu, sekitar 425 S. M. dan 29 Masehi) Allah sedang bekerja memenu...
DI ANTARA DUA PERJANJIAN1
"Jay Lockhart"
Pada periode di antara dua Perjanjian (yaitu, sekitar 425 S. M. dan 29 Masehi) Allah sedang bekerja memenuhi tujuan-Nya.
Daniel berbicara tentang periode ini, dengan menunjukkan pelbagai peristiwa secara tepat. Ia secara khusus menggambarkan waktu di antara nabi Perjanjian Lama yang terakhir, Maleakhi, dan awal Perjanjian Baru dan sedang memberitahu para pembacanya apa yang akan terjadi. Ketika kita membandingkan apa yang Daniel ramalkan dengan apa yang terjadi di dalam sejarah, kita melihat bahwa ramalannya itu akurat.
Dunia Romawi punya akibat langsung atas apa yang terjadi di antara dua Perjanjian itu. Di dalam mimpi Nebukadnezar, raja Babel, yang digambarkan dalam Daniel 2, ada empat kerajaan yang digambarkan. Nebukadnezar bermimpi tentang sebuah patung besar dengan kepala dari emas, dada dan lengan dari perak, perut dan paha dari perunggu, kaki dari besi, dan telapak kaki dari besi bercampur tanah liat (ay. 32, 33). Sementara ia bermimpi, ia melihat sebuah batu (ay. 34) menghantam kaki patung itu hingga seluruh patung itu hancur. Lalu batu itu tumbuh dan memenuhi seluruh bumi. Ketika Daniel dipanggil untuk menceritakan apa makna mimpi Nebukadnezar itu, ia berkata kepada raja, "Tuankulah kepala yang dari emas itu" (ay. 38). Kepala emas itu mewakili kerajaan Babel. Babel adalah sebuah kerajaan yang besar, namun hanya berlangsung sekitar tujuh puluh tahun (606 [5]-539 S.M.). Daniel berkata, "sesudah tuanku akan muncul suatu kerajaan lain, yang kurang besar dari kerajaan tuanku"" (ay. 39). Kerajaan kedua ini diwakili oleh dada dan lengan dari perak. Dari Kitab Daniel dan dari sejarah, kita tahu bahwa kerajaan setelah Babel diperintah oleh Media dan Persia. Kerajaan ini kemudian hanya disebut sebagai Persia. Kerajaan ini berlangsung lebih lama daripada Kekaisaran Babel (539-333 S. M.). Pada periode Persia dalam sejarah Alkitab, kita tiba pada waktu di antara Perjanjian Lama dan Baru. Kerajaan ketiga, yang diwakili oleh perut dan paha dari perunggu, adalah Kekaisaran Yunani. Yang keempat adalah Kekaisaran Romawi. Sesuai dengan apa yang Daniel katakan, ini adalah empat kerajaan dari periode waktu sejarah, dalam urut-urutan kemunculan mereka.
Batu dalam mimpi Nebukadnezar itu dipotong dari gunung "tanpa tangan," yaitu dipotong tanpa menggunakan instrumen manusia. Ketika sesuatu dilakukan tanpa tangan, secara Alkitabiah, itu adalah tindakan Allah. Allah akan memotong batu ini dari gunung untuk menghancurkan patung itu, dan segalanya akan runtuh. Lalu batu itu akan tumbuh dan memenuhi seluruh bumi. Daniel berkata, Tetapi pada zaman raja-raja, Allah semesta langit akan mendirikan suatu kerajaan yang tidak akan binasa sampai selama-lamanya, dan kekuasaan tidak akan beralih lagi kepada bangsa lain: kerajaan itu akan meremukkan segala kerajaan dan menghabisinya, tetapi kerajaan itu sendiri akan tetap untuk selama-lamanya, tepat seperti yang tuanku lihat, bahwa tanpa perbuatan tangan manusia sebuah batu terungkit lepas dari gunung dan meremukkan besi, tembaga, tanah liat, perak dan emas itu. Allah yang maha besar telah memberitahukan kepada tuanku raja apa yang akan terjadi di kemudian hari; mimpi itu adalah benar dan maknanya dapat dipercayai (ay. 44, 45).
Dalam tafsiran Daniel, batu itu adalah Kerajaan Allah. Kerajaan Allah bukanlah wilayah geografis tetapi terdiri dari orang-orang yang atas siapa Allah memerintah, orang-orang yang rela tunduk kepada aturan-Nya. Batu yang mewakili umat Allah itu harus dipotong dari gunung kemanusiaan, terpisah dari seluruh dunia sehingga bisa melakukan pekerjaan Allah. Betapa cocoknya hal itu! Batu itu akan tumbuh untuk menguasai dan mengatasi kerajaan lain. Kerajaan-kerajaan di bumi datang dan pergi, tetapi Kerajaan Allah berjalan terus. Daniel melihat semua itu. Ia mengatakan bahwa pada hari-hari dari kerajaan keempat (Kekaisaran Romawi), Allah Tuhan langit akan mendirikan suatu kerajaan yang tidak akan pernah hancur.
Daniel berbicara tentang sejarah yang akan terjadi di antara Perjanjian Lama dan Baru. Kekuasaan Persia berlanjut sampai periode di antara dua perjanjian, tetapi Kekaisaran Yunani berkuasa untuk sebagian besar waktu itu. Kekaisaran Romawi juga berawal pada tahun-tahun di antara dua Perjanjian. Fokus siswa Alkitab adalah Kekaisaran Romawi karena ketika kerajaan keempat berkuasa, maka waktunya akan tepat bagi kedatangan kerajaan Allah. Bangsa Romawi memulai penaklukan sekitar 146 S.M., dan mereka menguasai negeri Israel pada waktu Yesus tampil.
Ketika Alexander Yang Agung (356-323 S.M.), jenderal Yunani yang kuat, menaklukkan dunia, ia menjabat sebagai raja hanya tiga belas tahun (336-323 S.M.), dan kemudian ia meninggal. Daniel secara spesifik menyatakan bahwa kerajaan Alexander tidak akan diwariskan kepada keturunannya. Kerajaan itu tidak akan diwariskan dari ayah kepada anak. Biasanya, seorang raja memberikan tongkat pemerintahannya kepada ahli warisnya, tetapi Daniel mengatakan bahwa kerajaan ini akan dibagi menjadi "empat angin" (Daniel 8:08). Ketika Alexander Yang Agung mati, kerajaannya dibagi di antara empat jenderalnya. Mereka itu adalah "empat angin," tapi dua dari mereka menonjol di dalam Kitab Daniel karena hanya dua itu yang punya pengaruh langsung kepada sejarah Alkitab. Itulah sebabnya, dalam studi Alkitab, kita melihat acuan kepada sejarah Dinasti Seleukus.
Dinasti Seleukus adalah suatu kelompok orang yang dinamakan sesuai dengan nama salah satu jenderal Alexander. Mereka memerintah Suriah, yang membentang dari tanah di utara Israel hingga ke Asia Minor dan Babel. Di selatan, dinasti Ptolemeus memerintah di tanah Mesir. Dinasti Ptolemeus, yang dinamakan sesuai dengan nama salah satu jenderal Alexander yang lainnya, selalu bersaing dengan Dinasti Seleukus untuk supremasi. Di tengah-tengah medan perang ini, antara utara dan selatan, terletak tanah Israel. Oleh karena itu, apa pun yang mempengaruhi Dinasti Seleukus dan dinasti Ptolemaic akan mempengaruhi juga Israel. Kadang-kadang dinasti Ptolemeus yang berkuasa dan kadang-kadang Dinasti Seleukus yang berkuasa. Fakta yang sangat berkaitan erat dengan seorang siswa Alkitab mengenai waktu di antara dua Perjanjian adalah bahwa Antiokhus Epifanes akhirnya berkuasa di utara di antara Dinasti Seleukus sekitar 175 S. M. (Daniel menggambarkan ini juga, lihat 11:28a.) Ia bergerak menuju Mesir dan mengalahkan dinasti Ptolemeus. Dalam perjalanan pulang, ia gembira atas kemenangannya itu dan memutuskan untuk berhenti dan menjarah Israel. Daniel memerinci hal itu (lihat 11:28b). Belakangan, ia melanjutkan kampanye lainnya ke Mesir, tetapi ia mendengar kabar tentang munculnya kekuatan Romawi yang baru saja dimulai. Berita ini tidak hanya membuat dia marah; tetapi juga membuat dia takut. Ia memutuskan untuk kembali pulang, dan di tengah jalan ia berhenti untuk melampiaskan kebenciannya kepada orang-orang Yahudi. Antiokhus Epifanes membenci orang Yahudi, dan ia mencoba untuk menghancurkan agama mereka. Ia mengambil Kitab Suci mereka, ia mengambil Taurat yang mereka simpan, dan ia mengambil segala korban mereka. Daniel sudah menggambarkan semua itu (lihat 11:31). Selanjutnya, Antiokhus Epifanes menambahkan luka itu dengan penghinaan. Tidak ada orang non-Yahudi yang diizinkan masuk di areal bait suci, tetapi ia berjalan masuk ke dalam bait suci itu dan mempersembahkan seekor babi di atas mezbah korban bakaran. Babi adalah hewan najis bagi orang Yahudi, tidak ada penghinaan yang lebih besar daripada yang dilakukan oleh Antiokhus Epifanes. Kemudian ia mendirikan mezbah bagi Jupiter, ilah penyembah berhala. Tindakan-Nya itu membuat orang Yahudi sangat marah sehingga mereka yang setia kepada agama Yahudi melakukan pemberontakan pada 168 S.M. Mereka dipimpin oleh Makabe, suatu keluarga yang membenci apa yang Antiokhus Epifanes telah lakukan. Walaupun mereka kalah jumlah dan tidak memiliki peralatan yang dimiliki oleh Dinasti Seleukus, mereka dapat mengalahkan Antiokhus Epifanes dalam tiga pertempuran besar. (Lihat pernyataan Daniel di 11:32.) Mereka memenangkan periode kemerdekaan bagi bangsa Yahudi.
Bangsa Yahudi masih berada di bawah pengaruh Dinasti Seleukus setelah mereka memenangkan kemerdekaan mereka, tetapi mereka mampu menyelenggarakan kehidupan beragama mereka, mematuhi Taurat, dan hidup dengan kebebasan tertentu. Yudas Makabe mentahirkan bait suci yang najis itu sekitar 165 S.M. Perjanjian Baru berbicara tentang Hari Raya Pentahbisan Bait Suci, yang untuk memperingati peristiwa ini. Yudas Makabe mengambil peranan sebagai imam dan penguasa. Untuk jangka waktu seratus tahun, orang-orang Yahudi menikmati kebebasan. Ini disebut periode Makabe, dan itu adalah waktu yang signifikan bagi umat Allah Perjanjian Lama. Seandainya Antiokhus Epifanes berhasil melaksanakan rencananya, agama Yahudi akan sudah binasa.
Dari situasi ini muncul tiga sekte utama Yahudi di zaman Yesus. Kelompok Farisi, kelompok Saduki, dan kelompok Eseni muncul selama periode di antara dua Perjanjian itu. Orang-orang Farisi dan Saduki menyatukan kekuatan mereka untuk melawan Yesus walaupun mereka itu adalah musuh bebuyutan sejak dari awal kemunculan mereka. Dalam periode ketika beberapa orang Yahudi dipengaruhi oleh Yunani dan menjadi kaum Helenis, muncul orang-orang Farisi sebagai kelompok orang Yahudi yang dengan sengit melawan pengaruh Yunani di dalam kehidupan orang Israel. Mereka adalah penjaga Taurat yang sangat ketat, tetapi mereka juga memiliki tradisi mereka. Mereka tidak mengenali perbedaan antara tradisi manusia dan Firman Allah. Yesus dikritik oleh orang-orang Farisi karena Ia tidak menghormati tradisi manusia milik mereka. Mereka itu loyalis, legalis, dan nasionalis.
Di sisi lain, orang-orang Saduki menikmati pengaruh Helenis. Mereka menyukai budaya Yunani. Jumlah mereka lebih sedikit daripada orang-orang Farisi, tetapi mereka adalah imam aristokrat. Orang-orang Farisi dan Saduki menguasai Sanhedrin, pengadilan tinggi Israel. Yesus pernah tampil di hadapan Sanhedrin, seperti juga Paulus di kemudian hari. Suatu kali, Paulus pernah mengambil keuntungan dengan menggunakan perbedaan keyakinan di antara orang Farisi dan Saduki. Orang-orang Saduki tertarik dengan hal-hal duniawi, mereka tidak percaya kepada akhirat. Filosofi mereka adalah "makan, minum, dan bergembira." Ketika Paulus di hadapan Sanhedrin, ia mewartakan kebangkitan Kristus dan memecah belah anggota Dewan itu (Kisah 23:6-8). Dua kelompok itu, saat itu, adalah orang-orang Farisi dan Saduki-musuh bebuyutan satu sama lain, yang satu nasionalis dan yang satunya lagi Helenis.
Kelompok ketiga, kaum Eseni, muncul sekitar waktu yang sama. Mereka tidak ingin punya hubungan dengan dua kelompok lainnya itu. Mereka tidak ingin mengadopsi legalisme dari orang Farisi atau terlibat dalam Helenisasi orang-orang Saduki-jadi mereka hanya mengundurkan diri dari masyarakat. Kita tidak mungkin bisa mendengar banyak tentang kaum Eseni, jika bukan karena penemuan Gulungan Laut Mati antara tahun 1947 dan 1949. Gulungan-gulungan ini ditemukan di dalam bejana tanah di dalam gua-gua di Israel. Naskah-naskah tersebut begitu lengkapnya sehingga bisa menjadi nilai pembuktian yang hebat dalam memperkuat teks-teks Kitab Suci Ibrani yang kita miliki sekarang. Gulungan Laut Mati itu merupakan salah satu penemuan terbesar di zaman modern ini. Ada keyakinan bahwa kelompok Eseni yang tinggal di dalam komunitas Qumran itu membuat salinan-salinan Kitab Suci. Beberapa naskah mereka itu disimpan di dalam bejana tanah-dan sekarang dikenal sebagai Gulungan Laut Mati. Filsafat orang-orang Farisi, orang Saduki, dan Eseni berdiri pada periode di antara dua Perjanjian.
Kedatangan kekuasaan Romawi mempengaruhi apa yang terjadi di Israel, seperti pengaruh yang dimiliki oleh Dinasti Seleukus dan dinasti Ptolemeus. Kekacauan berkuasa di negeri itu setelah periode Makabe berakhir. Akhirnya, di bawah Pompey (66-64 S.M.), tentara Romawi menaklukkan kota Yerusalem. Garis keturunan Makabe tidak lagi menjadi penguasa dan imam. Bangsa Romawi mengizinkan orang Yahudi untuk melaksanakan agama mereka, tetapi Roma mengambil kekuasaan politik.
Ketika Yesus dilahirkan, penguasa Romawi di Yerusalem adalah Herodes Yang Agung. Ia dikenal siswa Alkitab karena ia membuat keputusan bahwa semua bayi laki-laki di bawah usia dua tahun harus dibunuh. Salah satu hasil keputusan itu adalah bahwa Yusuf dan Maria membawa Yesus ke Mesir. Herodes sendiri mati pada tahun itu.
Herodes Yang Agung adalah orang Edom, keturunan Esau. Ini mungkin aneh bahwa pemerintah Romawi menempatkan orang Edom di atas negeri Israel, tetapi orang Edom ini menguasai tanah Israel sebagai raja boneka dari Kekaisaran Romawi. Bangsa Israel (orang Yahudi) membenci Herodes Yang Agung. Dalam rangka untuk mengimbangi kebencian mereka, Herodes memutuskan bahwa ia akan memperindah bait suci untuk mereka. Ia memerintahkan pendirian banyak bangunan di Yerusalem, terutama di areal bait suci. Pembangunan berlanjut terus, berlanjut sampai Bait Allah itu dihancurkan pada tahun 70 Masehi. Selama pelayanan Kristus, beberapa pemimpin Yahudi berkata kepada Yesus, "Empat puluh enam tahun orang mendirikan Bait Allah" (Yohanes 2:20). Pekerjaan konstruksi itu telah berlangsung selama 46 tahun, tapi tidak selesai. Herodes Yang Agung memulai proyek itu, tetapi ia tidak menyelesaikannya. Ini merupakan struktur yang rumit. Batu-batu besar yang membentuk Tembok Barat yang dapat dilihat saat ini diyakini sebagai beberapa batu yang didatangkan oleh Herodes Yang Agung untuk membangun bait suci itu.
Roma menghormati wasiat Herodes dan membagi kerajaannya itu sesuai dengan jumlah anak-anak laki-lakinya. Di dalam Perjanjian Baru, kita menemukan acuan kepada seorang laki-laki bernama Arkhelaus (Matius 2:22). Ia adalah anak dari Herodes yang memerintah atas Yudea dan Samaria. Karena ia memerintah atas Yudea, kita tahu bahwa ia memerintah atas Yerusalem. Putranya yang lain, Antipas, memerintah atas Galilea dan Perea (yang berada di sebelah timur Sungai Yordan). Seorang anak lainnya lagi, Filipus, memerintah atas wilayah di sebelah timur Sungai Yordan. Arkhelaus mendapat nama buruk dari Roma pada 6 Masehi dan disingkirkan dari jabatannya. Sebagai pengganti dia, serangkaian gubernur Romawi memerintah. Itulah sebabnya, ketika Anda membuka Perjanjian Baru, Anda akan menemukan nama-nama seperti "Herodes tetrarch [raja wilayah]". "Tetrarch" berarti "penguasa bagian keempat." Herodes adalah nama keluarga, dan Herodes yang memerintah di Galilea adalah Antipas. Ia adalah yang membunuh Yohanes Pembaptis. Filipus, yang memerintah di sebelah timur Sungai Yordan, memiliki sebuah kota yang dinamai dengan namanya: Kaisarea Filipi. Yesus sedang melakukan perjalanan sepanjang pantai Kaisarea Filipi ketika Ia mengajukan pertanyaan penting, "Kata orang, siapakah Aku ini?" (Markus 8:27.
Di Yerusalem, tidak ada raja setelah Arkhelaus, hanya gubernur. Untuk alasan ini, Yesus pada awalnya tidak muncul di hadapan raja selama pengadilan-Nya. Jika Arkhelaus masih berkuasa, Yesus akan sudah muncul di hadapan Dia. Sebaliknya, Ia dibawa ke hadapan Pilatus, gubernur keenam. Yesus berasal dari Galilea, di mana Herodes Antipas memerintah. Hal ini menjelaskan mengapa, ketika Pilatus mendengar bahwa Herodes (Herodes Antipas) mengunjungi Yerusalem, ia ingin Antipas mengambil tanggung jawab atas pengadilan Yesus. Antipas berharap untuk melihat keajaiban yang dilakukan, tetapi Yesus tidak mengucapkan sepatah kata kepada dia. Ia bahkan tidak menegur Antipas atas pembunuhan Yohanes Pembaptis. Oleh karena itu, Antipas mengirim Yesus kembali kepada Pilatus, yang melaksanakan sisa pengadilan itu.
Perkembangan kanon Perjanjian Lama berasal dari era sejarah ini. Kata "kanon" secara harafiah berarti "tongkat pengukur" kanon adalah tongkat pengukur yang dengannya tulisan-tulisan dinilai dalam hal apakah tulisan-tulisan itu harus dianggap terinspirasi atau tidak. Pada masa Yesus, Kitab Suci adalah Kitab Suci Perjanjian Lama. Ketika Ia tiba di akhir pelayanan-Nya, Yesus berkata, ""harus digenapi semua yang ada tertulis tentang Aku dalam kitab Taurat Musa dan kitab nabi-nabi dan kitab Mazmur" (Lukas 24:44). Ia menyebut Taurat, kitab nabi-nabi, dan Mazmur. Alkitab bahasa Inggris saya dibagi ke dalam kitab Hukum, Sejarah, Puisi, dan Nabi-Nabi. Mengapakah Yesus tidak menyebut kitab-kitab Sejarah? Karena Kitab Suci Yahudi hanya diatur ke dalam tiga bagian. Pertama adalah kitab-kitab Hukum, dan kemudian datang Mazmur (Kitab-kitab Puisi, yang mana Mazmur adalah yang pertama dan yang terpanjang). Sisanya dianggap sebagai kitab-kitab para Nabi: Kitab Sejarah disebut Nabi-Nabi Awal, dan Kitab Nubuatan disebut Nabi-Nabi Akhir. Yesus tidak melupakan apa pun; Ia secara akurat berkata, "Aku telah menggenapi semua Kitab Suci Perjanjian Lama."
Periode di antara dua Perjanjian itu membangun iman kita ketika kita melihat nubuatan-nubuatan tergenapi. Hal ini juga memberikan latar belakang sejarah yang sangat berharga untuk nas-nas Perjanjian Baru dan dunia yang Yesus masuki.
Catatan Akhir:
- 1 Dua pelajaran oleh Jay Lockhart disadur dari khotbah yang disampaikan dalam acara televisi "The Search," yang disponsori oleh West Erwin church of Christ di Tyler, Texas.
Pengarang: Jay Lockhart
Hak Cipta © 2011 pada Truth for Today
Hak Cipta Dilindungi Undang-Undang
TFTWMS: Yesaya (Pendahuluan Kitab) TRAGEDI YANG BERHALA HADAPI(Yesaya 44)
Dalam satu pengertian, Yahweh tidak memiliki saingan, karena tidak ada allah lain: Allah saja yang adalah Alla...
TRAGEDI YANG BERHALA HADAPI(Yesaya 44)
Dalam satu pengertian, Yahweh tidak memiliki saingan, karena tidak ada allah lain: Allah saja yang adalah Allah yang benar dan hidup. Tidak ada tragedi yang lebih besar yang dikenal di bumi daripada orang yang menyembah di hadapan ilah yang terbuat dari kayu atau batu. Orang seperti itu adalah orang yang mempercayai dan menyembah dusta.
Orang yang menyembah ilah lain adalah membuang-buang waktunya. Orang ini mempersembahkan ibadah kepada sesuatu yang tak berguna. Tidak ada yang bisa lebih sia-sia. "Orang-orang yang membentuk patung, semuanya adalah kesia-siaan, dan barang-barang kesayangan mereka itu tidaklah memberi faedah <" (ay. 9).
Orang yang menyembah ilah lain adalah menyembah apa yang dibuat oleh tangannya dan yang diciptakan oleh pikirannya. Manusia yang lemah telah membuat ilah, dan ilahnya itu lebih lemah daripada dirinya sendiri. Orang bisa saja membuat ilahnya dari besi, bahkan ia bisa membuat ilah itu ke dalam bentuk seperti ia membuat tapal kuda atau bajak. Yang lainnya mungkin membuat ilahnya dari kayu. Ia membentuk ilahnya dari kayu yang sama yang digunakan juga sebagai kayu bakar untuk menghangatkan keluarga atau untuk memasak makanan mereka (ay. 12-17). Ia harus menopang ilahnya; ilahnya itu tidak punya nyawa untuk menopang dirinya sendiri.
Orang yang menyembah ilah lain adalah menyembah benda yang tidak dapat berpikir, berbicara, atau bertindak. Benda itu mati dan tak berguna. "Orang seperti itu tidak mengetahui apa-apa dan tidak mengerti apa-apa, sebab matanya melekat tertutup, sehingga tidak dapat melihat, dan hatinya tertutup juga, sehingga tidak dapat memahami" (ay. 18).
Orang yang menyembah ilah lain pada akhirnya akan malu. Sewaktu-waktu, cepat atau lambat, ia harus menghadapi kenyataan bahwa ilahnya itu tidak ada. "Sesungguhnya, semua pengikutnya akan mendapat malu, dan tukang-tukangnya adalah manusia belaka. Biarlah mereka semua berkumpul dan bangkit berdiri! Mereka akan gentar dan mendapat malu bersama-sama" (ay. 11).
Mengapakah pelbagai kebenaran tentang berhala ini begitu penting? Suatu perbedaan harus ditarik di dalam pikiran kita antara berhala-berhala yang mati ini dan Allah yang sejati. "Ingatlah semuanya ini, hai Yakub, sebab engkaulah hamba-Ku, hai Israel. Aku telah membentuk engkau, engkau adalah hamba-Ku; hai Israel, engkau tidak Kulupakan" (ay. 21). Allah kita tidaklah seperti yang mana saja dari ilah-ilah palsu ini; Ia adalah Allah yang hidup, aktif, dan kekal. Ia menciptakan bangsa Israel dan gereja Perjanjian Baru. Kita dapat mempercayai fakta bahwa Ia telah mengampuni dosa-dosa kita dan memberi kita penebusan.
Merenungkan Allah yang sejati mendatangkan sukacita yang tak ada batasnya: "Bersorak-sorailah, hai langit, sebab TUHAN telah bertindak, bertempiksoraklah, hai rahim bumi! Bergembiralah dengan sorak-sorai, hai gunung-gunung, hai hutan serta segala pohon di dalamnya! Sebab TUHAN telah menebus Yakub, dan Ia telah memperlihatkan keagungan-Nya dalam hal Israel" (ay. 23 ).
Eddie Cloer
TFTWMS: Yesaya (Garis Besar) Catatan Akhir:
1 "Tetapi sekarang, dengarlah, hai Yakub, hamba-Ku, Dan hai Israel, yang telah Kupilih!
2 Beginilah firman TUHAN yang menjadi...
Catatan Akhir:
- 1 "Tetapi sekarang, dengarlah, hai Yakub, hamba-Ku, Dan hai Israel, yang telah Kupilih!
- 2 Beginilah firman TUHAN yang menjadikan engkau, Yang membentuk engkau sejak dari kandungan Dan yang menolong engkau: Janganlah takut, hai hamba-Ku Yakub, Dan hai Yesyurun, yang telah Kupilih!
- 3 Sebab Aku akan mencurahkan air ke atas tanah yang haus, Dan hujan lebat ke atas tempat yang kering. Aku akan mencurahkan Roh-Ku ke atas keturunanmu, Dan berkat-Ku ke atas anak cucumu.
- 4 Mereka akan tumbuh seperti rumput di tengah-tengah air, Seperti pohon-pohon gandarusa di tepi sungai.
- 5 Yang satu akan berkata: Aku kepunyaan TUHAN, Yang lain akan menyebut dirinya dengan nama Yakub,
- 1 J. Alec Motyer, The Prophecy of Isaiah: An Introduction & Commentary (Downers Grove, Ill.: InterVarsity Press, 1993), 342.
- 2 Donald J. Wiseman, "Ibr.:" in Theological Wordbook of the Old Testament, ed. R. Laird Harris, Gleason L. Archer, Jr., and Bruce K. Waltke (Chicago: Moody Press, 1980), 1:418.
- 3 Clyde M. Woods, People's Old Testament Notes: Isaiah (Henderson, Tenn.: Woods Publications, 2002), 194.
- 4 Yo el 2:28-32; Kisah 2:16-21.
- 5 Francis Brown, S. R. Driver, and Charles A. Briggs, A Hebrew and English Lexicon of the Old Testament (Oxford: Clarendon Press, 1972), 1062.
- 6 Kata Ibrani yang sama digunakan di Yesaya 40:17, 23; 41:29; 45:18, 19; 49:4; 59:4. Kata itu juga diterjemahkan sebagai "kekacauan," "tidak berarti," "kehancuran," "kehampaan," dan "tempat sampah."
- 7 Motyer, 345.
- 8 John N. Oswalt, The Book of Isaiah, Chapters 40-66, The New International Commentary on the Old Testament (Grand Rapids, Mich.: Wm. B. Eerdmans Publishing Co., 1998), 180-81.
- 9 James Burton Coffman and Thelma B. Coffman, Commentary on Isaiah, James Burton Coffman Commentaries, The Major Prophets, vol. 1 (Abilene, Tex.: ACU Press, 1990), 420.
- 10 Ulangan 5:15; 7:18; 8:2, 18; 9:7, 27; 32:7.
- 11 Oswalt, 191.
- 12 Denny Petrillo, Ezekiel, Truth for Today Commentary (Searcy, Ark.: Resource Publications, 2004), 151-52.
- 13 John T. Willis, Isaiah, The Living Word Commentary on the Old Testament (Abilene, Tex.: ACU Press, 1980), 381; John D. W. Watts, Isaiah 34-66, Word Biblical Commentary (Waco, Tex.: Word Books, 1985), 147; John Goldingay, Isaiah, New International Biblical Commentary (Peabody, Mass.: Hendrickson Publishers, 2001), 222.
- 14 Motyer, 355-56; Oswalt, 196; Woods, 199.
- 15 Homer Hailey, A Commentary on Isaiah (Grand Rapids, Mich.: Baker Book House, 1985; reprint, Louisville, Ky.: Religious Supply, 1992), 377.
Pengarang: Don Shackelford
Hak Cipta © 2011 pada Truth for Today
Hak Cipta Dilindungi Undang-Undang
TFTWMS: Yesaya (Pendahuluan Kitab) SIBUK DENGAN ABU BELAKA(Yesaya 44:20)
Orang masih menyembah berhala. Orang dunia menyembah uang, pangkat, jabatan tinggi; ia siap untuk mengorbankan ...
SIBUK DENGAN ABU BELAKA(Yesaya 44:20)
Orang masih menyembah berhala. Orang dunia menyembah uang, pangkat, jabatan tinggi; ia siap untuk mengorbankan apa saja untuk memperoleh semua itu. Pagi, siang, dan malam, ia memberikan pelbagai persembahannya yang paling terbaik di kuil ilah dunia ini. Pengikut gaya dunia sibuk dengan abu pujian manusia, ketimbang menunggu "Sungguh Baik Kerjamu!" dari yang Mahakuasa. Siswa yang mempertanyakan atau menyangkal Zat Allah adalah orang yang menyembah di kuil pelajaran. Ia sibuk dengan abu pendapat manusia, suatu selera yang diniatkan untuk dipupuk oleh kebenaran abadi. Dalam setiap kasus, benda-benda pengganti Allah ini yang dengannya manusia mencoba untuk memuaskan diri mereka sendiri adalah tidak mampu memuaskan hati sebagaimana abu tidak mampu menopang kehidupan jasmani.
Disadur dari Christ in Isaiah
FB Meyer
TFTWMS: Yesaya (Pendahuluan Kitab) MUJIZAT NUBUATAN(Yesaya 44:28; 45:1)
Penamaan Koresh di dalam nubuatan ini menyusahkan para sarjana liberal. Mereka mengatakan bahwa tidak ada cara b...
MUJIZAT NUBUATAN(Yesaya 44:28; 45:1)
Penamaan Koresh di dalam nubuatan ini menyusahkan para sarjana liberal. Mereka mengatakan bahwa tidak ada cara bagi orang yang hidup di tahun 700-an S.M, bisa menyebut nama orang yang lahir seratus tahun kemudian dan meramalkan sesuatu yang ia akan lakukan sekitar 160 tahun kemudian, pada tahun 539 S.M. Beberapa orang mengatakan bahwa bagian Yesaya ini pastilah ditulis selama atau setelah zaman Koresh.
Namun begitu, saya tidak memiliki masalah dengan gagasan bahwa Yesaya meramalkan ini. Sejarawan Yahudi, Josephus, memberikan perspektif ini tentang apa yang terjadi: "ini [pembangunan kembali bait suci] diketahui oleh Koresh dengan membaca kitab yang Yesaya tinggalkan untuk dia yang berisi pelbagai nubuatannya.'10
Dengan kata lain, menurut Josephus, suatu hari Koresh sedang membaca kitab Yesaya dan melihat bahwa ia seharusnya membiarkan umat itu pulang, sehingga ia memutuskan untuk menyatakan kebebasan mereka:
Oleh karena itu, ketika Koresh membaca hal ini dan mengagumi kekuatan ilahi, suatu keinginan dan ambisi yang sungguh-sungguh menguasai dirinya untuk menggenapi apa yang ditulis begitu; maka ia memanggil orang-orang Yahudi yang paling terkemuka yang ada di Babel, dan berkata kepada mereka, bahwa ia melepaskan mereka untuk pulang ke negeri mereka sendiri, dan untuk membangun kembali kota Yerusalem mereka, dan Bait Allah.<11
Saya tidak benar-benar berpikir bahwa begitulah kejadiannya. Saya percaya bahwa pelbagai peristiwa ini sudah diramalkan oleh Yesaya pada 725 S.M., sekitar 140 tahun sebelum Bait Allah dihancurkan pada 586 S.M. Dahulu sekali orang-orang Yahudi telah mengakui kemampaun nubuatan Yesaya. Sebagai orang Kristen, kita juga dapat menerima bahwa Allah telah memampukan nabi-Nya untuk berbicara tentang masa depan.
Neale Pryor
BIS: Yesaya (Pendahuluan Kitab) YESAYA
PENGANTAR
Buku ini disebut menurut nama seorang nabi besar yang hidup di Yerusalem dalam
bagian kedua abad kedelapan sebelum Masehi. Seluruhn
YESAYA
PENGANTAR
Buku ini disebut menurut nama seorang nabi besar yang hidup di Yerusalem dalam bagian kedua abad kedelapan sebelum Masehi. Seluruhnya dapat dibagi dalam tiga bagian:
- 1. Pasal 1-39 (Yes 1:1-39:8) berasal dari zaman ketika Yehuda, kerajaan selatan, diancam oleh Asyur, negara tetangga yang sangat kuat. Yesaya menyadari bahwa yang sesungguhnya mengancam kehidupan Yehuda bukanlah kekuatan Asyur, tetapi dosa bangsa Yehuda sendiri, karena bangsa itu tidak taat dan kurang percaya kepada Allah. Baik dengan kata-kata, maupun dengan perbuatan, Nabi Yesaya mendorong rakyat serta para pemimpin mereka untuk hidup menurut kehendak Allah dan berlaku adil. Ia mengingatkan bahwa umat Allah akan celaka dan binasa kalau tidak mau mendengarkan TUHAN. Yesaya juga meramalkan perdamaian dunia dan kedatangan seorang keturunan Daud yang akan menjadi raja yang diidam- idamkan.
- 2. Pasal 40-55 (Yes 40:1-55:13) berasal dari masa pembuangan orang-orang Yehuda di Babel. Mereka dalam keadaan hancur tanpa harapan. Yesaya memberitakan bahwa tak lama lagi Allah membebaskan umat-Nya dan membawa mereka pulang ke Yerusalem, untuk memulai suatu hidup baru. Tema penting bagian ini ialah bahwa Allah itu TUHAN yang menguasai sejarah, dan bahwa Ia merencanakan untuk mengutus umat-Nya ke segala bangsa yang akan diberkati melalui Israel. Ayat-ayat tentang "Hamba TUHAN" merupakan salah satu bagian yang paling terkenal dari Perjanjian Lama.
- 3. Pasal 56-66 (Yes 56:1-66:24) sebagian besar ditujukan kepada bangsa yang sudah kembali di Yerusalem. Mereka perlu diyakinkan lagi bahwa Allah akan memenuhi janji-janji-Nya kepada bangsa itu. Perhatian khusus diberikan kepada cara hidup yang benar dan keadilan; juga kepada cara merayakan hari Sabat, mempersembahkan kurban dan doa. Ayat-ayat penting ialah Yes 61:1-2 yang dipakai Yesus untuk menyatakan panggilan-Nya ketika Ia memulai tugas- Nya di dunia.
Isi
- Peringatan dan janji
Yes 1:1-12:6 - Hukuman untuk bangsa-bangsa
Yes 13:1-23:18 - Pengadilan Allah terhadap dunia
Yes 24:1-27:13 - Peringatan lebih lanjut dan janji
Yes 28:1-35:10 - Raja Hizkia dari Yehuda dan orang-orang Asyur
Yes 36:1-39:8 - Pesan penuh janji dan harapan
Yes 40:1-55:13 - Peringatan dan janji
Yes 56:1-66:24
Ajaran: Yesaya (Pendahuluan Kitab)
Tujuan
Supaya dengan mengenal Kitab Yesaya, anggota jemaat mengerti dan percaya bahwa
anugerah Allah hanya dapat diperoleh di dalam Tuhan Yesus Kris
Tujuan
Supaya dengan mengenal Kitab Yesaya, anggota jemaat mengerti dan percaya bahwa anugerah Allah hanya dapat diperoleh di dalam Tuhan Yesus Kristus, yang menjelma menjadi "hamba" yang menderita dan mati sebagai korban dosa manusia.
Pendahuluan
Penulis : Nabi Yesaya.
Isi Kitab: Kitab Yesaya terbagi atas 66 pasal. Isi Kitab ini dibagi ke dalam dua bagian utama. Bagian pertama adalah nubuatan tentang hukuman yang akan jatuh atas bangsa Israel dan bangsa-bangsa lain. Bagian kedua adalah penghiburan tentang anugerah Allah yang ada di dalam Yesus Kristus, di mana kelahiran, penderitaan dan kemenangan Yesus dinubuatkan dengan jelas.
I. Ajaran-ajaran utama dalam Kitab Yesaya
Pasal 1-35 (Yes 1:1-35:10).
Israel, Umat Allah yang tidak setia
Pasal-pasal ini menjelaskan tentang beberapa hal penting berikut ini.
- Dosa bangsa ini (Yes 1:1-31; 3:1-26; 5:1-30).
- Keadaan masa depanny (Yes 2:1-22; 4:1-6; 9:1-21; 11:1-16; 12:1-6; 25:1-35:10).
- Panggilan nabi Yesaya (Yes 6:1-13).
- Raja-raja bangsa ini yang tidak percaya (Yes 7:1-25).
- Hukuman Allah atas bangsa-bangsa yang memusuhi-Nya.
- (1) Babel (pasal Yes 13:1-22; 14:1-32; 21:1-17).
- (2) Asyur (Yes 14:24-27).
- (3) Filistin (Yes 14:28-32).
- (4) Moab (pasal 15-16; Yes 15:1-16:14).
- (5) Damsyik (pasal 17; Yes 17:1-14).
- (6) Etiopia (pasal 18; Yes 18:1-7).
- (7) Mesir (pasal 19-20; Yes 19:1-20:6).
- (8) Arabia (Yes 21:13-17).
- (9) Tirus (pasal 23; Yes 23:1-18). (10) Edom (Yes 34:5-15). (11) Bangsa-bangsa di dunia (pasal 24-25; Yes 24:1-25:12).
Pendalaman
- Bacalah pasal Yes 1:1-9. Sebagai gambaran dosa bangsa ini.
- Bacalah pasal Yes 1:10-20.
- Bacalah pasal Yes 2:1-5. Sebagai gambaran masa depan umat Allah.
Pasal 36-39 (Yes 36:1-39:8).
Hizkia, hamba Allah yang penakut
Pendalaman
- Bacalah pasal Yes 37:1-7. Ia sangat takut kepada raja Asyur.
- Bacalah pasal Yes 38:1-3. Ia sangat takut kepada kematian.
- Bacalah pasal Yes 39:1-8. Hizkia sangat takut kepada Babel, sehingga i memperlihatkan semua apa yang ada dalam kerajaannya.
Pasal 40-66 (Yes 40:1-66:24).
Nubuatan tentang Yesus Kristus, hamba Allah yang setia
Dalam pasal-pasal ini, ada 3 bagian besar, yaitu:
- Pemberitaan tentang kemuliaan Allah dalam memberika penyelamatan dan penghiburan kepada bangsa Israe (pasal 40-48; Yes 40:1-48:22).
- Pemberitaan tentang kedatangan seorang penyelamat bangs Israel dan penyelamat bangsa lain. Dan juga pemberitaa tentang penderitaan yang akan dialami oleh penyelama (pasal 49-53; Yes 49:1-53:12).
- Pemberitaan keselamatan dan keadaan masa depan dala pemerintahan raja (Penyelamat) yang keka (pasal 54-66; Yes 54:1-66:24).
Pendalaman
- Bacalah pasal Yes 40:1-11. Apakah yang terjadi dengan bangsa Israel?
- Perhatikanlah pasal 52 (Yes 52:1-15). Apakah yang terjadi dengan Penyelamat?
- Bacalah pasal Yes 66:22-24. Apakah yang terjadi pada masa depan?
II. Kesimpulan/penerapan
Kitab Yesaya mengajarkan tentang kekudusan Allah, karena Allah juga menuntut hidup yang kudus dari umat-Nya.
Kitab Yesaya mengajarkan bahwa kelahiran dan penderitaan dari Tuhan Yesus sudah menjadi rencana Allah.
Kitab Yesaya menegaskan bahwa Yesus Kristus adalah perwujudan daripada Allah yang perkasa, Penasehat yang Ajaib, Bapa yang kekal, dan Raja Damai.
Kitab Yesaya mengajarkan bahwa dunia akan mengalami masa penghukuman atau kehancuran.
Kitab Yesaya menegaskan bahwa Kristus Yesus merupakan korban dari dosa- dosa manusia.
Pertanyaan-pertanyaan yang Dapat Digunakan untuk Tanya Jawab
- Siapakah penulis Kitab Yesaya?
- Apakah isi Kitab Yesaya?
- Pelajaran rohani apakah yang saudara terima dar mempelajari Kitab Yesaya?
Intisari: Yesaya (Pendahuluan Kitab) Keselamatan dan penghakiman
PESANNYA"Yesaya" berarti "Tuhan adalah keselamatan" dan dia adalah nabi keselamatan. Namun, keselamatan dan penghakiman s
Keselamatan dan penghakiman
PESANNYA
"Yesaya" berarti "Tuhan adalah keselamatan" dan dia adalah nabi keselamatan. Namun, keselamatan dan penghakiman selalu bersama-sama dalam Alkitab; jika Anda tidak mau diselamatkan, maka Anda akan dihakimi. Oleh karena itu, Yesaya menggabungkan kedua tema ini: penghakiman (Yes 1:1-35:10) dan keselamatan (Yes 40:1-66:24). Kedua tema utama ini dipadukan dengan adanya bagian bersejarah tentang Raja Hizkia (Yes 36:1-39:8).
WAKTU
Yesaya menerima visinya pada masa pemerintahan empat orang raja yaitu Uzia, Yotam, Ahas dan Hizkia (Yes 1:1). Raja Uzia wafat pada tahun 740 sebelum Masehi (lihat Yes 6:1), dan Hizkia pada tahun 687 sebelum Masehi, dengan demikian visi-visi Yesaya mencakup kurun waktu setengah abad.
NUBUATAN
Yesaya adalah seorang nabi, bukan semata-mata seorang pengkhotbah dan Kitab Yesaya merupakan buku nubuatan, bukan hanya buku sejarah. Yesaya tidak hanya mampu menganalisis keadaan, tetapi juga mempunyai banyak visi. Nubuatan mengatakan bahwa ada Allah yang mengetahui hari depan dan yang mengungkapkan sebagian rencana-Nya kepada para nabi.
LATAR BELAKANG
Waktu Yesaya mulai bekerja, Israel sedang berada di ambang kehancuran. Dalam tahun 722 sebelum Masehi kerajaan utara dengan kesepuluh sukunya dikalahkan oleh bangsa Asyur (2Ra 17). Tetapi kerajaan selatan, Yehuda, sedang menuju nasib yang sama. Secara sosial, politis mereka sudah rusak, demikian juga iman percaya mereka. Kerajaan utama telah dihukum dan musnah. Tetapi, Yehuda berbeda. Negeri itu harus dihakimi, tetapi oleh karena adanya perjanjian abadi dengan Allah, maka Yehuda juga akan diselamatkan. Pada suatu saat, dari Yehuda akan datang seorang Hamba Tuhan, Sang Juruselamat yang akan menyelamatkan bukan hanya Yehuda, tetapi seluruh dunia.
CARA PENULISAN DAN KESATUAN
Menurut pasal Yes 1:1, penulisnya ialah Yesaya. Namun demikian, seringkali orang beranggapan bahwa ketiga bagian kitab Yesaya (Yes 1:1-35:10; Yes 36:1-39:8; Yes 40:1-46:13) ditulis oleh penulis yang berbeda-beda. Alasan ini didasarkan pada bentuk penulisan yang jelas berbeda antara pasal Yes 1:1-35:10 dengan bagian lain, juga munculnya nama-nama Bel dan Nebo, dewa-dewa Babel dan bahkan nama Koresy, penakluk dari kerajaan Babel dan nubuatan Yesaya mengenai kembalinya bangsa Yehuda dari pembuangan jauh sebelum pembuangan itu sendiri terjadi. Tetapi kitab itu sendiri menekankan mengenai kemampuan Allah untuk mengungkapkan hari depan (misalnya Yes 41:21-27; 42:8,9; 44:6-8; 48:3). Tidak ada bukti tertulis bahwa terdapat dua atau lebih kitab Yesaya dan tidak ada bukti tentang penulis-penulis lainnya. Perjanjian Baru mengutip dari berbagai bagian dari kitab ini dan mengacunya ke Yesaya.
Pesan
1. Kesuciano Allah adalah "Allah Israel yang mahakudus". Yes 1:4; 5:19: 5:24; 10:20; 12:6; 17:7; 29:19
o Yesaya dipanggil oleh Allah yang kudus. Yes 6:3
o Allah memanggil Yesaya dari "Tempat yang mahakudus" dalam Rumah-Nya Yes 6:1-4
o Walaupun Yehuda akan dibinasakan, sisanya yang kudus akan diselamatkaan Yes 6:13
o Gunung Sion, tempat Yerusalem akan didirikan, harus menjadi gunung yang kudus. Yes 11:9; 27:13
o Menjadi suci berarti menjadi lain, "memisahkan diri"; ini adalah terjemahan kata "kudus" dari bahasa Ibrani dalam ayat ini. Yes 23:18
o "Jalan" yang ditempuh oleh umat Allah adalah jalan kekudusan. Dahulu salah satu panggilan untuk Kekristenan adalah "Jalan" (Kis 9:2; 19:9,23; 22:4; 24:22). Yes 35:8
2. Kebenaran
o Keadilan dan kebenaran berjalan bersama-sama. Orang yang "benar secara rohani" akan menjadi orang yang "adil dalam masyarakat" Yes 1:21
o Iman dan kebenaran juga berjalan berdampingan; iman kepada Allah membawa kita untuk bersikap benar terhadap Allah, yang akhirnya akan membuat kita menjadi adil, bijaksana terhadap orang lain. Yes 1:26
o Alkitab mengajarkan bahwa pada akhirnya kebenaran itu akan membawa kebaikan. Yes 3:10; 26:2
o Kebenaran merupakan ciri penghakiman Allah: Allah tidak terpengaruh oleh kekayaan atau kedudukan manusia. Yes 11:3,4
o Kebenaran tidak dapat "dipelajari" oleh orang yang melakukan kesalahan. Lingkungan yang baik dari seseorang tidak akan menjadikan orang itu baik. Yes 26:10
o Pemerintahan Mesias akan merupakan pemerintahan yang adil. Yes 32:1
3. Penghakiman
Menurut Yesaya ada dua macam penghakiman:
o Penghakiman manusia. Kita harus berlaku adil, terbuka, jujur dalam segala hal yang menyangkut penghakiman. Yes 1:17,21,26; 5:20-23; 10:1-4; 33:12-16
o Penghakiman Allah. Kita tidak dapat menghindari hal ini. Dengan cara inilah Allah membereskan hal-hal yang dipandang tidak adil dalam kehidupan. Yes 1:24-28; 2:6-21; 3:13-15; 5:18-30; 11:1-5; 28:16-29; 33:2-6
4. Hari kedatangan Tuhan
Hari kedatangan Tuhan erat hubungannya dengan penghakiman. Tetapi, Hari itu juga merupakan hari pada waktu segalanya dibereskan: damai memerintah. Kedua aspek dari Hari Kedatangan Tuhan inilah yang selalu menjadi tema Yesaya. Yes 2:6-22; 13:9-22; 22:5-14; 24:1-23; 2:1-5; 4:2-6; 11:1-16; 12:1-6; 14:1-8; 25:1-9
Penerapan
Penghakiman dan kasih Allah Bagian pertama nubuat Yesaya menyangkut penghakiman dan hal ini merupakan tema yang sering berulang dalam Alkitab. Dalam Kejadian 4 ada kisah mengenai penghakiman atas Kain, banjir dalam Kejadian 7, Sodom dan Gomora dalam Kejadian 19. Ada penghakiman atas Mesir dalam Keluaran 12 dan penghakiman atas bangsa Israel dalam Keluaran 32. Dalam Perjanjian Baru kita membaca kisah Ananias dan Safira dan mengenai raja Herodes dalam Kis 12. Elimas si tukang sihir mendapat ganjaran dalam Kis 13. Dan tentu saja ada gambaran mengenai penghakiman dalam Wahyu 20. Yesus bercerita mengenai kisah seorang kaya yang disiksa dalam neraka (Lukas 16). Namun demikian, banyak orang, bahkan orang Kristen, yang sukar menerima ide mengenai penghakiman ini. Yesaya mengemukakan dengan jelas mengenai dua aspek penghakiman yaitu: sekarang dan yang akan datang, sementara dan kekal. Pasal Yes 2 memfokuskan mengenai penghakiman akhir dan peringatan mengenai Hari itu, yaitu Hari Kedatangan Tuhan. Sebagian besar dari kita mempunyai suatu pengertian mengenai keadilan. Kita sering mengeluh, "Itu tidak adil". Penghakimanlah yang membuatnya adil. Nyatanya banyak terdapat hal yang tidak adil dewasa ini. Jika hidup ini memang berarti, maka hal itu baru dapat dirasakan setelah hidup itu berakhir. Kristus mati untuk membebaskan kita dari penghakiman semacam itu. Jika ada orang yang dihakimi maka hal ini disebabkan karena mereka menolak jalan keluar yang diberikan Allah. Tetapi umat Kristen harus tahu bahwa ada penghakiman selama hidup di dunia sekarang ini. Yesaya 3 memperingatkan Yehuda mengenai penghakiman yang akan terjadi masa itu, mengenai pengasingan dan pembuangan. Orang Kristen harus sadar akan kenyataan penghakiman selama di dunia ini (Ibrani 12:1- 29).
Tema-tema Kunci
1. Allah (pasal 6)Pasal Yes 6 mencatat mengenai penglihatan yang diberikan kepada Yesaya untuk menunjukkan dengan jelas kepadanya siapakah Allah dan apa yang dikerjakan-Nya.
o Penglihatan (Yes 6:1-4): Apa ciri-ciri Allah seperti yang digambarkan di sini?
o Jawaban (Yes 6:5-7): Apa arti dari "mezbah pembakaran" dan dari mana asalnya (Keluaran 30:1-10)?
o Panggilan (Yes 6:8): "Siapakah yang akan Kuutus?" Allah mengutus dan mengundang para sukarelawan. Apa syarat pertama untuk menjadi misionaris? (Lihat juga Yohanes 20:21-23)?
o Kenyataan (Yes 6:9-13): Seorang utusan tidak dijamin mendapat sukses besar, tetapi ia dijamin untuk sukses dalam beberapa hal (lihat juga Yesaya 55:11). Referensi untuk ayat Yes 6:9 diambil dari Perjanjian Baru: Matius 13:1-17; Yohanes 12:23-43; Kisah 28:23-28; Roma 11:1-8.
2. Menafsirkan nubuatan (pasal 7)
Nubuatan biasanya diberikan kepada orang-orang tertentu pada suatu saat yang tertentu pula. Dalam menafsirkan suatu nubuatan kita harus mengajukan dua pertanyaan:
- Apa arti kata-kata dalam nubuatan itu bagi mereka?
- Apa arti kata-kata dalam nubuatan itu bagi kita?
Biasanya nubuatan mengacu kepada kejadian-kejadian pada saat nabi itu hidup dan masa yang akan datang. Demikian juga halnya dengan Yesaya 7:14. Baca dengan cermat Yes 7:1-25; 2Ra 15:27-16:9; 2Ta 28:1-21. Penggenapan pertama dari nubuatan itu terjadi ketika seorang wanita muda melahirkan seorang bayi dan pada saat bayi itu masih belum dapat memilih makanannya sendiri, tentara Israel dan Siria yang sedang mengepung Yehuda mengundurkan diri tanpa alasan yang jelas. Penggenapan kedua terjadi pada waktu seorang perawan melahirkan bayi Kristus. Baca Matius 1:18-23.
3. Kebun anggur (pasal 5)
Umat Allah, bangsa Yahudi, membanggakan diri mereka sebagai pokok anggur Allah. Dalam masa Perjanjian Baru sebuah pokok anggur yang besar terbuat dari emas menghiasi tembok luar Rumah Allah. Pelajarilah pasal Yes 5. Apa yang dikerjakan oleh pemilik kebun anggur dalam kebun anggurnya? Oleh karena kisah ini merupakan perumpamaan, apa penafsiran Anda untuk semua yang dilakukannya? Seandainya kita adalah "kebun anggur" Allah, apa yang akan dilakukan-Nya atas kita? Mengapa pemilik kebun anggur itu melakukan segalanya seorang diri? Apa yang diharapkan Allah dari umat-Nya dewasa ini? Baca Matius 21:33-46; 20:1-16. Apa yang ditambahkan oleh pasal-pasal ini terhadap pengertian kita mengenai apa yang dilukiskan Yesaya?
YESAYA (2)
Keselamatan dan Hamba
Bagian Kitab Yesaya ini bertema keselamatan. Utusan Tuhan membawa penghiburan kepada umat-Nya. Penghakiman (Yes 1:1-39:8) tidak dapat dihilangkan dari setiap tulisan yang berhubungan dengan penyelamatan, tetapi pasal-pasal ini, Yes 40:1-66:24, membicarakan mengenai Allah yang siap untuk menyelamatkan, berapa pun harganya.
UNTUK SIAPA BERITA INI DITULIS? Pesan Yesaya terutama ditulis untuk bangsa Yehuda yang berada dalam pengasingan di Babel. Pengasingan ini merupakan konsekuensi dari Yesaya bagian pertama, "Penghakiman". Tetapi, sekarang Yesaya mendapat kata baru yaitu "keselamatan". Bangsa Yehuda di Babel tidak boleh putus asa: Allah akan menghampiri mereka dan mereka akan diselamatkan. Tentu saja pasal-pasal ini juga ditulis untuk kita juga. Babel merupakan suatu kota yang nyata, tetapi seringkali kata itu dipakai sebagai gambaran mengenai kerajaan Setan. Bangsa Yahudi berada dalam belenggu dosa, demikian juga halnya dengan kita; mereka perlu diselamatkan, begitu pula kita. Pesan ini ditulis buat mereka, juga untuk kita.
HAMBA TUHAN Empat pasal Yesaya disebut Nyanyian Hamba Tuhan: Yes 42:1-4; 49:1-6; 50:4-9; 52:13-53:12. Kata "hamba" dan panggilan "Hamba Tuhan" muncul dalam pasal Yes 41:8-53:12, dan pada kenyataannya kata "hamba" sangat sering ditemukan dalam seluruh kitab Yesaya. Hamba Allah digambarkaan dalam tiga cara: 1. Semua keturunan Abraham 2. Hanya keturunan Abraham yang setia 3. Seseorang yang tak bernama yang dalam Perjanjian Baru disebut Yesus
Perhatikan dengan saksama ayat-ayat Yes 49:1-6; 52:13-53:12. Kedua "nyanyian" ini merupakan gambaran seorang hamba yang bukan mewakili Israel, melainkan merupakan seorang oknum.
KERENDAHAN HATI ALLAH Pasal Yes 63:1-65:25 merupakan kesaksian yang luar biasa mengenai kerendahan hati Allah. Dalam pasal Yes 63 Yesaya menengok fakta sejarah untuk melihat apa yang telah dilakukan Allah bagi umat-Nya di masa lampau. Dalam pasal Yes 64 Yesaya memohon kepada Allah untuk menunjukkan bahwa Dia masih mempunyai kuasa yang sama. Bahkan Yesaya seakan-akan mempertanyakan keadilan Allah: "Ya Tuhan, janganlah murka amat sangat; janganlah mengingat-ingat dosa untuk seterusnya" (Yes 64:9). Pasal Yes 65:1-5 merupakan jawaban Allah. Dia memberi petunjuk kepada mereka yang tidak menanyakan-Nya; berkenan ditemukan oleh orang yang tidak mencari Dia; Dia menjawab mereka yang tidak memanggil nama- Nya; Dia menawarkan anugerah kepada orang-orang yang sungguh-sungguh telah berdosa.
Pesan
1. Penghibur ditawarkan kepada umat Allaho Allah berbicara kepada Yesaya: suatu tugas baru diberikan: "Hiburkanlah umatku" Yes 40:1,2
o Dua suara yang berseru-seru: mereka mempersiapkan jalan, Yes 40:3,6
o Yesaya berkata. Suaranya hanya suara pengkhotbah yang putus asa. Tetapi "firman Allah tetap selama-lamanya". Yes 40:6-8
o Ada suara lain yang berseru-seru dan meminta supaya berita kelepasan itu diberitakan sekarang. Dia melihat Allah datang! Yes 40:9-11
2. Iman berarti iman kepada satu Allah saja
o Umat Allah dan apa yang dilakukan Allah. Tetapi ini tidak cukup untuk memberi kelepasan. Umat Allah harus memilih, Allah yang satu itu ataukah ilah-ilah yang lain. Yes 44:1-23
o Israel bangsa yang terpilih. Harus menjadi bangsa "yang lurus" ("Jeshurun" berarti "Yang lurus") Yes 44:1-5
o Allah Israel: Raja, Penyelamat, Allah yang Mahakuasa, Yang Pertama, Yang Terakhir, Satu-satunya, Batu Karang. Yes 44:6-8
o Pilihan lain: ilah-ilah yang tidak dapat memberi anugerah apa-apa, bahkan kepada pencipta mereka sendiri! Yes 44:9-20
o Saat pengambilan keputusan: "Kembalilah kepadaku". Masa lalu dapat diampuni, disapu bagaikan awan. Yes 44:21-23
3. Iman adalah iman pada kebesaran perbuatan Allah
o Hamba yang menderita. Allah yang diungkapkan kepada kita dalam Alkitab tidak bisa semata-mata mengampuni dosa. Dosa harus dilunasi, oleh si pendosa atau oleh Sang Penebus. Gereja Kristen selalu mengartikan ini sebagai Kristus. Yes 52:13-53:12
o Penderitaan dan kemuliaan. Pasal ini dimulai dengan kemuliaan; pada suatu hari Hamba Tuhan akan sangat ditinggikan (Filipi 2:1-11). Tetapi penderitaan dialami terlebih dahulu. Seperti terjadi pada Hamba Tuhan, maka demikian pula halnya dengan para hamba Tuhan sekarang ini. Yes 52:13-15
o Penderitaan. Masa kecil Hamba Tuhan tidaklah mudah (sebagai tunas dari tanah kering), hidup dan kematian-Nya pun tidak mudah. Tetapi, semua itu terjadi demi kita: kelemahan kita, kesusahan kita, pemberontakan kita, kejahatan kita. Yes 53:1-9
o Penjelasan. Penderitaan Hamba Tuhan ini bukan suatu yang kebetulan, bukan merupakan kegagalan keadilan: "Tuhan berkehendak meremukkan dia" Yes 53:10-11
o Kemuliaan. Kemudian Allah Bapa memanggil kembali Hamba-Nya yang "membagi-bagikan barang rampasan" dan kita kembali kepada akhir dari Nyanyian Hamba Tuhan: "Ia akan ditinggikan, disanjung dan dimuliakan". Yes 52:13, 53:12
Penerapan
Sifat Allah
Yesaya merupakan kitab misionaris. Allah telah memilih suatu bangsa untuk menjadi saksi-Nya. Tetapi kesaksian tentang Allah harus datang dari mereka yang mempunyai hubungan yang benar dengan Allah, hidup sesuai dengan kehendak Allah. "Kebenaran" merupakan kata yang sering dipakai oleh Yesaya untuk menggambarkan apa yang Allah kehendaki dari para saksi-Nya. Allah menuntut kesalehan dari umat-Nya. Allah itu "kudus", istimewa oleh karena itu umat-Nya pun harus istimewa. Masalah kita ialah bahwa kita tidak layak. Kita tidak melakukan apa yang benar. Keadaan ini diikuti oleh dua kemungkinan. Jika kita tidak dapat menghasilkan suatu kebenaran yang dituntut oleh Allah, dan jika Allah tidak melakukan apa-apa untuk membuat kita benar, maka hukuman tidak dapat dihindari. Dan ini merupakan berita buruk, sebab menurut Allah "perbuatan kita yang saleh" adalah seperti "kain kotor" (Yesaya 64:6). Sifat Allah juga terlihat jelas dengan adanya pemberitaan bahwa Allah mau membereskan masalah kita. Hamba Tuhan datang dan Dia menderita oleh karena pemberontakan kita, kejahatan kita (Yes 53:5). Kemudian Yesaya memberi gambaran jelas tentang Allah yang kudus, yang menuntut hal yang tidak mungkin yaitu kesalehan kita, dan kemudian Dia sendiri membuka jalan keselamatan bagi kita. Dan semua ini semata-mata karena anugerah Allah. Ada satu hal lagi yang perlu disebutkan, yaitu bahwa Allah itu tidak ada bandingan-Nya: "Dengan siapa engkau dapat membandingkan Aku? (Yes 40:18-25; 44:7; 46:5,9). Firman yang maha penting dewasa ini adalah Firman Allah sendiri: "Aku, Akulah Tuhan dan tidak ada Juruselamat selain daripada-Ku" (Yes 43:11).
Tema-tema Kunci
1. Hamba Tuhan
Bacalah dengan saksama pasal Yes 40-66 dan catatlah setiap kata yang mengacu pada "hambaku". Kemudian bagilah acuan ini ke dalam tiga kelompok: yang mengacu kepada "Yakub" atau "Israel"; bagian yang mengenai kesetiaan Yakub atau Israel, dan bagian yang mengacu kepada suatu oknum. Arti dari pengajaran Yesaya mengenai hamba digambarkan sebagai suatu segitiga dengan Israel berada di bagian paling bawah, sisa bangsa yang masih setia di tengah dan Mesias di puncak. Bagaimana hal ini dapat diaplikasikan dengan gereja? Pelajarilah "Hamba" yang terdapat dalam Perjanjian Baru seperti dalam Yohanes 13:1-20; Markus 10:32-45 dan Matius 10:24-42.
Dari pasal Yes 40:1-49:26 kita menemukan hal-hal yang menunjukkan keunikan Allah. Dia bersifat unik:
o sebagai pencipta alam semesta;
o sebagai pemberi hidup kepada manusia;
o sebagai perencana hari depan;
o Allah dari perjanjian dan panggilan;
o satu-satunya Juruselamat dan Penebus.
Cocokkan pasal-pasal yang sesuai dengan pokok-pokok di atas.
3. Kebodohan pemujaan berhala
Ada tiga pasal yang membicarakan tema ini:
o Yes 40:18-24, berhala yang tidak dapat bergerak. Terbelenggu atau tertindih, tidak mempunyai ciri utama kehidupan, yaitu gerak.
o Yes 44:9-20, berhala yang tidak dapat memberikan berkat. Mereka bahkan tidak dapat memberkati para pandai besi dan tukang kayu yang menciptakan mereka!
o Yes 46:1-7, berhala yang menjadi beban. Pada waktu suatu kerajaan jatuh, maka dewa-dewa mereka diangkut ke pembuangan bersama-sama dengan rakyat mereka. Beban yang harus mereka pikul! Catatlah komentar Allah sendiri: tetapi Aku selalu menggendong kamu.
Bukan hanya ketiga pasal di atas yang membicarakan mengenai penyembahan kepada berhala. Carilah pasal-pasal lain. Apa yang diajarkan oleh Yesaya mengenai berhala? Apa hubungannya dengan agama-agama lain? Lihat Kis 19:21-41 dan Efesus 2:11-16.
4. Kedaulatan Allah Kita mudah melupakan bahwa Allah adalah Tuhan dari raja kafir Koresy sebagaimana juga Dia adalah Allah gereja. Perhatikan berbagai hal yang berhubungan dengan Koresy (Yes 44:28; 45:1; 41:25; 46:11) dan lihatlah penggenapan dari nubuatan dalam 2Ko 3:6 dan Ezra 1. Tetapi mengapa harus repot-repot mencari kehendak Allah dalam hidup saya? Lihat Roma 12:1,2.
Garis Besar Intisari: Yesaya (Pendahuluan Kitab) [1] PENGHAKIMAN Yes 1:1-5:30
Yes 1:1-31Penghukuman; Yehuda bangsa pemberontak
Yes 2:1-22Hari Kedatangan Tuhan: penghakiman yang akan datang
Yes
[1] PENGHAKIMAN Yes 1:1-5:30
Yes 1:1-31 | Penghukuman; Yehuda bangsa pemberontak |
Yes 2:1-22 | Hari Kedatangan Tuhan: penghakiman yang akan datang |
Yes 3:1-26 | Yerusalem dan Yehuda: penghakiman pada saat itu |
Yes 4:1-6 | Hari penghakiman: cabangnya |
Yes 5:1-30 | Yehuda: Kebun anggur yang tidak berguna karena tidak berbuah |
[2] VISI DAN PENGUTUSAN Yes 6:1-13
[3] IMMANUEL Yes 7:1-12:6
Yes 7:1-25 | Tanda-tanda Immanuel |
Yes 8:1-22 | Tanda-tanda anak Yesaya sendiri |
Yes 9:1-7 | Tanda Raja Damai |
Yes 9:8-10:19 | Penghakiman: Israel dan Asyur |
Yes 10:20-34 | Sisanya akan selamat |
Yes 11:1-16 | Tunas, cabang dan panji-panji |
Yes 12:1-6 | Nyanyian keselamatan |
[4] MUSUH-MUSUH NEGERI Yes 13:1-24:23
Yes 13:1-14:23 | Melawan Babel I |
Yes 14:24-27 | Melawan Asyur |
Yes 14:28-32 | Melawan Filistin |
Yes 15:1-16:14 | Melawan Moab |
Yes 17:1-14 | Melawan Damsyik |
Yes 18:1-7 | Melawan Etiopia |
Yes 19:1-20:6 | Melawan Mesir |
Yes 21:1-10 | Melawan Babel II |
Yes 21:11-12 | Melawan Edom |
Yes 21:13-17 | Melawan Arabia |
Yes 22:1-25 | Melawan Yerusalem |
Yes 23:1-18 | Melawan Tirus |
Yes 24:1-23 | Sebuah nubuatan |
[5] NYANYIAN KESELAMATAN Yes 25:1-27:13
[6] MUSUH ANAK-ANAK ALLAH Yes 28:1-31:9
Yes 28:1-29 | Nubuatan terhadap kerajaan utara |
Yes 29:1-24 | Nubuatan terhadap kerajaan selatan |
Yes 30:1-33 | Nubuatan terhadap bangsa yang keras kepala |
Yes 31:1-9 | Nubuatan terhadap para oportunistis politik |
[7] RAJA YANG MEMBAWA KEADILAN Yes 32:1-33:10
Yes 32:1 | -8 Raja dan kerajaannya |
Yes 32:9-20 | Penghakiman, keadilan dan kebenaran |
Yes 34:1-17 | Penghakiman dan bangsa bangsa |
Yes 35:1-10 | Kerajaan damai |
[8] SUMBANGAN BERSEJARAH Yes 36:1-39:8
Yes 36:1-22 | Ancaman Sanherib |
Yes 37:1-20 | Reaksi Raja Hizkia |
Yes 37:21-38 | Sanherib dikalahkan |
Yes 38:9-20 | Nyanyian syukur raja Hizkia |
Yes 39:1-8 | Utusan dari Babel |
[1] PENGANTAR Yes 40:1-11
[2] ALLAH YANG TIDAK ADA BANDINGANNYA Yes 40:12-48:22
Yes 40:12-31 | Allah: dan kebodohan pemujaan patung I |
Yes 41:1-24 | Allah: penolong bangsa Israel |
Yes 41:25-29 | Allah: Tuhan hal-hal yang akan datang |
Yes 42:1-9 | Hamba Tuhan! |
Yes 42:10-17 | Nyanyian pujian bagi Allah |
Yes 42:18-25 | Hamba yang buta dan bisu |
Yes 43:1-13 | Allah: penyelamat Israel |
Yes 43:14-28 | Hamba yang tidak berterima kasih |
Yes 44:1-5 | Allah: Tuhan dan pemberi kehidupan |
Yes 44:6-23 | Allah: dan kebodohan pemujaan patung II |
Yes 44:24-45:7 | Koresy, hamba yang tidak mengenal Tuhan |
Yes 45:8-13 | Allah: penjunan yang ahli |
Yes 45:14-25 | Allah: Tuhan yang besar |
Yes 46:1-13 | Allah: dan kebodohan pemujaan patung III |
Yes 47:1-15 | Ratapan bagi Babel |
Yes 48:1-22 | Israel yang tegar hati, Allah yang penyabar |
[3] PENDERITAAN DAN KESELAMATAN Yes 49:1-55:13
Yes 49:1-6 | Hamba Tuhan II |
Yes 49:7-26 | Keselamatan: Israel dipulihkan |
Yes 50:1-3 | Israel: dipisahkan tetapi tidak pernah diceraikan |
Yes 50:4-11 | Hamba Tuhan III |
Yes 51:1-16 | Keselamatan dan kebenaran |
Yes 51:17-23 | Keselamatan dan murka Allah |
Yes 52:1-12 | Keselamatan dan pengampunan |
Yes 52:13-53:12 | Hamba Tuhan IV |
Yes 54:1-17 | Keselamatan: sekilas kemuliaan |
Yes 55:1-13 | Keselamatan: undangan bagi yang dahaga |
[4] MENGGUGAH SUARA HATI Yes 56:1-59:21
Yes 56:1-8 | Mengapa memisahkan orang asing? |
Yes 56:9-57:13 | Mengapa tidak mengecualikan bangsa Israel? |
Yes 57:14-21 | Panggilan untuk pertobatan |
Yes 58:1-14 | Panggilan untuk berpuasa dengan benar |
Yes 59:1-21 | Dosa, keselamatan dan Roh Allah |
[5] KESELAMATAN SUDAH DATANG! Yes 60:1-63:6
Yes 60:1-22 | Nubuatan Yerusalem baru |
Yes 61:1-11 | Nubuatan mengenai kemenangan |
Yes 62:1-12 | Nubuatan mengenai Juruselamat |
Yes 63:1-6 | Keselamatan dan penghakiman |
[6] KERENDAHAN HATI ALLAH Yes 63:7-65:16
Yes 63:7-10 | Mengenang kembali: siapakah Allah? |
Yes 63:11-64:12 | Gugatan: di manakah Dia sekarang? |
Yes 65:1-16 | Jawaban: Aku selalu berada di sini |
[7] SURGA DAN DUNIA YANG BARU Yes 65:17-66:24
Bank BCA Cabang Pasar Legi Solo - No. Rekening: 0790266579 - a.n. Yulia Oeniyati
Kontak | Partisipasi | Donasi